Friday, December 31, 2021

2021: Year in Review

Walaupun masih berada dalam masa pandemi Covid-19, namun tahun 2021 ternyata lebih berwarna dibanding 2020 karena ada periode ketika jumlah kasus di dunia turun sehingga pembatasan yang dilakukan selama 2020 menjadi lebih longgar. Sayangnya baru-baru ini kembali naik karena Omicron. Mari berdoa semoga dalam 2-3 minggu mendatang, atau kalo bisa lebih cepat, kondisi membaik. Aamiin!

Jadi apa yang yang terjadi di 2021 sehingga saya bilang lebih berwarna? Here goes!

Travel
Berhubung situasi membaik, tahun ini saya melakukan 2 perjalanan ke luar negeri yang dapat dibilang impulsif. Sebenernya saya udah siapin draft tulisannya, tapi karena bingung membuka paragrafnya gimana jadi masih belum dilanjutin. Semoga niat tersebut segera datang.

Saya dua kali melakukan perjalanan ke luar negeri dan dua-duanya ke Amerika Serikat. Kunjungan pertama di bulan September buat nonton US Open Tennis dan yang kedua di bulan Oktober untuk... cobain pesawat... well, sekalian vaksin juga sih mumpung lagi di sana haha.

Emma Raducanu vs Maria Sakkari in Semifinal

Untuk tulisan year in review ini, mari menggunakan template biasa seperti di tahun 2019.


Friday, November 26, 2021

28

26 November means another birthday post! Hampir kelupaan nulis karena alhamdulillah hari ini berjalan lancar cenderung uneventful -- my favorite kind of birthday celebration.

semoga post berikutnya di blog ini adalah cerita foto di atas

Alhamdulillah masih diberikan sehat jasmani dan rohani di umur yang ke-28 ini, walaupun beberapa bulan lalu sempet terkena Covid bareng sama Ayah dan Mama. Ayah sama Mama sempet ada gejala ringan kayak demam dan batuk, sementara saya bisa dibilang nggak ada gejala sama sekali. Setelah isolasi mandiri di rumah (dan mengungsikan Eja ke hotel), kami sudah kembali sehat dan negatif dari Covid. Semoga nggak tertular dan menularkan lagi, aamiin!

Sunday, October 10, 2021

A Special Day

My little brother got married earlier today!!!





Seneng, terharu, dan bangga ngikutin perjalanannya sampai tadi akhirnya ijab qabul dengan sangat gagah dan lancar. I'm sure he will be a great Imam for his family!


Thursday, June 24, 2021

Review: Sheraton Grand Jakarta Gandaria City

Sebenernya staycation di Sheraton Grand ini merupakan staycation yang pertama kali saya lakukan selama pandemi. Alasan kenapa memilih hotel ini adalah karena dekat rumah dan terhubung langsung dengan mall sehingga saya nggak perlu pikirin gimana cari makannya.


Sebelum Kedatangan dan Check-in
Sehari sebelum check-in saya kembali mengirim email ke hotel melalui Sheraton.Jakartagandariacity@sheraton.com supaya bisa mendapatkan early check-in karena jadwal check-in normal hotel ini adalah jam 15.00. Balasan email yang saya dapatkan adalah hotel tidak bisa konfirmasi early check-in. 


Sheraton Grand Jakarta terletak di Jalan Sultan Iskandar Muda di kawasan Gandaria dan terhubung langsung dengan mall Gandaria City. Berhubung tidak mendapatkan konfirmasi early check-in, saya tiba di hotel sekitar jam 14.30. Kondisi lobby sepi sehingga proses berjalan dengan lancar.


Thursday, June 17, 2021

Review: Grand Hyatt Jakarta

Setelah menceritakan pengalaman staycation paling tidak berkesan sejauh ini di Alila SCBD, sekarang saya mau menuliskan pengalaman staycation di hotel Hyatt lain di Jakarta yakni Grand Hyatt Jakarta. Sebenernya nginepnya duluan di Grand Hyatt, namun baru sempat menuliskan ceritanya.


Pre-arrival and Check-in
Seperti biasa, saya mengirimkan email ke hotel di jakarta.grand@hyatt.com untuk meminta early check-in. Selain itu saya juga meminta kamar dengan pemandangan Bundaran Hotel Indonesia berhubung ketika memesan tidak ada jenis kamar dengan view Bundaran HI. Soalnya saya cek barusan ternyata udah ada harga yang berbeda untuk kamar hotel yang sama namun dengan view Bundaran HI. Hotel kemudian membalas email saya dan memberikan waktu check-in jam 12 siang dan diberikan kamar dengan pemandangan Bundaran HI.


Harganya udah beda. Lumayan bedanya Rp150.000

Grand Hyatt Jakarta terletak di bilangan Thamrin tepatnya di Jalan M.H. Thamrin No.Kav. 28-30. Hotel ini terhubung dengan mall Plaza Indonesia sehingga menjadi pilihan yang pas buat saya yang perlu makan namun masih belum ikhlas bayar room service.

Thursday, June 10, 2021

Review: Alila SCBD Jakarta | Hotel Bintang 5 Rasa Bintang 4 (atau Bahkan Bintang 3)

Dalam rangka mencoba hotel-hotel bintang 5 di Jakarta, pilihan staycation berikutnya adalah Alila SCBD yang tergabung ke dalam group Hyatt. Hotel ini merupakan hotel Hyatt group kedua di Jakarta setelah Grand Hyatt Jakarta.



Pre-arrival and Check-in
Seperti biasa, saya selalu mengirimkan email ke hotel sehari sebelum check-in untuk meminta early check-in dan kamar di lantai yang tinggi. Tim Alila SCBD membalas dengan cepat (kurang dari 1 jam setelah dikirim), namun tidak bisa memberikan konfirmasi early check-in. Namun mereka akan menghubungi jika kamar sudah siap. Jadwal check-in normal adalah jam 15.00, dan kala itu sekitar jam 13.00 saya dihubungi dan dikabarkan bahwa kamar sudah siap. Berhubung waktu itu jadinya saya punya acara, saya baru tiba di hotel jam 16.00.


Thursday, June 3, 2021

Daftar Hotel Karantina di Jakarta dan Sekitarnya Tahun 2021

Pemerintah Indonesia mengharuskan semua orang yang masuk ke Indonesia, baik warga negara Indonesia dan warga negara asing, untuk melakukan karantina selama 5 hari. Berhubung lokasi karantina yang dibiayai pemerintah seperti Wisma Pademangan diperuntukkan untuk kategori tertentu, pemerintah sudah menentukan lokasi hotel yang bisa dipilih oleh tamu dengan biaya sendiri.

Raffles Jakarta merupakan salah satu pilihan hotel karantina

Berikut adalah pilihan hotel resmi berdasarkan daftar yang ditentukan pemerintah per tanggal 25 Mei 2021, berdasarkan lokasi di Jabodetabek. Catatan: saya tambahkan harga net untuk 1 orang (single occupancy) selama 5 malam untuk beberapa hotel yang sudah menyediakan infonya. Hampir semua hotel sudah memasukkan makan 3x sehari, PCR test, laundry, serta airport transfer ke dalam paket karantina.

Sunday, May 30, 2021

Vienna

Baru-baru ini ketika saya sedang melakukan aktivitas rutin di akhir pekan yakni nonton YouTube berjam-jam, saya jadi nonton video Jessica Sanchez nyanyi Everybody Has a Dream-nya Billy Joel ketika Billy Joel week di American Idol season 11. Kemudian saya inget berdasarkan WhatNotToSing (such an awesome website!), di minggu tersebut penampilannya Elise Testone dengan lagu Vienna dapet rating paling tinggi. Berhubung saya kurang suka dengan tone suaranya Elise Testone dan saya pikir Vienna itu lagu tentang ibu kota negara Austria, saya tidak mendengarkan dengan seksama. Namun pendapat itu berubah ketika pas denger ulang untuk pertama kalinya sejak 2012, saya nangkep sekilas bahwa liriknya bukan tentang Vienna. Lanjut googling untuk tau lirik jelasnya, ternyata bagus banget liriknya!

Gak punya foto Vienna jadi pake Hallstat aja karena sama-sama di Austria

Thursday, May 27, 2021

Review: Qatar Airways A330-300 and A350-900 Economy Class Barcelona to Singapore via Doha

Niatnya mau pisah review antara Barcelona ke Doha dan Doha ke Singapore, namun karena foto flight Barcelona ke Doha cuma 3 jadi mending digabung aja. Saya nggak banyak foto soalnya pesawatnya A330-300 yang jenis pesawatnya sama dengan ketika liburan ke Turki di tahun 2013. Review lengkap mengenai jenis pesawat bisa dilihat di tulisan ini.
 

Qatar Airways QR146
Barcelona (BCN) to Doha (DOH)
STD: 17.25
STA: 01.00 (+1)
Airbus A330-300
 
Proses check-in di counter berjalan lancar walaupun saya tidak bisa online check-in. Bagasi saya diteruskan langsung ke Singapore. Perjalanan dari Barcelona ke Doha memakan waktu sekitar 6 jam dan pesawat mendarat tengah malam di Doha.


Thursday, May 20, 2021

Hari 11: Mengunjungi Sagrada Familia

Hari terakhir liburan! Sebelum terbang ke Doha, saya punya untuk jalan-jalan di Barcelona dulu sampai siang hari. Oleh karena itu setelah rapi saya check-out dari hostel dan menitipkan koper di resepsionis. Hostel menyediakan sarapan gratis jadi harus dimanfaatkan untuk mengisi perut.

The Basilica de la Sagrada Familia, Barcelona!




Keluar hostel menuju stasiun Metro sambil ditemani cuaca yang cerah banget itu sangat menyenangkan!


Thursday, May 13, 2021

Hari 10: Akhirnya ke Plaça de Catalunya di Barcelona!

Saya menggunakan Metro untuk menuju hostel di kawasan Arc de Triomf. Untuk 1 hari di Barcelona saya beli tiket T10 seharga EUR 9.95 supaya bisa naik Metro sebanyak 10x. Lebih murah dibanding beli ketengan untuk kalian yang mau beberapa kali naik Metro selama di Barcelona. T10 ini belum termasuk tiket bandara yang harus dibeli terpisah dengan biaya EUR 4.5 sekali jalan.

Plaça de les Cascades



Arc de Triomf

Hostel yang saya pilih untuk 1 malam di Barcelona adalah ANT Hostel. Hostelnya masih baru dan design hostelnya unik!



Monday, May 10, 2021

Review: Iberia A320 Economy Class Madrid to Barcelona

Saya keluar pesawat jam 14.45, 45 menit sebelum jadwal keberangkatan pesawat ke Barcelona. Langsung deh lari-lari di bandara menuju imigrasi. Saya panik ketika tiba di imigrasi karena penuh banget! Namun untungnya petugas langsung mengarahkan penumpang yang memiliki immediate flight connection untuk antri di jalur tertentu jadi saya tidak perlu nunggu lama.



Karena masih rejeki, saya tiba di gate 15 menit sebelum jadwal keberangkatan dan penumpang sudah mulai boarding. Kemudian saya kepikiran dengan nasib bagasi saya. Kalo saya ikut flight ini namun bagasi saya ketinggalan, sama aja nanti saya harus nunggu di Barcelona. Oleh karena itu saya menghampiri petugas di gate dan menanyakan status bagasi saya. Saya menceritakan kondisi saya dan bilang kalo bagasinya masih di flight sebelumnya saya mau tunggu flight ke Barcelona berikutnya aja. Setelah dia cek komputernya, ternyata bagasi saya sudah masuk ke flight ini. Alhamdulillah!
 

Thursday, May 6, 2021

Review: Iberia A340-600 Economy Class Lima to Madrid

Saya memiliki waktu sekitar 6 jam sebelum pesawat selanjutnya lepas landas menuju Madrid. Walaupun saya belum pernah keliling kota Lima, berhubung kala itu tidak ada transportasi umum yang murah dari bandara ke kota, saya memutuskan untuk menunggu di bandara saja. Counter check-in Iberia pun baru akan dibuka sekitar 3 jam sebelum penerbangan.


Saya menghabiskan waktu dengan muter-muter bandara, baik di luar maupun di dalam. Bosen juga sih waktu itu karena bandaranya juga nggak begitu besar.




Sekitar jam 16.30 saya melakukan check-in. Boarding pass dicetak ulang oleh Iberia, juga koper saya diberikan baggage tag yang baru dan akan diteruskan langsung ke tujuan akhir saya yakni Barcelona.



Thursday, April 29, 2021

Review: LATAM A319 Economy Class Cusco to Lima

Saya salah banget pesen taksi jam 9 padahal pesawat jam 12 siang, padahal jarak dari hostel ke bandara itu tidak terlalu jauh. Akhirnya kebanyakan bengongnya di bandara.



Ketika check-in saya kena random check oleh petugas bandara karena bagasi saya tidak bisa langsung masuk ke pesawat. Mereka bawa bagasi saya dan saya diminta mengikuti mereka ke suatu ruangan. Di dalam ruangan koper dan tas saya dibuka lalu dicek isinya satu per satu. Sambil mereka cek, saya diminta untuk isi sebuah formulir. Untungnya semua aman jadi saya dipersilakan untuk membereskan barang-barang dan melanjutkan perjalanan.



Thursday, April 22, 2021

Hari 8 - 9: Kembali ke Cusco

Karena capek banget setengah hari muterin Machu Picchu dan perjalanan kembali ke Cusco, saya sampai dibangunkan oleh supir taksi ketika sudah sampai di Pariwana Hostel Cusco. Untungnya proses check-in berjalan lancar sehingga saya bisa ke kamar. Berhubung belum lihat Cusco di malam hari, akhirnya saya keluar hostel sebentar untuk foto-foto di sekitar Plaza de Armas. Setelah itu balik ke hostel dan langsung tidur.




Keesokan paginya saya bangun jam 6 pagi lalu mandi dan siap-siap karena hari ini akan memulai perjalanan Panjang pulang ke Indonesia melalui Lima, Madrid, Barcelona, Doha, dan Singapore. Whew, sekitar 3 hari itu perjalanannya!

Thursday, April 15, 2021

Hari 8: Mengunjungi Machu Picchu

Saya bangun tidur jam 5 pagi lalu bersiap untuk menuju ke bus stop karena saya sudah pesan tiket bis ke gerbang Machu Picchu. Hostel menyediakan sarapan berupa sandwich dengan teh dan susu yang cukup untuk mengganjal perut. Saya memilih untuk duduk di dekat jendela dan melihat sungai yang mengalir di belakang hostel.

Tujuan utama di Peru: Machu Picchu!


Pukul 6 saya berangkat menuju bus stop yang tidak terlalu jauh dari hostel. Betapa kagetnya saya ketika melihat antrian yang sudah mengular. Saya sudah beli tiket bis untuk pergi-pulang secara online jadi tidak perlu antri dua kali (untuk beli tiket dan untuk naik bis). Walaupun antriannya panjang, untungnya bis datang dengan frekuensi yang tinggi jadi saya bisa masuk ke bis dalam 15 menit sejak tiba. Perjalanan menuju gerbang Machu Picchu memakan waktu sekitar 25 menit.




Pemerintah setempat memberikan kuota harian pengunjung Machu Picchu. Berdasarkan artikel yang saya baca di salah satu website, jika kuota habis kalian bisa juga mencoba peruntungan untuk mengunjungi kantor Machu Picchu yang terletak di Lima atau Cusco dan beli di sana jika ada pengunjung yang membatalkan atau menunda kunjungannya hari itu. Sayang banget kan udah jauh-jauh ke Peru dengan niat mengunjungi Machu Picchu namun nggak bisa masuk karena kehabisan tiket.