Friday, March 26, 2021

Review: LATAM 767-300ER Economy Class Sao Paulo-Guarulhos to Lima

Sama seperti Rio de Janeiro, Sao Paulo memiliki dua airport yakni Congonhas yang kebanyakan melayani rute domestik dan Guarulhos yang kebanyakan melayani rute internasional. Kedua bandara ini jaraknya sekitar 36 km. Untuk memudahkan penumpangnya, masing-masing maskapai seperti LATAM dan GOL menyediakan bus gratis untuk perpindahan bandara.


Karena saya baca Sao Paulo itu kalo macet bener-bener parah, saya pilih penerbangan yang total transitnya 6 jam, jaga-jaga perpindahan bandara memakan waktu lebih lama dari biasanya yakni 1 jam. Namun ternyata waktu itu perjalanan dapat dikatakan lancar dan saya tiba di Guarulhos 1 jam kemudian.






Setibanya di bandara, saya langsung menuju counter check-in LATAM. Ketika check-in saya diinfokan oleh petugasnya bahwa saya harus mengambil koper ketika transit di Lima. Saya nggak tau apakah ini peraturan dari Peru yang mengharuskan transfer dari internasional ke domestik atau sebaliknya di Peru untuk melewati custom dan mengambil bagasi. Namun ketika beli tiket saya melihat airlines menawarkan transit hanya sekitar 2 jam. Jika memang ternyata harus, 2 jam itu mepet banget karena ketika saya landing di Lima imigrasi sangat ramai. Tapi untungnya saya nggak perlu deg-degan karena saya punya waktu 7 jam untuk transit.





Berhubung malam hari merupakan waktu sibuk ketika banyak maskapai trans-Atlantic terbang, jadi banyak maskapai Eropa yang sedang menyiapkan pesawat sebelum terbang.



Sekitar jam 7 malam panggilan boarding terdengar dan saya menuju ke gate. Ketika memberikan paspor dan boarding pass, lucunya petugas malah nanya saya apakah saya butuh visa untuk memasuki Peru. Ketika saya bilang bisa, dia tetap nanya ke temennya yang kelihatan dari wajahnya juga ragu karena mungkin jarang lihat paspor Indonesia. Namun karena mungkin nggak mau bikin antreannya tersendat dan kebanyakan orang bisa masuk Peru tanpa visa, saya diperbolehkan masuk ke pesawat. Saya masih inget kejadian ini karena lucu aja masa petugasnya nggak melakukan pengecekan lebih lanjut. Kalo ternyata saya salah dan dideportasi, setau saya pihak maskapai yang harus bertanggungjawab.



LATAM LA2766
Sao Paulo-Guarulhos (GRU) to Lima (LIM)
STD: 19.30
STA: 22.45

Boeing 767-300ER

 

Saya cukup excited dengan penerbangan malam itu karena ini adalah kali pertama saya naik pesawat jenis Boeing 767. Spesifiknya, malam itu pesawat saya adalah jenis 767-300ER.



Ketika tiba di kursi yang terletak di kabin paling belakang, sudah ada bantal, selimut, dan headphone yang dibungkus.




Tersedia in-flight entertainment dengan layar sentuh. Walaupun sudah layar sentuh, remote-nya masih terlihat jadul.




Legroom cukup luas.





Pesawat lepas landas tepat waktu sekitar jam 7.45. Karena penerbangan malam dan tidak ada pemandangan, saya memilih untuk tidur. Seharusnya saya terbang ketika masih ada matahari supaya bisa melihat pegunungan Andes yang indah. Alhamdulillah kesampean juga 3 tahun setelahnya ketika saya terbang dari Sao Paulo ke Santiago.



Berhubung laper, jadi saya tetep kebangun pas pemberian makanan. Saya lupa itu menunya apa karena lihat gambarnya juga bentuknya tidak jelas. Kalo nggak salah tebak kayaknya itu menu pasta. Untuk melengkapi makan, penumpang diberikan roti dalam kemasan dengan mentega serta dessert berupa kue.



Lima jam kemudian sekitar pukul 22.00 waktu setempat pesawat mendarat di Lima. Begini penampakan kabin ekonomi 767-300 maskapai LATAM dengan layout 2-4-2.



Berikutnya saya akan menghabiskan waktu transit dengan mencoba tidur karena pesawat dari Lima menuju Cusco baru akan terbang 7 jam kemudian.

1 comment: