Walaupun masih berada dalam masa pandemi Covid-19, namun tahun 2021 ternyata lebih berwarna dibanding 2020 karena ada periode ketika jumlah kasus di dunia turun sehingga pembatasan yang dilakukan selama 2020 menjadi lebih longgar. Sayangnya baru-baru ini kembali naik karena Omicron. Mari berdoa semoga dalam 2-3 minggu mendatang, atau kalo bisa lebih cepat, kondisi membaik. Aamiin!
Jadi apa yang yang terjadi di 2021 sehingga saya bilang lebih berwarna? Here goes!
Travel
Berhubung situasi membaik, tahun ini saya melakukan 2 perjalanan ke luar negeri yang dapat dibilang impulsif. Sebenernya saya udah siapin draft tulisannya, tapi karena bingung membuka paragrafnya gimana jadi masih belum dilanjutin. Semoga niat tersebut segera datang.
Berhubung situasi membaik, tahun ini saya melakukan 2 perjalanan ke luar negeri yang dapat dibilang impulsif. Sebenernya saya udah siapin draft tulisannya, tapi karena bingung membuka paragrafnya gimana jadi masih belum dilanjutin. Semoga niat tersebut segera datang.
Saya dua kali melakukan perjalanan ke luar negeri dan dua-duanya ke Amerika Serikat. Kunjungan pertama di bulan September buat nonton US Open Tennis dan yang kedua di bulan Oktober untuk... cobain pesawat... well, sekalian vaksin juga sih mumpung lagi di sana haha.
Untuk tulisan year in review ini, mari menggunakan template biasa seperti di tahun 2019.
- New countries visited (in order): tidak ada :))
- Number of miles flown: 46,821 miles
- New airlines (in order): Alaska Airlines, American Airlines, ANA All Nippon Airways
- New aircraft (in order): Bombardier CRJ-700, Airbus A350-1000, Airbus A350-900ULR
SQ24 from Singapore to New York
Untuk pertama kalinya dalam hidup, semua penerbangan yang saya gunakan dalam setahun tidak ada yang di kelas ekonomi! Curang sih karena terbangnya juga nggak banyak :)) Dua kali terbang di “true” first class yakni Japan Airlines dan ANA, tiga kali di first class domestic US, dan 6 kali di business class. Semoga bisa dipertahankan ya haha.
Karir
Kayaknya yang namanya perjalanan karir tuh nggak seru ya kalo nggak naik turun. Sama dengan tahun-tahun sebelumnya, tahun ini juga lumayan berwarna aspek kehidupan yang satu ini. Karena satu dan lain hal, awal tahun ini sangat rough buat saya to the extent saya disarankan oleh Tazkia untuk ikutan career coaching oleh suaminya, Hasan.
Kayaknya yang namanya perjalanan karir tuh nggak seru ya kalo nggak naik turun. Sama dengan tahun-tahun sebelumnya, tahun ini juga lumayan berwarna aspek kehidupan yang satu ini. Karena satu dan lain hal, awal tahun ini sangat rough buat saya to the extent saya disarankan oleh Tazkia untuk ikutan career coaching oleh suaminya, Hasan.
Saya memulai sesi dengan mindset yang menurut saya salah, yakni mencari justifikasi atas kelakuan saya dan plan ke depannya. Namun setelah 4 sesi berlangsung, mindset saya berubah drastis. Selain obrolan dengan Hasan yang emang eye-opening, ketika dalam masa coaching saya mendapatkan salary adjustment yang menurut saya cukup.
Karena perubahan mindset dan adjustment tersebut, beberapa push factor yang sudah saya identifikasi juga untuk sementara bisa dikesampingkan. Hasilnya saya mager banget tahun ini untuk eksplor kanan-kiri sehingga saya tidak punya pull factor untuk resign.
Saya nggak tau sampai kapan push factors tersebut bisa saya kesampingkan karena sebenernya ada beberapa yang internal juga. Semoga saya diberikan kesempatan yang fair dan sesuai dengan kompetensi serta keinginan saya deh, entah di tempat yang sekarang atau di tempat lain. Aamiin.
Buat yang mau ngobrol dengan Hasan untuk dapat pencerahan karir, bisa baca-baca website-nya FunDamnMental di https://www.careerfundamnmental.com ya. Dia udah certified career coach jadi insyaAllah bermanfaat dan membantu.
Finansial
Karena di 2020 Year in Review bertekad mau lebih rajin menabung/ investasi dan disiplin tentang keuangan, saya memulai awal tahun ini dengan bersemedi membuat financial plan hidup. Segala kantong investasi saya siapin mulai dari yang gede kayak dana pensiun sampai yang kecil kayak buat ganti gadget. Mateng banget deh pokoknya rencana sampai beberapa tahun ke depan.
Namun sayang beribu sayang beberapa kantong harus kandas karena saya ngerasa kok banyak banget yang harus diurus:)) Akhirnya beberapa kantong saya gabungin supaya nggak begitu ribet ngurusnya. Tahun ini juga saya sadar bahwa saya gak sabaran namun risk averse. Sempet investasi di saham individual namun sakit kepala dan akhirnya udah saya diemin aja gak diurus lagi udah beberapa bulan terakhir dan fokus ke reksa dana aja.
Karena sepanjang 2020 bisa dibilang sudah sangat berhemat, rasanya di 2021 saya rada kebablasan karena ganti/ beli beberapa gadget. Mikirnya rada lama, tapi pas akhirnya punya seneng banget sih dan sadar gadget yang lama emang bikin sakit kepala kayak laptop yang udah lemot banget dan kamera yang berisik dan lambat autofokus-nya.
Sekarang bisa motret dan merekam tanpa sakit kepala
Sebelum -- dengan cat hijau kesayangan
Sesudah
Belum ada progres untuk aspek ini karena masih Covid jadi social distancing masih harus terus diterapkan #alasan. Well, tapi setelah Eja nikah saya jadi lebih berusaha fokus untuk urusan ini. Ada 1 pre-requisite besar yang semoga bisa dicentang di awal tahun depan supaya bisa memberikan fokus yang lebih banyak ke area yang satu ini. Plus saya sok-sok punya target pula tapi belom define steps/ milestones buat ke sana-nya. Hadeeh.
Kapan hayooo?
Beberapa update kehidupan udah sempet saya tulis di birthday post ke-28 sebenernya, jadi supaya gak ngulang bisa dibaca di sana aja. Ada update tentang terinfeksi Covid bareng Ayah dan Mama serta cicilan apartemen yang akhirnya lunasss! Mulai bulan Desember ini gaji saya tidak dipotong cicilan. Horeee!
Semoga tahun 2022 mendatang kembali lebih baik dari tahun sebelumnya. Semoga semua yang sudah saya rencanakan bisa berjalan dengan lancar. Boleh ada surprises tapi semoga yang baik-baik aja kejutannya. Aamiin!
No comments:
Post a Comment