Sunday, January 25, 2015

My Amazing Journey: The Beginning

My Amazing Journey in picture

Kamis, 7 Agustus 2014. Setibanya di bandara Soekarno-Hatta dari liburan ke Jepang, gue diminta buat nunggu di bandara karena 5 jam setelahnya gue dan keluarga akan berangkat ke Surabaya buat daftar ulang adek gue di ITS dan mereka akan sampai di bandara 2 jam sebelum keberangkatan, which means I have 3 hours to spare. Awalnya gue makan di Bakmi GM yang harganya bikin kaget karena dengan Rp 50.000 gue hanya mendapatkan bakmi ayam dan teh botol kotak. Yasudah yang penting makan Bakmi GM yang enak itu.

Tapi karena masih laper dan nggak tau harus ngapain, gue memutuskan untuk pindah tongkrongan ke J.Co. Setelah memesan iced thai tea serta dua donat favorite gue—alcapone dan oreo, gue duduk manis sambil rewel di whatsapp minta adek dan mama supaya dateng lebih cepat. Karena nggak mempan, akhirnya gue bosen dan memutuskan untuk coret-coret di balik struk J.Co. Berikut adalah hasil coret-coretan waktu itu.
Coret-coretan J.Co.

Emang rasanya agak sombong, tapi kan itu kenyataan ya *dikepruk massal*. Tapi gue pengen punya tujuan, kira-kira ke depannya mau liburan kemana biar tau harus nabung seberapa banyak.

Friday, January 16, 2015

Jambu Ke 7 Wonders


My Amazing Journey has come to an end.

Nggak tau harus seneng atau sedih. Seneng karena akhirnya menyelesaikan bucket list utama gue sebelum umur 25 tahun, seneng karena setelah 18 hari akhirnya bisa ketemu lagi sama Ayah, Mama, dan Eja. Terima kasih lagi kepada Facetime, kita sempet ngobrol sekali pas hari terakhir di Delhi. Rasanya gue pengen nangis waktu itu pas akhirnya liat muka Mama dan Ayah. Lembe banget ya. Tapi serius deh, trip ini merupakan trip dengan cukup banyak masalah. Tapi karena semangat dari keluarga, akhirnya bisa dijalankan juga. Rasanya pengen cerita beberapa masalah yang terjadi di trip ini, tapi takut Mama dan Ayah jadi kepikiran. Some things are better left unsaid. Sedihnya karena jalan-jalan ter-awesome gue (sejauh ini) akan segera berakhir dan gue akan kembali ke realita kehidupan dan harus fokus dalam mengerjakan tugas akhir. Tapi gapapa, for a better future, TA harus bagus dan selesai dengan cepet! Haha.