Monday, September 4, 2023

Pengalaman Mendapatkan Paspor Elektronik Same-day Tanpa Antrian Online

Sekitar empat tahun setelah mendapatkan paspor ketiga di tahun 2019 lalu, saya harus mendapatkan paspor baru. Sebenernya paspor lama baru akan expired Oktober 2024 dan masih ada sekitar 3 halaman lagi yang kosong, tapi karena perjalanan berikutnya akan pindah-pindah ke beberapa negara, 3 halaman nggak akan cukup. Terlebih pas perjalanan ke Brazil dan Afrika kemarin saya sempet deg-degan sebelum berangkat takut sisa halamannya (ada sekitar 7-8 yang kosong) nggak cukup karena sempet nemu thread di TripAdvisor forum kalo beberapa negara yang saya kunjungi cukup ketat dalam urusan minimal halaman paspor yang kosong. Alhasil itu halaman paspor yang masih kosong saya tempelin post-it supaya petugas imigrasi gak asal main cap.

Paspor lama

Paspor lama yang penuh dengan post-it

Terakhir perpanjang paspor ribet banget untuk dapet slot submit pengajuan via aplikasi, terlebih info di aplikasi gak jelas yang mengakibatkan saya harus daftar menggunakan KTP keluarga saya. Empat tahun berlalu, aplikasinya udah baru tapi tetep aja ribet dan makin susah dapet slot-nya.

Menurut saya yang bikin ini entah mikirnya apa, tapi untuk cek ketersediaan tanggal di suatu tempat itu harus isi form lengkap dulu. Kalo ternyata gak tersedia dan mau cek di tempat lain, harus ulang dari awal dan berarti ngisi form dari awal juga. Karena slot terbatas banget, mau nggak mau saya isi form beberapa kali.

Sama kayak sebelumnya, slot baru itu dibuka di Jumat siang sekitar jam 2. Ketika saya coba pilih, ternyata paling cepet di bulan Oktober. Gimana ceritanya ini padahal saya butuh cepet untuk pengajuan visa?! Btw ternyata sekarang setelah book slot harus langsung bayar paspor. Saya sempet book tapi akhirnya dibatalin secara otomatis karena nggak dibayar.

Slot hanya ada di Oktober untuk lokasi Kantor Imigrasi Jakarta Selatan

Untungnya saya inget bahwa adik saya pernah kasih tau ada layanan same-day yang tidak memerlukan antrian online.

Blogger Tricks

Monday, August 28, 2023

Drama Mendapatkan Visa Zambia

Berdasarkan info yang saya dapatkan dari internet, pemegang paspor Indonesia bisa mendapatkan visa Zambia secara online. Berikut adalah pengalaman saya mengajukan aplikasi visa Zambia secara online.

Knife Edge Bridge yang pertama kali saya liat pas nonton The Amazing Race US Season 1

Menyiapkan dokumen
Merujuk informasi di halaman https://eservices.zambiaimmigration.gov.zm, berikut adalah dokumen yang diutuhkan untuk mengajukan visa turis

Wajib dilampirkan:
  • Scan halaman identitas paspor
  • Cover letter ditujukan ke Director General of Immigration
  • Pasfoto
  • Booking tiket pesawat
Yang opsional adalah hotel booking.

Cover letter ini saya cari template-nya di internet dan berikut adalah surat saya. Mungkin bisa disesuaikan kalimatnya sesuai dengan kondisi masing-masing.

Wednesday, August 23, 2023

Mudahnya Mendapatkan Visa on Arrival Zimbabwe

Pemegang paspor Indonesia bisa mendapatkan visa on arrival untuk masuk ke Zimbabwe. Ketika buka website evisa Zimbabwe (https://www.evisa.gov.zw), pemegang paspor Indonesia tidak bisa apply online. Tidak perlu juga apply online karena proses visa on arrival sangat mudah. Berikut adalah pengalaman saya mendapatkan visa on arrival di bandara Victoria Falls International Airport.

Pemandangan Victoria Falls dari sisi Zimbabwe

Ketika di dalam pesawat, pramugari South African Airways membagikan selembar kertas berupa immigration card yang perlu diisi. Saya kira ini lembaran arrival biasa, namun ternyata ini adalah lembaran yang akan digunakan untuk mengajukan visa on arrival. Sepertinya tidak semua pesawat membagikan lembaran ini ketika terbang, karena saya melihat banyak penumpang dari penerbangan sebelumnya dengan Airlink yang ngerumun di tangga turun menuju loket imigrasi dan mengisi kertas tersebut.

Lembar imigrasi Zimbabwe

Berhubung saya dan penumpang lain sudah mengisi, jadi kami bisa jalan ke depan. Pengecekan pertama dilakukan untuk memastikan bahwa form sudah diisi lengkap dan ditanya jenis visa yang dibutuhkan. Setelah itu akan diarahkan ke loket dengan nomor tertentu. Jangan ngide untuk asal pilih loket yang sepi karena bakal disuruh balik ke loket yang seharusnya.

Monday, August 21, 2023

Pengalaman Mengurus Visa Afrika Selatan

Awalnya dalam perjalanan ini saya nggak mau datang ke negara yang butuh datang ke kedutaan untuk mendapatkan visa. Jadi pilih destinasi yang udah punya visanya, bebas visa, visa on arrival, atau bisa e-Visa karena list negaranya pun banyak yang belum saya kunjungi. Namun karena ternyata ada jenis pesawat yang menarik untuk saya coba dan tujuannya hanya ke Johannesburg, mau nggak mau saya harus mengurus visa Afrika Selatan. Untungnya setelah saya baca beberapa cerita orang (walaupun sedikit yang pengalamannya baru-baru ini), sepertinya nggak rumit prosesnya.

Cape Town Waterfront

Karena info yang saya temukan di web resmi Home Affair-nya South Africa kurang clear (http://www.dha.gov.za/index.php/immigration-services/apply-for-a-south-african-visa), saya kirim email ke mereka untuk menanyakan beberapa info tambahan seperti formulir yang harus diisi, kapan saya bisa apply, serta biaya untuk multiple entries visa. Email saya dibalas sekitar 3 hari kemudian dan diberikan checklist dokumen.

Namun barusan saya cek lagi website embassy Jakarta sepertinya udah ada info yang sama dengan yang dikasih di email (link: https://dirco1.azurewebsites.net/jakarta/immigration.html)

Menyiapkan dokumen
Berikut adalah dokumen yang harus diserahkan untuk pengajuan visa visit dengan tujuan liburan atau bisnis.

Saturday, August 19, 2023

Merencanakan Perjalanan Menuju Negara Ke-100

Menentukan negara tujuan
Setelah selesai merancanakan perjalanan ke Greenland dan Faroe Islands (ceritanya nyusul haha), muncul keinginan untuk mengunjungi negara ke-100 di tahun ini. Saya udah punya list negara-negara yang bebas visa, bisa electronic visa (eVisa), serta visa on arrival bagi pemegang paspor Indonesia karena makin ke sini makin males ngurus visa. Berhubung Faroe Islands merupakan negara dan teritori ke-95 yang saya kunjungi, saya butuh mengunjungi 5 negara supaya mencapai 100.

Karena 5 negara itu banyak dan waktu saya serta uang saya terbatas, kemungkinannya hanya Afrika. Terlebih negara di benua Afrika yang pernah saya kunjungi cuma Mesir yang sebenernya mah jatohnya Timur Tengah. Amerika Tengah dicoret karena tahun lalu udah ke Panama dan Costa Rica. Karibia dicoret karena biar simpel mesti punya visa Schengen/ UK (kayaknya – belom banyak research terutama buat cruise). Oceania juga dicoret karena pada mencar dan yang feasible cuma Fiji (bebas visa).

Secara geografis, Afrika ini negaranya pada nempel-nempel jadi untuk mendapatkan kombinasi 5 negara lebih mudah. Tapi beda kayak Eropa yang bisa pindah-pindah naik kereta atau bis yang simpel dan murah, kalo di Afrika disarankan naik pesawat demi kenyamanan yang kadang harganya bikin istighfar karena mahal banget. Oleh karena itu kombinasi untuk mengunjungi 5 negara pun ada beberapa, misal Afrika bagian tengah atau bagian selatan.

Secara destinasi, rasanya belum lengkap kalo sudah mengunjungi 100 negara tanpa melakukan safari. Saya punya lensa yang dibeli buat ke Antartika pun jarang banget dipake, karena emang diniatin beli lensa buat Antartika supaya sekalian buat safari juga. Jadi makin mantep pilih Afrika.

Safari di Kruger National Park, South Africa

Untuk mengerucutkan destinasi supaya nggak pusing karena banyak pilihan, saya memasukkan faktor pesawat. Walaupun sebenernya rela untuk terbang jauh naik ekonomi karena perjalanan ini ngejar tujuan, ternyata ada jalan untuk nyelipin jenis pesawat yang saya mau coba.