Sunday, July 28, 2019

Mendadak Chile: Tiket Pesawat dan Dramanya

Nggak tahan dengan godaan tiket PP ke Eropa Rp4jutaan, akhirnya saya beli tiket PP dari Jakarta ke Paris di bulan November. Rencananya mau ke beberapa negara Eropa yang belum saya kunjungi kayak Portugal, Andorra, Monaco, Malta, San Marino, dan Luxembourg. Iya, saya jenis orang yang maruk kalo liburan maunya langsung ke banyak destinasi. Sayang waktu itu Traveloka belum punya fitur multi-city (tapi sekarang udah!) jadi saya belinya tiket PP ke Paris. Ketika mau menyusun rencana pindah kota di Eropa, saya lihat kok harganya mahal banget. Sebelumnya saya suka cek tiket dari Paris ke Porto naik Ryanair harganya bisa Rp200ribuan, tapi kok ini di tanggal saya Rp2,5 juta?! Nggak cuma rute tersebut, semua rute yang saya butuhkan harganya naik dari kisaran Rp200ribu – Rp800ribu ke di atas Rp1,2 juta semua! Setelah diselidiki, ternyata tanggal liburan saya barengan dengan Easter Break di Eropa jadi demand travel di sana lagi tinggi.

Jadinya ke Chile buat liatin beginian. Tidak menyesal.

Saya udah kurangi negara yang mau dikunjungi supaya nggak banyak pindah naik pesawat, tapi kok tetep Rp5jutaan tiket pesawatnya. Mana naiknya low cost carrier semua. Akhirnya saya iseng cek-cek tiket ke benua lain yang pengen saya kunjungi tapi tanpa visa karena waktu itu udah bulan Februari: Colombia, Chile, dan Kenya. Tiket ke Colombia sekitar Rp11 juta, Chile dan Kenya sekitar Rp10 juta. Dari tiga itu paling pengen ke Chile dan cocok banget karena tiketnya naik Lufthansa yang menggunakan 747-8i dari Frankfurt ke Buenos Aires (sebelum lanjut dengan LATAM ke Santiago). Pengen banget naik 747-8i! Udah gitu pulangnya bisa naik 777-300ER-nya Swiss Air Lines rute Sao Paulo – Zurich! #AvGeek-ing

Jadinya cuma lewat doang di Paris

Namun waktu itu saya nggak langsung beli tiketnya karena dari lubuk hati terdalam masih berharap bisa turun harganya. Pas udah mantep mau beli demi menyenangkan belahan diri saya yang suka pesawat, harganya naik jadi Rp15 juta! Langsung uring-uringan beberapa hari lah saya haha kayak bocah.

Mukjizat Skyscanner
Ketika udah ikhlas nggak jadi ke Chile, Colombia, atau Kenya, dan memilih untuk mengunjungi Portugal dan Luxembourg, saya iseng buka Skyscanner sebelum pulang kantor. Biasanya buka Google Flight karena lebih cepat loading hasilnya. Masukin deh tuh Paris ke Santiago dengan tanggal yang diinginkan dan betapa kagetnya saya ketika harga termurah yang muncul adalah Rp6,5 juta dengan maskapai LATAM!!! Ini harganya dari mana kenapa gak pernah nongol sebelumnya?? Saya cek harganya ada di OTA Opodo dan Edreams. Sama sekali belum pernah pakai, tapi karena nggak asing Namanya jadi saya percaya aja. Pas di rumah, saya langsung issued tiketnya dari Edreams. Ada biaya tambahan entahlah apa, jadi totalnya Rp7,5 juta! Bangga banget sama diri sendiri bisa beli tiket dari Jakarta ke Santiago PP kurang dari Rp12 juta!

LATAM A350 Paris - Santiago

Udah beli tiket sampai Santiago, pengennya lanjut ke Easter Island. Namun berhubung harganya mahal banget lebih dari Rp6 juta PP, saya akhirnya memutuskan untuk ke Patagonia. Next time semoga bisa ke Easter Island plus Atacama Desert. Aamiin! Tiket Santiago ke Punta Arenas PP saya beli dengan harga Rp2,5 juta plus bagasi 23 kg. Ada yang lebih murah (Sky Airline dan Jet Smart) tapi jadwalnya nggak pas. Selesai juga pembelian tiket pesawat saya dari Indonesia ke Punta Arenas. Alhamdulillah.

Pemandangan Pegunungan Andes

Batal Balik ke Rio de Janeiro
Sebelum berangkat saya iseng ngecek tiket LATAM yang rute awalnya adalah Paris – Sao Paulo – Santiago – Rio de Janeiro – Sao Paulo – Paris. Saya sengaja pilih yang flight baliknya lewat Rio de Janeiro dan transit sekitar 9 jam supaya bisa balik ke Christ the Redeemer karena pas saya ke sanaketutupan kabut. Kagetnya saya begitu dicek pesawat baliknya diganti oleh LATAM tanpa kabar dan sekarang menjadi transit lama di Sao Paulo. Saya belum pernah eksplor Sao Paulo sih, tapi berhubung nggak ada yang seru jadi saya protes ke LATAM untuk dibalikin ke flight yang awal karena pas saya cek di website-nya masih ada. Komunikasi dilakukan melalui direct message Twitter yang untungnya berlangsung cepat. Flight saya balik ke jadwal awal.

Beberapa hari sebelum berangkat, saya cek pemesanan saya lagi untuk ganti kursi dan flight-nya berubah lagi! Dari yang awalnya transit di Rio dan Sao Paulo, sekarang jadi cuma transit di Sao Paulo. Saya langsung cek website pembelian tiketnya dan menemukan bahwa di tanggal tersebut mereka nggak jual tiket Santiago – Rio. Duh sedih bener! Saya tanya ke Twitter-nya LATAM dan mereka membenarkan bahwa flight tersebut dibatalkan. Akhirnya saya minta dipindahin ke flight yang berangkat dari Santiago rada siang supaya bisa lebih lama di Santiago. Untungnya mereka bisa memenuhi permintaan tersebut.

Banyak drama dengan LATAM tapi tiketnya murah jadi yaudah deh

Rute final penerbangan saya menjadi seperti di bawah ini. Baru pertama kali nih penerbangan jarak jauh rute berangkat dan pulangnya sama persis, biasanya kan menclok sana-sini :p

~32.000 miles!

Untung aja saya rajin ngecek jadwal penerbangan saya. Coba kalo nggak, kan nggak lucu kalo saya dateng ke bandara terus tau flight-nya dibatalkan dan nggak bisa pulang. Nggak yakin dalam hal ini yang salah adalah Edreams (travel agent tempat saya beli tiket) atau LATAM (maskapai yang mengoperasikan penerbangan saya). Harus dibiasakan nih berarti untuk ngecek jadwal penerbangan untuk memastikan semuanya sesuai kebutuhan.

Buat yang mau tau pesawat dari Jakarta sampai Punta Arenas, saya udah upload video-nya di YouTube. Bisa klik di link ini. Biar mudah saya embed juga kelima videonya. Enjoy!

Jakarta - Muscat dengan Oman Air


Muscat - Paris dengan Oman Air


Paris - Sao Paulo dengan LATAM


Sao Paulo - Santiago dengan LATAM


Santiago - Punta Arenas dengan LATAM

4 comments:

  1. Aku nemu tiket Latam 6 jtan dari paris ke santiago pas aku mau ke chile, tapi telat udah beli tiket ke Melbourne

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yuhu suka muncul emang, untung dapet tanggalan yang pas juga.

      Delete
  2. travelling ter-gokil yang pernah dibaca sih, jauh banget dan tempat wisata nya yg gak anti mainstream #clapclapclap #panutanque

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehe terima kasih, Nadya. Hope you enjoy the stories as well!

      Delete