Thursday, June 24, 2021

Review: Sheraton Grand Jakarta Gandaria City

Sebenernya staycation di Sheraton Grand ini merupakan staycation yang pertama kali saya lakukan selama pandemi. Alasan kenapa memilih hotel ini adalah karena dekat rumah dan terhubung langsung dengan mall sehingga saya nggak perlu pikirin gimana cari makannya.


Sebelum Kedatangan dan Check-in
Sehari sebelum check-in saya kembali mengirim email ke hotel melalui Sheraton.Jakartagandariacity@sheraton.com supaya bisa mendapatkan early check-in karena jadwal check-in normal hotel ini adalah jam 15.00. Balasan email yang saya dapatkan adalah hotel tidak bisa konfirmasi early check-in. 


Sheraton Grand Jakarta terletak di Jalan Sultan Iskandar Muda di kawasan Gandaria dan terhubung langsung dengan mall Gandaria City. Berhubung tidak mendapatkan konfirmasi early check-in, saya tiba di hotel sekitar jam 14.30. Kondisi lobby sepi sehingga proses berjalan dengan lancar.




Karena sedang dalam kondisi PSBB, meja check-in dilengkapi dengan pembatas dari akrilik. Pulpen yang digunakan untuk tanda tangan dipisah menjadi 2 tempat, yakni yang sanitized dan yang sudah dipakai.




Elevator area

Kamar
Untuk staycation kali ini saya memesan kamar Deluxe King Room yang merupakan entry room. Saya diberikan kamar di lantai 18.





Walaupun merupakan kamar paling murah di hotel, hotel ini memiliki luas 35 meter persegi yang dapat saya bilang merupakan ukuran standar hotel bintang 5 di Jakarta.



Kamar ini bentuknya persegi panjang dengan layout yang cukup standar. Begitu masuk terdapat lorong yang di sebelah kanannya ada lemari serta sebelah kiri ada kamar mandi. Kasur terletak di sisi dalam kamar dengan kaca besar dari langit-langit ke lantai. Nuansa dekorasi kamar menurut saya modern dengan warna muted sehingga terkesan elegan.


Kasur hotel ini memiliki selimut dengan bahan yang berbeda dengan hotel lain karena lebih lembut cenderung licin namun tetap nyaman digunakan.


Lampu baca terdapat di kedua sisi kasur, begitu juga dengan colokan normal serta saklar lampu.



Sementara itu pada sisi kanan terdapat telepon serta jam yang memiliki alarm dan 3 colokan USB.



Notepad dan pulpen juga tersedia yang tentu saja pulpennya saya bawa pulang buat work from home. Sebagai bagian dari protokol kesehatan, pihak hotel menyediakan tisu basah antibakteri.



Meja kerja terdapat di pojok kamar sebelah kanan dengan ukuran yang besar, lengkap dengan lampu baca dan colokan normal. Kursi kerjanya pun nyaman dipakai kerja karena ada roda dan cushion-nya pun enak. Sedikit komplain saya adalah pegangannya besi jadi menyerap dingin dan suka kaget kalo nggak sengaja kepegang.




Terdapat laci di meja yang berisi kertas dan amplop.


Sementara itu di pojok kamar sebelah kiri terdapat sofa dan meja kecil.


Televisi yang digunakan adalah smart TV dari LG yang sayangnya nggak diaktifin fitur smart TV-nya. Btw saya apresiasi penggunaan panel di belakang TV sehingga menambah kesan manis di kamarnya.


Terdapat meja besar yang terlihat kosong karena hanya terdapat 2 botol air mineral merk Aqua berukuran mini 330mL. Mungkin atasnya memang buat meletakkan barang-barang.



Di bawah meja bagian tengah terdapat kulkas yang berisi minibar. Tumben kulkas ada isinya padahal lagi PSBB.


Sementara itu di sebelah kiri bagian atas terdapat snack berbayar dan di bagian bawah terdapat cangkir.



Pada bagian kanan terdapat perangkat teh dan kopi di atas dan gelas-gelas di bagian bawah. Teh yang digunakan adalah Dilmah.



Di sebelah meja tersebut terdapat tempat yang bisa digunakan untuk meletakkan barang bawaan seperti koper.



Kecepatan wifi hotel ini lebih baik dibanding hotel-hotel di Jakarta yang saya pernah coba yakni upload 44Mbps (5.5MB/s) dan download 37Mbps (4.6MB/s).


View yang saya dapatkan dari kamar kebanyakan adalah atap Gandaria City Mall, namun terlihat juga kolam renang di bawah.



Lemari bernuansa gelap berisi barang-barang yang biasa ditemukan di hotel bintang 5 seperti bathrobe, setrikaan dan papannya, safety deposit box, laundry bag, serta slippers.



Laundry bag yang digunakan dibuat dari material bahan bukan plastik dengan logo Sheraton sehingga bisa dibawa pulang untuk dipakai lagi. Slippers yang diberikan nyaman bahannya namun cenderung tipis dan warnanya putih polos.


Kamar mandi di kamar standard ini memiliki bathtub yang terletak di sebelah kanan.



Washtafel yang digunakan adalah jenis single sink dengan perabotan yang menurut saya kurang lengkap karena hanya tersedia lotion dan sikat gigi. Namun ketika saya lihat lagi foto dan video yang saya rekam, mungkin ada laci di bawah washtafel yang tidak saya buka. Sikat gigi yang digunakan cukup generik namun pasta giginya Pepsodent.




Terdapat air mineral lagi sebanyak 2 botol namun ukurannya masih minimalis yakni 330mL.


Pada bagian kiri kamar mandi terdapat 2 pintu kaca di mana terdapat toilet standar di sebelah kiri dan shower di sebelah kanan.



Di dalam shower area terdapat dua jenis shower yakni rainforest shower dan handheld shower. Saya kurang inget shower pressure dan temperatur-nya seperti apa, namun karena tidak ingat berarti saya tidak ada komplain.


Toiletries yang digunakan adalah merk le grand bain yang sepertinya merupakan merk dari Sheraton Grand.


Fasilitas


Kolam renang terletak di lantai 6 dan areanya cukup luas.






Terdapat kolam terpisah untuk anak.



Di lantai 6 juga terdapat gym yang cukup luas dengan alat yang beragam dan jumlahnya banyak.





Di lantai dasar terdapat lobby lounge.


Jalur penghubung hotel ini dengan mall Gandaria City terletak di lantai dasar. Dari lobby cukup jalan lurus lalu akan ketemu pintu masuk ke mall. Pintu ini dibuka jam 11 pagi hingga 8 malam dan mungkin berubah tergantung jam operasi mall. Kalo ini ditutup, jalan menuju hotel adalah melalui pintu depan sehingga harus ke luar mall dulu.



Dalam rangka PSBB, hotel menyediakan hand sanitizer di area lift dan diinfokan bahwa 1 lift hanya bisa diisi 2 orang. Berhubung hotel sepi jadi saya tidak menemukan kesulitan untuk mematuhi aturan ini. Namun sepertinya jika hotel makin ramai akan makin sulit dijalani.


Sarapan
Karena harga yang saya pesan termasuk sarapan, sekitar jam 7 pagi saya turun ke Anigre Restaurant yang terletak di lantai UG. Ketika tiba kondisi hotel cukup ramai ditambah layout restoran yang terbuka membuatnya terlihat tambah penuh.





Lokasi buffet terletak di sebelah kiri restaurant dan karena PSBB sebelum masuk ke area buffet tamu diminta menggunakan sarung tangan plastik.


Menu yang disediakan sesuai ekspektasi saya terhadap hotel bintang 5. Rasa dan pilihan tergolong standar untuk sarapan.





Servis
Seperti biasa, saya tidak banyak berinteraksi dengan petugas selama berada di hotel. Selain resepsionis, petugas di kolam renang juga ramah. Saya sempat ditegur petugas di Anigre Restaurant karena mengambil gambar di area buffet. Setelahnya saya tidak melanjutkan mengambil gambar.

Jadwal check-out yang diberikan adalah jam 12, namun ketika saya minta late check-out diberikan waktu hingga jam 1. Terima kasih, Sheraton Grand!

Penutup
Saya puas melakukan staycation di Sheraton Grand Jakarta Gandaria City karena mendapatkan kamar dengan design yang modern, lokasi dekat dari rumah, serta terhubung ke mall. Untuk harga hotel ini dapat digolongkan ke kelas menengah dengan harga per malam sekitar Rp1,1juta hingga Rp1,6juta. Tidak menutup kemungkinan saya kembali lagi jika ingin staycation di hotel yang terhubung dengan mall karena harganya lebih murah dibanding yang lain.

Untuk yang mau nonton review dalam versi video bisa nonton di YouTube berikut.

No comments:

Post a Comment