Morning in Lofoten Islands
Duh, harus ditanya ya setelah liat foto di atas? Kidding :p
Di bulan Agustus tahun lalu ketika Qatar kasih promo sekitar Rp5 juta untuk PP ke Eropa, saya iseng ngelempar info ke beberapa temen SMP, temen SMA, dan temen kosan saya. Ketiganya sama-sama heboh, tapi 2 hanya jadi wacana. Temen SMA saya yang nggak lama sebelumnya ketemuan buka puasa dan berakhir dengan kalimat “jalan-jalan bareng yuk!” langsung impulsif dan beli tiketnya. Temen SMA saya ini emang paling bisa diandalkan kalau jalan-jalan random. Dulu juga kerjaannya jalan-jalan random, seperti cerita di post ini. Tapi saya nggak nyangka dilempar tiket ke Eropa mereka tetep menyambut!
Di bulan Agustus tahun lalu ketika Qatar kasih promo sekitar Rp5 juta untuk PP ke Eropa, saya iseng ngelempar info ke beberapa temen SMP, temen SMA, dan temen kosan saya. Ketiganya sama-sama heboh, tapi 2 hanya jadi wacana. Temen SMA saya yang nggak lama sebelumnya ketemuan buka puasa dan berakhir dengan kalimat “jalan-jalan bareng yuk!” langsung impulsif dan beli tiketnya. Temen SMA saya ini emang paling bisa diandalkan kalau jalan-jalan random. Dulu juga kerjaannya jalan-jalan random, seperti cerita di post ini. Tapi saya nggak nyangka dilempar tiket ke Eropa mereka tetep menyambut!
Pas saya sebut Eropa ditambah embel-embel “Norway/ Iceland
mau nggak?”, Manda langsung bilang “mau banget Norway!” langsung deh saya
pancing buat Februari dan langsung agree untuk Lofoten. Nadia sih gatau Lofoten
itu apa (somehow gue rasa dia juga awalnya gatau Norway posisinya di mana).
Long story short, malem itu juga mereka langsung issued tiket. Emang tiket
murah tuh gabisa kelamaan dianggurin, keburu abis. Makanya issued dulu baru
mikir belakangan. Kayak Nadia gini deh kira-kira:
Setelah issued, kami discuss online dan offline mau kemana
aja di Norwegia berhubung ada sekitar 7 hari. Lofoten Island udah pasti, tapi 7
hari rasanya kelamaan (hint: 7 hari sangat kurang). Pilihan destinasi lain adalah
Tromso, Alta, Senja, dan Abisko di Swedia. Berhubung Manda pengen banget liat
aurora, akhirnya kami setuju untuk nggak terlalu rushed dan pilih Tromso aja
karena lebih accessible. Selain itu, Tromso merupakan salah satu tempat paling populer untuk lihat
northern lights (aurora) berhubung lokasinya yang di pusat aurora belt. Sejujurnya saya juga pengen sih, tapi sama sekali nggak berharap karena biasanya apes kalo
urusan cuaca. Liat northern lights/ aurora ini selain lokasi yang bagus, harus
cerah cuacanya, dan aktivitas auroranya juga harus tinggi. Saya jauh-jauh ke
Rio de Janeiro di Brazil buat liat patung Christ the Redeemer aja ketutupan
kabut, gimana aurora… We’ll see.
ITINERARY
Day 1: Jakarta – Paris – Oslo
Saya naik Qatar Airways business class dari Jakarta ke Doha
lalu first class dari Doha ke Paris. Kemudian ketemuan sama temen yang sampe di
Paris sehari sebelumnya untuk terbang ke Oslo naik Air France.
Pagi hari naik Norwegian dari Oslo ke Tromso. Ini adalah kunjungan
kedua saya ke Arctic Circle setelah sebelumnya ke Longyearbyen, Svalbard. Hari
ini agendanya naik cable car untuk lihat Tromso dari atas.
Day 3: Tromso
Hari ini ke Ersfjordbotn, salah satu fjord cantik di luar
kota Tromso. Malamnya ikutan aurora chasing tour.
Day 4: Tromso – Harstad/Narvik – Kabelvag
Pagi hari ke Arctic Cathedral sebelum terbang ke Harstad/Narvik.
Road trip di Lofoten Island dimulai! Tujuan pertama adalah Kabelvag.
Day 5: Kabelvag – Nusfjord
Hari kedua tujuannya Henningsvaer, Stamsund, dan Nusfjord.
Day 6: Nusfjord – Hamnoy
Hari ketiga tujuannya Ramberg, Sakrisoy, Reine, A, dan
Hamnoy.
Day 7: Hamnoy – Evenskjer
Pagi hari malas-malasan di penginapan sebelum
perjalanan 6 jam dari Hamnoy ke Evenskjer (stop di Svolvaer buat istirahat).
Day 8: Evenskjer – Harstad/Narvik – Stockholm – Jakarta
Pulang ke Jakarta lewat Harstad/Narvik, Stockholm, Doha, dan
Jakarta. Panjang!
PENGELUARAN
Pengeluaran saya selama liburan di Norwegia sekitar Rp26 juta di luar biaya oleh-oleh. Ringkasannya sebagai berikut:
Catatan: biaya di luar visa Schengen (Rp1.2juta), asuransi (Rp500ribu), dan oleh-oleh.
Seperti biasa, transportasi jadi komponen termahal di liburan. Makanan bisa diteken banyak karena masak sendiri (penjelasan lanjut di bawah). Detail lengkap pengeluaran dan itinerary bisa dilihat di Google Sheet berikut.
Seperti biasa, transportasi jadi komponen termahal di liburan. Makanan bisa diteken banyak karena masak sendiri (penjelasan lanjut di bawah). Detail lengkap pengeluaran dan itinerary bisa dilihat di Google Sheet berikut.
VISA
Untuk berkunjung ke Norwegia, pemegang paspor Indonesia
memerlukan visa Schengen. Saya nggak perlu buat visa lagi berhubung masihberlaku sampai April 2021. Berhubung paling lama tinggal di Norwegia, maka
teman saya membuat visa Schengen ke kedutaan Norwegia yang diurus melalui VFS
Global. Waktu prosesnya 15 hari kerja dan ternyata Norwegia ini pelit sekali!
Kedua temen saya yang mengurus secara terpisah sama-sama dikasih visa yang
aktif di tanggal yang sesuai dengan tiket yang dilampirkan, durasi yang sama
persis dengan durasi di tiket, dan single entry! Saya kurang rekomendasikan deh
urus visa Schengen lewat Norwegia.
Saya rekomendasikan untuk urus visa Schengen lewat kedutaan Belanda. Buat gambaran, bisa baca tulisan saya yang ini. Sekarang ngurus visa Schengen Belanda udah lewat VFS. Jadi beberapa cara di tulisan tersebut udah nggak berlaku, tapi dokumen yang dibutuhkan masih sama.
Saya rekomendasikan untuk urus visa Schengen lewat kedutaan Belanda. Buat gambaran, bisa baca tulisan saya yang ini. Sekarang ngurus visa Schengen Belanda udah lewat VFS. Jadi beberapa cara di tulisan tersebut udah nggak berlaku, tapi dokumen yang dibutuhkan masih sama.
UANG
Norwegia punya mata uang sendiri, yakni Norwegian Krone (NOK) yang di bulan Februari 2018 rate-nya adalah Rp1.750 untuk 1 NOK. Menurut saya nggak perlu bawa NOK dari Indonesia kalo susah ditemukan, lebih baik bawa Euro aja yang lebih gampang diperoleh baru nanti tuker di sana. Saya sendiri cuma bawa sedikit Euro buat jaga-jaga dan lebih pilih tarik tunai di ATM karena praktis.
Norwegia sendiri sudah sangat cashless. Liburan pertama saya, saya tidak mengeluarkan cash di Norwegia. Liburan kali ini pun mirip, sekalinya kami diharuskan pakai cash adalah saat bayar penginapan semacem Airbnb di Kabelvag (ini karena yang punya perorangan gitu, buat apa juga punya mesin kartu kredit/ EDC).
AKOMODASI
Norwegia sendiri sudah sangat cashless. Liburan pertama saya, saya tidak mengeluarkan cash di Norwegia. Liburan kali ini pun mirip, sekalinya kami diharuskan pakai cash adalah saat bayar penginapan semacem Airbnb di Kabelvag (ini karena yang punya perorangan gitu, buat apa juga punya mesin kartu kredit/ EDC).
AKOMODASI
Akomodasi di Tromso kami pilih Airbnb supaya bisa masak.
Setelah cari-cari, akhirnya dapet whole apartment di daerah Tomasjordnes. Lokasinya bukan di city center karena nggak nemu Airbnb yang cocok dan masuk budget (syarat: whole apartment dengan 2 bedrooms). Airbnb yang dipilih sebenernya sedikit melebihi
budget, tapi karena liat gambar dan deskripsi yang oke banget, akhirnya
diikhlaskan. Ternyata worth banget! Airbnb-nya bisa diliat di halaman ini. Btw kalo belum punya Airbnb bisa daftar lewat sini untuk dapetin diskon 33 USD (~ Rp450.000). Begitu kalian dapet diskon, saya dapet separonya loh. Indahnya berbagi :))
Sementara itu di Lofoten nggak semua akomodasi kami berupa Airbnb berhubung pilihannya terbatas di lokasi yang kami mau. Malam pertama
di Kabelvag kami nginep di semacem Airbnb (whole apartment) tapi booking dari
Booking.com. Walaupun kamarnya cuma 1 dan saya tidur di sofa bed, tapi harganya
sangat affordable jadi nggak apa-apa. Kalau mau lihat apartment-nya lebih detail, bisa buka halaman ini.
Penginapan di Nusfjord kami memilih rorbu bernama Nusfjord Rorbuer. Rorbu ini semacem fishing
village (sok inggris banget berhubung kalo nyebut kampung nelayan berasa di
Pantura…). Harganya mahal sejujurnya, tapi waktu itu udah pada males nyari dan
tempatnya cantik. Jadi dinikmati saja dan lagi-lagi harga mencerminkan
kualitas! Detail Nusfjord Rorbuer bisa dilihat di sini. Oh ya, sama kayak Airbnb tadi, kalau kalian belum pernah transaksi di Booking.com, bisa loh transaksi lewat halaman ini terus dapet diskon 10% di transaksi pertama. Begitu kalian selesai nginep, saya kebagian 15 USD. Indahnya berbagi (lagi) :D
Malam ketiga kami menginap di tempat yang paling saya
tunggu-tunggu: Eliassen Rorbuer di Hamnoy. Saya sama sekali nggak tau tempat
ini sebelumnya, tapi pas baca cerita orang yang ke Lofoten dan nginep di tempat
ini, langsung pengen banget berhubung tempatnya sangat fotogenik dan
menggambarkan Lofoten Island banget, makanya beberapa kali saya liat muncul di
cover buku travel guide Lofoten — contohnya kayak foto pertama di tulisan ini. Kalau mau nginep di sini saran saya harus
pesen lebih jauh-jauh hari karena popular banget. Pilihan tanggal saya waktu
itu cuma 2 dan 1 tanggal udah nggak ada kabin yang tersedia. Sementara tanggal
1 lagi tinggal sisa kabin paling mahal (tipe deluxe waterfront). Yaudah deh
ambil aja daripada nggak jadi nginep di sana.
Malam terakhir di Lofoten kami cari Airbnb deket airport
Harstad/Narvik berhubung ada penerbangan pagi dan memilih di daerah Evenskjer. Airbnb-nya bisa dilihat di halaman ini. Nggak sebagus Airbnb di Tromso atau Eliassen Rorbuer, tapi cukup buat istirahat
singkat.
TRANSPORTASI
Kami jalan-jalan di Tromso menggunakan kendaraan umum, campuran
antara bis dengan taksi. Sebenernya bisa sepenuhnya naik bis jadi hemat banget
berhubung mereka punya daypass seharga 100 NOK (~Rp180.000) yang bisa dipake
untuk naik bis sepuasnya selama 24 jam di daerah Tromso. Beli tiketnya bisa di bis atau
di beberapa halte yang ada mesinnya (nggak semua halte ada). Kalo beli di bis yang jelas ya ngomong ke supirnya, kalo perlu
tunjukin tulisan/ gambar dalam bahasa Norwegia berhubung percobaan pertama kami
gagal dan berakhir dikasih tiket yang berlaku 1 jam doang seharga 50 NOK.
Untuk transportasi dari/ ke airport, ada bis juga yang
harganya 120 NOK (~Rp216.000) pulang pergi. Tapi berhubung koper kami gede-gede
dan lokasi Airbnb yang jauh dari tengah kota, kami milih untuk naik taksi. Naik
taksi di Tromso ini deg-degan karena hampir tiap detik nambah 1 NOK (~Rp1.800)
hahaha lebay. Tapi beneran mahal loh, dari airport ke Airbnb dengan jarak 10 km
dan waktu tempuh kurang dari 15 menit, biayanya 319 NOK (~Rp575.000). Pulangnya
sedikit lebih murah karena di hari Rabu, berhubung mereka punya tarif yang beda
untuk hari kerja, hari Sabtu, dan hari Minggu atau libur.
Kami 4 kali naik taksi di Tromso: dari dan ke airport, dari
Fjellheisen ke Airbnb dan dari Ersfjordbotn ke terminal bis Eidkjones. Dua
perjalanan naik taksi terakhir karena udah kedinginan banget dan nggak sanggup
nunggu bis haha. Berapa total biaya keempatnya? Sekitar 2 juta rupiah :)
Saya sempet hitung untuk sewa mobil di Tromso, tapi harganya
jauh lebih mahal kalo hanya 3 hari 2 malem, berhubung kami nggak banyak aktivitas di Tromso. Beda cerita kalo kalian punya rencana untuk ke beberapa tempat di sekitar Tromso kayak Ersfjordbotn, Lyngen Alps, Skibotn, sampai Alta, sewa mobil lebih menguntungkan sepertinya.
Sementara itu untuk di Lofoten kami sewa mobil supaya puas
dan bisa mengatur waktu dengan baik selama road trip. Di Lofoten ada bis, tapi jadwalnya jarang
dan susah jika mau berhenti di banyak tempat. Kami rental mobil di Avis dan
pilih mobil dengan transmisi automatic, oleh karena itu harganya lebih mahal. Kami
dapetnya Toyota Auris. Untuk 4 hari, kami bayar sekitar 7 juta (all-in,
termasuk biaya pengemudi di bawah umur berhubung kami belum ada yang 25 tahun,
1 orang additional driver, dan asuransi lain yang belum tercover di paket awal
kayak excess damage). Kami nggak sewa GPS berhubung setelah dihitung-hitung
lebih murah jika beli SIM card yang bisa dipake selama di Eropa (saya jelasin
di bawah).
Untuk bensin, menurut saya mobilnya irit banget. 100 km cuma
kepake 6 liter (ada infonya di mobil loh! Norak ya maapin haha). Oleh karena
itu untuk 4 hari perjalanan dengan jarak sekitar 650km kami hanya isi bensin 3x
dengan total 550 NOK (~Rp1.000.000). FYI harga bensin di Lofoten berkisar 15-16 NOK per liter (~Rp26.000 - Rp28.000), makin ke selatan makin mahal harganya.
Mobil di Norwegia setirnya ada di sebelah kiri mobil dan
mengendarai di sebelah kanan jalan. Nyetir di salju tipis nggak begitu licin
karena ban-nya udah ada gerigi (studded tyre istilahnya). Jalan utama di
Lofoten (E10) mulus banget dan lebar. Waktu itu sepi juga, jadi sering
sendirian di jalan. Paling cuma pas masuk ke kota kayak Svolvaer dan Leknes baru
lebih rame.
PENERBANGAN
Mumpung abis ngomongin transportasi, saya mau kasih tips
tentang penerbangan di Norwegia kalau kamu mau ke Tromso atau Lofoten. Untuk
Tromso nggak usah pusing sih berhubung banyak penerbangan dari Oslo. Lofoten
nih yang agak rumit.
Di Pulau Lofoten ada 3 airport. Urutan dari yang atas ke
bawah: Svolvaer, Stokmarknes (tapi agak di luar jalur utama E10), dan Leknes.
Saran saya kalian beli tiket pesawat yang masuk dan keluar dari lokasi yang
sama. Kenapa? Karena kalau sewa mobil terus lokasi pick-up dan drop-off-nya
beda, biayanya mahal banget. Waktu itu saya cek sekitar 3 juta kalo nggak
salah. Oleh itu saya rekomendasiin untuk pilih Svolvaer atau Leknes sebagai
start dan end point perjalanan kamu di Lofoten.
Terus kenapa saya mulai dan mengakhiri perjalanan di Evenes
Airport yang terletak di daerah Harstad/Narvik, 160 km (2.5 jam perjalanan)
dari Svolvaer? Karena tiket pesawat keluar Lofoten paling murah dari sana.
Mungkin kalo saya beli tiketnya lebih awal bisa mulai dan berakhir di Svolvaer.
MAKANAN
Inilah kunci dari segala kunci yang bikin liburan ke
Norwegia nggak semahal perkiraan awal: masak sendiri. Serius deh, makan di
Norway itu mahal banget. Pertama kali ke Norway saya dari Jordan yang sama-sama
mahal jadi nggak berasa pas ngeluarin Rp20.000 untuk 1 buah pisang. Tapi
kemaren berhubung dari Jakarta, jadi kaget deh liat mahalnya makanan.
Kami sebenernya anggarin 30 EUR per hari per orang yang
berarti sekitar Rp11juta untuk 3 orang selama di sana. Dengan hampir selalu masak sendiri, pengeluaran untuk
makan bertiga hanya 1,142 NOK (~Rp2.100.000)! Ini pun sebenernya bisa cuma 650
NOK (~Rp1.200.000) aja, tapi karena kami kedinginan abis dari Ersfjordbotn dan
mesti persiapan sebelum aurora chase tour jadi mampir ke restoran pizza dan
abis 490 NOK (~Rp900.000) ☹
Dari Indonesia kami bawa beras + rice cooker, indomie,
dendeng kering, abon, teri, dan bumbu-bumbu. Di Norwegia beli telur (6 butir = 30 NOK), susu (1 karton = 19 NOK),
ayam, salmon, sosis, roti (1 fresh loaf = 20 NOK), dan sebagainya. Salmon murah banget btw, 200 gram
cuma 30 NOK (~Rp54.000).
PAKET INTERNET
Untuk koneksi selama di Eropa, kami memutuskan untuk beli
SIM card. Setelah banding-bandingin, kami beli SIM card dari Orange yang
tourist package berhubung landing di Paris. Harganya 40 EUR (~Rp680.000) dan
dapet paket internet sekitar 10 GB untuk 4G data ditambah credit untuk telepon
dan SMS. SIM card berlaku 14 hari kata temen saya (sorry nggak ngecek juga
berhubung kami cuma 8 hari di Eropa). 10 GB kebanyakan sih ternyata berhubung
akhirnya kami cuma pakai sekitar 3 GB, mostly untuk Google Maps, browsing, dan
setel lagu pake Spotify.
Awalnya mau beli SIM card international dari Traveloka
(pemasoknya Java SIM kayaknya), tapi nggak ada credit buat telepon. Soalnya
takut butuh buat nelpon taksi atau Airbnb.
WISATA
Kami hanya bayar 2 aktivitas wisata, yakni untuk naik cable
car (Fjellheisen) dan ikutan aurora chasing tour yang keduanya di Tromso.
Waktu udah sampe Tromso kami bingung mau kemana aja,
akhirnya naik cable car deh dengan harga 190 NOK (~Rp340.000) per orang untuk
pulang pergi. Agak mahal tapi worth banget berhubung view-nya cantik. Saran saya naik pas
sore terus stay sampe agak gelap untuk dapet view kota Tromso dari atas versi
terang dan gelap. Selain itu Fjellheisen ini ternyata salah satu spot di dalam
kota Tromso yang direkomendasikan untuk lihat aurora. Waktu itu kami beruntung
bisa lihat aurora dari sini. Seneng banget malem pertama di Tromso langsung
liat aurora, walaupun nggak begitu kuat intensitasnya.
Berhubung beberapa minggu sebelum berangkat saya liat di
Instagram kalo Tromso cerah dan hampir setiap malam ada aktivitas aurora, jadilah
saya cari travel agent yang oke dan affordable. Pada dasarnya ada 2 jenis tour,
yakni yang pakai bis dan minivan. Untuk harga, yang bis berkisar 900 NOK (~Rp1.6juta)
dan minivan/ private chase harganya 1,350 – 1,600 NOK (~Rp2.3-2.9 juta). Saya
pilih yang minivan supaya kalo cuaca buruk bisa jalan lebih jauh (katanya bisa
jalan sampe Finlandia loh!). Agent-nya sendiri saya pilih Marianne’s Heaven onEarth Aurora Chaser Tours berhubung duluuuu banget pernah baca review dia dan
katanya oke banget. Ternyata harganya paling murah juga dibanding travel agents
lain yang populer di TripAdvisor. Malem itu cerah banget jadi liat banyak
aurora!
Awalnya sama sekali nggak mau keluar uang buat aurora tour
karena di Tromso nggak ada agent yang punya program guaranteed liat aurora. FYI kalo di Iceland agent-nya punya garansi yang artinya kalo kamu udah ikut tour tapi
gak liat aurora, bisa ikut tour di hari selanjutnya sampe bisa liat aurora.
Udah gitu harganya lebih murah juga, sekitar Rp800ribu untuk bis dan Rp1.5juta
untuk minivan.
Demikian lah ringkasan (yang panjang) liburan saya di Norwegia, tepatnya Tromso dan Lofoten Island. Semoga bisa meracuni menginspirasi kalian untuk liburan ke sana, baik yang mau melihat aurora maupun hanya menikmati keindahan Norwegia.
Ada yang udah pernah ke Tromso atau Lofoten Island juga? Punya tips yang bisa dibagikan supaya liburannya lebih menyenangkan (dan murah)? Oh ya, kalo kalian punya pertanyaan yang belum ada jawabannya di tulisan ini, feel free to let me know and I'll be glad to answer your questions!
Serunyaa! Keep on sharing kak.Siapa tau sy juga bisa kesana someday hehe minus foto cable car aja nih
ReplyDeleteAamiin, semoga bisa ke Norway dalam waktu dekat ya!
DeleteFotonya keren keren buat wallpaper boleh kali ya
ReplyDeleteHi Rayhan,
DeleteThanks! Sure, bisa di save aja kalo ada foto yang disuka.
salah fokus ke koyo yang nempel di betis-_-
ReplyDeleteHahaha ngeliat aja koyonya :))
Deletefoto2nya bagus2 buanggetttt..mau ke norway jg..smoga terlaksana..amin:)
ReplyDeleteThank you, Grace! Aamiin semoga bisa ke Norway ya :D
DeleteSuka bacain aja blognya ga pernah komen, tp postingan trip yg ini keren bgt kak jd pengen komen deh. Hehe top bgtt sukses terus jambu kebalik!
ReplyDeleteYaay silent reader yang akhirnya muncul :D
DeleteThanks for your kind words, Febi!
foto-fotonya cakep bener... boleh tau itu diedit ga ya?
ReplyDeleteThanks, Annisa!
DeleteDi-edit standard (brightness, exposure, shadow, etc).
Ky Air France CDG-OSLnya pesawatnya HOP! atau Joon? Hahahaha *lost focus*
ReplyDeleteAnyway, seru banget!! Ahhhh, aku pengen banget nih ikut tour aurora gitu. Masih dalam bucket list. Tapi masih belum nemu jadwal dan tiket pesawat yang pas! Asyiknya KLM mulai ada codeshare domestik Norwegia sama Wideroe nih dari OSL, hahaha.
Aku naik Air France kemarin, Ko.
DeleteNah, udah codeshare gitu jadi enak urusan bagasi dan benefit. Berangkat lah udah mengejar bucket list aurora :D
Racun banget ini sih bikin kepengen main ke Norway. Btw, itu pizza terbuat dari tepung emas kayaknya ya, mahal banget :(
ReplyDeleteHuuu iya gapaham kenapa mahal banget :(
DeleteFoto2nya kereeen banget!
ReplyDeleteOh ya eky, sori pertanyaan bodoh. Rice cooker gpp ditaruh bagasi selama penerbangan?
Thanks!
DeleteGapapa kok rice cooker masuk bagasi, asal bukan cabin aja :p
Tulisan yang menarik & bermanfaat....!
DeleteAssmlkm ww. Tks sdh.sharing. Sy jg punya pengalaman naik taxi mahal sekali. Dr airport ke Oslo hampir 6 juta (50Km) krn malam minggu.
ReplyDeleteWaalaikumsalam, Elasari.
DeleteWoooaahhh 6 juta naik taksi doang :(( Udah seharga tiket pesawat PP saya dari Jakarta ke Eropa...
Salam kenal ya
ReplyDeleteSalam kenal juga, Elasari :D
DeleteEky, kalo bawa rice cooker bakal ditanya2 sama petugas airport gak sih? Atau aman2 aja selama masuk bagasi? Btw, thanks infonya lengkap pisan! Langsung bookmark siapa tau next time bisa ke Norway juga, hehehe...
ReplyDeleteHi ! ikut bantu jawab yaa !
DeleteKebetulan aku kemarin baru aja selesai europe trip selama sebulan di eropa.
Dan kami bawa rice cooker,
alhamdulillah selalu lancar dan sama sekali ga pernah ditanya ini itu soal rice cooker :D
Btw rice cookernya di bawa di backpack gitu ya kalo aku
Setuju sama Eky,
masak itu solusi paling irit buat hemat biaya jalan jalan !
Jangan lupa mampir ke blog ku ya www.mayangsesara.com
Terima kasiih !
Hi Gio,
DeleteYup seperti yang dibilang Mayang, nggak masalah kok.
Thanks Mayang udah bantu jawab :D
Tempat wisata anti mainstream hahaha..
ReplyDeleteBagus pemandangan di Norway
Yup masih belum populer destinasi ini untuk orang Indonesia, jadi masih sepi juga :D
DeleteLike this blog, next bolehkah direview sesi pemotretannya? :))
ReplyDeleteThank you, Cafelatte!
DeleteWah pemotretan yang mana nih? Cuma bermodalkan kamera dan tripod aja soalnya gak gitu ribet :))
Mas Eky, puny info kalau ke Lofoten via Bodo?
ReplyDeleteHi Puteri, sorry aku nggak ngerasain langsung kalo lewat Bodo. Tapi ada 2 opsi: naik ferry ke Moskenes atau naik pesawat ke Leknes/ Svolvaer/ Narvik.
DeleteHi Mas Eky. Thank you for the information, its very helpful! And very beautiful shots too! Aku mau tanya dong kalo di Lofoten, Avis Rental Car nya require apa aja ya? International driver's license Indonesia kah?
ReplyDeleteHi, thank you and glad it helps!
DeleteKemarin cuma diminta paspor, international driver license (buat jaga-jaga tetep bawa yang SIM Indonesia juga ya), sama kartu kredit yang dipake buat booking. Seamless banget prosesnya. Happy roadtripping di Lofoten!
Waah thank you Mas Eky untuk infonya! Sangat membantu sekali. Untuk adjusment ke setir kiri apakah cepat Mas Eky? karena saya belum pernah sama sekali.
DeleteWaduh sorry aku gak bisa jawab berhubung yang nyetir temen aku terus :p Menurut aku dia cepet kok adaptasinya, berhubung hari pertama langsung nyetir cukup jauh dari Narvik ke Kabelvag. Jalan di sana juga sepi, jadi nggak ada tekanan kalo masih dalam proses adaptasi. Enjoy Lofoten!
DeleteNgomong ngomong ke liat aurora di daerah tromso jadi pengen mampir ke trofors ke rumah idola (@marcusandmartinus? :p
ReplyDeletetolong tanya web utk booking pesawat area lofoten spt ke svolvaer .thx sebelumnya
ReplyDeletetolong tanya web utk book pswt domestik norway utk msk dan keluar svolvaer kr sy searching di skyscanner kok tdk ada nama kota svolvaer dll.tks sebelumnya
ReplyDeleteUntuk penerbangan antarkota di Norwegia Utara terutama (Lofoten, Tromso, dan sebagainya), bisa book langsung di web Wideroe (https://www.wideroe.no/en).
DeletePerginya kapan tuh bang bulan apa? Rencana saya pergi 1 okt ini
ReplyDeleteAku pergi di pertengahan Februari.
DeleteHi salam kenal. InsyaAllah aku sekeluarga berencana mau ke Tromsø tgl 22 December selama 5 hari, habis itu ke mainland Europe. We will stay in Ersfjordbotn Brygge, in the hope to see the Lady Aurora dancing :).
ReplyDeleteMau tanya: bener kan ya boleh bawa rice cooker, beras, indomie, biscuit dll? Ada batasannya gak? What about canned foods like corned beef, gudeg kalengan, rendang, dll? Takutnya diperiksa di custom dan dituduh mau buka warung hahaha... secara kita emang mau ngirit banget nih rencananya di sana. Minta sarannya ya. Thanks :))
Hi Woro, salam kenal juga ya.
DeleteIya boleh kok rice cooker, beras, indomie, biskuit. Hmm canned foods aku nggak bawa sih jadi nggak bisa jawab, tapi kemarin aku bawa dendeng kering dan lolos kok.
Hahaha emang bawa makanan sendiri dan masak tuh kunci mengurangi sakitnya dompet karena mahalnya Norway. Enjoy your trip ya!
Wah sayang engga mampir ke Harstad! 😊
ReplyDeleteBuat yang kepengen chasing Aurora di Lofoten dan Harstad dengan tour guide orang Indonesia plus Nasi kotak (masakan indonesia) yuk hubungin saya. Kami 4 sekawan orang Indonesia di Harstad bikin paket Chasing Aurora Tour, Whale safari, Reindeer experience. Buat yang tertarik cek di www.fruronnevik.eu dan jangan lupa kirim email yah.
Kami lagi menggodok paket-paket wisata dan diusahakan first trip tahun ini😊
Yuk chasing Aurora bareng! 😊
salam kenal cecil, ini kok menarik sekali ada 4 org indonesia di ujung dunia hebat sekali kalian, saya sudah liat websitenya mau tanya-tanya nih kalo ga ada halangan mau ke norway dengan dua anak saya (17&14th) taun depan sekitar mei. email saya iwedewi@hotmail.com, terimakasih sudah bisa mengenal cecil
DeleteHi Cecilia,
DeleteHuuuu banyak banget yang mau dikunjungin tapi nggak sempet berhubung cutinya terbatas :(( Thank you infonya, next time kalau ke Norway dan mampir ke Harstad di musim Aurora aku bakal cek web tersebut :D
Hi Cecilia salam kenal, bisa minta emailnya?
Deletehi cecilia , sy berdua dengan teman tgl 2 feb ini ada ke lofoten .. bisa tau paket tur nya sekitar lofoten?
Deletesalam kenal juga untuk Kak eky yang sudah berbagi cerita dan banyak informasi yang bisa saya dapat, saya dan dua anak saya (17&14) rencana mau ke norway taun depan kayanya juga mau tanya2 dengan eky tentang bbrp hal. Cerita kalian ber3 sungguh seru dan menginspirasi. Sekali lagi terimakasih sudah sharing ya.....
ReplyDeleteHi Dewi, salam kenal juga ya :D
DeleteWaah seru banget sekeluarga ke Norway. Sure, feel free to ask here should you have questions. Enjoy the trip to Norway ya!
Mas Refky, waktu itu dapet harga tiket pesawat PP Tromso - Lofoten berapa yah?
ReplyDeleteSelalu keren & informatif bgt tulisan2nya mas Refky ... suka bgt deh ...👍👍👍
Btw, nungguin promonya Qatar Airways kok blm ada lagi yah, ini udah akhir September ... tahun2 yg sebelum2nya seringnya keluar bulan November ya mas ? (Tahun lalu pdhl bulan Agustus yah)
Hi Okky,
DeleteAku dapet sekitar Rp880.000 sekali jalan dengan Wideroe.
Iya Qatar udah mahal sekarang :(
waktu yang paling bagus di sana pas apa ya mas? apakah pas twilight atau siangnya? kemarin sempat cek cuaca kah di sana akan terang ato berawan sblm berangkat? Ini saya berencana akhir december ke sana tapi cuaca berganti antara berawan dan salju, dan daylight sama sekali tidak ada pada tanggal itu. Adakah saran? terima kasih
ReplyDeleteAku baru sekali ke sana, pas winter tapi bukan periode yang sepanjang hari gelap kayak Desember. Kalau mau lihat Aurora, katanya bagus pas akhir September - Oktober atau Februari-Maret karena langit udah cukup gelap tapi belum berawan kayak November-Desember.
DeleteHi Refky..
ReplyDeleteMo nanya nih.awal feb 2019 gw mo ke norway trs ke lofoten jg.tp gw msh sdkt khawatir kl mo rental mobil di lofoten.aman ga sih? Kan feb lg tebel2nya tuh snow..emang sih mobil udh pk studded tyre,tp kok gw msh ragu ya..ada bnyk ga turis yg sewa mobil disana.kl ada bbrp mobil disana kan lbh rasa aman aja..
Aku kemarin di Februari juga tapi nggak begitu tebel kok saljunya, malah di main road hampir nggak ada salju karena emang rutin dibersihin.
DeleteHmm banyak atau nggak aku kurang tau, tapi ada kok yang sewa karena sepanjang jalan suka papasan juga.
Hi mas Refky,
ReplyDeleteMau tanya pada saat sewa mobil berarti gak perlu sewa snow chain? Rencana feb ini saya mau ke lofoten dan berniat sewa mobil,mobil yg mas sewa itu apakah bagasinya besar karena rencana kami ber 5 dengan 5 koper
Hi, sorry baru reply. Yep no need to rent snow chain based on my experience.
DeleteBagasinya kecil! Kami bawa 3 koper gede dan 1 koper kecil, 1 koper kecilnya akhirnya ditaro di tengah (untungnya kami bertiga aja).
Wah asyik banget ya..... Viewnya bagus lagi... Susah ga ya naik taxi.... Banyak taxinya yg tersedia ga? Pesan taxinya lewat mana ya? Mungkin sewa mobil lebih enak ya.
ReplyDeleteDi bandara taksi banyak tersedia, tapi di kota rada jarang apalagi dari Airbnb saya waktu itu. Harus pesen dulu pas mau ke bandara, waktu itu pesen lewat telpon hasil googling.
DeleteHehe lucu banget bacanya! Kalau mau ke Lofoten di musim panas (gak terlalu panas juga sih), bawa tenda.. di Norwegia boleh camping gratis hampir di mana-mana. Masak sendiri dan mandi di lautnya saja 😂
ReplyDeleteSalam dari orang Norwegia di Meksiko
Halo! Saya tertarik dengan saran ini. Kalau musim panas, biasanya akan ada banyak aurora tidak ya di Norwey? Ada rekomendasi tempat kah? Terima kasih sebelumnya :D
Delete