Saturday, December 31, 2016

2016: Earn and Burn

Ahh sudah ada di akhir tahun 2016! Tahun ini kembali tahun baruan di rumah aja. Kemungkinan besar akan tidur sebelum jam 12 malem sih karena tadi kebangun jam 3 pagi, jadi mau ngucapin selamat tahun baru 2017 duluan :)) Btw hampir aja saya khilaf tahun baruan di Hong Kong karena kemarin iseng cek Cathay Pacific Jakarta - Hong Kong PP 4.3 juta buat 31 Desember - 2 Januari. Murah banget sih buat ukuran Cathay Pacific dan peak period, dan biasanya harga segitu nemunya di low season. Tapi alhamdulillah masih waras dan inget ada yang lebih penting, jadi batal deeh.

Anyway, apa aja yang terjadi di kehidupan saya selama 2016? Hmm.. honestly speaking, putting travel aside… apa ya? Saya orang yang sukanya main aman dan nggak suka berada dalam ketidakpastian, jadi nggak banyak mencoba hal baru di tahun ini.
Mesmerizing Machu Picchu
Memandangi Machu Picchu

Career-wise, so far so good. Bersyukur banget sih bisa di sini, lingkungan yang pace-nya cepet banget dan berisi orang yang suka bikin mangap kalo kepoin LinkedIn-nya. Whooops! :)) Kadang masih suka wondering kok bisa-bisanya kerja di bidang yang berbeda banget sama kuliah. Beberapa hari lalu pas dateng ke kantor di semua meja ada kartu ucapan gitu dari CEO-nya tentang 2016 dan gue senyum-senyum sendiri sambil mikir, "eh sepanjang 2016 gue kerja di sini ya? Betah benerrr!" Setahun lebih udah di sini, kerjaan jadi makin kompleks, makin banyak tanggungjawabnya. Dinikmati saja lah.

Ganti topik. Belakangan intensitas pertanyaan "Kak, kapan Kak?" dari Ayah dan Mama makin meningkat. Ada 2 yang ditanyain terus-terusan: kapan lanjut S2 dan kapan nikah. Untuk yang pertama, renacana awal adalah Fall 2017 harus udah mulai kuliah lagi. Tapi setelah baca-baca dan ngobrol dengan beberapa temen yang experienced, untuk bidang yang saya mau lebih baik cari pengalaman dulu sebelum enroll. Sementara untuk kapan yang kedua, ya ini masih di awang-awang.

Udahan ah intronya, mari masuk ke yang paling exciting: TRAVEL!

Monday, December 26, 2016

Liburan ke Jordan: Jerash dan Amman

Liburan saya di Jordan hanya berlangsung 4 hari, dari tanggal 10-13 September. Pengennya sih extend lagi 1 hari supaya bisa ke Wadi Rum, tapi apa daya flight ke/dari Longyearbyen nggak setiap hari ada jadi mau nggak mau harus puas dengan 4 hari tersebut.
Liburan ke Jordan (Jerash dan Amman) - Jerash Ruins
Jerash

Hari 1: Sabtu, 10 September 2016

Setelah menempuh perjalanan sekitar 2 jam terbang dari Jakarta ke Kuala Lumpur, ditambah drama lari-lari karena connecting time yang singkat banget berhubung flight ke KL-nya delay 1 jam dan problem pas check-in di Royal Jordanian karena katanya kartu kredit saya bermasalah, lanjut terbang 9 jam ke Amman, akhirnya saya tiba di Jordan/Yordania!

Suasana bandara pagi itu lengang banget kareng masih sekitar jam 5 pagi. Oleh karena itu saya jalan santai aja ke imigrasi. Bagi pemegang paspor Indonesia, untuk masuk Jordan kalian harus punya visa yang untungnya bisa didapat on arrival jadi nggak perlu ribet. Setibanya di bagian imigrasi, tinggal cari counter yang bertuliskan visa on arrival dan bayar visa senilai 40 JOD (~Rp760.000) untuk single entry yang valid selama 2 bulan. Jika butuh double entry yang valid selama 3 bulan, harganya 60 JOD dan kalau butuh yang multiple entry 6 bulan, harganya 120 JOD. Bayarnya harus cash, jadi baiknya disiapkan uangnya. Kalau nggak ada, di area imigrasi ada 2 ATM dan money changer.
Liburan ke Jordan (Jerash dan Amman) - Quaeen Alia International Airport Baggage Hall
Queen Alia International Airport, Amman - Baggage Claim

Saya sendiri berhubung sudah punya Jordan Pass jadi nggak perlu beli visa lagi. Cukup kasih paspor dan print out Jordan Pass ke petugas, saya udah dapet cap imigrasi dan selanjutnya berjalan ke pengambilan bagasi. Jordan Pass ini worth banget loh. Dengan harga mulai dari 70 JOD, kamu sudah bisa dapet single entry visa (senilai 40 JOD), tiket masuk Petra 1 hari (senilai 50 JOD), dan banyak tiket masuk objek wisata di Jordan (misalnya Jerash yang senilai 10 JOD). No brainer banget kan kalo nggak beli ini. Buat beli, tinggal ke websitenya dan pilih yang sesuai sama itinerary kamu. Ada 3 pilihan, yakni Jordan Wanderer, Jordan Explorer, dan Jordan Expert. Beda ketiganya cuma jumlah hari di Petra, yang masing-masing 1, 2, dan 3 hari. Saya sendiri pilih Jordan Explorer karena Petra ini gede banget dan pengen explore lebih di 2 hari. Oh ya, untuk eligible terhadap free visa on arrival, kamu harus tinggal di Jordan minimal 4 hari 3 malam. Kalau kurang, pas keluar imigrasi akan ditagih 40 JOD.