Sunday, July 24, 2016

The Long Way to South America: Flights

Salah satu pertanyaan yang sering saya dapet setelah pulang liburan ke Brazil dan Peru adalah: habis berapa tiketnya? Sebenernya nggak murah-murah banget juga sih, tapi mengingat liburannya sekalian mampir sana-sini jadi kalo dipikir lumayan murah. Kalo bikin separate trip masing-masing ke Brazil, ke Peru, dan ke Spanyol, pasti jatohnya bakal lebih mahal dari tiketnya aja — walaupun bisa lebih lama juga explore-nya. Tapi berhubung saya ini fakir cuti, jadi harus memaksimalkan paid time-off yang ada.
Boarding pass dan luggage tag hasil liburan :D

Untuk ke Amerika Selatan, tiket dari Indonesia dapat dipastikan mahal banget. Seperti yang sudah saya bilang sebelumnya, berangkat dari Kuala Lumpur atau Singapore bisa menekan biaya tiket lumayan banyak. Bisa diliat sendiri buktinya sebagai berikut:

See? Dengan tujuan yang sama (Lima, Peru) dan di tanggal yang sama (8 - 15 November 2016), kalau dari Jakarta harganya 30 jutaan (!!), dari Singapore 20 jutaan, dan paling "murah" 18 jutaan dari Kuala Lumpur. Tiket Jakarta - Kuala Lumpur/Singapore PP paling mahal juga 2.5 juta kalo pilih Garuda Indonesia/Malaysia Airlines/KLM yang nggak usah pikirin bagasi dan nggak perlu ganti terminal. Bisa lebih murah kalo pilihnya AirAsia, tapi mesti nambah bagasi dan pindah terminal. Your choice. But my first suggestion is always search from Kuala Lumpur or Singapore. Walaupun untuk beberapa destinasi lain pernah nemu lebih murah dari Jakarta sih.

Saya sendiri berhubung agak nggak ikhlas kalo bayar tiket langsung belasan juta gitu, jadi ambil rute yang muter-muter dan mampir sana-sini biar bayarnya nggak langsung banyak — walaupun akhirnya kalo ditotal segitu juga sih :)) Cara seperti ini nggak selalu cocok untuk semua orang, karena emang bakal capek. Tapi mumpung saya masih ngerasa kuat, jadi saya jalanin aja. Alhamdulillah nggak ada masalah, terutama drama macem gini *amit-amit* Selain itu, emang saya suka naik pesawat dan airport sih ya, jadi kalo dengan harga sama bisa nyobain beberapa maskapai dan mampir ke bebeapa airport, I'll gladly take it :D
Terminal 4S Madrid Barajas Airport
Transit sambil lari-lari di Madrid Barajas Airport, Spanyol yang cantik sekali

So, here goes the breakdown!

Sunday, July 3, 2016

The Long Way to South America: Introduction

"Ma, ini Eky liburan jauh banget ya…"
Begitulah kata-kata yang suka saya ucap dengan randomnya beberapa hari sebelum berangkat jalan-jalan. Respon dari Mama pun macem-macem, mulai dari ikutan heran kayak "ya lagian ngapain jauh-jauuuh" sampe yang supportive kayak "yaudah gapapa puas-puasin dulu".

Mengapa Amerika Selatan?
Setelah ngitung-ngitung jumlah tabungan setelah beberapa kali dapat upah, saya mencanangkan untuk jalan-jalan ke Amerika Selatan. Kenapa? Alasan besarnya adalah karena di sana terdapat 3 dari new 7 Wonders of the World: Christ The Redeemer di Brazil, Machu Picchu di Peru, dan Chichen Itza di Mexico. Ini merupakan long-term goal traveling saya selanjutnya setelah berhasil mengunjungi 7 keajaiban dunia nggak tau versi siapa di awal tahun 2015 lalu. Sementara alasan kecil-kecil lainnya adalah saya mau puas menikmati jerih payah kerja setiap hari jam 7 pagi sampe 7-8 malem, bahkan kadang weekend pun harus kerja. Lelah jiwa raga banget, makanya butuh liburan. Terus saya juga mau terbang yang jauuuh, berhubung udah puasa naik pesawat sejak Agustus 2015.
The Long Way to South America: Escadaria Selaron Rio de Janeiro Brazil
Escadaria Selaron, Rio de Janeiro, Brazil

Alhamdulillah Ayah, Mama, dan Eja sangat mendukung dengan rencana ini, walaupun masih aja ada sayup-sayup pertanyaan "terus kapan mau nabung buat nikahnya?" *lari*