Wednesday, November 30, 2022

Pengalaman Mengurus eVisa Bahrain

Bahrain memberikan fasilitas electronic visa (eVisa) bagi pemegang paspor Indonesia yang tentunya memudahkan pelaku perjalanan karena tidak perlu datang ke kedutaan dan membawa banyak berkas. Sehingga ketika Gulf Air memberikan harga spesial untuk tiket kelas bisnis, saya tidak ragu untuk membelinya karena visanya tidak ribet. 

Al Fateh Grand Mosque, Manama, Bahrain


Berikut adalah pengalaman saya mengajukan visa elektronik untuk mengunjungi Bahrain yang dilakukan secara online.

 

Menyiapkan dokumen

Dokumen yang dibutuhkan untuk mengajukan visa Bahrain secara online adalah:

1. Scan paspor bagian identitas

2. Tiket pulang dan pergi

3. Reservasi hotel

4. Rekening koran/ bank statement tiga bulan terakhir atas nama sendiri dengan minimal saldo USD1,000 (~IDR 15juta)

 

Ketika mengajukan visa, semua tiket dan hotel sudah saya bayar, jadi saya kurang tahu apakah bisa mengajukan dengan dummy booking atau tidak.


Mengisi formulir secara online

Pengajuan visa dilakukan melalui website https://www.evisa.gov.bh di bagian “Apply & Eligibility”.



Setelah memasukan data general seperti nationality, akan muncul pilihan jenis visanya. Saya pilih visa visit single entry untuk 14 hari dengan total biaya BHD 9 (~IDR380.000).



 

Selain pengajuan secara online, visa Bahrain dapat diajukan melalui kedutaan juga. Visa Bahrain juga bisa diajukan ketika tiba di sana dan biaya sedikit lebih murah yakni BHD 5 (~IDR210.000), namun sepertinya ada persyaratan harus memiliki visa negara lain yakni UAE, UK, USA, Saudi Arabia, atau Schengen. Berhubung saya landing di malam hari dan malas lama-lama urus visa, saya tetap memilih untuk apply online.



Formulir yang perlu diisi cukup simpel dan hanya 1 halaman. Kalau ada yang bingung gimana cara isinya, bisa klik tanda tanya di sebelah kanan.

 


Berikutnya dokumen yang dibutuhkan perlu di-upload.

 


Membayar biaya visa bagian pertama

Setelah mengisi formulir dan meng-upload berkas-berkas yang dibutuhkan, tahap berikutnya adalah melakukan pembayaran part pertama untuk biaya aplikasi (application fee). Biaya yang perlu dibayarkan adalah BHD 4 (~IDR170.000) dan pembayaran menggunakan kartu kredit. 

 



Membayar biaya visa bagian kedua

Sekitar 4 jam setelah aplikasi berhasil diajukan, saya mendapatkan email dari evisa@npra.gov.bh untuk membayar BHD 5 (~IDR 210.000) untuk visa processing fee. Pembayaran harus dilakukan dalam 30 hari sejak email diterima. Jika tidak dibayar maka pengajuan aplikasi akan dinyatakan batal.

 


Sama seperti sebelumnya, pembayaran dilakukan melalui website dengan menggunakan kartu kredit. Setelah pembayaran berhasil, akan ada pemberitahuan melalui email.



Visa terbit

Tiga puluh menit setelah membayar visa bagian kedua, saya mendapatkan email kembali bahwa eVisa saya sudah diterima/ granted dan visa langsung bisa di-download. Untuk perjalanan saya print eVisa-nya supaya bisa ditunjukkan ketika petugas check-in atau petugas imigrasi meminta.

 


Prosesnya tergolong sangat cepat karena saya selesai mengisi formular di jam 9 pagi hari Rabu, kemudian visa sudah terbit di hari yang sama jam 3 sore. Alhamdulillah!

 

Demikian cerita saya tentang pengalaman mengurus visa Bahrain. Semoga bisa membantu kalian yang berencana mengunjungi Bahrain. Cerita mengenai perjalanan di Bahrain-nya menyusul ya.

3 comments:

  1. Kak itu cuman 9 Dinar Bahrain, kok aku udah overthinking 9.000 😭

    ReplyDelete
  2. Sis kalau ngga punya kartu kredit, gmn yaa? Apakah bisa apply?

    ReplyDelete
  3. Hallo kak berarti Indonesia bisa visa on arrival yah ke Bahrain klo qt punya visa2 lainnya seperti yg kakak sebutkan tadi. Terima kasih jika dijawab. 🙏🏻🙏🏻

    ReplyDelete