Saya merupakan salah satu orang yang percaya dengan kalimat when there's a will, there's a way.
Sebenernya saya nggak nyangka bisa ngelakuin liburan jauh lagi setelah pulang dari liburan ke Brazil dan Peru yang bikin rekening jadi sama kurusnya dengan badan saya. Walaupun tabungan kurus, saya malah semangat lagi untuk mengunjungi lokasi keenam dari New 7 Wonders of the World. Pilihannya ada Petra di Jordan dan Chichen Itza di Mexico.
Sebelumnya saya udah sempet iseng cek harga tiket ke Jordan sih, dan emang susah banget murahnya. Harga termurah dan tanpa ribet yang pernah saya temuin adalah 8.4 juta rupiah dengan Oman Air, rute Jakarta-Muscat-Amman PP. Too bad waktunya nggak pas karena harus berangkat pas Idul Fitri. Awalnya Ayah dan Mama ngebolehin sih, tapi saya yang akhirnya mutusin untuk nggak berangkat. Takut sedih pas liburan karena nggak Lebaran bareng keluarga haha. Tapi akhirnya masa libur Lebaran saya pake buat lanjut ngecek-ngecek harga tiket ke Jordan dan ternyata ada yang harganya masuk ke kondisi rekening. Wohoo!
Kapan liburannya?
Saya issued tiket di awal Juli untuk liburan awal September. Whew, a bit mepet buat standard saya karena biasanya untuk trip jauh gini prepare-nya at least 5 bulan sebelumnya. Kenapa awal September? Karena cuti saya yang sebulan kerja dapet sehari kerja itu udah kekumpul lagi hahaha. Terus sengaja ambil yang kena libur Idul Adha supaya cuti-nya 4 hari aja untuk dapet libur 9 hari. Tapi ternyata flight ke Jakarta dengan maskapai yang saya murah nggak daily dan nggak ada hari Minggu. Jadinya pulang mundur 1 hari dan cuti 5 hari untuk total 10 hari liburan, berangkat 9 September dan pulang 19 September.
Kemana liburannya?
Tujuan utama liburan ini adalah Petra, Jordan. Terima kasih kepada tiket multi-city dari Royal Jordanian yang membuat harga tiket PP lebih murah kalo pulang dari negara lain, saya sibuk otak-atik mau keluyuran kemana lagi abis dari Jordan. Long story short, saya memutuskan untuk pulang dari Amsterdam berhubung masih punya multiple entries visa Schengen yang masih aktif. Ini beneran long story short soalnya butuh seminggu untuk mikir-mikir akhirnya mau kemana :))
Awalnya saya mau pulang dari Athens supaya bisa jalan-jalan ke Santorini, Yunani yang katanya best time to visit-nya adalah September dan juga mengunjungi Acropolis, salah satu landmark terkenal di Eropa yang pengen saya kunjungin. Dua hari kemudian berubah pikiran mau ke Vienna, Austria supaya bisa mencicipi Eropa Timur. Karena ngerasa saya nggak pengen-pengen banget ke dua destinasi tersebut, saya pilih Amsterdam aja karena letaknya yang cukup netral dari pilihan destinasi yang saya lebih pengen: Iceland atau Scandinavia.
Yes, I thought about going to Iceland. Tiga hari uring-uringan mikirin Iceland karena pengen ngerasain langsung negara yang lagi nge-hype banget ini. Kata temen saya sih Iceland sekarang lagi kayak Tebing Keraton di Bandung hahaha :)) Uang sebenernya cukup aja walaupun ngepas banget buat ikut daily tour di Iceland mulai dari Golden Circle sampai Jokulsarlon. Tapi kok rasanya nggak bebas ya kalo ikut daily tour, mana katanya Iceland serunya kalo road trip. Nyewa mobil sendiri sayangnya bukan pilihan karena harganya yang terlalu tinggi dan nggak bisa patungan dengan beberapa orang. Di tengah kebingungan akhirnya saya menyadari suatu hal: sebenernya saya nggak pengen-pengen banget ke sana.
Lalu kemudian jadi inget ada 1 lokasi di Eropa yang bikin saya penasaran sejak pertama kali tau ada destinasi ini beberapa tahun lalu: Longyearbyen, Svalbard. Suatu hari di tahun 2012 pas lagi bosen di kelas dengerin dosen, saya buka Instagram. Kebetulan timeline Instagram saya ini 80% racun buat orang kayak saya yang suka pesawat dan jalan-jalan karena saya follow lumayan banyak orang yang semacem saya. Jadi bukan AvGeek doang yang isinya pesawat mulu tapi nggak dinaikin, atau traveler doang yang isinya foto-foto yang kebagusan sampe nggak bisa iri lagi. Waktu itu yang muncul di timeline saya adalah foto petunjuk arah yang nge-list kota-kota di dunia dan jaraknya dari lokasi tersebut.
Karena nggak familiar, saya langsung tap nama lokasinya dan mengerinyitkan dahi. Hmm namanya asing. lalu saya pinch layar untuk zoom out beberapa kali dan akhirnya mangap lebar banget. Gila ini di utara banget lokasinya!!! Dia menghabiskan 4 hari di sana dan saya langsung punya tekad kecil untuk ke sana juga. Tekadnya kecil aja karena saya mau yang realistis. Saya tau bakal mahal banget ke sana karena harganya yang mirip Norwegia dan pesawat yang jarang banget. Ketika akhirnya saya punya kesempatan untuk mengunjungi tempat tersebut, saya langsung ambil. Oh dan terima kasih kepada SAS Scandinavian Airlines yang memberikan saya pilihan untuk mengunjungi Helsinki, Stockholm, Oslo, dan Copenhagen di liburan ini walaupun kunjungannya singkat aja.
Well, actually nggak langsung juga sih karena to be honest sempet kepikiran buat lanjut ke Cancun supaya bisa mengunjungi Chichen Itza dan langsung melengkapi New 7 Wonders of the World. Tiket was surprisingly not that expensive dan visa Meksiko juga lumayan gampang syaratnya (harganya pun hanya USD 36). But too bad cuti saya kurang dua hariiii :( Kalo saya maksain ke Cancun, saya cuma punya waktu kurang dari 1 hari di sana karena waktunya cukup habis di jalan. Oke, next journey ya Chichen Itza. Wait for me!
Jadi liburannya adalah ke Jordan dan Scandinavia. Another 2-in-1 trip, dan sekarang adalah desert dan Arctic. Awesome, yes?
Visa
Sebagai pemegang paspor Indonesia saya butuh visa Jordan dan Schengen. Visa Jordan bisa on arrival dengan biaya 40 JOD (~Rp 760.000). Sementara untuk masuk Finlandia, Swedia, Norwegia, Denmark, dan Belanda saya butuh visa Schengen. Saya nggak ngurus lagi karena visa Schengen saya masih aktif dari liburan bulan Mei lalu.
Gimana dengan Svalbard? Peraturan untuk masuk Svalbard ini cukup unik karena secara administratif dia nggak termasuk bagian dari Norwegia, tapi pemerintahannya dipilih sama pemerintah Norwegia. Jadi kalo kamu terbang dari Oslo/Tromso ke Longyearbyen, harus lewat imigrasi dulu. Begitu juga pas mendarat kembali di Oslo/Tromso, kamu perlu lewat imigrasi lagi. Makanya peraturan untuk masuk Svalbard adalah bagi warga negara yang butuh visa Schengen, cukup punya visa Schengen tapi HARUS multiple entries.
Sayangnya baik pas masuk/keluar Svalbard kemarin paspor saya dan penumpang lain nggak di cap imigrasi sama sekali. Padahal sebelum berangkat saya sempet liat ada yang dapet cap Svalbard. Mungkin sekarang udah nggak ada cap lagi kali ya? Sedikit kecewa sih kan itu cap langka :(
Uang
Untuk liburan ini saya butuh beberapa mata uang: Jordanian Dinar (JOD), Euro, Swedish Krone (SEK), Norwegian Krone (NOK), dan Danish Krone (DKK). Karena nggak mau ribet, dari Indonesia saya bawa USD (buat dituker ke JOD) dan EUR (buat dipake dan dituker ke SEK, NOK, DKK). Ujungnya malah kepake secuil doang karena untuk JOD saya mutusin buat narik ATM aja dan selama di Eropa 90% transaksi saya pake kartu kredit karena sangat gampang! Bayarnya aja nih yang susah (sedih).
Saran saya kalo mau ke Jordan, mending narik uang di ATM aja. Kalo takut kartunya bermasalah, bawa USD aja. Kurs USD ke JOD dimana-mana sama pas saya perhatiin. 1 USD = 0.71 JOD. Nuker di bandara ada commission-nya, kalo nggak salah biayanya fixed rate: 6 JOD (~Rp 120.000). Saya kurang tau kalo di kota ada komisi juga atau nggak.
Itinerary
Sama seperti liburan ke Brazil dan Peru sebelumnya, karena waktu awal confirmed tiket males bikin itinerary detail dan makin mendekati keberangkatan kerjaan malah makin hectic, saya nggak bikin itinerary yang mendetail. Saya kasih garis besar itinerary-nya duu yaa.
Day 0: Jakarta — Kuala Lumpur
Well, karena most of tiket murah itu ex-Kuala Lumpur..
Day 1: Kuala Lumpur — Amman
Eksplor Jerash, Roman Theater, Amman Downtown
Day 2: Day Tour Madaba & Dead Sea
Karena saya liburan sendirian dan objek wisata yang mau saya datengin hari ini agak susah dengan dijangkau dengan transportasi umum, saya mutusin untuk ikut shared tour dari hostel. Biayanya 25 JOD untuk transport, belum termasuk tiket masuk objek wisata. Tournya pake mobil sedan gitu dan penumpangnya cuma saya dan pasangan dari Belgia. Tujuannya adalah Mount Nebo, Madaba, Bethany the Baptism Site, dan Dead Sea.
Day 3: Amman — Petra
Alhamdulillaaah! Akhirnya bisa mengunjungi Petra juga, lokasi keenam dari New 7 Wonders of the World yang saya datengin. Malamnya lanjut menikmati Petra by Night.
Day 4: Petra — Amman
Istirahat di hotel sampai check-out karena tepar banget hari sebelumnya di Petra. Sorenya kembali ke Amman naik bis dan lanjut ke Amman Queen Alia International Airport.
Day 5: Amman — Helsinki (via Kiev) — Stockholm
Jalan-jalan singkat di Helsinki, lanjut istirahat di Stockholm.
Day 6: Stockholm — Oslo — Longyearbyen (via Tromso)
Alhamdulillah sampe juga di 78 derajat lintang utara! Svalbard Airport ini merupakan bandara terutara di dunia yang dilayani penerbangan komersial rutin loh.
Day 7: Longyearbyen — Oslo
Jalan kaki keliling kota Longyearbyen yang kecil tapi nanjak, lalu terbang ke Oslo untuk numpang tidur
Day 8: Oslo — Copenhagen
Oslo Opera House, Sculpture Park, lanjut ke Copenhagen dan menikmati sore di Nyhavn!
Day 9: Copenhagen — Amsterdam — Amman
Menikmati kota kanal yang lagi sejuk mau musim gugur, dan yang cukup penting: main ke Apple Store untuk pegang-pegang iPhone 7 yang baru release 2 hari sebelumnya :)) Sore hari terbang ke Amman sebelum pulang ke Jakarta.
Day 10: Amman — Jakarta (via Kuala Lumpur)
Seharian terbang dari Amman ke Jakarta. Mampir ke Kuala Lumpur sebentar untuk nurunin penumpang.
Biaya
Rahasia! Sebenernya belum ngitung juga sih exact-nya habis berapa soalnya takut shock terus nggak mau jalan-jalan lagi :))
So, where to go next? Chichen Itza? Table Mountain? Easter Island? Queenstown? Aamiin-in doong! *berdoa yang kenceng semohga bisa kejadian* :))
Svalbard — Jordan
Sebenernya saya nggak nyangka bisa ngelakuin liburan jauh lagi setelah pulang dari liburan ke Brazil dan Peru yang bikin rekening jadi sama kurusnya dengan badan saya. Walaupun tabungan kurus, saya malah semangat lagi untuk mengunjungi lokasi keenam dari New 7 Wonders of the World. Pilihannya ada Petra di Jordan dan Chichen Itza di Mexico.
Sebelumnya saya udah sempet iseng cek harga tiket ke Jordan sih, dan emang susah banget murahnya. Harga termurah dan tanpa ribet yang pernah saya temuin adalah 8.4 juta rupiah dengan Oman Air, rute Jakarta-Muscat-Amman PP. Too bad waktunya nggak pas karena harus berangkat pas Idul Fitri. Awalnya Ayah dan Mama ngebolehin sih, tapi saya yang akhirnya mutusin untuk nggak berangkat. Takut sedih pas liburan karena nggak Lebaran bareng keluarga haha. Tapi akhirnya masa libur Lebaran saya pake buat lanjut ngecek-ngecek harga tiket ke Jordan dan ternyata ada yang harganya masuk ke kondisi rekening. Wohoo!
Kapan liburannya?
Saya issued tiket di awal Juli untuk liburan awal September. Whew, a bit mepet buat standard saya karena biasanya untuk trip jauh gini prepare-nya at least 5 bulan sebelumnya. Kenapa awal September? Karena cuti saya yang sebulan kerja dapet sehari kerja itu udah kekumpul lagi hahaha. Terus sengaja ambil yang kena libur Idul Adha supaya cuti-nya 4 hari aja untuk dapet libur 9 hari. Tapi ternyata flight ke Jakarta dengan maskapai yang saya murah nggak daily dan nggak ada hari Minggu. Jadinya pulang mundur 1 hari dan cuti 5 hari untuk total 10 hari liburan, berangkat 9 September dan pulang 19 September.
Kemana liburannya?
Tujuan utama liburan ini adalah Petra, Jordan. Terima kasih kepada tiket multi-city dari Royal Jordanian yang membuat harga tiket PP lebih murah kalo pulang dari negara lain, saya sibuk otak-atik mau keluyuran kemana lagi abis dari Jordan. Long story short, saya memutuskan untuk pulang dari Amsterdam berhubung masih punya multiple entries visa Schengen yang masih aktif. Ini beneran long story short soalnya butuh seminggu untuk mikir-mikir akhirnya mau kemana :))
The Treasury Facade
Awalnya saya mau pulang dari Athens supaya bisa jalan-jalan ke Santorini, Yunani yang katanya best time to visit-nya adalah September dan juga mengunjungi Acropolis, salah satu landmark terkenal di Eropa yang pengen saya kunjungin. Dua hari kemudian berubah pikiran mau ke Vienna, Austria supaya bisa mencicipi Eropa Timur. Karena ngerasa saya nggak pengen-pengen banget ke dua destinasi tersebut, saya pilih Amsterdam aja karena letaknya yang cukup netral dari pilihan destinasi yang saya lebih pengen: Iceland atau Scandinavia.
Yes, I thought about going to Iceland. Tiga hari uring-uringan mikirin Iceland karena pengen ngerasain langsung negara yang lagi nge-hype banget ini. Kata temen saya sih Iceland sekarang lagi kayak Tebing Keraton di Bandung hahaha :)) Uang sebenernya cukup aja walaupun ngepas banget buat ikut daily tour di Iceland mulai dari Golden Circle sampai Jokulsarlon. Tapi kok rasanya nggak bebas ya kalo ikut daily tour, mana katanya Iceland serunya kalo road trip. Nyewa mobil sendiri sayangnya bukan pilihan karena harganya yang terlalu tinggi dan nggak bisa patungan dengan beberapa orang. Di tengah kebingungan akhirnya saya menyadari suatu hal: sebenernya saya nggak pengen-pengen banget ke sana.
Lalu kemudian jadi inget ada 1 lokasi di Eropa yang bikin saya penasaran sejak pertama kali tau ada destinasi ini beberapa tahun lalu: Longyearbyen, Svalbard. Suatu hari di tahun 2012 pas lagi bosen di kelas dengerin dosen, saya buka Instagram. Kebetulan timeline Instagram saya ini 80% racun buat orang kayak saya yang suka pesawat dan jalan-jalan karena saya follow lumayan banyak orang yang semacem saya. Jadi bukan AvGeek doang yang isinya pesawat mulu tapi nggak dinaikin, atau traveler doang yang isinya foto-foto yang kebagusan sampe nggak bisa iri lagi. Waktu itu yang muncul di timeline saya adalah foto petunjuk arah yang nge-list kota-kota di dunia dan jaraknya dari lokasi tersebut.
Foto dengan petunjuk ini plus beruang kutub :))
Lokasi Longyearbyen, Svalbard di peta. Lihat pin merah. Crazy north, yes?!
Jadi liburannya adalah ke Jordan dan Scandinavia. Another 2-in-1 trip, dan sekarang adalah desert dan Arctic. Awesome, yes?
Visa
Sebagai pemegang paspor Indonesia saya butuh visa Jordan dan Schengen. Visa Jordan bisa on arrival dengan biaya 40 JOD (~Rp 760.000). Sementara untuk masuk Finlandia, Swedia, Norwegia, Denmark, dan Belanda saya butuh visa Schengen. Saya nggak ngurus lagi karena visa Schengen saya masih aktif dari liburan bulan Mei lalu.
Gimana dengan Svalbard? Peraturan untuk masuk Svalbard ini cukup unik karena secara administratif dia nggak termasuk bagian dari Norwegia, tapi pemerintahannya dipilih sama pemerintah Norwegia. Jadi kalo kamu terbang dari Oslo/Tromso ke Longyearbyen, harus lewat imigrasi dulu. Begitu juga pas mendarat kembali di Oslo/Tromso, kamu perlu lewat imigrasi lagi. Makanya peraturan untuk masuk Svalbard adalah bagi warga negara yang butuh visa Schengen, cukup punya visa Schengen tapi HARUS multiple entries.
Sayangnya baik pas masuk/keluar Svalbard kemarin paspor saya dan penumpang lain nggak di cap imigrasi sama sekali. Padahal sebelum berangkat saya sempet liat ada yang dapet cap Svalbard. Mungkin sekarang udah nggak ada cap lagi kali ya? Sedikit kecewa sih kan itu cap langka :(
Uang
Untuk liburan ini saya butuh beberapa mata uang: Jordanian Dinar (JOD), Euro, Swedish Krone (SEK), Norwegian Krone (NOK), dan Danish Krone (DKK). Karena nggak mau ribet, dari Indonesia saya bawa USD (buat dituker ke JOD) dan EUR (buat dipake dan dituker ke SEK, NOK, DKK). Ujungnya malah kepake secuil doang karena untuk JOD saya mutusin buat narik ATM aja dan selama di Eropa 90% transaksi saya pake kartu kredit karena sangat gampang! Bayarnya aja nih yang susah (sedih).
Saran saya kalo mau ke Jordan, mending narik uang di ATM aja. Kalo takut kartunya bermasalah, bawa USD aja. Kurs USD ke JOD dimana-mana sama pas saya perhatiin. 1 USD = 0.71 JOD. Nuker di bandara ada commission-nya, kalo nggak salah biayanya fixed rate: 6 JOD (~Rp 120.000). Saya kurang tau kalo di kota ada komisi juga atau nggak.
Itinerary
Sama seperti liburan ke Brazil dan Peru sebelumnya, karena waktu awal confirmed tiket males bikin itinerary detail dan makin mendekati keberangkatan kerjaan malah makin hectic, saya nggak bikin itinerary yang mendetail. Saya kasih garis besar itinerary-nya duu yaa.
Day 0: Jakarta — Kuala Lumpur
Well, karena most of tiket murah itu ex-Kuala Lumpur..
Day 1: Kuala Lumpur — Amman
Eksplor Jerash, Roman Theater, Amman Downtown
Jerash
Roman Theater di Amman downtown
Day 2: Day Tour Madaba & Dead Sea
Karena saya liburan sendirian dan objek wisata yang mau saya datengin hari ini agak susah dengan dijangkau dengan transportasi umum, saya mutusin untuk ikut shared tour dari hostel. Biayanya 25 JOD untuk transport, belum termasuk tiket masuk objek wisata. Tournya pake mobil sedan gitu dan penumpangnya cuma saya dan pasangan dari Belgia. Tujuannya adalah Mount Nebo, Madaba, Bethany the Baptism Site, dan Dead Sea.
Church in Bethany
Floating in Dead Sea, Jordan
Day 3: Amman — Petra
Alhamdulillaaah! Akhirnya bisa mengunjungi Petra juga, lokasi keenam dari New 7 Wonders of the World yang saya datengin. Malamnya lanjut menikmati Petra by Night.
The Monastery
Petra by Night
Istirahat di hotel sampai check-out karena tepar banget hari sebelumnya di Petra. Sorenya kembali ke Amman naik bis dan lanjut ke Amman Queen Alia International Airport.
Day 5: Amman — Helsinki (via Kiev) — Stockholm
Jalan-jalan singkat di Helsinki, lanjut istirahat di Stockholm.
Helsinki Cathedral
Night in Stockholm
Day 6: Stockholm — Oslo — Longyearbyen (via Tromso)
Alhamdulillah sampe juga di 78 derajat lintang utara! Svalbard Airport ini merupakan bandara terutara di dunia yang dilayani penerbangan komersial rutin loh.
SAS Scandinavian Airlines at Svalbard Lufthavn
Day 7: Longyearbyen — Oslo
Jalan kaki keliling kota Longyearbyen yang kecil tapi nanjak, lalu terbang ke Oslo untuk numpang tidur
Longyearbyen, Svalbard
Day 8: Oslo — Copenhagen
Oslo Opera House, Sculpture Park, lanjut ke Copenhagen dan menikmati sore di Nyhavn!
Oslo Opera House
Nyhavn, Copenhagen
Day 9: Copenhagen — Amsterdam — Amman
Menikmati kota kanal yang lagi sejuk mau musim gugur, dan yang cukup penting: main ke Apple Store untuk pegang-pegang iPhone 7 yang baru release 2 hari sebelumnya :)) Sore hari terbang ke Amman sebelum pulang ke Jakarta.
Prinsengracht, Amsterdam
Pegang-pegang iPhone 7. Tentu saja dong JambuKebalik yang dibuka :))
Day 10: Amman — Jakarta (via Kuala Lumpur)
Seharian terbang dari Amman ke Jakarta. Mampir ke Kuala Lumpur sebentar untuk nurunin penumpang.
Economy cabin Royal Jordanian 787
Flew 18,705 miles in 10 days!
Biaya
Rahasia! Sebenernya belum ngitung juga sih exact-nya habis berapa soalnya takut shock terus nggak mau jalan-jalan lagi :))
So, where to go next? Chichen Itza? Table Mountain? Easter Island? Queenstown? Aamiin-in doong! *berdoa yang kenceng semohga bisa kejadian* :))
Amiiin!
ReplyDeleteSayang ya gak ketemu beruang kutub, padahal gemesin. Bisikin dong biayanya
Ketemuu di airport dalam bentuk patung :)) Dia gak gemesin tau, kalo mau hunting dia dikasih flare gun karena bahaya banget.
DeleteNih aku bisikin. Kedengeran gak? :))
Bijo ini aku ikutin blognya lho. 2 orang ini aku senengi, mantap. Aku msh ngga mudeng, aku langanan email penetbangan tp k9k seringnya ngga bs murah promo. Kalo Ekky k9k sering murah. Bahas dong
DeleteWah terima kasih Zanni! Untuk yang harga murah kayaknya lagi belum pas aja waktu pencariannya. Nanti kalo ada yang murah lagi saya share yaa. Kamu mau kemana emangnya?
Deleteke eropa mas... berkabar ya mas kalau ada tiket murah
DeleteUdah subscribe newsletter Qatar Airways belum? Biasanya Januari mereka ada promo looh :D
DeleteAmiin :D
ReplyDeleteAkhirnya ada postingan lagi :') Wah bisa mampir Helsinki >< dari dulu selalu pingin ke Finlandia, ngga ada rencana explore Finlandia Kak? Ke Lapland gitu, liat midnight sun :D
Iyaa, disempet-sempetin mampir ke Helsinki biar nggak penasaran sama Finlandia :D Kalo ada waktu mau bangeet, pengen winteran di Rovaniemi, nginep di hotel yang glass dome terus nungguin aurora deh *boleh dong mimpi*
DeleteKalo mau mindight sun biar pol ke Svalbard aja. 24 jam total gak pake senja loh!
Gapapa Kak, kalo berani mimpi kan udah selangkah tuh buat jadi nyata *tsah* wkwk
DeleteWih 24 jam O_O iyaa Kak tak doain kesampaian Kak, kalo aku baca2 tentang Finlandia itu keren banget kalo summer ada midnight sun, kalo winter mataharinya cuma nongol beberapa jam. Oh iya Kak harga2 di negara Skandinavia beneran mahal2 ngga?
Wah Svalbard lebih gila lagi, kalo puncak winter 24 jam gelap terus gak ada matahari sama sekali :))
DeleteBeneraaan! Saya awalnya juga skeptis mikirnya "emang semahal itu ya?" Eh pas ngerasain langsung ternyata beneran mahaaal. Sampe Amsterdam liat makanan jadi murah-murah banget :D
Waw @@ antara keren dan serem juga ya Kak kalo 24 jam penuh ga ada matahari gitu, ayo Kak ke sana lagi pas puncak winter :D
DeleteWahh...beneran kudu siap tabungan banyak ya kalo mau liburan ke Skandinavia ini berarti >< okelah ini juga bisa jadi penyemangat kerja ahaha, thanks Kak Eky :)
Dude, you should have a youtube channel. It would be awesome!
ReplyDeleteActually I also want to create videos during my trip but always ran out of memory :)) Good idea though, someday hopefully!
DeleteWaw mantap gan, gue juga pengin banget ke daerah deket-deket kutub utara.. gue pengin banget ke Iceland buat berendam di Blue Lagoon dan melihat aurora... tapi mehong gilaaa... hehehe.... mampir ke blog jalan-jalan gue ya gan di https://tasranselsite.wordpress.com/, ditunggu kunjungannya dan komennya.. hehehe
ReplyDeleteIceland masih jauh sama kutub utara. Kalo mau yang deket-deket dan mau liat aurora, better ke Tromso aja. Tapi kalo mau ke Blue Lagoon ya emang adanya di Iceland sih, hehe. Sekarang ada WOW Air loh ke Reykjavik jadi nggak begitu mahal tiketnya dari Eropa. Even Icelandair juga suka sama murahnya tapi full service (bagasi, wifi, IFE, meal).
DeleteSure thing will come and visit yours!
Halo Yudi,
ReplyDeleteWaah seneng kalo ada yang betah baca tulisan saya dan jadi kepingin liburan juga. Berarti saya berhasil ngeracunin orang-orang :))
Halo eky,
ReplyDeleteMau nanya,maksudnya pulang dr kota lain utk dpt tiket lbh murah itu gimana ya? Misalnya kul-ams, pulangnya paris-jkt, gtu ga ??
Soalnya sy kan kerja dan menetap di kl, dimana emg tiket dr sini udah murah, tp kalau ada yg lbh murah, why not kan ����.
Kmrn dpt promo qatar tp ga multiple rm1600 aja,
Hi Nadya,
DeleteYep seperti itu contohnya. Wah kalo 1600RM sih udah lumayan tuh, tapi bakal lebih murah multi-city sih. Saya pernah dapet 1300RM KL-Amsterdam//Barcelona-Jakarta. Tambah Jakarta-KL paling 500ribu. Lumayan hemat 100 RM, tapi emang lebih ribet sih :))
halo..
ReplyDeletekenapa setelah kerja postingan jalan2nya makin irit banget.. dulu bisa 1 hari 1 postingan.. sekarang 10 hari 1 postingan aja.. penonton kecewa nih.. hehehe..
Halooo,
DeleteHuhuhu iya saya juga menyadari hal ini. Belakangan belum bisa fully focus nulis karena full-time job saya membutuhkan fokus lebih, jadi nulis sesempetnya aja. Sincere apologies for this :( Hopefully ke depannya bisa lebih sering.. :')
Hi Eky, baru nemu nih blog yang postingan travelling nya lengkap begini. sangat luar biasa perjalanannya, bikin ngiri pastinya. betah banget mantengin blog nya, dan berharap suatu hari bisa datengin tempat-tempat yang udah direview disini, aamiin
ReplyDeleteHalo Herlina,
DeleteTerima kasih sudah betah mantengin blog saya. Aamiin aamiin, saya doain semoga bisa ke tempat yang kamu impikan ya. Kemana nih emang kalo boleh tau? :D
Hallo eki, keren banget
ReplyDeletemau dong di share gimana cara nya manage financial setelah bekerja. thanks ya
Hi there,
DeleteAduh jangan nanya saya tentang manage financial karena so far saya masih earn and burn buat jalan-jalan :(( Semoga dalam waktu dekat udah bisa manage jadi nggak kering kerontng tabungannya begitu pulang liburan hahaha.
Ka keren bgt jalan jalan terus.... gimana cara nabungnya kasih tips pleaseee :')
ReplyDeleteiya nih Kak Eky Jambukebalik bagi tipsnya dong gimana nabungnya supaya terkumpul untuk jalan2 rute jauh gini....
DeleteHi Syafrina dan Nia,
DeleteNabungnya gimana ya.. Ada uang masuk, didiemin aja nggak banyak jajan dan belanja :)) Simpel kook, asal keinginannya udah kuat dan niat pasti bisa buat jalan-jalan jauh gini :D
Waaa seru banget! Pengen banget keliling banyak gitu (mumpung lagi di Eropa) tapi budgetnya itu loh.. Harus mikir sekian ribu kali.. :(
ReplyDeleteHi Annisa,
DeleteWah seru banget lagi di Eropa! Kuliah kah? Udaah sisihin dikit dikit aja buat weekend getaway. Mumpung lagi di Eropa looh deket kemana-mana dan tempatnya kece bangett *loh jadi menghasut gini hahaha*
Gila Ky kamu ke Longyearbyen!! Aku juga pengeeeeen kesanaaaaaa!!! Ah, keren bangeeeettttt!!! :D
ReplyDeletePetra juga pengen sih *banyak pengennya anaknya*.
Hahaha akhirnya aku bisa ke Longyearbyeeeen (dan Petra)! Kamu juga bikin mupeng ke Sint Marteen! Huuu semoga dalam waktu dekat aku bisa ke sana aamiin, walaupun sedih udah nggak ada KLM 747 lagi :(
DeleteCerita lengkapnya di Svalbard mana nih? Ditunggu ya ;)
ReplyDeletePengalamannya sangat berharga sekali ya kak untuk pribadi, sekaligus buat para pembaca blog ini
ReplyDeletehalo mas informatif sekali blognya
ReplyDeletemau nanya di Jordania apakah di izinkan Turis Pria dan wanita utk stay bareng? terimakasih