Thursday, June 17, 2021

Review: Grand Hyatt Jakarta

Setelah menceritakan pengalaman staycation paling tidak berkesan sejauh ini di Alila SCBD, sekarang saya mau menuliskan pengalaman staycation di hotel Hyatt lain di Jakarta yakni Grand Hyatt Jakarta. Sebenernya nginepnya duluan di Grand Hyatt, namun baru sempat menuliskan ceritanya.


Pre-arrival and Check-in
Seperti biasa, saya mengirimkan email ke hotel di jakarta.grand@hyatt.com untuk meminta early check-in. Selain itu saya juga meminta kamar dengan pemandangan Bundaran Hotel Indonesia berhubung ketika memesan tidak ada jenis kamar dengan view Bundaran HI. Soalnya saya cek barusan ternyata udah ada harga yang berbeda untuk kamar hotel yang sama namun dengan view Bundaran HI. Hotel kemudian membalas email saya dan memberikan waktu check-in jam 12 siang dan diberikan kamar dengan pemandangan Bundaran HI.


Harganya udah beda. Lumayan bedanya Rp150.000

Grand Hyatt Jakarta terletak di bilangan Thamrin tepatnya di Jalan M.H. Thamrin No.Kav. 28-30. Hotel ini terhubung dengan mall Plaza Indonesia sehingga menjadi pilihan yang pas buat saya yang perlu makan namun masih belum ikhlas bayar room service.

Saya tiba di hotel sekitar jam 12 dan melewati security screening dan diminta untuk scan QR code kemudian mengisi formular Kesehatan. Setelah selesai saya dipersilakan masuk ke lobby. Lobby hotel ini terbilang megah karena ukurannya, ditambah pilar-pilar besar.





Resepsionis terletak di lantai 2 dan saya menggunakan eskalator kiri.


Room
Saya memesan kamar jenis King Room yang merupakan kamar kelas dasar dengan luas 50 meter persegi. Saya diberikan kamar di lantai 10. Begitu keluar lift, saya langsung bergumam betapa tuanya hotel ini. Barusan saya googling dan emang hotel ini udah dibuka sejak tahun 1990. Karpet dan nuansa lorongnya pun terlihat sudah berumur.






Namun demikian kamar di hotel ini memiliki luas yang lebih besar dibanding hotel lain. Begitu masuk kamar, langsung terlihat bahwa kamar terbagi menjadi 3 area yakni area kamar, kamar mandi, dan ruangan wardrobe. 





Pada bagian kamar, di kanan terdapat kasur dan juga bench. Sementara itu di bagian kiri terdapat sofa untuk 1 orang, lemari berisi kulkas, serta meja kerja.



Di sebelah kiri kasur terdapat telpon dan di bawah meja terdapat dua colokan USB. Di dekat jendela juga terdapat gantungan untuk jas (yang akhirnya saya pakai untuk gantung sarung).




Sementara itu di sebelah kanan kasur terdapat termostat untuk mengatur AC dan di bawah mejanya terdapat 1 colokan biasa dan 2 colokan USB.


TV terdapat di tengah kamar dan bisa diputar untuk mengadap kasur atau meja kerja. Model TV-nya sendiri menurut saya jadul, mungkin merupakan keluaran beberapa tahun lalu.


Sofa dan ottoman ini nuansa dan warnanya ini nuansanya klasik sekali alias kuno. Pada coffee table terdapat air mineral sebanyak 2 botol masing-masing 500mL dengan merk Pristine. Ada tambahan 2 botol lagi di kamar mandi. Lumayan dapet 2 liter.



Meja kerja yang disediakan cukup luas dan terbuat dari kaca. Sayangnya kursinya tidak memiliki roda jadi kurang nyaman jika dipakai kerja. Bahannya sendiri tebal sehingga enak dipake senderan.



Di meja terdapat telepon dan notepad beserta pulpen.


Pada ujung meja terdapat box kayu yang di dalamnya terdapat 3 colokan normal serta colokan LAN dan fax.


Terdapat informasi mengenai renovasi hotel sampai akhir tahun 2022 yang infonya untuk melakukan peremajaan interior. Sejauh ini sudah 1 lantai yang direnovasi dan tampilannya jauh lebih menarik.


Di dalam lemari bagian kanan terdapat kulkas yang tidak ada isinya karena sedang dalam masa PSBB. Pada bagian kiri terdapat perkakas teh dan kopi, termasuk pemanas air. Teh yang digunakan adalah dari Dilmah.





Pada laci di bawah terdapat gelas, namun banyak bagian yang sepertinya kosong lagi-lagi karena PSBB.



Sesuai yang dijanjikan, kamar saya memiliki pemandangan Bundaran Hotel Indonesia.


Sebagai hotel di bilangan Thamrin yang saya asumsi banyak pengunjung dengan tujuan bisnis atau pekerjaan, kecepatan wifi tergolong baik dengan speed download 40Mbps (5MB/s) dan download 35Mbps (4.4MB/s).


Ruangan berikutnya adalah wardrobe. Di sebelah kanan terdapat tempat untuk meletakkan barang-barang seperti koper serta gantungan baju di atasnya. Sementara di bawahnya terdapat kursi.



Pada sisi kiri terdapat banyak barang mulai dari bathrobe, safety deposit box, papan setrikaan dan setrikanya, serta yang paling saya cari tiap staycation: slippers dan laundry bag. Slippers-nya warna putih tanpa label Grand Hyatt dan nyaman digunakan. Laundry bag-nya sendiri warna hitam dengan label Grand Hyatt berwarna merah di sisinya.






Kamar mandi tergolong luas, ditambah dengan banyak cermin menambah kesan luasnya.





Di sisi kiri terdapat single washtafel serta segala amenities.






Di ujung kamar mandi terdapat bathtub yang tidak saya gunakan karena masih belum paham gimana menikmati bathtub. Tidak disediakan loofah dan bath salt yang menurut saya jadi salah satu pembeda hotel bintang 5 kelas atas dengan hotel bintang 5 kelas standar.



Terdapat 2 pintu di dalam kamar mandi. Di dalam pintu sebelah kiri terdapat toilet standar dengan eco washer, tisu, serta telepon.


Sementara di dalm pintu di sebelah kanan terdapat shower. Saya sangat appreciate karena terdapat barrier yang tinggi antara area shower dengan kamar mandi sehingga tidak mungkin bocor airnya. Namun shower-nya sendiri tergolong minimalis karena hanya tersedia handheld shower. Untungnya pressure dan air hangat-nya sangat baik.



Toiletries yang digunakan Grand Hyatt merupakan merk Mandarin Tea. Setau saya Mandarin Tea salah satu jenis toiletries-nya Shanghai Tang yang tergolong premium, namun tidak ada indikasi Shanghai Tang di botolnya. Jadi kurang yakin ini Mandarin Tea-nya apa. Saya lupa baunya gimana, sehingga artinya tidak spesial dan juga tidak aneh-aneh.


Facilities
Grand Hyatt punya kolam renang yang paling bagus di Jakarta dibandingkan hotel-hotel yang sudah saya kunjungi. Kolamnya bukan jenis yang untuk renang proper alias persegi panjang, melainkan bentuk dan suasananya bikin saya berasa lagi di resort karena banyak pohon kelapa dan pepohonan lain.







Kelihatannya seharusnya ada pool bar juga, namun sepertinya tutup karena PSBB.


Gym berukuran besar dan tersedia beragam jenis alat olah raga yang jumlahnya juga banyak sehingga nggak perlu saling tunggu jika ada orang lain.



Seperti yang sudah saya katakan di awal, hotel ini terhubung dengan mall Plaza Indonesia. Akses menuju mall berada di lantai 2.


Breakfast
Sarapan bertempat di Grand Café yang berada di lantai 2. Saya tiba di restoran jam 7 pagi dan suasanya masih sepi. Awalnya saya pilih meja di pinggir supaya bisa lihat pemandangan. Namun karena lokasinya jauh dari lokasi buffet, saya pindah ke dalam.



Restorannya tergolong elegan menurut saya, karena bisa menambahkan nuansa klasik/ tradisional namun tidak terkesan kuno. Pilihan furnitur dan ornamennya juga baik. Ditambah lagi layout tempat duduknya yang terbagi menjadi beberapa ruangan sehingga menambah kenyamanan karena tidak terlalu ramai.





Berhubung masih dalam kondisi PSBB, walaupun konsep sarapannya adalah buffet namun petugas akan mengambilkan setiap makanan yang tamu mau. 

Pilihan makanannya cukup standar untuk hotel bintang 5, namun menurut saya kualitas dan rasanya di atas standar seperti buah, bircher muesli, serta nasi uduk yang saya makan. Sayangnya kuah mie baksonya cenderung hambar.


Nasi uduk



Service
Seperti biasa, saya nggak banyak berinteraksi dengan petugas dan tidak ingat ada kejadian yang spesial atau buruk. Sehingga bisa dikatakan servis yang disediakan oleh Grand Hyatt sesuai dengan ekspektasi saya terhadap hotel bintang 5.

Penutup
Secara keseluruhan saya puas ketika staycation di Grand Hyatt Jakarta, apalagi dengan harga yang saya dapatkan (terima kasih diskonan Traveloka!). Semoga proses renovasi kamar bisa selesai dengan cepat. Saya berniat Kembali lagi setelah lebih banyak kamar yang selesai di renovasi karena info terakhir yang saya dapat sejauh ini baru 1 lantai yang dibuka kembali setelah semua kamarnya selesai direnovasi.

Jauh lebih bagus dan modern, kan?! (source: Hyatt)

Untuk yang mau nonton review dalam versi video bisa nonton di YouTube berikut.

2 comments: