Saturday, December 31, 2022

2022: Year in Review

Berhubung sudah di penghujung tahun, saatnya melakukan refleksi ke setahun terakhir apa yang terjadi. Apa saja yang terjadi dalam hidup saya di tahun ini?

Travel
Pada tahun ini saya menjejakkan kaki di benua Antartika, salah satu significant milestone dalam perjalanan saya. Walaupun persiapannya tergolong mendadak, alhamdulillah secara garis besar berjalan dengan lancar.


Secara tidak disangka tahun ini saya menghabiskan hampir 5 bulan di luar Indonesia, di mana beberapa trip durasinya sekitar 1 bulan. Akhir Januari sampai awal Maret saya pergi ke Argentina dan Antartika, akhir Mei sampai awal Juli saya keliling Eropa untuk mengunjungi sisa negara Schengen yang belum saya datangi, awal September sampai awal Oktober saya ke beberapa negara Eropa dan Asia, ditambah perjalanan sekitar 2 minggu ke US dan Amerika Tengah, dan weekend trip ke Bahrain (ini random banget suer karena tiket murah). Hasilnya adalah saya mengunjungi 27 negara baru. Yep, dua puluh tujuh.
  • New countries/ territories visited (in order): Argentina, Antarctica, Guernsey, Jersey, Luxembourg, Portugal, Romania, Malta, San Marino, Iceland, Scotland, Ireland, Northern Ireland, Isle of Man, Wales, England, Gibraltar, Panama, Costa Rica, Bahrain, Cyprus, Armenia, Georgia, Azerbaijan, Bangladesh, Sri Lanka, Nepal
  • Number of miles flown: 120,153 miles
  • New airlines (in order): United, Aerolineas Argentina, Etihad Airways, TAP Portugal, Icelandair, Gulf Air, Copa Airlines, Austrian Airlines, Wizz Air, FlyOne Armenia, Buta Airways
  • New aircraft (in order): Boeing 737 MAX 8, Boeing 737 MAX 9, Boeing 757-200
Flight stats

Flight map

Flight map-nya di-zoom ke Eropa dan Middle East

Wednesday, November 30, 2022

Pengalaman Mengurus eVisa Bahrain

Bahrain memberikan fasilitas electronic visa (eVisa) bagi pemegang paspor Indonesia yang tentunya memudahkan pelaku perjalanan karena tidak perlu datang ke kedutaan dan membawa banyak berkas. Sehingga ketika Gulf Air memberikan harga spesial untuk tiket kelas bisnis, saya tidak ragu untuk membelinya karena visanya tidak ribet. 

Al Fateh Grand Mosque, Manama, Bahrain


Berikut adalah pengalaman saya mengajukan visa elektronik untuk mengunjungi Bahrain yang dilakukan secara online.

 

Menyiapkan dokumen

Dokumen yang dibutuhkan untuk mengajukan visa Bahrain secara online adalah:

1. Scan paspor bagian identitas

2. Tiket pulang dan pergi

3. Reservasi hotel

4. Rekening koran/ bank statement tiga bulan terakhir atas nama sendiri dengan minimal saldo USD1,000 (~IDR 15juta)

 

Ketika mengajukan visa, semua tiket dan hotel sudah saya bayar, jadi saya kurang tahu apakah bisa mengajukan dengan dummy booking atau tidak.


Saturday, November 26, 2022

29

Hello, 26 November. Nice to be able to meet you again.

 

Alhamdulillah masih diberikan kesehatan di penghujung usia kepala dua ini, walaupun batuk abis pulang jalan-jalan dari awal Oktober lalu kayaknya masih belum sepenuhnya hilang. Seiring bertambahnya usia, saya merasa semakin bijak karena makin ke sini makin meminimalisir dan cenderung menjauh dari hal-hal yang dirasa bakal membuat hidup semakin kompleks. I love my comfort zone. So much. Ini bijak apa mager ya.

 

Berhubung ulang tahunnya di hari Sabtu, saya memutuskan untuk staycation bareng keluarga dan istri serta anaknya adik saya. Hotel yang dipilih adalah Hotel Indonesia Kempinski Jakarta. Bukan karena mau gaya-gayaan, tapi karena ada benefit dari GHA Discovery yang bakal expired awal Desember nanti. Lumayan lah buat ngurangin jumlah yang harus dibayar haha. 


Hotel Indonesia Kempinski Jakarta - Deluxe Room

Thursday, June 16, 2022

Perjalanan ke Antartika: Itinerary di Antartika dan Argentina

Perjalanan ke Antartika dan Argentina awal tahun ini merupakan perjalanan saya yang paling lama. Saya berangkat dari Jakarta tanggal 27 Januari 2022 dan tiba lagi di Indonesia tanggal 1 Maret 2022 sehingga total durasi perjalanan adalah sekitar 33 hari. Kerja apa kok bisa jalan-jalan selama 33 hari? Alhamdulillah saya nggak perlu resign untuk liburan selama ini dan masih digaji utuh. Kantor saya masih menerapkan work from home yang bisa diubah menjadi work from anywhere selama kerjaannya beres. Setelah menjalani langsung, sebenernya lumayan kapok kerja remote dengan perbedaan waktu 10 jam. Berantakan banget pola tidurnya!
 
Berhubung durasi yang panjang, berbeda dengan tulisan itinerary biasanya, saya tidak akan menjelaskan detailnya per hari melainkan akan per destinasi.

El Chalten

Itinerary
27  29 Januari: Jakarta ke Buenos Aires
Perjalanan panjang dimulai. Saya terbang menuju Buenos Aires melalui Tokyo, Chicago, dan Houston. Tiket pesawat saya pecah jadi 2, yakni Jakarta ke Chicago dengan Japan Airlines dan Chicago ke Buenos Aires dengan United.

Naik Japan Airlines dari Jakarta ke Chicago via Tokyo-Narita

29 Januari – 8 Februari: Buenos Aires
Rencana awal adalah saya tiba di Buenos Aires tanggal 7 Februari, sehari sebelum cruise dimulai. Namun karena Omicron mulai merebak saya jadi parno kalo terlalu mepet dan akhirnya memutuskan untuk tiba lebih awal di Buenos Aires. Untungnya nemu hotel yang lumayan oke dengan harga murah juga, jadi perubahan rencana ini tidak membuat kantong saya bolong. Selama di Buenos Aires saya nggak banyak eksplor karena masih perlu kerja dan ceritanya mau transisi waktu dengan baik. Alhasil saya cuma eksplor deket hotel aja.
 

Monday, May 23, 2022

Pengalaman Mengurus Visa Argentina (AVE) Secara Online

Visa Argentina merupakan salah satu visa yang menyeramkan kalau baca pengalaman travel blogger Indonesia. Trinity Traveler gagal mendapatkan visa Argentina dalam rangka perjalanan keliling dunianya, begitu juga dengan PergiDulu meskipun peraturannya sudah berubah dan seharusnya lebih mudah.

Perito Moreno Glacier, El Calafate, Argentina

Sejak beberapa tahun lalu, visa Argentina memiliki cara pengajuan yang lebih mudah namun dengan syarat tertentu. Jika kalian memiliki visa Amerika Serikat tipe B2/ J / B1 / O / P (P1-P2-P3) / E / H-1B yang masih berlaku dan sudah dipakai dalam 2 tahun terakhir, visa Argentina bisa diajukan secara online. Nama visanya adalah Autorización de Viaje Electrónica (AVE) atau Electronic Travel Authorization. Karena saya punya visa US tipe B1/B2 yang masih valid dan pernah dipakai dalam dua tahun terakhir, jadi saya bisa apply melalui jalur online. Kalau baca beberapa source katanya multiple entry visa Schengen juga eligible, namun nggak ada di PDF berikut.

Info awal yang saya dapatkan biaya untuk mengurus AVE adalah USD50, jauh lebih murah dibanding mengurus via kedutaan di Jakarta seharga USD150. Namun betapa kagetnya saya ketika memasukkan data awal seperti jenis visa yang mau diajukan dan kewarganegaraan, biaya yang muncul adalah USD200. Saya cari info di website atau forum namun sayangnya tidak ditemukan. Akhirnya saya kirim email ke bagian yang biasa urus AVE dan dikatakan harga yang muncul sudah sesuai. Email-nya adalah ave@migraciones.gob.ar.

Monday, May 16, 2022

Perjalanan ke Antartika: Tips Memilih Cruise

Walaupun biasanya mahal dan murah itu relatif, liburan ke Antartika itu sepertinya mutlak mahalnya haha. Oleh karena itu cara paling mudah dan murah untuk menginjakkan kaki di Antartika adalah bergabung dengan sebuah cruise/ expedition dan berangkat dengan naik kapal. Ada opsi mendarat dengan pesawat di Antartika tapi harganya bikin geleng kepala.
 
Berikut adalah hal-hal yang saya pertimbangkan dalam memilih cruise/ ekspedisi yang akan membawa saya ke Antartika.


Titik Keberangkatan
Pertama kali saya tau ada tempat yang namanya Ushuaia di Argentina adalah ketika menonton The Amazing Race season 11 dan tempat ini digadang-gadang sebagai kota yang terletak di paling selatan dunia. Beberapa waktu kemudian saya tau bahwa karena lokasinya, kota ini menjadi titik keberangkatan menuju Antarctica Peninsula yang paling populer dan memiliki pilihan paling paket perjalanan yang beragam.
 
Berhubung ketika pertama kali merencanakan perjalanan ke Amerika Selatan di tahun 2016 dulu saya membaca informasi bahwa mengurus visa Argentina itu sangat susah, saya memiliki tekad untuk datang ke Ushuaia ketika suatu saat nanti. Oleh karena itu ketika mulai berencana ingin ke Antartika, keberangkatan dari Ushuaia menjadi pertimbangan saya yang pertama.

Keberangkatan dari Ushuaia

Monday, May 9, 2022

Perjalanan ke Antartika: Why and Why Now?

Menurut saya sesuatu dalam hidup akan lebih terarah ketika ada target. Selain itu, target yang selalu bertambah juga bisa menjadi semacam penanda perkembangan diri sendiri. Hal ini termasuk ketika bicara tentang perjalanan, bahkan liburan. Dimulai dari awal saya solo traveling, saya pasti selalu menyiapkan daftar apa saja yang perlu dilihat dalam perjalanan tersebut, walaupun emang makin ke sini makin simpel daftarnya. Awalnya saya bisa bikin itinerary perjalanan sampai ke menit dan disiapkan jauh-jauh hari, namun sekarang saya cukup memiliki daftar mau ke tempat apa aja dan dibuatnya pun kadang ketika sudah tiba di tujuan.

Merenung bersama Gentoo penguin

Target inilah yang membuat perjalanan saya lebih terarah. Saya tau saya harus ke mana, apa yang harus dipersiapkan, dan bahkan kapan ingin target tersebut tercapai. Kalo berdasarkan ilmu pembuatan target, saya menggunkaan kaidah SMART yakni specific, measurable, achievable, relevant, dan timely. Target perjalanan saya awalnya adalah tempat yang harus dikunjungi ketika liburan di Thailand di tahun 2013, lalu “berkembang” menjadi mengunjungi negara-negara Asia Timur, semakin tumbuh menjadi mengujungi tujuh keajaiban dunia versi ala-ala (haha penjelasannya ada di sini), dan target terakhir saya adalah mengunjungi tujuh keajaiban dunia versi resmi.
 
Setelah mengunjungi Chichen Itza di Meksiko, target perjalanan saya bisa dikatakan sudah tidak ada lagi. Sebenarnya ada beberapa hal yang “nice to have”, tapi saya takut menjadikan target untuk sesuatu yang sepertinya tidak realistis atau terlalu jauh/ lama dicapainya. Saya sudah sangat bahagia dengan bisa mengunjungi ketujuh New Wonders of The World pada usia 23 tahun, 2 tahun lebih awal dari target saya. Saya merasa target-target “nice to have” tersebut akan membutuhkan waktu yang sangat lama untuk dicapai dan saya tidak nyaman memiliki target yang jangka waktunya terlalu panjang, apalagi untuk sesuatu yang tersier seperti liburan atau perjalanan.

Sunday, February 13, 2022

Menginjakkan Kaki di Antartika!

I MADE IT TO THE ANTARCTICA!!!


Alhamdulillah akhirnya berhasil menginjakkan kaki dengan selamat dan sehat di benua Antartika pada hari Sabtu tanggal 12 Februari 2022 sekitar jam 6 sore waktu setempat.

Sama sekali bukan perjalanan yang mudah tapi sejauh ini saya sangat menikmati. Semoga perjalanannya terus lancar hingga kembali ke rumah nanti. Aamiin!

Udah segini dulu aja post-nya karena capek dan mau makan malam dulu tapi harus langsung tulis di blog karena ini salah satu milestone besar dalam hidup :))