Machu Picchu bukanlah tempat wisata impian saya.
Terletak di Peru yang jauh sekali dari Indonesia sehingga menyebabkan tiket ke sana pasti sangat mahal membuat saya nggak kepengen banget ke sana. Oleh karena itu saya memasukkan 7 keajaiban dunia (entah versi siapa) yang tanpa Machu Picchu ke salah satu bucket list saya karena lebih achievable. Saya sudah sangat senang ketika bisa mengunjungi Taj Mahal sebagai tempat terakhir dari 7 objek wisata di awal tahun 2015 lalu.
Beberapa bulan setelah kerja dan menyadari tabungan saya cukup untuk diperas, saya kepikiran untuk ke Amerika Selatan. Tujuan utama saya Brazil, bahkan awalnya nggak kepikiran untuk include Peru. Tapi setelah ribet dan pusing sendiri, saya memutuskan untuk mengurangi waktu liburan saya di Brazil supaya bisa sekalian ke Peru demi Machu Pichhu. Thank God I did that!
Di tulisan kali ini saya belum akan menceritakan sejarah Machu Picchu dan bagaimana di dalamnya karenasaya nggak tau banyak juga berhubung di sana mondar-mandir aja untuk menceritakan tempat istimewa tersebut butuh 1 pos tersendiri. Yaiyalah, kaki saya sampe gempor di sana masa cuma jadi 2 paragraf doang! Instead, di post kali ini saya akan ceritain "perjuangan" untuk ke Machu Picchu. Jangan dipikir ke Machu Picchu itu kayak ke Eiffel Tower yang ucuk-ucuk keluar stasiun Metro di Paris langsung keliatan ya. Perjalanan panjang kalian terbang puluhan jam dari Indonesia ke Lima yang merupakan salah satu pintu masuk utama Peru masih harus ditambah beberapa belas jam lagi sebelum akhirnya bisa menginjakkan kaki di Machu Picchu.
1. MENUJU LIMA
Perjalanan paling singkat dari Indonesia ke Peru dengan satu maskapai yang saya tau adalah dengan KLM Royal Dutch Airlines: dari Jakarta ke Kuala Lumpur (1.5 jam), transit 1.5 jam di KL, lanjut terbang 13 jam ke Amsterdam, transit 6.5 jam di Amsterdam, lalu terbang lagi selama 12.5 jam ke Lima. Total perjalanan selama 35 jam. Crazy, yes? Tapi kalian bisa berkreasi sendiri mau gimana menuju Lima-nya. Saya sendiri kemarin menuju Lima dari Sao Paulo, Brazil, setelah jalan-jalan 3 hari di Rio de Janeiro. Untuk mengetahui pesawat dari mana aja yang mendarat di Lima, bisa cek halaman ini.
Setelah perjalanan jauh, ada baiknya istirahat dulu di Lima. Jalan-jalan di Lima, ke Miraflores, memandangi samudra Pasifik, dan banyak lagi aktivitas lainnya yang sayangnya nggak saya lakukan berhubung waktu transit yang tidak lama. Saya rasa 1-2 hari di Lima sudah cukup untuk beristirahat dan bersiap untuk perjalanan selanjutnya ke Machu Picchu
2. LIMA KE CUSCO
Cusco yang terletak di tenggara kota Lima merupakan ibu kota kerajaan Inca. Kota ini masuk ke dalam UNESCO Heritage List dan menjadi pilihan utama "tempat istirahat" turis yang mau ke Machu Picchu.
Dari Lima ke Cuso, kalian punya 2 pilihan: naik pesawat atau naik bis. Jika memilih naik bis, pastikan kalian punya banyak waktu di Peru berhubung waktu tempuhnya adalah 24 jam. Harganya mulai dari 65 USD dan infonya bisa dilihat di halaman berikut.
Kalo waktu liburan kalian terbatas kayak saya atau nggak mau capek dan menghabiskan 24 jam di jalan, pesawat adalah pilihan yang tepat *pasang gesture mbak-mbak Pizza Hut*. Berbeda dengan bis yang 24 jam, terbang dari Lima ke Cusco hanya 1.5 jam. Sayangnya harga tiketnya nggak ada yang murah jika dibandingkan dengan harga tiket domestik di Indonesia.
Ada beberapa maskapai yang melayani penerbangan domestik di Peru: LAN Peru (oneworld member), Avianca (Star Alliance member), Peruvian Airlines, StarPeru, dan LC Peru. Dari hasil pencarian saya waktu itu, tiket one-way paling murah dari Lima ke Cusco itu sekitar USD 90, yakni dengan maskapai StarPeru, LC Peru atau Peruvian Airlines. Untuk maskapai LAN Peru dan Avianca, harganya mulai dari USD 120 sekali jalan. Walaupun lebih mahal, tapi jadwal terbang kedua airlines ini lebih banyak jadi pilihan kalian lebih banyak.
Satu hal yang harus diperhatikan adalah umumnya terdapat perbedaan harga tiket untuk warga Peru dan non-Peru. Jadi saat kalian beli, make sure sudah beli yang sesuai ya. Jangan main ambil yang harga khusus warga Peru walaupun lebih murah, karena di airport nanti kalian bisa ditagih sisanya saat check-in. Kalau baca TripAdvisor, sudah banyak cerita mengenai hal ini.
FYI kemarin saya naik LAN Peru untuk rute Lima-Cusco PP dan dapet jatah bagasi 23 kilogram. Tiket Lima-Cusco sudah termasuk di serangkaian flight (1 kode booking/PNR) dari Rio de Janiero ke Cusco, sementara Cusco-Lima termasuk ke seragkaian flight dari Cusco ke Barcelona.
Cusco terletak di ketinggian 3.400 meter di atas permukaan laut dan karena ketinggiannya jumlah oksigen yang tersedia lebih sedikit. Oleh karena itu, biasanya turis perlu aklimatisasi/adaptasi dulu dengan tinggal selama beberapa hari di Cusco sebelum melanjutkan perjalanan. Hal ini perlu dilakukan untuk menghindari altitude sickness atau AMS yang lebih parah alias acute mountain sickness yang bentuknya bisa macem-macem mulai dari sakit kepala, linglung, muntah-muntah, nggak enak badan, dan sebagainya. Nggak seru kan mau liburan malah sakit?
Untuk menghindari AMS, ada pilihan selain adaptasi di Cusco selama beberapa hari yakni dengan cara langsung ke Aguas Calientes begitu tiba di Cusco dan bermalam di sana. Hal ini dikarenakan letak Aguas Calientes yang berada di bawah Cusco, yakni 2.700 meter di atas permukaan laut. Jadi saya mengambil cara ini saat liburan kemarin.
3. CUSCO KE AGUAS CALIENTES
Aguas Calientes merupakan kota kecil yang terletak di dekat Machu Picchu. Kota ini menjadi "pit stop" terakhir sebelum menginjakkan kaki di Machu Picchu. Ada dua pilihan untuk mencapai Aguas Calientes dari Cusco, yakni dengan minibus/taksi ditambah kereta api atau minibus ditambah hiking. Udah keliatan kan yang mana yang lebih murah? Yep, minibus ditambah hiking.
Minibus + Hiking
Jika kalian memilih opsi minibus + hiking, biaya yang perlu dikeluarkan adalah 80 Peruvian Soles (~USD 25) untuk minibus dari Cusco ke Hydroelectrica (pulang-pergi). Durasinya sekitar 7 jam. Begitu sampai di Hydroelectrica, kalian perlu hiking sekitar 2 jam mengikuti lintasan kereta api sampai ke Aguas Calientes. Capek? Pasti! Dua temen sekamar saya di hostel ke Aguas Calientes dengan cara seperti ini, yang satu karena kemahalan kalo naik kereta sementara yang satu bilang ingin menyatu dengan alam. Saya iyain aja deh. Berhubung saya males kalo capek-capek gini, tentu saja saya pilih opsi lainnya, yakni menggunakan kereta api.
Minibus/Taxi + Kereta Api
Berbeda dengan opsi minibus + hiking yang murah tapi melelahkan, opsi minibus + kereta api ini mudah tapi mahal. Ya emang masing-masing ada trade-off nya. Kalo mau yang murah dan mudah, jalan-jalan naik TransJakarta aja :))
Ada dua perusahaan kereta api yang melayani rute Cusco - Aguas Calientes, yakni Inca Rail dan PeruRail. Apa bedanya? Yang paling utama adalah semua kereta Inca Rail start dari Ollantaytambo, sementara kereta PeruRail ada yang sampai ke stasiun Poroy. Selain itu kata yang udah pernah naik dua-duanya, keretanya PeruRail lebih baru dibanding Inca Rail. Harganya sendiri nggak beda jauh, cuma umumnya PeruRail sedikit lebih mahal. Saya sendiri pilih PeruRail karena awalnya cuma tau itu, pas tiketnya udah dibeli baru ngeh ada Inca Rail juga.
Seperti yang udah saya bilang, kereta ke Aguas Calientes berangkat dari stasiun Poroy atau stasiun Ollantaytambo. Keunggulan stasiun Poroy adalah lokasinya yang lebih dekat dengan Cusco. Naik taksi sekitar 30-45 menit dengan biaya 40 Soles (~ USD 15), tapi harga tiket keretanya lebih mahal sekitar USD 20. Selain itu jadwal keberangkatannya juga sangat terbatas, yang mana hanya di pagi hari saja.
Kalau dari stasiun Ollantaytambo pilihan waktunya lebih banyak, yakni dari pagi sampai malam dan harganya yang sedikit lebih murah. Walaupun demikian, naik taksi dari downtown Cusco atau Cusco airport ke Ollantaytambo harganya 120 Soles (~USD 37) dengan waktu tempuh 2-3 jam. Naik taksi bakal berasa murahnya kalo ada temennya, jadi bisa share bayarnya. Kalo sendiri kayak saya dan punya budget terbatas, bisa naik collectivo (semacem minibus) dari downtown Cusco ke Ollantaytambo dengan biaya 10 Soles (~ USD 4). Untuk taksi selama di Peru, saya merekomendasikan Taxi Datum. Dua kali pakai ini dan puas banget, begitu nyampe di tempat yang dijanjikan udah ditungguin sama driver. Harganya pun make sense dan gak usah ribet nego-nego lagi.
Saya sendiri mengambil rute kereta api Ollantaytambo — Auguas Calientes dan Aguas Calientes — Cusco, harganya USD 65 untuk berangkat dengan kereta Vistadome dan USD 85 untuk pulangnya dengan kereta Expedition. Pengen coba Hiram Bingham tapi tiketnya yang seharga USD 475 bisa dipake untuk beli tiket pesawat promo ke Eropa :)) Tiketnya bisa dibeli langsung di web PeruRail, bayar pake kartu kredit. Waktu ngambil tiket keretanya, kalian harus nunjukin kode reservasi, paspor, dan kartu kredit yang dipake untuk bayar. Tapi tenang aja, boleh pake kartu kredit orang lain kok asal bisa nunjukin fotokopi kartu kredit dan fotokopi tanda pengenal yang punya kartu kredit (preferably paspor kali ya, karena diterima secara internasional).
Perjalanan kereta dari Ollantaytambo ke Aguas Calientes itu sekitar 2 jam, sementara dari Aguas Calientes ke Poroy sekitar 3 jam lebih sedikit. Berhubung saya tiba di Aguas Calientes sudah sore hari dan Machu Picchu tutup jam 5 sore, maka saya nginep semalem di sini dulu sebelum ke Machu Picchu keesokan harinya.
4. AGUAS CALIENTES KE MACHU PICCHU
Panjang banget sih masih ada tahap 4, kan udah capek :(( Iya emang, udah sampe Aguas Calientes pun masih belum bisa ucuk-ucuk ke Machu Picchu. Tapi tenang, kalo udah di sini berarti kalian hanya tinggal 30 menit lagi menuju Machu Picchu… dengan naik bis.
Jadi ada 2 cara untuk ke Machu Picchu dari Aguas Calientes, yakni dengan naik bis atau dengan hiking. Jika kalian ingin lebih bersatu dengan alam kayak temen hostel saya yang sempet saya sebut di atas, hiking adalah pilihan yang tepat. Waktu tempuh minimalnya adalah 1 jam, tergantung speed kalian. Jangan takut sendirian karena akan banyak juga yang memilih cara ini. Kalau kalian pengen lihat sunrise, ada baiknya berangkat dari Aguas Calientes sebelum jam 5 pagi. Temen saya pamit duluan jam 4.30 pagi, sementara saya masih selimutan. Harus diperhatikan tapi ya, hikingnya bener-bener hiking karena jalannya nanjak banget dan berliku-liku. FYI, temen saya (cewek) yang jalan jam 4.30 pagi nyampe Machu Picchu-nya belakangan dari saya! Heran sebenernya kenapa lama banget, tapi mungkin secapek itu kali ya?
Saya sendiri memilih untuk naik bis. Harganya USD 12 sekali jalan dan USD 24 untuk pulang pergi. Berhubung saya maunya yang praktis dan nggak mau antri, jadi saya udah beli tiketnya dari rumah. Jangan lupa di print ya tiketnya, karena butuh di scan sama petugasnya. Kurang tau bisa scan dari HP atau nggak, soalnya waktu itu orang-orang pada pegang kertas.
Karena sebelumnya saya udah baca cerita yang bilang antrian bis bisa panjang banget dan antrian mulai ada sejak masih gelap, awalnya saya niat antri dari jam 5. Tapi begitu temen hostel saya yang lain cerita bahwa di hari sebelumnya dia gak liat antrian saat mulai hiking jam 5 pagi, saya membutuskan untuk berangkat dari hostel jam 6 kurang aja. Begitu sampe di tempat antri, ampun panjangnya! Saya nunggu sekitar 20 menit sebelum akhirnya dapet bis.
Begitu akhirnya bisa duduk manis dan bis mulai jalan, saya cengengesan sepanjang jalan. Masih nggak nyangka sebentar lagi bakal mengunjungi one of the New Seven Wonders of the World: Machu Picchu, The Lost City of the Incas!
Terletak di Peru yang jauh sekali dari Indonesia sehingga menyebabkan tiket ke sana pasti sangat mahal membuat saya nggak kepengen banget ke sana. Oleh karena itu saya memasukkan 7 keajaiban dunia (entah versi siapa) yang tanpa Machu Picchu ke salah satu bucket list saya karena lebih achievable. Saya sudah sangat senang ketika bisa mengunjungi Taj Mahal sebagai tempat terakhir dari 7 objek wisata di awal tahun 2015 lalu.
Beberapa bulan setelah kerja dan menyadari tabungan saya cukup untuk diperas, saya kepikiran untuk ke Amerika Selatan. Tujuan utama saya Brazil, bahkan awalnya nggak kepikiran untuk include Peru. Tapi setelah ribet dan pusing sendiri, saya memutuskan untuk mengurangi waktu liburan saya di Brazil supaya bisa sekalian ke Peru demi Machu Pichhu. Thank God I did that!
Di tulisan kali ini saya belum akan menceritakan sejarah Machu Picchu dan bagaimana di dalamnya karena
Pemandangan dari dalam PeruRail menuju Aguas Calientes
1. MENUJU LIMA
Perjalanan paling singkat dari Indonesia ke Peru dengan satu maskapai yang saya tau adalah dengan KLM Royal Dutch Airlines: dari Jakarta ke Kuala Lumpur (1.5 jam), transit 1.5 jam di KL, lanjut terbang 13 jam ke Amsterdam, transit 6.5 jam di Amsterdam, lalu terbang lagi selama 12.5 jam ke Lima. Total perjalanan selama 35 jam. Crazy, yes? Tapi kalian bisa berkreasi sendiri mau gimana menuju Lima-nya. Saya sendiri kemarin menuju Lima dari Sao Paulo, Brazil, setelah jalan-jalan 3 hari di Rio de Janeiro. Untuk mengetahui pesawat dari mana aja yang mendarat di Lima, bisa cek halaman ini.
Exterior Jorge Chavez International Airport, Lima, Peru
Setelah perjalanan jauh, ada baiknya istirahat dulu di Lima. Jalan-jalan di Lima, ke Miraflores, memandangi samudra Pasifik, dan banyak lagi aktivitas lainnya yang sayangnya nggak saya lakukan berhubung waktu transit yang tidak lama. Saya rasa 1-2 hari di Lima sudah cukup untuk beristirahat dan bersiap untuk perjalanan selanjutnya ke Machu Picchu
Flight path yang ideal dari Jakarta ke Lima, Peru
2. LIMA KE CUSCO
Cusco yang terletak di tenggara kota Lima merupakan ibu kota kerajaan Inca. Kota ini masuk ke dalam UNESCO Heritage List dan menjadi pilihan utama "tempat istirahat" turis yang mau ke Machu Picchu.
Dari Lima ke Cuso, kalian punya 2 pilihan: naik pesawat atau naik bis. Jika memilih naik bis, pastikan kalian punya banyak waktu di Peru berhubung waktu tempuhnya adalah 24 jam. Harganya mulai dari 65 USD dan infonya bisa dilihat di halaman berikut.
Kalo waktu liburan kalian terbatas kayak saya atau nggak mau capek dan menghabiskan 24 jam di jalan, pesawat adalah pilihan yang tepat *pasang gesture mbak-mbak Pizza Hut*. Berbeda dengan bis yang 24 jam, terbang dari Lima ke Cusco hanya 1.5 jam. Sayangnya harga tiketnya nggak ada yang murah jika dibandingkan dengan harga tiket domestik di Indonesia.
View Approaching Cuzco Airport, Peru
Ada beberapa maskapai yang melayani penerbangan domestik di Peru: LAN Peru (oneworld member), Avianca (Star Alliance member), Peruvian Airlines, StarPeru, dan LC Peru. Dari hasil pencarian saya waktu itu, tiket one-way paling murah dari Lima ke Cusco itu sekitar USD 90, yakni dengan maskapai StarPeru, LC Peru atau Peruvian Airlines. Untuk maskapai LAN Peru dan Avianca, harganya mulai dari USD 120 sekali jalan. Walaupun lebih mahal, tapi jadwal terbang kedua airlines ini lebih banyak jadi pilihan kalian lebih banyak.
Satu hal yang harus diperhatikan adalah umumnya terdapat perbedaan harga tiket untuk warga Peru dan non-Peru. Jadi saat kalian beli, make sure sudah beli yang sesuai ya. Jangan main ambil yang harga khusus warga Peru walaupun lebih murah, karena di airport nanti kalian bisa ditagih sisanya saat check-in. Kalau baca TripAdvisor, sudah banyak cerita mengenai hal ini.
FYI kemarin saya naik LAN Peru untuk rute Lima-Cusco PP dan dapet jatah bagasi 23 kilogram. Tiket Lima-Cusco sudah termasuk di serangkaian flight (1 kode booking/PNR) dari Rio de Janiero ke Cusco, sementara Cusco-Lima termasuk ke seragkaian flight dari Cusco ke Barcelona.
Cusco terletak di ketinggian 3.400 meter di atas permukaan laut dan karena ketinggiannya jumlah oksigen yang tersedia lebih sedikit. Oleh karena itu, biasanya turis perlu aklimatisasi/adaptasi dulu dengan tinggal selama beberapa hari di Cusco sebelum melanjutkan perjalanan. Hal ini perlu dilakukan untuk menghindari altitude sickness atau AMS yang lebih parah alias acute mountain sickness yang bentuknya bisa macem-macem mulai dari sakit kepala, linglung, muntah-muntah, nggak enak badan, dan sebagainya. Nggak seru kan mau liburan malah sakit?
Plaza de Armas, Cusco, Peru
Untuk menghindari AMS, ada pilihan selain adaptasi di Cusco selama beberapa hari yakni dengan cara langsung ke Aguas Calientes begitu tiba di Cusco dan bermalam di sana. Hal ini dikarenakan letak Aguas Calientes yang berada di bawah Cusco, yakni 2.700 meter di atas permukaan laut. Jadi saya mengambil cara ini saat liburan kemarin.
3. CUSCO KE AGUAS CALIENTES
Aguas Calientes merupakan kota kecil yang terletak di dekat Machu Picchu. Kota ini menjadi "pit stop" terakhir sebelum menginjakkan kaki di Machu Picchu. Ada dua pilihan untuk mencapai Aguas Calientes dari Cusco, yakni dengan minibus/taksi ditambah kereta api atau minibus ditambah hiking. Udah keliatan kan yang mana yang lebih murah? Yep, minibus ditambah hiking.
Rangkuman perjalanan dari Cusco ke Machu Picchu (source)
Jika kalian memilih opsi minibus + hiking, biaya yang perlu dikeluarkan adalah 80 Peruvian Soles (~USD 25) untuk minibus dari Cusco ke Hydroelectrica (pulang-pergi). Durasinya sekitar 7 jam. Begitu sampai di Hydroelectrica, kalian perlu hiking sekitar 2 jam mengikuti lintasan kereta api sampai ke Aguas Calientes. Capek? Pasti! Dua temen sekamar saya di hostel ke Aguas Calientes dengan cara seperti ini, yang satu karena kemahalan kalo naik kereta sementara yang satu bilang ingin menyatu dengan alam. Saya iyain aja deh. Berhubung saya males kalo capek-capek gini, tentu saja saya pilih opsi lainnya, yakni menggunakan kereta api.
Minibus/Taxi + Kereta Api
Berbeda dengan opsi minibus + hiking yang murah tapi melelahkan, opsi minibus + kereta api ini mudah tapi mahal. Ya emang masing-masing ada trade-off nya. Kalo mau yang murah dan mudah, jalan-jalan naik TransJakarta aja :))
Ada dua perusahaan kereta api yang melayani rute Cusco - Aguas Calientes, yakni Inca Rail dan PeruRail. Apa bedanya? Yang paling utama adalah semua kereta Inca Rail start dari Ollantaytambo, sementara kereta PeruRail ada yang sampai ke stasiun Poroy. Selain itu kata yang udah pernah naik dua-duanya, keretanya PeruRail lebih baru dibanding Inca Rail. Harganya sendiri nggak beda jauh, cuma umumnya PeruRail sedikit lebih mahal. Saya sendiri pilih PeruRail karena awalnya cuma tau itu, pas tiketnya udah dibeli baru ngeh ada Inca Rail juga.
Inca Rail
Seperti yang udah saya bilang, kereta ke Aguas Calientes berangkat dari stasiun Poroy atau stasiun Ollantaytambo. Keunggulan stasiun Poroy adalah lokasinya yang lebih dekat dengan Cusco. Naik taksi sekitar 30-45 menit dengan biaya 40 Soles (~ USD 15), tapi harga tiket keretanya lebih mahal sekitar USD 20. Selain itu jadwal keberangkatannya juga sangat terbatas, yang mana hanya di pagi hari saja.
PeruRail Ollantaytambo to Machu Picchu
Kalau dari stasiun Ollantaytambo pilihan waktunya lebih banyak, yakni dari pagi sampai malam dan harganya yang sedikit lebih murah. Walaupun demikian, naik taksi dari downtown Cusco atau Cusco airport ke Ollantaytambo harganya 120 Soles (~USD 37) dengan waktu tempuh 2-3 jam. Naik taksi bakal berasa murahnya kalo ada temennya, jadi bisa share bayarnya. Kalo sendiri kayak saya dan punya budget terbatas, bisa naik collectivo (semacem minibus) dari downtown Cusco ke Ollantaytambo dengan biaya 10 Soles (~ USD 4). Untuk taksi selama di Peru, saya merekomendasikan Taxi Datum. Dua kali pakai ini dan puas banget, begitu nyampe di tempat yang dijanjikan udah ditungguin sama driver. Harganya pun make sense dan gak usah ribet nego-nego lagi.
Plaza de Armas, Ollantaytambo, Peru
Perjalanan kereta dari Ollantaytambo ke Aguas Calientes itu sekitar 2 jam, sementara dari Aguas Calientes ke Poroy sekitar 3 jam lebih sedikit. Berhubung saya tiba di Aguas Calientes sudah sore hari dan Machu Picchu tutup jam 5 sore, maka saya nginep semalem di sini dulu sebelum ke Machu Picchu keesokan harinya.
4. AGUAS CALIENTES KE MACHU PICCHU
Panjang banget sih masih ada tahap 4, kan udah capek :(( Iya emang, udah sampe Aguas Calientes pun masih belum bisa ucuk-ucuk ke Machu Picchu. Tapi tenang, kalo udah di sini berarti kalian hanya tinggal 30 menit lagi menuju Machu Picchu… dengan naik bis.
Aguas Calientes Town, Peru
Jadi ada 2 cara untuk ke Machu Picchu dari Aguas Calientes, yakni dengan naik bis atau dengan hiking. Jika kalian ingin lebih bersatu dengan alam kayak temen hostel saya yang sempet saya sebut di atas, hiking adalah pilihan yang tepat. Waktu tempuh minimalnya adalah 1 jam, tergantung speed kalian. Jangan takut sendirian karena akan banyak juga yang memilih cara ini. Kalau kalian pengen lihat sunrise, ada baiknya berangkat dari Aguas Calientes sebelum jam 5 pagi. Temen saya pamit duluan jam 4.30 pagi, sementara saya masih selimutan. Harus diperhatikan tapi ya, hikingnya bener-bener hiking karena jalannya nanjak banget dan berliku-liku. FYI, temen saya (cewek) yang jalan jam 4.30 pagi nyampe Machu Picchu-nya belakangan dari saya! Heran sebenernya kenapa lama banget, tapi mungkin secapek itu kali ya?
Saya sendiri memilih untuk naik bis. Harganya USD 12 sekali jalan dan USD 24 untuk pulang pergi. Berhubung saya maunya yang praktis dan nggak mau antri, jadi saya udah beli tiketnya dari rumah. Jangan lupa di print ya tiketnya, karena butuh di scan sama petugasnya. Kurang tau bisa scan dari HP atau nggak, soalnya waktu itu orang-orang pada pegang kertas.
Karena sebelumnya saya udah baca cerita yang bilang antrian bis bisa panjang banget dan antrian mulai ada sejak masih gelap, awalnya saya niat antri dari jam 5. Tapi begitu temen hostel saya yang lain cerita bahwa di hari sebelumnya dia gak liat antrian saat mulai hiking jam 5 pagi, saya membutuskan untuk berangkat dari hostel jam 6 kurang aja. Begitu sampe di tempat antri, ampun panjangnya! Saya nunggu sekitar 20 menit sebelum akhirnya dapet bis.
Begitu akhirnya bisa duduk manis dan bis mulai jalan, saya cengengesan sepanjang jalan. Masih nggak nyangka sebentar lagi bakal mengunjungi one of the New Seven Wonders of the World: Machu Picchu, The Lost City of the Incas!
Magnificent!
Senangnya bisa ke Machu Picchu, sepertinya kalau terbang ke Amerika Selatan harus punya waktu libur minimal 3 minggu karena jauh dan tiket relatif mahal
ReplyDeleteI was really happy, indeed!
DeleteHahaha, pas kuliah saya juga punya keteguhan hati seperti ini. Kalo mau ke Amerika Selatan, minimal 1 bulan supaya puas muter semua negaranya. Tapi ternyata sekarang jadi orang kantoran yang cuma dapet cuti 1 hari tiap 1 bulan kerja, jadi liburannya kepentok cuti. Kalo nungguin punya waktu 1 bulan takutnya nggak kesampean, jadi berangkat dulu aja dan berharap suatu saat nanti bisa balik lagi untuk liburan dalam waktu yang jauuh lebih lama dari 1 minggu :))
Ky kok gue lelah bacanya :( gue kalo bawa ortu kesini bisa digebok apaan ini liat gini doang kok nyape2in banget?!?!??!? :""
ReplyDeleteBaca aja lelah apalagi kalo jalan langsung… Ajak dulu deh ortunya, begitu nyampe sana pasti langsung semangat. Semangat karena mau ke Machu Picchu dan karena malu kalo kalah sama kakek-kakek dan nenek-nenek yang surprisingly banyak banget jumlahnya dan kayak gak pernah capek :))
DeleteTapi emang sih, orang tua gue kayaknya bakal sama kayak orang tua lo responnya :")
Wow! Emang disana berapa lama euy, ky?
ReplyDeleteHi Rohendy!
DeleteKemarin 3 hari di Peru, 1 harinya buat ke Machu Picchu ini.
Baru baca doang berasa lelah. Salut ih bisa nyampe ke machu pichu sendirian kaya anak ilang. Aku mikirin biayanya doang kalo mau ke sini, pasti mihil ��
ReplyDeleteHahaha terima kasih, Bijo! Ayoo kamu nyusul, gak perlu pake visa looh. Kamu ke US dan Canada mahal kan visanyaa. Peru aja, visanya 0 rupiah bisa buat jajan di sana :))
DeleteIya mahal bgt visa us kanada. Harga tiket dan visaku ke-2 negara itu sama kaya harga tiketmu ke peru ditotal, nyesek banget belanja tiket semahal itu. Aku pengen ke patagonia dah #ngimpi
DeleteHahaha gapapaaa yang penting puas :))
DeleteAyok Patagonia! Tapi gatau kapan soalnya cutinya abis blas :(
Behhh... mantaps ^^
DeleteSeruuu...seruuu...seruuu...
ReplyDeleteMasuk wishlist ahhh..sempet tertarik jg ke machu pichu krn ntn variety korea yg ngetrip ke machu pichu😃...tp tiketnyaaa...jauhnyaaa...😢😢 dan setelah baca2 ini kusimpulkan emang mahaallll🙈🙈🙈
Ini total tripnya brp hr ky,dpt cuti lama nehh dr ktr😊
Hiksss ngiriii dehh liat dirimu udah melanglang buana😊😊
Seru bangett! Kalo kamu suka petualangan Machu Picchu wajiiib masuk list :D
DeleteTotal trip liburan ini dari berangkat sampe pulang lagi sekitar 12 hari, tapi di Peru 3 hari aja. Gabisa lama-lama soalnya terbatas waktu cutinyaa. Huaaa :(
Trims banget sudah dirangkumkan infonya di satu posting ini Ky! Lega deh bacanya bisa "santai-santai" ke Machu Picchu-nya alias gak perlu hiking, ahahahah :P .
ReplyDeleteHmm, berarti kalau mau kesana memang mesti dialokasikan waktu cukup lama juga ya karena selain transportasi, perlu juga adaptasi badan dengan ketinggian.
Eh Ky kalau disana hanya dengan bahasa Inggris aja masih oke kah? Apa mesti setidaknya bisa sedikit-sedikit bahasa Spanyol? :D
Sama-sama, Ko. Really glad it helps!
DeleteYeep, benerrr! Minimal 2 minggu kayaknya di Peru, soalnya selain Machu Picchu masih banyak kota lainnya yang menarik. Too bad I had time constraint.
Oke kok, saya gak bisa bahasa Spanyol sama sekali :))
Wuihhiii ... panjang juga ya demi Machu Picchu, tapi ini merupakan salah satu bucket list-ku juga haha! Patut di save deh nih, blog post-nya :)
ReplyDeleteAnyway, masih penasaran dengan gaya'pasang gesture mbak-mbak Pizza Hut' ini ... haha :D
Panjang bangeeet, tapi worth looh :D
DeleteHahaha itu signature gesture mereka banget :)) Tapi terkahir ke sana udah gak gitu lagi deh, kayaknya sadar gesturenya sering jadi olok-olok makanya diberhentiin :))
Keren abis :D
Deletekalo suatu saat balik lagi ke amerika selatan, jelajahin peru lagi deh. buat saya sih jauh lebih menarik drpd brazil. highlight brazil saya cuma: national park lencois maranhenses, national park chapada diamantina, salvador, brasilia, & nongkrong di sampa.
ReplyDeleteAh, duly noted! Tapi balik lagi ke Peru kalo udah mampir ke neighbouring countries-nya dulu deh, masih banyak yang pengen diexplore dulu sebelum balik lagi :))
Deleteo ya satu ketinggalan highlight brazil: iguacu
Deletekalau mau balik ke amerika selatan, usahain spend 6 bln di situ. baru puas :D yg mantap di sana buat saya: ekuador, peru, chile.
Ahh Chile dan Ekuador ya. Kemarin sempet main ke Bolivia dan Argentina nggak? Pengen ke Salar de Uyuni (top bucket list South America, di bawah Easter Island) tapi katanya visanya ribet berhubung nggak punya perwakilan di Indonesia.
Deletebolivia udah. ngurus di ekuador, gampang bgt sehari jadi (mungkin kalau kamu ngasihnya pagi bisa jadi hari itu juga, waktu itu saya masukinnya sore bgt ssesudah jam konsuler udah tutup). gratis pula. justru argentina yg ribet minta ampun. gak worth it.
Deletesalar ok bgt. dr bolivia bisa ikut tur yg pulangnya didrop di san pedro de atacama (chile)
Ahh baguslah kalo ternyata gampang! Btw ini perginya tahun berapa? Pernah baca cerita pergi 2012 emang masih bisa dengan cara ini, tapi ada yang coba di tahun 2014 (kalo gak salah) dan udah gak bisa.
Delete2009 :D yg gak bisa lagi cara begini tuh maksudnya minta visa bolivia di negara lain atau tur salar didrop di chile?
DeleteWaah 2009. Waktu itu saya baca ada yang tahun 2012 udah nggak bisa lagi bikin visa Bolivia di negara lain.
Deletesebetulnya kalau mereka nggak punya perwakilan di indonesia, kita emang kudu minta visanya di negara lain. cara yg saya pake buat keadaan2 seperti ini adalah nanya langsung (via email atau skype) ke kedutaan negara tsb di negara yg lagi mau dikunjungi sebelum masuk negara itu. misal mau ke peru & bolivia, kontak kedutaan bolivia di peru. ceritain problemnya, biasanya mereka bisa kasih solusi. ada yg saklek mesti apply di negara yg berwenang nge-cover indonesia, tp biasanya sih mau aja nerima aplikasi di negara lain yg lebih convenient. contoh, waktu di brasil saya apply visa paraguay di konsulat (bahkan bukan kedubesnya) krn kedubes paraguay di jakarta sudah tutup. menurut peraturan, mestinya WNI kudu apply di kedutaan paraguay di korsel yg berwenang buat indonesia jg, tp krn kondisinya saya memang mau sekalian ke brasil, mereka membolehkan apply di brasil.
DeleteI see.. duly noted then. Hopefully saat udah ada uang lagi buat ke Amerika Selatan bisa mampir ke Bolivia dan dimudahkan urus visa lewat Peru/Chile :D Thanks sharingnya ya.
DeleteBtw kamu punya blog kah? Pengen banget baca cerita-ceritanya yang kayaknya amazing banget!
enggak punya :(
DeleteBang,minta tips nya dong buat ngumpulin uang buat travelling,tapi yang.pas buat mahasiswa
ReplyDeleteHi Rayhan,
DeleteKalo emang udah iat banget mau jalan-jalan, berarti nabungnya juga harus kuat dan nggak boleh keganggu sama pengeluaran lain (ganti HP, laptop, beli baju kebanyakan, dsb). Selain itu bisa juga cari beasiswa prestasi. Lumayan uangnya bisa nambahin biaya jalan-jalan, sekalian juga jadi asisten dosen :D
Wah... Senang banget bisa nemu tulisan ini. City-state mau ke Machu Picchu tahun depan,kalo kesampean.
ReplyDeleteKalo disini trip nya gabung Brazil dan Peru, aku mikir malah Peru dan Chile (Easter Island). Make sense ga ya?
Soalnya mumpung perjalanan jauh, sekalian 2 negara gitu.
BTW, kalo ke Machu Picchu, ada rekomen bulan / season tertentu? Atau OK buat bulan apa aja?
Hi Enda, salam kenal :D
DeleteMake sense aja kook hehe. Kemarin saya gabung sama Brazil karena mau liat Christ the Redeemer secara langsung. Peru dan Chile malah enak karena keduanya nggak perlu visa. Ahh Easter Island! Saya jadi iri :((
Better ke sana pas musim kering (May-August). Infonya sih peak season di sana July-August, jadi kalo mau kering dan gak terlalu rame mungkin bisa dateng Mei-Juni.
Trims Refky...
DeleteSalam kenal juga, and makasih buat masukannya.
Mudah-mudahan tercapai nih cita-cita kesana... Apalagi kayaknya bakal travel solo secara nyari teman kesana pada banyak yang nolak hahaha.......
Hahaha emang susah sih cari temen ke sana. Udah jauh, mahal, nggak bisa singkat juga kan. Anyway, good luck ya semoga bisa ke sana dalam waktu dekat! Aamiin :D
DeleteWah udah lama banget ga baca blog lo nih Ky. Ternyata ke Machu Picchu butuh perjuangan banget ya, dari dulu penasaran banget sama tempat ini
ReplyDeleteYep, butuh perjuangan banget tapi worth it banget juga! Once in a lifetime deeh, tapi gak nolak juga kalo bisa ke sana lagi :))
DeleteSelamat datang lagii!
Hi Jenny,
ReplyDeleteUntuk detail perjalanan saya kemarin terutama penerbangannya bisa baca tulisan ini: http://www.jambukebalik.com/2016/07/the-long-way-to-south-america-flights.html
Kalo emang nggak mau ke Rio, bisa langsung ke Peru kok supaya lebih puas di sana. Tapi kalo mau ke Rio 3 hari 2 malam, ke Machu Picchu minimal 3 hari di Peru. Total 6 hari. Flight dari/ke Jakarta masing-masing 1.5 hari. Jadi saran saya cuti minimal 9 hari (5 hari kerja kalo ambil cutinya Senin-Jumat, libur Sabtu sampe Minggu depannya).
Semoga bisa membantu ya! Senasib nih, sama-sama cekak cuti :(
35 jam.... udah tepar duluan aku di jalan kalo gitu T___T *lemah* aku ngakak liat bagian flight path ideal dari Jakarta ke Lima XD
ReplyDeleteOh iya, salam kenal ya Kak Refky :)
Hahaha makanya saya breakdown dengan transit sambil jalan-jalan di Amsterdam dan Brussels (walaupun tetep capek sih sebenernya :p)
DeleteSalama kenal juga, Chesa! :D
wow keren bgt tempatnya, kapan ya bisa ke machu picchu :D
ReplyDeleteYup, di foto keren, liat langsung juga keren. Worth banget pokoknya. Semoga bisa liburan ke Machu Picchu yaa!
Delete2 minggu lalu gw juga habis dari sini, emang mantep bgt tempatnya. Pokoknya gak nyesel dah kesini. Jauhnya perjalanan akan terbayar lunas
ReplyDeleteSetujuu! Walaupun lelah jiwa raga, begitu liat langsung dengan mata kepala sendiri langsung senyum-senyum :)) Once in a lifetime banget, walaupun berharap bisa main ke sana lagi siih hehe.
DeleteMantaps :D
Delete35 jam, exhausted banget 😱
ReplyDeleteHaha tapi worth looh!
DeleteArtikel nya menarik...
ReplyDeleteThanks!
Deletecuma bisa bilang waaaaaaaahhhhhh keren
ReplyDeleteHalo Sarah, saya cuma bisa bilang terima kasiiiih. Semoga kamu bisa main ke Machu Picchu yaa!
Deleteekky bikin iri ah hahahha
ReplyDeleteAkk aku juga iri sama kamu abis jalan-jalan dari Iran dan Turki! :P
DeleteThese are indeed must see places when traveling to Peru. Something worth including on my bucket list which I intend to do after my contract at www.trustessays.com/buy-essays-online as a reward for my hard work.
ReplyDeleteSaya skrg ada di cusco. Emang lagi gap year di Latin America. Pengennya sih pergi besok. Tapi masih bingung mau naik kereta 200USD atau bus with hiking 90USD. Total hikingnya 5 jam. PP 10 jam. Hadehhh... di cusco dingin banget pula kalau pagi.. tapo so far Kota ini seru juga. Night life nya seru juga. Kalau dingin enak minum teh hangat dicampur sama pisco dan lemon. Hehehhe..
ReplyDeleteAhhhh seru banget ada gap year! Kamu kuliah di US kah? Pengen gap year juga tapi kan di Indonesia gak common, nanti malah ditanya-tanyain kalo mau kerja/cari beasiswa "ini ngapain setaun ilang?" :))
DeleteAnyway, kalo masih punya energi dan uang terbatas mending naik bis sih. Tapi kalo mau simpen energi buat di Machu Picchu, better naik kereta aja. Udah enak tinggal duduk manis :))
Have fun di Machu Picchu ya!
Eky, Mau Whatsapp Lo Dong... Boleh? Ya Buat Nanya2 ky.. Kalo Gak keberaan Sih, Ni Whatsapp Gw. +16492410306 Hatur Thank You Sebelomnya
ReplyDeleteHi Tinton,
DeleteKalau ada yang mau ditanyakan bisa ke mrefkyk(at)gmail(dot)com yaa.
Wah pengin banget ke Machu Piccu. Tapi kalau ke Peru maunya sekalian ke Nazca (maruk banget). Yang penting nih, nego cutinya ... Hahahaha!
ReplyDeleteAhhh kalo udah ke Peru mending ke semuanya deeh, Ticitaca, Ica, dan lain laiiin.
Deletemachu pichu 😍😍😍😍
ReplyDeletehai salam kenal bro estimasi budgetnya totalnya berapa ya?
ReplyDeletestart dari jakarta pesawatnya bisa dpt berapa yang paling murah...
negara ini masu dalam list saya tapi kayak mesti resign dulu hahaha
thank you
Bisa kasih tau detail biaya kalo dirupiahin nggak..sama prepare apa aja klo misal kesana misal kyk baju,tentunya cara memilih penginapan amerika selatan ..jd list utama..tolong ya bro.
ReplyDeleteBaru kemarin kepikiran pengen ke machu pichu, dan beruntung nemu tulisan ini. makasih ya bro!
ReplyDeleteEnjoy Machu Picchu ya!
Deletehallo....salam kenal, daku berencana sept 2018 mau ke machu picchu sendirian, apkh aman utk cewe sendiri kesana? Lalu katanya bln Sept ada event besar di machu piccu, taukah event apkh yg dirayakan 1 kota tsb? thanks sblmnya atas reply nya ya....
ReplyDeleteHalo Tiarma, salam kenal juga :D
DeleteAman banget kok Machu Picchu (dan Aguas Calientes dan Cusco in general). Banyak juga temen hostel saya yang solo traveler cewek.
Wah kurang tau nih aku event besarnya apa..
Anyway, enjoy Machu Picchu ya!
ok thanks ya sdh memberi saran positif...jd tdk punya keraguan utk kesana...;)
DeleteHi bro, akhirnya nemu blog orang indo ke machu picchu!! Thank you yah dah ngasih info secara detail, ngebantu bgt buat trip gw nanti bulan mei :)
ReplyDeleteAhh glad to help, Galang! Enjoy Machu Picchu!
DeleteHi Ky salam kenal dari saya Jelz. Artikel ini menarik perhatian nambah knowledge sebelum saya berangkat ke Peru hari Minggu, 28 Jan - 17 Feb 20180. Saya mau ke titicaca lake Namun, tiketnya bisa 10 juta sendiri per org terbang dari Cusco ke Puno yg bgs juga. Saya mau tanya bagaimana dengan cuaca di sana dinginnya sama seperti Bromo kah? Agak ragu packing banyak baju dingin.
ReplyDeleteHalo Jelz, salam kenal juga ya.
DeleteSorry banget aku baru reply sekarang komen kamu. Cuaca di sana di bulan Jan - Feb kayaknya bakal dingin. In general dingin sih berhubung di ketinggian posisi Cusco dan Aguas Calientes. Aku belum pernah ke Bromo nih jadi nggak bisa bandingin.
Tapi untuk kasih gambaran, waktu itu aku dan temen se-hostel pada pakai longjohn pas mau cari makan di malam hari. Sementara siang hari panas, jadi gausah pake long john.
Hi Ky salam kenal dari saya Jelz. Artikel ini menarik perhatian nambah knowledge sebelum saya berangkat ke Peru hari Minggu, 28 Jan - 17 Feb 20180. Saya mau ke titicaca lake Namun, tiketnya bisa 10 juta sendiri per org terbang dari Cusco ke Puno yg bgs juga. Saya mau tanya bagaimana dengan cuaca di sana dinginnya sama seperti Bromo kah? Agak ragu packing banyak baju dingin.
ReplyDeleteApakah saya perlu ke dokter untuk suntik Hepatitis dsb yang diperlukan sebelum saya berangkat, saya ada baca beberapa artikel kalau bisa suntik dan konsultasi ke dokter. Kedengarannya agak ribet tapi saya mau dapat info yang lebih jelas agar saya tidak salah packing baju2 yg akan saya bawa selama liburan saya ke Peru. Hal apa yang perlu disiapkan selama perjalanan ke Peru saja. Tadinya saya mau gandeng trip sekaligus ke Ekuador tapi saya urungkan niat agar jadi lebih maksimal menjelajah Peru. Iri lihat tulisan teman-teman blogger lainnya yang sudah jalan-jalan ke banyak tempat. Apakah saya boleh tahu itin perjalanan selama Ky di Peru:) Terima kasih banyak sebelumnya dan senang bisa mendapatkan informasi orang Indo yang ke Peru mengingat belum banyak.
ReplyDeleteKalau ke Amerika Selatan, yang harus adalah suntik Yellow Fever. Karena beberapa negara minta kita nunjukin sertifikatnya pas mau masuk atau setelah dari Amerika Selatan.
DeleteUntuk rute selama di Peru sendiri berhubung waktu saya terbatas banget (total cuma 3 hari), saya di Cusco dan Machu Picchu aja. Sama sekali nggak ideal, tapi mau nggak mau dijalanin. Semoga next time bisa ke Peru lagi.
Kalau udah balik share dong gimana Peru di bulan Jan - Feb. Pengen ke Puno, Titicaca, Arequipa, dan Ica juga :D
Gan, boleh nanya brp budget yg lo habisin selama liburan di amerika selatan?
ReplyDeleteThanks
Nggak ada itungan exact karena takut shock terus sedih haha, tapi sekitar 40+
DeleteHi Refky,
ReplyDeleteMakasih ya udah tulis jurnal perjalanan kamu ke Machu Picchu. Bermanfaat banget buat plan trip kesana :D
Aku rencananya mau ke sana bulan Juli ini (-trip lanjutan dari kejar total solar eclipse di Chile. Ada rencana ke sana ga? Siapa tau bisa meet up :D), dan ada beberapa pertanyaan:
- Harus banget kah vaksin yellow fever?
- Itu kamu dari Cusco ke Aguas Calientes beneran di hari yang sama? Lalu besokannya langsung naik ke Machu Picchu? Beneran ga kena sickness sama sekali? Aku juga rencananya mau ke sana tapi mepet, dan berharap banyak sama metode kamu ini sih :D
- Kamu pake insurance ga? Kalo iya, apa?
- Anyway, mau mastiin lagi apa betul masuk Peru itu free visa? Kaya masuk Singapore aja gitu tinggal lewat imigrasi?
Thank you in advance!
Hi Annisa,
DeleteSorry baru reply! How was the trip? Aku tetep jawab ya hopefully bisa bantu yang lain jika ada pertanyaan serupa.
1. Nggak pernah dicek, tapi ada negara yang strict nanyain kalo abis dari South America. Aku sendiri gak dicek sama sekali, tapi aku saranin tetap disiapkan
2. Iya di hari yang sama dan untungnya nggak kenapa-kenapa badannya
3. Aku pakai AXA Smart Traveler
4. Yes, free visa untuk masuk Peru kayak ke Singapore
I admire this article for the well-researched content and excellent wording. I got so involved in this material that I couldn’t stop reading. I am impressed with your work and skill. Thank you so much. Machu picchu 4 day hike
ReplyDeleteHi Refky,
ReplyDeleteThank you, blog nya bener2 ngebantu banget. Untuk bus dari Aguas Calientes ke Machu Picchu beli di web apa ya?
Thank you in advance.