Showing posts with label family. Show all posts
Showing posts with label family. Show all posts

Saturday, April 26, 2025

Libur Tahun Baru 2025 di UK dan Umroh Mandiri

Akhir Desember lalu saya berangkat ke Inggris bareng Ayah dan Mama dalam rangka mengunjungi Eja yang lagi kuliah di sana. Rencana awalnya adalah berangkat saat libur Chinese New Year di akhir Januari, namun karena saya takut ada project/ meeting yang gak bisa ditinggal, saya memutuskan untuk berangkat pas tahun baru. Tiket dan hotel serba mahal, tapi demi cuti yang tenang, gak masalah!


Total perjalanan sekitar 2,5 minggu di mana 2 minggu pertama dihabiskan di Inggris, sementara 4 hari sisanya kami melakukan Umroh mandiri dengan memanfaatkan program stopover 96 jam dari maskapai Saudia.



Persiapan perjalanan
Walaupun udah dua kali mengurus visa UK, kali ini tetep deg-degan karena sekalian urus visa Ayah dan Mama. Ayah sebenernya udah pernah dapet visa UK di tahun 2017 pas liburan sama Eja, sementara Mama belum pernah karena waktu itu gak mau ikut liburan ke UK dan lebih memilih untuk ketemu di Eropa aja karena gak mau banyak cucian kalo liburan kelamaan. Suer ini salah satu alasannya!

Tambah deg-degan lagi karena saya duluan dapet notifikasi kalau paspor sudah bisa diambil di VFS, sekitar seminggu setelah ambil biometrik. Tiket dan hotel belom ada yang dibayar karena ada kekhawatiran visa Ayah dan Mama di-reject. Akhirnya sekitar 2 minggu setelah saya dapat notifikasi, Ayah dan Mama dapat notifikasi serupa dan alhamdulillah visanya approved!

Saturday, April 19, 2025

Libur Lebaran 2025 Bersama Keluarga di London dan Kairo

Greetings from Jeddah Airport! (ini salah satu tulisan yang saya bikin draft-nya ketika lagi nelangsa di bandara Jeddah pas mau pulang ke Jakarta)

Berhubung kebanyakan utang cerita liburan, mari mulai dengan yang paling baru dulu yakni libur lebaran 2025.

The Great Pyramids of Giza

Merencanakan lebaran di luar negeri
Sebenernya nggak ada rencana sama sekali untuk liburan pas lebaran, soalnya orang tua saya kalo lebaran maunya di rumah kumpul dengan keluarga besar dan harus keliling juga ke saudara dan kerabat. Namun berhubung adik saya lagi kuliah di UK, jadilah mereka mau diajak karena visanya masih ada dari perjalanan pas liburan tahun baru (tulisan menyusul, suer! Udah ditulis kok). Ditambah karena bakal bareng dengan istri dan anaknya adik saya, begitu juga dengan keluarga istri adik saya juga. Jadi rame deh, pertama kali liburan rame-rame gini ke luar negeri.


Saturday, April 12, 2025

Pengalaman Buruk Transit Pesawat Beda Terminal di Bandara Jeddah

Jarang banget nge-blog kejadian yang baru terjadi, tapi karena kesel jadi semangat nulisnya. Walaupun sebenernya keselnya belom di level kejadian di salah satu liburan tahun lalu yang awalnya udah niat banget nulis tapi saking emosinya jadi nggak tertuang ke tulisan, plus setelahnya liburannya menyenangkan jadi udah terobati. So, here goes.

Libur Lebaran kemarin saya sekeluarga pergi ke London supaya bisa liburan bareng Eja serta istri dan anaknya, juga bersama keluarga istrinya. Rame! Karena tiket pulang dari London mahal, jadilah saya mampir ke Kairo, Mesir dulu supaya Ayah dan Mama bisa lihat piramida. Untuk pulang ke Jakarta saya beli tiket paling murah yang tersedia dan alhamdulillah-nya paling nyaman karena cukup 1 kali transit. Tiketnya adalah naik Saudia dari Kairo ke Jeddah lanjut naik Garuda Indonesia dari Jeddah ke Jakarta.


Saya sudah tahu kalau Saudia dan Garuda Indonesia beroperasi dari terminal yang berbeda di Jeddah. Saudia beroperasi dari Terminal 1, sementara Garuda Indonesia beroperasi dari Terminal Haji. Berdasarkan info yang tertulis di tempat saya beli tiket, sudah ada info bahwa bagasi tidak perlu diambil ketika transit. Namun saya masih harus cari tahu apakah saya perlu visa untuk transit beda terminal. Berdasarkan cerita pengalaman cukup baru (tahun 2024) yang saya dapat dari forum FlyerTalk, ada beberapa orang yang bilang proses pindah terminal bisa dilakukan airside sehingga tidak perlu visa namun memang prosesnya lebih panjang dari proses transit biasa. Aman berarti, sehingga saya beli tiketnya.

Ketika beli tiket, ada 2 pilihan durasi transit yang tersedia: 1,5 jam atau 7,5 jam. Berhubung saya nggak bisa ketinggalan pesawat dari Jeddah ke Jakarta, supaya aman saya pilih yang transit 7,5 jam. Bakal garing di bandara apalagi Terminal Haji di Jeddah seinget saya situasinya lebih tidak kondusif dibanding Terminal 1, tapi seenggaknya lebih tenang. Kalo ternyata ada masalah, entah pesawat dari Kairo delay atau proses pindah terminal tidak mulus, saya punya buffer waktu.

Sunday, October 10, 2021

A Special Day

My little brother got married earlier today!!!





Seneng, terharu, dan bangga ngikutin perjalanannya sampai tadi akhirnya ijab qabul dengan sangat gagah dan lancar. I'm sure he will be a great Imam for his family!


Sunday, September 6, 2020

Hari 1: Terbang ke Kuala Lumpur dengan Malaysia Airlines

Karena masih belum jelas kapan saya bisa liburan lagi dan daripada blog ini kebanyakan debu, saya memutuskan untuk menceritakan perjalanan-perjalanan saya yang sebelumnya. Ceritanya akan dalam format runut seperti cerita liburan saya duluu banget (liburan ke Singapore, Hong Kong, Macau di tahun 2013 dan liburan ke Turki bareng Ayah di tahun 2014). Selain cerita per hari, saya juga akan melakukan review pesawat yang saya naiki.

Liburan pertama yang akan saya ceritakan secara detail adalah The Long Way to South America, yakni liburan di tahun 2016 di mana saya mengunjungi Brazil dan Peru serta beberapa negara di Eropa ketika transit. Saya sudah membuat beberapa tulisan sebelumnya tentang bagaimana akhirnya saya memilih Brazil dan Peru, detail tiket pesawat yang saya beli untuk liburan ini, serta cerita transportasi menuju Machu Picchu. Sisa cerita dari 12 hari perjalanan yang masih banyak itu akan saya tuliskan di blog ini untuk kenang-kenangan saya ke depannya. Kemungkinan besar akan ada detail yang saya sudah lupa, tapi semoga foto-foto dan screenshot yang saya ambil dan catatan yang saya punya bisa membantu mengingatkan ke momen liburan tersebut.

Buat yang baca tulisan ini, semoga bisa bermanfaat ya. Syukur kalo bisa meracuni untuk ikut liburan juga haha. Enjoy!

* * *

Hari yang dinanti-nanti akhirnya tiba. Setelah puasa liburan selama 9 bulan (terakhir pergi pas liburan bareng Mama ke Hong Kong setelah wisuda), saya akan liburan lagi!! Hasil nabung dari gaji bakal saya bakar untuk liburan yang jauh ini haha.

Pesawat Malaysia Airlines yang akan membawa saya terbang ke Kuala Lumpur

Besar di keluarga yang entah kenapa pada seneng banget nganterin orang ke bandara, untuk liburan ini bukan cuma Mama dan adik saya yang ikut, melainkan tante, sepupu, dan nenek saya ikut! Orang pertama di keluarga yang bakal menjejakkan kaki di Amerika Selatan nih kayaknya :p

Dianterin keluarga!

Wednesday, January 1, 2020

Rumah Kebanjiran di Tahun Baru

Well, what an interesting way to start the new year...

Kebanjiran!

Seperti biasanya, saya nggak merayakan tahun baru. Baru pulang business trip ditambah emang males aja bawaannya jadi saya habiskan malam tahun baru dengan main laptop lalu ketiduran. Kebangun sekitar jam setengah 5 dan Ayah bilang kalau air di luar rumah udah tinggi dan kayaknya harus beberes. Sejak hari Selasa sore memang udah hujan sih, namun saya nggak nyangka kalo curahnya tinggi sekali dan menyebabkan air naik dengan cepat.

Air mulai meninggi namun belum masuk teras

Sekitar jam 5 Ayah dan Mama kembali meminta saya untuk mulai pindahin barang berhubung kamar saya paling rendah di rumah (lebih rendah dari ruang tengah). Saya iseng liat ke luar rumah dan wow air udah masuk ke teras, garasi, sementara hujan masih deras banget! Baru deh mulai berasa paniknya dan pindahin barang-barang ke luar kamar.

Pindahan

Sunday, January 20, 2019

Empat Minggu Bolak-Balik ke Kuala Lumpur

Pada awal November lalu, Malaysia Airlines mengadakan “amazing sale” (saya namain gini aja karena nggak mau menggunakan kata yang depannya E fare). Pada “amazing sale” ini, tiket pulang pergi dari Jakarta ke Kuala Lumpur dengan business class bisa didapatkan dengan harga Rp500ribu saja!

Rencana awal saya adalah mau menghabiskan tahun baru di Myanmar karena harga tiket dari KL ke Yangon masih sangat masuk akal di peak season. Sehingga saya beli tiket Jakarta ke Kuala Lumpur dulu, tiket ke Yangon-nya beli belakangan. Setelah beli 1 tiket, saya kemudian membeli beberapa tiket lagi dengan rencana yang berbeda.

View from Grand Hyatt Kuala Lumpur

Faktor utama yang membuat saya beli beberapa tiket adalah karena pengen mencoba business class-nya Cathay Pacific yang rate-nya reasonable jika menukarkan British Airways Avios untuk rute Singapore – Hong Kong. Jadinya miles dari terbang dengan Malaysia Airlines ini akan saya kreditin ke British Airways. Sayangnya “amazing sale” tersebut berakhir sebelum saya membeli tiket dengan jumlah yang diperlukan. Agak sedih tapi ya sudah sepertinya program Avios + Money-nya British Airways punya rate yang oke juga.

Hari ini saya kembali tiba di Jakarta setelah penerbangan ke-delapan dengan Malaysia Airlines business class secara berturut-turut. Banyakan berasa excited-nya dibanding capeknya :p Jadi gini rasanya business traveler yang sering pergi ke luar negeri dengan business/first class. Enak juga, jadi pengen! #careergoal

Lewat tulisan ini saya mau menyampaikan highlight yang saya lakukan selama menghabiskan 4 akhir pekan di Kuala Lumpur.

Monday, September 3, 2018

Menghabiskan Akhir Pekan di Paris Demi Liburan (Super) Singkat Bersama Keluarga

Saat menemukan tiket PP ke Eropa dengan Qatar Airways seharga Rp5 jutaan, Ayah dan adik saya langsung semangat banget beli berhubung memang mereka sudah ada rencana untuk jalan-jalan ke Inggris (United Kingdom). Melihat keseruan mereka berdua, saya godain Mama untuk sekalian ikut mumpung tiketnya lagi murah. Idealnya saya ikutan pergi juga supaya bisa liburan sekeluarga, tapi sayang waktunya nggak pas buat saya berhubung adik saya cuma bisa pergi di bulan Januari sementara saya nggak bisa meninggalkan kerjaan di kantor di masa tersebut.


Berhubung udah di deket Eropa dari UK, Ayah mau sekalian ke beberapa negara Eropa. Mama yang awalnya kurang semangat dengan destinasi UK langsung seneng pas dikasih wacana jalan-jalan ke Paris dan Amsterdam. Dipilihlah jarak tanggal keberangkatan dan kepulangan selama 2 minggu, 1 minggu di UK dan 1 minggu di Eropa. Harga udah ketemu, tapi Ayah dan Mama bilang mau solat Maghrib dulu biar afdol. Udah saya takut-takutin kalo ditinggal solat harganya naik lagi kayak tiket business class waktu itu, tapi mereka berprinsip “kalo rejeki nggak kemana”. Jadilah saat mereka solat, Eja (adik saya) dan saya membuat perkiraan kasar biaya liburan selama 2 hari tersebut.

Selesai solat, Mama nyamperin kami dan bilang “Mama di Inggris ngapain ya? Apa sih yang bisa diliat di sana? Nggak begitu menarik ya kayaknya”. Emang sih, salah satu agenda Ayah dan Eja ke UK adalah untuk mengunjungi beberapa stadion bola di sana bahkan berniat menonton pertandingan Premier League secara langsung. Lah Mama saya ngapain ngikut doang, mana visa UK dan tiket nonton bolanya mahal. Kemudian terjadilah percakapan berikut antara Mama dengan saya.
“Ka, Mama ikutan yang Eropa aja deh”
“Emang berani naik pesawatnya sendirian?”
“Kamu ikut aja makanya, seminggu doang emang nggak bisa cuti?”
“Gabisaa. Mama sendiri aja udah, nanti Eky temenin ke bandara. Gampang kok selanjutnya, tinggal ikutin petunjuk aja pas masuk pesawat, transit, sama pas nyampe. Nanti di Paris udah ditungguin Ayah sama Eja”
“YaAllah tega bener kamu sama Mama, nanti kalo Mama bingung terus ilang gimana?”
“Yaudah kalo gitu ikutan ke UK aja dari awal”
“Kagak demen Mama, gatau ngeliat apaan di sana. Nanti pas Ayah sama Eja nonton bola Mama ngapain bengong doang. Yaudah kamu anterin Mama aja ke Paris, terus pulang lagi”
“Yakaleeee”
“Mama bayarin deh tiketnya”
“Beneran???”
“Separo separo dah”

Tuesday, June 19, 2018

Menghabiskan Libur Cuti Bersama Lebaran 2018

Hari ini merupakan hari terakhir cuti bersama dalam rangka Hari Raya Idulfitri 1439 H. Walaupun pemerintah akhirnya memutuskan cuti bersama jatuh pada tanggal 11 – 20 Juni 2018 (setelah labil), kantor saya mengikuti jadwal cuti bersama yang awal, yakni 13 – 19 Juni 2018.

Bersama Keluarga
Ngapain aja selama cuti bersama tahun ini? Kalau tahun lalu saya berangkat ke Eropa di hari Lebaran sampai seminggu setelahnya tanpa mengurangi jatah cuti, tahun ini saya di rumah aja kumpul bareng keluarga (well, actually banyakan tidur-tiduran di kasurnya sih :p). Walaupun ada libur 7 hari, saya mengharuskan diri sendiri untuk Idulfitri di rumah sehingga waktu liburnya jadi cuma 5 hari. Udah gitu tiket pesawat ke Kuala Lumpur atau Singapore hampir 3 juta PP dengan pesawat low cost (AirAsia, Jetstar, dll). Akhirnya memutuskan untuk nggak pergi kemana-mana deh. Tahun ini udah keseringan pergi juga, jadi rusak deh resolusi tahun ini. Bilangnya mau kurangin liburan dan fokus nabung, tapi di semester pertama tahun ini aja tiap bulan pergi terus… :(

Pas saya bilang ke Ayah sama Mama kalo tahun ini nggak kemana-mana, reaksi mereka:
  • “Ah yang bener?”
  • “Kamu nggak tiba-tiba berangkat lagi kayak tahun lalu?”
  • “Habis makan ketupat mau ngambil koper di atas ya, Kak?” —> ini becandain apa yang saya lakukan tahun lalu

Sunday, January 7, 2018

Liburan di Bangkok Bersama Ayah dan Mama

Berbekal 2 tiket pesawat gratisan, saya ngajak Ayah untuk liburan di Bangkok. Gantian gitu sama Mama berhubung sebelumnya udah jalan-jalan ke Hong Kong. Tapi begitu Mama tau, dia mau ikutan juga. Untung aja harga untuk penerbangan yang sama masih manusiawi, jadi langsung beli supaya bisa barengan terbang bertiga. Adek nggak ikut karena lagi kuliah di Surabaya.

Reclining Buddha, Wat Pho, Bangkok

Ngomong-ngomong tentang adek saya, minggu depan dia akan liburan ke UK & Eropa terus buka PO (pre-order) untuk jastip (jasa titip). Berhubung waktu liburannya terbatas, jadi yang dia buka PO cuma tumbler Starbucks aja. Untuk yang tertarik bisa langsung kontak dia lewat Line (permadirf) atau WhatsApp (+62-812-2628-2327), atau bisa comment di sini juga sih nanti dia bales. Harga tumbler Starbucks-nya make sense sih, nggak di rentang Rp300 ribu - Rp450ribu kayak orang biasanya yang harganya suka bikin istighfar :))

Anyway, mari lanjut cerita liburan di Bangkok!

Hari 1: Jakarta – Singapore – Bangkok
Ini pertama kalinya saya ambil flight internasional jam 5 pagi dari Soekarno-Hatta. Karena takut bablas, kita berangkat jam 2 pagi dari rumah. Ternyata lancar banget jalanan (menurut lo..) alhasil nggak sampe 1 jam udah sampai di bandara. Berhubung ini flight internasional, biasanya kan check-in buka 3 jam sebelumnya ya. Tapi kayaknya petugasnya belom pada bangun, jadi baru buka sekitar 2 jam sebelumnya, yakni jam setengah 4.

Hari ini untuk pertama kalinya saya naik Singapore Airlines. Udah penasaran pengen coba sendiri karena review-nya yang bagus banget dari orang-orang bahkan di kelas ekonomi. Tapi ternyata biasa aja tuh dan agak di bawah ekspektasi. Mungkin karena rute saya cenderung pendek (Jakarta – Singapore dan Singapore – Bangkok PP) sehingga mereka juga nggak all-out. Review lebih detail terpisah ya.

Singapore Airlines Refurbished Economy Seat B777-200ER

Wednesday, July 19, 2017

Staycation di The Ritz-Carlton Jakarta, Mega Kuningan

Tahun 2017 ini Ayah merayakan ulang tahun ke 56. Sesuai dengan peraturan yang berlaku di kantornya, tahun ini merupakan tahun terakhir Ayah bekerja. Untuk membuat ulang tahun dan awal masa pensiun Ayah berkesan, saya memutuskan untuk memberikan sesuatu. Awalnya sih mau kasih barang, tapi sebenernya juga bingung apaan :)) Somehow yang kepikiran sepatu formal gitu, biar sekalian saya juga bisa pake berhubung ukuran kaki kita sama haha. Udah hunting dari bulan Maret lalu pas di Mexico dan Madrid, tapi belum nemu yang srek. Sekalinya nemu yang srek di internet, udah nggak ketemu lagi tokonya karena udah di boarding gate. Begitu ngecek barang yang sama di butiknya di Jakarta, masa harganya 3x lebih mahal?!


Setelah berpikir keras dan menerima kenyataan bahwa uang saya habis karena dipake liburan ke Eropa Tengah (cerita menyusul, janjii!), saya memutuskan untuk ngajak Ayah, Mama, dan Eja staycation di hotel. Kenapa staycation? Supaya Ayah bisa relax sejenak setelah lebih dari 30 tahun bekerja. Kenapa di hotel? Karena kalo Ayah di rumah sukanya beberes, jadi nggak bisa relax :( Selain itu saya ajak Mama dan Eja juga sebagai permintaan maaf sudah melarikan diri ke Eropa selama libur Lebaran. Basically to have family time di luar rumah lah ya. Timingnya juga pas karena hari Senin setelah staycation Eja harus mulai internship di Cilacap. So, the plan is to have staycation on Saturday, check-out on Sunday noon, drop Eja at Gambir Train Station, kemudian kembali ke realita haha.

Dalam perjalanan dari Bled (Slovenia) ke Vienna (Austria) yang memakan waktu sekitar 6 jam, saya connect ke wifi yang disediakan secara gratis di dalam kereta Railjet. Langsung deh buka Traveloka dan browsing hotel mana buat staycation. One thing for sure, mau hotel bintang 5 yang bagus sekalian biar memorable staycation-nya. Setelah lihat hasil pencarian, saya short list beberapa hotel: Four Seasons Jakarta, The Ritz-Carlton Jakarta Mega Kuningan, Shangri-La Jakarta, Keraton at The Plaza, dan Mandarin Oriental Jakarta. Kayaknya kebanyakan baca One Mile at a Time (OMAAT) jadinya shortlist-nya hotel dari international chain semua :)) Setelah sibuk bandingin segala aspek, akhirnya saya menjatuhkan pilihan ke The Ritz-Carlton Jakarta, Mega Kuningan dengan alasan bisa dapat kamar tipe Suite yang luasnya 110 meter persegi dengan harga yang mirip dibanding yang lain.

Traveloka dulu, staycation kemudian... *pake nada iklan* hahaha

Dengan pesen kamar tipe Suite, harga sudah termasuk sarapan dan Club Lounge access untuk 2 orang. Gak pake lama, langsung issued deh. Berhubung saya akan menginap dalam rangka merayakan ulang tahun, kalo baca OMAAT saya bisa request untuk dikasih semacem surprise di kamar. Oleh karena itu saya telepon pihak Ritz-Carlton dan ternyata memang mereka provide semacem ini. Jadi mereka minta data yang berulang tahun siapa dan ke berapa, minta dikirimin beberapa foto, serta menanyakan ada lagu spesial yang mau diputer apa nggak. Nice banget ya.

Hari Sabtu, 8 Juli 2017 kita berangkat ke Ritz-Carlton yang sesuai namanya, terletak di kawasan Mega Kuningan (FYI di Jakarta ada Ritz-Carlton lain, yakni di Pacific Place). Awalnya kita baru boleh check-in jam 3 sore, tapi setelah minta early check-in kita sudah boleh masuk kamar dari jam 12 siang. Well done, RC! Tapi emang sekeluarga lumayan rempong, akhirnya baru nyampe di Ritz-Carlton sekitar jam 2. Sesampainya di hotel, saya menuju lantai dasar untuk check-in.

The Ritz-Carlton Jakarta, Mega Kuningan - Entrance

The Ritz-Carlton Jakarta, Mega Kuningan - Lobby

The Ritz-Carlton Jakarta, Mega Kuningan - Lobby

Saturday, November 26, 2016

23

26 November means a birthday post!

Sudah bertambah lagi usianya, semoga bertambah juga kedewasaannya tapi semoga nggak terlihat di wajah alias tetap awet muda :p

Ada apa dengan hari ini? Well, bangun tidur ku terus buka laptop kantor, actually. Saya udah punya semacem kebiasaan untuk selalu cek hp setelah bangun tidur dan buka Slack (messenger yang dipake di kantor) karena pernah mengalami kejadian traumatik di hari ke-4 kerja. Tadi pagi begitu buka ternyata ada sebuah pertanyaan yang perlu dijawab dan untuk ngejawabnya perlu crunch some data, soo yep, bangun tidur ku terus buka laptop kantor.

Kebiasaan kalo udah melek susah tidur lagi, jadinya dari setengah 5 main laptop aja sambil nonton series. Sekarang lagi ngikutin 15+ TV series yang hampir nggak pernah sempet ditonton pas weekday, jadi semua numpuk di weekend. Siangan dikit, ada notifikasi lagi dari Slack. Jadilah ngurusin kerjaan lagi, sekarang dari orang yang beda sih *banting HP* *pungut lagi*.

Sunday, April 3, 2016

Liburan dengan Misi Penting

"Kak nanti Mama transfer ya buat beli *sebut nama barang*"

Kalimat itulah yang hampir selalu terucap dari mulut Mama beberapa hari sebelum saya pergi liburan dan sukses bikin saya keliyengan. Kalimat ini juga yang terkadang bikin saya harus menyesuaikan itinerary di kota tujuan supaya bisa fokus menyelesaikan misi. Berhubung surga masih di bawah telapak kaki Ibu, saya cuma bisa manggut-manggut aja. Lagian lumayan kalo uangnya nyisa buat tambahan uang jajan di sana. Barang titipan yang paling sering adalah tas dan dompet sih. Sempet minta sepatu tapi langsung saya tolak karena bingung gimana bawa dusnya di travel bag. Titipannya bukan yang mewah kok, pokoknya nggak ada tokonya di Champs-Élysées deh. Saya nggak mau dititipin begituan karena males kalo direcokin petugas custom bandara Soekarno-Hatta yang terkenal usil.
Temple Street, Hong Kong 
(terserah kameranya deh mau fokus kemana..)

Pengalaman pertama saya mendapatkan misi ini adalah saat liburan ke Bangkok bareng adek saya 3 tahun lalu. Setiap malem selama 4 hari saya selalu ke mall berdua adek untuk hunting titipan. Pertama datengin Siam Paragon dan tetangganya yakni Siam Discovery, berikutnya ke Central World dan sempet ditegor pramuniaga toko karena adek saya dengan asiknya foto-foto tas di etalase supaya bisa dikirim ke Mama. Malem terakhir Terminal 21 baru akhirnya dapet. Itu juga main ambil aja yang mirip dengan spesifikasi yang diminta. Susah banget dapetin yang sama persis dengan request Mama!
Terminal 21, Bangkok

Sunday, January 3, 2016

2015: A Year of Accomplishments

Tahun 2015 berakhir 3 hari lalu. Untuk menutup tahun dengan banyak milestone dalam hidup saya tersebut, saya menjadi secret santa tanggal 24 Desember kemarin dengan bagi-bagi tiket serta voucher nginep gratis. Karena terlalu baiknya saya, tanggal 31-nya saya kembali bagi-bagi tiket dan voucher hotel gratis. Well, bagian dari kerjaan sih sebenernya :p Apakah kalian ada yang tau apa yang saya omongin? Ada yang ikutan? Atau bahkan apakah ada yang menang?

Setelah 2 tahun berturut-turun keluyuran saat New Year's Eve, akhirnya saya tahun baruan di rumah. Niatnya mau bikin post retrospective malem itu, tapi tepar banget dan akhirnya memutuskan untuk tidur serta melewatkan pergantian tahun.

For me, 2015 was full of accomplishments — in terms of life, academic, and travel. Sayang nggak ada accomplishments di bagian love.

Saturday, September 5, 2015

Family Portrait

Beberapa hari lalu saat saya sendirian di rumah di siang hari, saya denger ada orang ketok pager rumah. Karena takut, saya ngintip-ngintip aja. Saya liat ada mobil semacem van warna putih. Ngeri juga nih ngapain van di depan sini?! Ada 1 orang di kursi pengemudi, sementara 1 orang lagi masih teriak "permisi" sambil ketok-ketok pager. Karena saya takut, jadi nggak keluar dan orang tadi nanya ke tetangga saya. Pas ngobrol itu saya denger sayup-sayup orang yang ngetok pager bilang, "Ini rumahnya Muhamad Refky kan?" WAH KENAPA SEBUT-SEBUT NAMA SAYA?! Alhasil saya balik ke kamar aja daripada diculik kalo nanti keluar (orangnya parnoan banget). Sore harinya begitu Mama pulang, tetangga tadi datengin rumah saya sambil bawa box kayu gede banget. Ternyata yang tadi siang itu adalah orang yang ngirimin hasil foto keluarga dari Jonas Photo Bandung… *hening*


Setelah sekian tahun cuma berwacana, akhirnya keluarga saya punya foto keluarga resmi (?)! Dulu waktu masih SD dan SMP suka liat temen udah punya foto keluarga yang pada pake jas dan baju rapi, tapi saya nggak punya. Boro-boro foto keluarga resmi, foto bareng aja kayaknya jarang banget. Dan keluarga saya bukan yang melek teknologi, jadi kalo foto juga jarang dicuci. Alhasil rumah saya sepi banget. Paling yang dipajang cuma foto wisuda Ayah dan Mama.

Foto keluarga ala kadarnya tahun 2008

Mumpung kemaren ada momen wisuda, Mama saya langsung minta supaya bisa foto keluarga. Katanya biar bisa dipajang di ruang tamu. Sebagai anak yang baik, saya nurut aja dan cari tau biayanya. Saya langsung tanya temen price list foto studio di Jonas Photo Bandung yang ada di Jalan Banda.

Monday, August 24, 2015

Sebulan dengan Fujifilm XM-1 dan Fujinon XF 35mm


Awal bulan lalu dengan agak randomnya saya pengen ganti kamera. Canon 600D saya masih bagus banget sih sebenernya, jarang dipake pula. Paling dipake kalo jalan-jalan doang. Itu juga suka males dibawa kalo nggak bawa bagasi karena bikin berat dan lebih milih foto-foto pake iPhone aja. Tapi waktu itu saya kepikiran pengen ganti aja ke mirrorless. Biar kece gitu kayak anak muda jaman sekarang. Bahahak! Sampah gak? Gak deng, sebenernya biar bisa selalu dibawa pas jalan-jalan karena ukurannya yang nggak terlalu gede.

Sebenernya waktu itu uangnya nggak ada sih, karena awal tahun kemaren kan baru ganti hp yang jadi semacem kiss of death buat tabungan saya. Tapi kalo kamera lama dijual dan minta sumbangan ke Ayah, Mama, dan Eja kayaknya bakal bisa dipake buat ganti kamera. Dengan embel-embel "nanti kan kameranya bisa dipake bareng-bareng kalo mau jalan-jalan", akhirnya Mama dan Eja mau ikutan patungan. Ayah bilang lagi gak punya uang jadi nggak patungan. Huff yaudah jadi saya yang nambahin bagian Ayah.

Singkat cerita, kamera saya laku 4.3 juta dibeli sama orang dari FJB Kaskus. Awalnya sih saya nggak mau jual di Kaskus, jadi tanya toko kamera kamera saya dihargain berapa. Eh ternyata cuma 1.5 juta masa?! Yaudah akhirnya saya jual di Kaskus aja dan SMS ini ke toko kameranya. Eh ya, kemaren saya coba telepon beberapa toko kamera ternama dan yang bisa tuker tambah adalah JPC Kemang dan Toko Camzone. Kalo Oktagon nggak bisa, sementara itu saya lupa kalo Focus Nusantara.
review fujifilm xm1 and fujinon xf35mm f1.4-4
SMS Mbaknya supaya bikin keki

Setelah uangnya kekumpul, saya mulai cari-cari mau kamera apa. Singkat cerita lagi pilihan jatuh ke Fujifilm XM-1. Sempet mikirin Sony a5100 sih, cuma kalo liat hasil fotonya saya lebih suka XM-1. Oke, tipe kamera yang mau dibeli udah tau. Sekarang tinggal mikirin lensanya. Untuk harga, XM-1 ini dijual seharga 7 juta dan dipaketin dengan lensa kit Fujinon XC 16-50 mm.
Fujifilm XM-1 dengan lensa kit XC 16-50mm
Fujifilm XM-1 dengan lensa kit XC 16-50mm (source)

Saturday, August 15, 2015

Itinerary dan Biaya Liburan 5 Hari di Hong Kong (dan Singapura)

Setelah di post sebelumnya saya ceritain tentang latar belakang dan sedikit overview liburan bareng Mama ke Hong Kong dengan sedikit liburan colongan di Singapura berhubung transit lama, sekarang saya mau berbagi pengeluaran selama liburan tersebut.
hong kong skyline at night

ITINERARY
Untuk itinerary perjalanan, liburan ini saya nggak bikin yang mendetil seperti biasanya karena emang mau santai aja. Alhasil saya baru kelimpungan pas udah di Hong Kong. Coret-coret sebentar hasilnya cuma dapet beginian doang:
Itinerary dan Biaya Liburan 5 Hari di Hong Kong dan Singapore-1
Itinerary seadanya

Tapi secara singkat, itinerary kami waktu itu adalah sebagai berikut
Biaya Liburan 5 Hari di Hong Kong dan Singapura-7 itinerary singkat
Itinerary Liburan di Hong Kong dan Singapore

PENGELUARAN
Sementara itu, berikut adalah detil pengeluaran saya dan Mama selama 5 hari di Hong Kong dan Singapura. Setiap biaya di sini adalah buat 2 orang ya.

Tuesday, August 11, 2015

Graduation Trip: Surprise Holiday for Mama!

Graduation Trip Surprise Holiday for Mama to Singapore and Hong Kong

Sejak mulai ngerjain tugas akhir, saya selalu bertekad buat nggak jadi pengangguran setelah wisuda. Wisuda sarjana ITB kan selalu hari Sabtu tuh, nah pengennya tuh hari Senin-nya saya udah punya kerjaan jadi nggak perlu glasar-glosor nggak jelas di rumah. Tapi sepertinya emang belom rejeki, jadi sampe selesai sidang koloqium rasanya keinginan itu nggak bisa terkabul (dan emang belom terkabul sampe sekarang: H+10 wisuda). Eh ternyata di hari Senin pertama itu saya malah liburan ke luar negeri! Apakah ini pertanda kalo saya bakal punya kerjaan yang sering ke luar negeri?! Aamiin-in boleh kok :))

Dalam ngerencanain jalan-jalan ini, satu hal yang pasti dan harus dilakukan adalah ngajak Mama. Saya udah pernah ke luar negeri berdua Eja dan Ayah, tapi sama Mama jalan berduanya baru ke Padang aja 2 tahun lalu. Mama juga belom pernah ke negara lain selain Indonesia dan Saudi Arabia. Jadi pengen banget ngajak Mama liburan ke negara yang rada modern.

Selain ngajak Mama, saya juga pengen banget bayarin liburan berdua Mama ini. Kenapa? Karena selama 2 tahun belakangan ini Mama suka masukin uang tambahan ke rekening saya supaya bisa banyak jajan biar gemuk. Tapi uang itu malah suka saya pake buat liburan yang dia sendiri nggak ikutan :( Kemarin waktu ganti HP Mama juga ikut bantuin. Rasanya pengen aja ngasih sesuatu yang bisa bikin saya dan Mama bahagia dan bisa dikenang terus dari uang yang dia tabungin ke saya itu :')
Graduation Trip Surprise Holiday for Mama to Singapore and Hong Kong
Sebelum berangkat liburaan! *baru ngeh di taksi kalo kita berdua biru-biru kayak Avatar*

Saturday, August 1, 2015

Graduation Day

Well, today is mine (and other ITB graduates')!

Setelah hari ini banyakan duduknya dari pagi sampe jam 12.00 berhubung prosesi wisuda, sisanya udah berdiri dan mondar-mandir kayak setrikaan. Belom lagi arak-arakan jalan dari Sabuga ke gerbang depan. Ditambah lari-larian biar nggak dipukulin temen-temen Fisika Teknik yang lain.

Pengen cepet tidur aja, tapi sayang kalo di hari yang merupakan salah satu milestone kehidupan ini saya nggak ngepost. Jadi izinkanlah saya buat seenggaknya meletakkan beberapa foto di sini. Eh ngapain minta izin orang ini blog saya :p

Sunday, May 24, 2015

Jalan-Jalan Berdua Ayah


Sabtu, 24 Mei 2014. Tepat setahun lalu. Hari itu di awali dengan kegiatan yang menjadi bucket list cukup banyak orang: naik balon udara di Cappadocia, Turkey!

Saya merasa beruntung karena saat nemu tiket murah ke Turki dari Qatar Airways di bulan November 2013. Karena harganya yang cukup murah Ayah memutuskan untuk ikut pergi. Selama 7 bulan sejak beli tiket, saya mulai larut dalam keseruan nyusun itinerary liburan 7 hari di Turki. Mulai dari nentuin mau ke kota mana aja, transportasi antarkota, pemilihan hotel, detil tempat-tempat yang mau didatengin setiap harinya, dan berbagai hal kecil lain. Ayah nggak perlu mikirin hal-hal yang berbau perencanaan sama sekali. Pokoknya tinggal duduk manis, nurut apa kata saya, tinggal siapin uang dan kartu kreditnya aja :p

Berhubung udah di Turki, saya pengen sekalian ke Cappadocia juga. Karena udah di Cappadocia, saya pengen naik balon udara. Tapi saya sadar kalo balon udara ini mahal banget, sekitar 2 juta rupiah untuk sekali terbang. Awalnya saya ragu buat masukin balon udara ke itinerary, tapi Ayah bilang, "masukin aja dulu, nanti liat uang Ayah ada apa enggak". Dua bulan sebelom berangkat, Ayah bilang ke saya kalo ternyata memungkinkan buat naik balon karena ada rezeki. Alhamdulillah..

Sejak mobil shuttle dari hotel sudah mendekat ke lokasi balon, Ayah udah keliatan senengnya dan nggak keliatan ngantuk padahal hari sebelumnya baru perjalanan panjang, 4 kali terbang dari Jakarta ke Kuala Lumpur ke Doha ke Istanbul ke Kayseri.
Udah girang padahal belom naik balon

Di atas balon Ayah keliatan seneng banget. Dia sering tertegun ngeliatin pemandangan yang ada di sekitarnya. And I was really happy seeing him happy.
Ayah naik balon udara di Cappadocia