Sabtu, 24 Mei 2014. Tepat setahun lalu. Hari itu di awali dengan kegiatan yang menjadi bucket list cukup banyak orang: naik balon udara di Cappadocia, Turkey!
Saya merasa beruntung karena saat nemu tiket murah ke Turki dari Qatar Airways di bulan November 2013. Karena harganya yang cukup murah Ayah memutuskan untuk ikut pergi. Selama 7 bulan sejak beli tiket, saya mulai larut dalam keseruan nyusun itinerary liburan 7 hari di Turki. Mulai dari nentuin mau ke kota mana aja, transportasi antarkota, pemilihan hotel, detil tempat-tempat yang mau didatengin setiap harinya, dan berbagai hal kecil lain. Ayah nggak perlu mikirin hal-hal yang berbau perencanaan sama sekali. Pokoknya tinggal duduk manis, nurut apa kata saya, tinggal siapin uang dan kartu kreditnya aja :p
Berhubung udah di Turki, saya pengen sekalian ke Cappadocia juga. Karena udah di Cappadocia, saya pengen naik balon udara. Tapi saya sadar kalo balon udara ini mahal banget, sekitar 2 juta rupiah untuk sekali terbang. Awalnya saya ragu buat masukin balon udara ke itinerary, tapi Ayah bilang, "masukin aja dulu, nanti liat uang Ayah ada apa enggak". Dua bulan sebelom berangkat, Ayah bilang ke saya kalo ternyata memungkinkan buat naik balon karena ada rezeki. Alhamdulillah..
Sejak mobil shuttle dari hotel sudah mendekat ke lokasi balon, Ayah udah keliatan senengnya dan nggak keliatan ngantuk padahal hari sebelumnya baru perjalanan panjang, 4 kali terbang dari Jakarta ke Kuala Lumpur ke Doha ke Istanbul ke Kayseri.
Di atas balon Ayah keliatan seneng banget. Dia sering tertegun ngeliatin pemandangan yang ada di sekitarnya. And I was really happy seeing him happy.
Sejak mobil shuttle dari hotel sudah mendekat ke lokasi balon, Ayah udah keliatan senengnya dan nggak keliatan ngantuk padahal hari sebelumnya baru perjalanan panjang, 4 kali terbang dari Jakarta ke Kuala Lumpur ke Doha ke Istanbul ke Kayseri.
Udah girang padahal belom naik balon
Ayah naik balon udara di Cappadocia