Akhir tahun lalu saya beli tiket ke Paris secara impulsif
karena harganya yang murah, sekitar Rp4,4 juta dengan maskapai Oman Air. Jika
perjalanan saya dari Jakarta ke Paris dengan Qatar Airways memakan waktu 19
jam, kali ini perjalanan memakan waktu 34 jam. Sekitar 8 jam perjalanan dari
Jakarta ke Muscat dan 8 jam lagi dari Muscat ke Paris, sisanya selama 18 jam
dihabiskan transit di Muscat. Ini karena Oman Air hanya memiliki 1 penerbangan
setiap hari dari Muscat ke Jakarta dan Paris.
Bagaimana untuk penumpang kelas ekonomi? Bayar sendiri! Muahaha. Agak simpang siur, tapi info dari temen saya yang punya kenalan dengan Oman Air katanya untuk subclass economy tertentu (katanya minimal subclass N, tapi kurang tau apa aja yang eligible) bisa beli paket stopover seperti penumpang business dan first class dengan harga USD 70. Pembelian hanya bisa dilakukan melalui kantor Oman Air. Berhubung infonya nggak jelas dan saya email mereka tapi nggak dibales, jadi belum bisa share info lebih lanjut. Kalo harganya beneran USD 70 dan dapet paket seperti penumpang business dan first class, saya sangat menganjurkan untuk dibeli.
“Biarin lah, murah ini tiketnya. Lumayan bisa sekalian
liat-liat Muscat,” pikir saya waktu beli tiketnya. Tapi ternyata salah! Karena
dengan tiket Rp4,4 juta, saya menghabiskan tambahan lebih dari setengahnya
yakni sekitar Rp2,4 juta untuk 2 kali transit di Muscat. Ini jatuhnya malah
lebih mahal dibanding maskapai Etihad yang harga tiket PP-nya Rp4,8 juta kala
itu dengan waktu transit di Abu Dhabi yang sekitar 3 jam saja.
Apa detail pengeluaran saya selama di Muscat?
Visa
Sebagai pemegang paspor Indonesia, saya harus memiliki visa
untuk memasuki Oman. Untungnya visa bisa didapatkan saat tiba di Muscat (visa on arrival) atau
secara online. Berhubung saya males apply online, jadi saya apply ketika
mendarat saja. Apa bedanya? Pertama, harga. Harga visa sama-sama 5 Omani Rial
(~Rp190.000), namun kalau apply di bandara ada biaya administrasi sebesar 1 OMR
(~Rp38.000). Pembayaran di bandara bisa menggunakan kartu kredit atau tunai.
Kedua, menurut saya yang males persiapan pilihan apply di bandara lebih praktis
karena gampang banget. Tinggal datang ke meja pengurusan visa, kasih paspor,
kasih uang, jadi! Hanya butuh waktu sekitar 5 menit dan nggak perlu print visa
seperti kalau apply online. Kalo maunya apply online, bisa lewat halaman ini.
Berhubung saya 2 kali transit 18-19 jam di Muscat, jadi
biaya yang saya keluarkan adalah 12 OMR (~Rp456.000).
Sebelum terbang, saya berhasil mendapatkan status match dari
Qatar Airways Privilege Club Silver ke Sindbad Silver. Sindbad ini merupakan loyalty
program-nya Oman Air. Sebagai Silver member, saya bisa mendapatkan akses ke
business class lounge ketika transit di Muscat dan berdasarkan info di internet,
lounge ini memiliki nap room. Namun ternyata nap room yang tersedia bentuknya sofa
yang terlihat tidak nyaman. Karena pertimbangan badan saya yang masih pegel
selesai outing kantor, saya jadi cari hotel.
Sebenarnya di bandara ada hotel yakni Aerotel, namun menurut saya nggak
worth karena untuk 6 jam dikenakan harga Rp1,3 juta dan 12 jam sekitar Rp2juta.
Udah mahal, saya butuhnya sekitar 15 jam juga. Jadi mahal banget kalo gitu. Sehingga akhirnya saya pilih untuk cari hotel di luar bandara aja. Pemilihan hotel juga
tricky karena transportasi dengan harga terjangkau alias bis sangat terbatas.
Oleh karena itu saya sengaja pilih hotel yang dekat dengan terminal bis, yakni
Tulip Inn Downtown Muscat. Dari airport ke terminal bis Ruwi ditempuh dalam 45
menit, lanjut jalan kaki sekitar 600 meter. Harga per malamnya sekitar Rp840.000
untuk kamar double tanpa sarapan. Beli di Booking.com karena di Traveloka nggak
ada inventory di seluruh Oman. Kalau kata Chrisye: sungguh aneh tapi nyata~
Makan
Sebagai orang yang nggak pernah neko-neko, saya seneng
banget begitu sampai di terminal bis Ruwi dan melihat ada KFC di dekatnya! Oleh
karena itu saya beli KFC buat makan malem. Karena porsinya gede banget (isi 3
ayam, kentang, roti, coleslaw, minum), bisa dipake buat sarapan juga. Lumayan!
Harganya sekitar Rp85.000.
Pas transit kedua saya kembali makan KFC dengan porsi yang
lebih kecil, yakni 2 ayam, kentang, dan minum. Harganya Rp57.000.
Sisanya saya makan di business class lounge-nya Oman Air di
Muscat International Airport yang makanannya enak bangettt!! I think one of the
best buffet meals I’ve had in airlines lounge.
Transportasi
Pilihan transportasi di Muscat itu hanya 3, yakni taksi,
bis, atau rental mobil. Berhubung cuma transit kurang dari 24 jam dan terlebih
tidak bisa nyetir, jadi saya nggak memilih rental mobil. Antara taksi
dan bis, tentu saja saya pilih bis karena harganya yang beda jauh bagaikan
langit dan bumi.
Untuk perjalanan dari airport ke daerah downtown Ruwi dengan
jarak 30km, harga tiket bis adalah 0,5 OMR (~Rp19.000) sementara taksi 10 OMR (~Rp380.000).
Berhubung nggak ada koper, jadi nggak masalah naik bis juga. Bis dari dan ke airport beroperasi
24 jam dan waktu tunggunya juga nggak lama karena ada setiap 30 menit
(kalau tengah malam intervalnya 1 jam).
Keliling kota untuk mengunjungi beberapa tempat seperti Sultan
Qaboos Grand Mosque, Mutrah Souq, dan Al-Alam Palace juga bisa ditempuh
menggunakan bis dengan harga 0,2 OMR – 0,5 OMR sekali jalan. Namun emang harus
pinter atur jadwal supaya nggak kelamaan nunggu bis. Kalau malas nunggu, bisa
pilih taksi tapi ya itu harganya mahal.
Uang
ATM berlogo Visa dan Mastercard banyak tersedia di lantai kedatangan
sebelum imigrasi di bandara Muscat. Nggak ada biaya tarik dari mesinnya, hanya
Rp20.000 yang dibebankan oleh Bank Mandiri. Sehingga nggak perlu siapin Omani
Rial (OMR) dari Jakarta.
Btw uangnya ada rial dan baisa. Pecahan rial yang saya dapetin kemarin ada ½ rial, 1 rial, 5 rial, 10 rial. Lucu banget baru sekali liat uang nominalnya ½. Sementara baisa ini
semacem “recehnya”. Karena value rial yang terlalu besar, jadi harga di Oman
tuh banyak koma-komaan. Nah baisa ini koma-komaan tersebut. Kemarin saya sempet dapet 100 baisa (setara 0,1 rial).
Total Pengeluaran
Berikut adalah rekapitulasi pengeluaran saya selama transit
2x di Muscat, Oman:
- Visa on arrival (2 x 6 OMR) = 12 OMR
- Transport = 3 OMR
- Makan = 3,7 OMR
- Hotel 22,2 OMR + 23,4 OMR = 45,6 OMR
Stopover Package
Mengetahui koneksi penerbangan untuk beberapa destinasi yang
masih rendah, Oman Air menawarkan beberapa program stopover package yang bisa
dimanfaatkan penumpang.
- Untuk penumpang business dan first class, akan mendapatkan gratis penginapan selama transit termasuk visa, transfer dari dan ke bandara, serta 3 kali makan.
- Untuk penumpang yang mau eksplor Oman lebih lama, tersedia program Free 1 Night yang detailnya bisa diakses di sini.
Oman Air Business Class Seat B787-9 Apex Suite
Bagaimana untuk penumpang kelas ekonomi? Bayar sendiri! Muahaha. Agak simpang siur, tapi info dari temen saya yang punya kenalan dengan Oman Air katanya untuk subclass economy tertentu (katanya minimal subclass N, tapi kurang tau apa aja yang eligible) bisa beli paket stopover seperti penumpang business dan first class dengan harga USD 70. Pembelian hanya bisa dilakukan melalui kantor Oman Air. Berhubung infonya nggak jelas dan saya email mereka tapi nggak dibales, jadi belum bisa share info lebih lanjut. Kalo harganya beneran USD 70 dan dapet paket seperti penumpang business dan first class, saya sangat menganjurkan untuk dibeli.
Saya sendiri waktu itu tiketnya subclass L dan mencoba
peruntungan dengan ke meja stopover untuk nanya apa bisa beli di sana. Petugasnya
bilang subclass L nggak bisa dapet gratis dan kalo mau bayar harganya USD 125.
Hotelnya pun dapetnya Aerotel yang merupakan hotel transit di bandara. Dia sampai
bilang bahwa lebih baik saya langsung ke hotel aja karena harganya lebih murah.
Hadeeh gimana ini Oman Air?!
Demikian lah pengalaman saya transit 2 kali di Muscat, Oman.
Intinya adalah berat di ongkos karena uang yang dikeluarkan selama transit membuat harga
tiket promonya nggak lebih murah dari Etihad yang secara waktu lebih efisien juga.
Oleh karena itu saya bertekad untuk nggak mau naik Oman Air lagi kalo
transitnya lama, kecuali dapet stopover/ transit package gratisan dari mereka,
entah ketika naik business class atau mereka mengenalkan program hotel gratis
kalo transit lama seperti program Plus Qatar yang pernah dimiliki oleh Qatar Airways.
Dih ga bilang ada promo ke yurop. Lumayan tau 4jtan.
ReplyDeleteJadi total pengeluaran ke patagonia berapa? *tetangga kepo 😆
Belum dan kayaknya nggak akan dihitung :p
DeleteIya beberapa waktu yang lalu ini aku juga sering lihat promonya Oman Air ini, hahaha. Yaa, sebenarnya kalau memang mau diniatin sekalian mengintip Oman itu kayak apa mungkin masih bisa dijustifikasi sih ya transit selama itu dan mesti keluar segitu :P .
ReplyDeleteYes, mendingan sekalian transit yang lamaan 2-3 hari biar bisa sekalian keliling Oman biar lebih puas juga eksplornya.
DeleteHi Mas.. gmn sih caranya bisa dapet tiket murah oman & etihad yg cuma 4jt-an?
ReplyDeleteApakah ada cara2 khusus atau bisa langsung beli dari web nya?
Makasih
Aku beli dari Traveloka bulan Desember lalu, lagi ada promo gede-gedean harganya murah dari Rp 8,5 juta jadi Rp 6 juta terus ada diskon kupon lagi jadi Rp 4 jutaan!
DeleteMas mau tanya kl transit kurang dari 6 jam, bebas visa atau ttp kena biaya...makasih
DeleteKalo nggak keluar bandara nggak kena biaya kok
DeleteMas kalau transit 6 jam an perlu visa transit gak?
DeleteHi Ria, kalo nggak keluar bandara nggak perlu visa.
DeleteWalah, kalo tau harus tetep apply visa meski hanya transit secuplik, ya better ambil ETIHAD sekalian ya. Pengeluaran terbesar hotel pun. Kalo hostel atau hotel budget ada nggak? Tapi busnya bagus kok, nampak modern dan nyaman.
ReplyDeleteYup, kalo nggak mau eksplor Oman baiknya ambil Etihad karena jatuhnya lebih murah dan waktu tempuhnya lebih singkat.
DeleteHostel atau hotel budget nggak ada waktu itu saya cek di Booking.com maupun Agoda, harga hotel paling murah Rp 500ribuan.
pak kalo transit di oman bagasinya dibawa turun ga?
ReplyDeleteNggak kok, bagasi langsung di tag ke tujuan akhir.
DeleteHalo aku mau nnya, Bsk Augustus aku mau brngkt ke paris, mau nnya klo misalnya kta brngktnya ga dr indo tapi melalu malaysia bsa ga ka, krna untuk di akhir bulan itu tiketknya mahal bgt. Mknya aku cr alternativ ke malaysia lumayam dpt 7jt skian. Dr pda jkt ke paris 9 jtan.
ReplyDeleteBsa ga ya ka kyk gtu. Trus aku liat transit cma 2 jam dr malaysia ke oman, oman ke paris. Mohon jawabannya ya ka
Hi, bisa kok kalo berangkat dari Malaysia juga.
DeleteHalo kak..
ReplyDeletePagi tadi pas iseng cari tiket k turki, dpt tuh murah 36jt untuk 5 org PP dgn Oman Air. Dan iyakk transitnya 19 jam yang bikin googling dan nangkring di post ini.
Jadi memang kudu bayar sndri y untuk stopover..jd itung2an dlu nih worth ga dbnding cari maskapai lain.
Trs apakah untuk anak2 biaya sama ya..70x5 y lmyan bgttt
Kalo emang niat keliling Muscat, aku saranin ambil paket stopover aja karena serba mahal di Muscat tuh. $70 tergolong terjangkau. Enjoy Paris!
DeleteBukannya kalo berlima lebih murah jalan sendiri ya?
DeleteMas kl ngk mau keluar bandara apakah ttp harus bayar visa? Dan bisakah kt menunggu dan tidur di bandara selama 19jam itu? Makasih
ReplyDeleteNggak perlu bayar visa kalo tetap di bandara. Bisa kok nunggu, bandaranya baru dan tergolong bagus menurut aku.
Deletemas kalo transit di oman dengan maskapai oman air. visa nya bebayar tidak ya?
ReplyDeleteVisa bayar 5 Omani Riyal (sekitar Rp200rb) kalo apply online dan 6 Riyal kalo apply langsung di bandara. Tapi kalo nggak mau keluar bandara nggak perlu bayar visa.
DeleteWahh bisa voa? Soalnya katanya gakbisa lagi, jadi saya sempet apply e-visa yg harganya mahaaal bgt 64usd huhuhu
ReplyDeleteHi Paulina,
DeleteIya bisa VoA kok. Hah kok USD 64 ya? Itu visa jenis apa? Atau itu paket stopover?
Saya rencananya mau ke malay dari jeddah
ReplyDeletetrus transit d muscat, kalo cuma stay d airport harus ad visa transit ya? kalo ad ngurusnya gimana? ini my first trip alone, trims :)
Hi, nggak perlu apply visa kalo nggak ada rencana keluar bandara. Enjoy the trip!
DeleteHalo, misal mau ke Belanda naik Oman air dr Jakarta, dg transit 6jam di Muscat, misal ndak keluar Bandara, gak bayar2 kah? Thanks..
ReplyDeleteYep, nggak perlu bayar apa-apa (kecuali mungkin bayar makan kalo kelaperan di bandara...)
DeleteKalo mau nunggu di bandara, ada kamar sewa dlm bandara gak yaa. Spt di Bangkok. Tks.
ReplyDeleteAda hotel di transit area, namanya Aerotel Muscat. Selain itu Primeclass Lounge yang menyediakan sewa kamar juga.
DeleteHallo aku mau nanya kalo transit di Oman selama 18 jam tapi gak keluar bandara itu gak mesti bayar visa kan? Terus kita perlu ambil bagasi gak selama transit itu, apa di biarin aja untuk penerbangan selanjutnya? It's my first time, Terimakasih
ReplyDeleteYep nggak perlu visa selama di bandara aja. Pas transit nggak perlu ambil bagasi karena udah langsung dipindahin ke flight berikutnya sama Oman Air. Enjoy your trip!
DeleteMas aku pesen jg tiket di traveloka buat ke Jerman pake Oman Air juga harga diskon juga sama(😂)
ReplyDeleteNah bisa online check in ga mas? Aku gabisa loh sampe skrg, pdhl besok aku terbang.
Aku bisa waktu itu kok. Wah interesting. Hopefully kemarin lancar ya perjalanannya!
DeleteMau nanya kak, kalo lebih dari 6 jam transit apakah visanya lebih mahal. Visanya semakin lama jamnya semakin mahal apa gmna ya kak. Klo keluar bandara langsung ada bis apa gmna kak
DeletePengalamannya sangat berharga sekali ya kak untuk pribadi, sekaligus buat para pembaca blog ini
ReplyDeleteWah setelah baca postingan ini, jadi mikir2 kalau mau transit di Oman. Ternyata negara super mahal, hehe
ReplyDeleteApakah skrg msh diperlukan visa utk transit di Muscat Oman??mskpun kita g kluar dr Bandara?dan utk hrgnya ap msh sama??
ReplyDeleteO ya sklian sya mau tanya jg..sya blm prnah pke oman air,apakah bagus dan nyaman utk pswtnya??mksh
ReplyDeletebagus kok, biasa dipakai buat jemaah umrah
Deletekak mau tanya, soal bis itu petunjuknya apakah ada?
ReplyDeleteHai kak mau nanya. kalau mau beli makanan di bandara muscat pembayarannya pakai apa ya? kalau uang tunai bisa pakai euro/ dollar atau harus mata uang oman? terima kasih
ReplyDeletemau nanya kak,,,, kalo aku mau ke muscat dan tidak pesan hotel di luar apakah bisa? Apakah pesan hotel suatu kewajiban kalau mau keluar sana?
ReplyDelete