Sunday, December 29, 2019

Birthday Trip 2019: Dua Kali ke Eropa Dalam 7 Hari!

Melanjutkan tradisi yang saya coba bangun sejak tahun 2016, tahun ini saya merayakan ulang tahun sambil jalan-jalan lagi. Berhubung ulang tahunnya tergolong spesial yakni ke-26 di tanggal 26, saya berusaha membuatnya memorable juga (cari-cari alasan).

Karena bacot panjang, tulisan kali ini lebih ke tahap perencanaan dan preview dulu, nanti akan ada post terpisah mengenai perjalanannya serta review pesawatnya.

Lufthansa First Class

Berhubung belakangan ini saya sedang mengurus market Thailand, jadwal libur saya juga mengikuti libur di sana. Sejak bulan Agustus saya sudah mulai memikirkan birthday trip ini karena di awal Desember ada tanggal merah 2 hari. Lumayan!

Rencana awal tentu saja adalah keinginan terbesar tentang pesawat yang belum terwujud, yakni mandi di pesawat. Namun setelah saya hitung-hitung termasuk biaya yang dibutuhkan untuk membeli miles, trip ini di luar budget haha ketawa sedih. Jadinya harus ditunda dulu. Pilihan berikutnya adalah mencoba Lufthansa First Class. Kenapa? Karena first class-nya terlihat sangat elegan ditambah bakal banyak pengalaman baru yang akan saya rasakan seperti mencoba First Class Terminal di Frankfurt, naik mobile Porsche dari lounge ke pesawat, mendapatkan amenity kits La Prairie yang mahal, serta memiliki bebek dari First Class Terminal!

Porsche ride from "lounge" to plane

Duckies!

Merencanakan Terbang dengan Lufthansa First Class
Setelah mempelajari beberapa cara termudah dan termurah untuk mencoba Lufthansa First Class, saya memutuskan untuk mengumpulkan miles melalui program Lifemiles-nya Avianca. Ini juga yang akhirnya membuat saya memutuskan untuk membeli tiket business class untuk eksplor beberapa negara diAmerika Selatan ketika liburan ke Amerika Serikat. Sekali mendayung dua-tiga produk dicoba :p

Lufthansa First Class Signage

Kenapa saya memilih program Lifemiles? Karena salah satu sweet spot program ini adalah rate redemption penerbangan antara Eropa dan India di first class “hanya” 60.000 miles. Selain itu yang penting adalah Lifemiles sering menjual miles dengan harga relatif murah yakni sekitar 1,5 cent USD per miles. Tuh saya kasih bocoran. Kalo mau coba Lufthansa First Class tanpa terbang terlebih dahulu, bisa beli Lifemiles seharga USD 900 (Rp13 juta) plus tax di bawah USD 100 (tergantung rute). Enaknya lagi kalau redeem dari Lifemiles nggak perlu bayar fuel surcharge-nya Lufthansa yang cukup mahal. Di rute yang kemarin saya ambil, tax-nya sekitar USD 90 dan surcharge sekitar USD 280. Kalau memilih untuk redeem dengan programnya Aegean juga butuhnya 60.000 miles, tapi total taxes dan surcharge-nya USD 370. Lumayan banget hemat USD 280 buat jajan di Eropa.

Lufthansa First Class Breakfast

Awalnya saya menetapkan akan mengambil rute Frankfurt ke Bangalore/ Bengaluru di India karena saya mau mencoba terbang dengan Boeing 747-8i! Setelah gagal terbang ketika liburan ke Chile, jadinya liburan kali ini harus berhasil. Selain itu, rute setelah saya hitung jarak per harga milesnya, rute ini paling “menguntungkan”! Weleh data driven banget orangnya :p

Assessment rute yang paling "worth-it". The lower the miles per distance, the better.

Selain itu saya memilih rute ini karena setengah perjalanannya adalah ketika masih ada matahari jadi hasil foto bisa lebih bagus. Flight-nya bakal sekitar 1 jam lebih pendek dibanding Bengaluru – Frankfurt, tapi yaudahlah 7,5 – 8 jam udah cukup buat menikmati.

Lufthansa B747-8i at Bangalore Airport

Berhubung Lufthansa baru membuka redemption first class paling cepat 14 hari sebelum terbang, jadi saya coba cek pattern-nya dan untuk rute ini ketersediaan lumayan oke, walaupun nggak tiap hari ada dan suka H-1 baru dibuka.

Mumpung udah di Eropa dan biar liburannya berfaedah, saya merencanakan pergi ke Itali dan Swiss juga kala itu untuk merasakan Swiss yang penuh salju dan merasakan Bernina Express karena sebelumnya di Swiss cuma lewat doang. Hitung berhitung, ternyata iterasi liburan kedua ini masuk budget. Hore!

Karena tiket baru bisa dibeli paling cepat 14 hari sebelum berangkat, hal berikutnya perlu dilakukan adalah bersabar dan berdoa supaya nanti award-nya tersedia. Saya nggak mau melakukan pembelian apa-apa dulu seperti tiket ke Eropa dan tiket pulang dari India karena kalo ternyata udah beli tapi award nggak tersedia saya jadi sedih :( Visa nggak perlu dipikirin karena masih berlaku sampai April 2021. Bener-bener racun dari segala racun ini. Kalo gak punya visa mana mungkin kepikiran liburan kayak gini, tiket baru dibeli 14 hari sebelum berangkat?!

Seiring berjalannya waktu, sejak awal Oktober saya cek pola award rute Frankfurt ke Bangalore kok suka baru tersedia H-1 sampai H-3, bahkan suka nggak ada sama sekali?! Oleh karena itu saya siapin back-up plan yakni pilih rute sebaliknya yakni Bangalore ke Frankfurt. Alhamdulillah-nya rute ini award availability-nya lebih baik. Walaupun kebanyakan flight-nya akan gelap karena terbang jam 3 pagi, saya bisa menikmati first class sekitar 1 jam lebih lama. Udah gitu pajaknya pun lebih murah jika berangkat dari India dibanding berangkat dari Frankfurt. Rencana liburan pun harus berubah. Untung aja belom beli tiket lainnya.

Lufthansa B747-8i at Frankfurt Airport

Menukarkan Alaska Mileage Plan Miles ke Singapore Airlines Business Class
Di tengah penantian award ticket tersedia, suatu hari temen saya ngasih screenshot kalo Suites Singapore Airlines dengan rute Singapore – London – Singapore – Hong Kong di semua leg bisa dipesan dengan 35.000 miles lewat program Alaska Airlines Mileage Plan!!! Jantung saya berhenti sedetik kayaknya waktu itu. Saya coba mencari sendiri mengikuti screenshot teman saya dan berhasil menemukannya! Saya punya sekitar 56.000 miles yang didapatkan setelah terbang dengan Cathay Pacific First Class, jadi saya bisa beli tiketnya langsung saat itu. Namun saya memikirkan beberapa hal:
  • Saya sudah mencoba Singapore Airlines New Suites ketika terbang dari Hong Kong ke Singapore di tahun 2018
  • Saya nggak punya visa UK dan harganya mahal. Ogah saya bayar dan merasakan keribetan hanya untuk sehari di London. Btw tiketnya hanya memperbolehkan kalian di Eropa kurang dari 24 jam karena nggak seharusnya bisa terbang dengan rute demikian.
Oleh karena itu saya cari rute lain di Eropa dan Amerika Serikat. Berhubung pengen banget merasakan pesawat dengan rute terpanjang di dunia yakni Singapore ke New York, saya langsung cari. Sayangnya nggak ketemu sama sekali. Begitu juga dengan destinasi di US lainnya seperti Los Angeles, San Francisco, Houston, dan Seattle.

Pencarian berpindah ke Eropa. Rute dengan first class seperti Paris, Zurich, dan Franfkurt nggak ada yang first dan business class di semua flight-nya, pasti ada leg yang ekonomi. Males lah ya.. (tengil). Oleh karena itu fokus saya berganti ke business class A350 berhubung baru pernah coba business class di 787-10. Jadilah saya cari semua flight ke Eropa dan menemukan availability di Amsterdam dan Barcelona di tanggal yang saya inginkan. Akhirnya saya pilih Barcelona karena secara jarak Singapore ke Barcelona adalah rute terpanjang kedua antara Singapore dan Eropa setelah Manchester. Sedikit lebih panjang loh dari London. Berarti bisa lebih lama di business class!

Singapore Airlines A350 Business Class Seat

Saya pilih rute Singapore – Barcelona – Singapore – Bangkok. Balik ke Bangkok karena harus di kantor setelah tanggal perjalanan saya. Saya akan menghabiskan 4 jam di Barcelona sebelum kembali ke Singapore dengan pesawat yang sama. Kayaknya nggak akan capek karena kan tidurnya akan layak di business class haha. Biayanya 25.000 miles dan sekitar USD 70 saja sodara-sodara!! Hampir 30 jam di business class dan cuma bayar 25.000 miles? Yes, please! 25.000 miles di GarudaMiles cuma dapet business class Jakarta – Bali sekali jalan :p

Singapore Airlines A350 Business Class Seat - Bed Mode

Setelah tiketnya dibayar dan issued saya sadar kan udah pernah coba 787-10 (yang akan dipakai di Singapore – Bangkok). Kenapa nggak ke Hong Kong supaya bisa coba business class yang baru di A380?! Untungnya Alaska Airlines memperbolehkan ganti tiket 1 kali secara gratis asal dilakukan dalam 24 jam setelah issued. Milesnya tetep sama, malah saya dapet “kembalian” USD 1,7 karena tax-nya lebih murah. Akhirnya rute saya ganti menjadi Singapore – Barcelona – Singapore – Hong Kong. Happy! (spoiler: A380-nya diganti ke 777 beberapa minggu sebelum berangkat. Sedih!)

Singapore Airlines B777-300ER Business Class Seat

Kelar booking saya langsung manage booking di web Singapore Airlines dan pilih kursi. Ajaibnya, saya bisa pilih kursi bulkhead di business class A350 yakni seat 11 dan 19 yang terkenal lega dan jauh lebih enak padahal seharusnya kursi itu cuma bisa dipesan oleh anggota PPS atau ketika online check-in bagi rakyat jelata. Alhamdulillah!

Business class bulkhead seat Singapore Airlines A350

Business class seat reguler Singapore Airlines A350

Tiket pesawat ini menjadi back-up birthday trip saya jika Lufthansa First Class nggak available.

Kembali Menanti Lufthansa First Class
Ketika lagi merencanakan rute liburan selama di Eropa, saya sadar kenapa berhenti di Frankfurt padahal saya mau coba First Class Terminal. Kalo berhenti di Frankfurt, saya nggak boleh masuk karena fasilitas tersebut hanya untuk penumpang transit atau memulai penerbangan first class dari Frankfurt. Saya cari penerbangan lanjutan ke negara di Eropa yang belum saya kunjungi: Lisbon, Porto, Nice (ke Monaco), Florence/ Rome/ Pisa (ke San Marino), Malta, Barcelona (ke Andorra), bahkan Reykjavik. Pengen banget ke Liston/ Porto sebenernya, tapi Lifemiles-nya berulah. Padahal kalau cari leg Frankfurt ke Lisbon/ Porto ada seat business class tersedia, namun kalo pilih tiket terusan dari Bangalore ke Frankfurt ke Lisbon/ Porto flight nggak tersedia tiketnya. Akhirnya saya settle dengan Nice.

Nice, France

Dengan memilih Nice juga saya bisa pilih penerbangan yang transit di Zurich juga. Berdasarkan peraturan Lufthansa dan Swiss, saya bisa mencoba Swiss First Class Lounge di Zurich! Mantep deh dengan 1 tiket bisa coba Lufthansa First Class, Lufthansa First Class Terminal di Frankfurt, serta Swiss First Class Lounge di Zurich! Tinggal berdoa yang kenceng award-nya tersedia untuk tanggal yang saya inginkan.

Lufthansa First Class Terminal Frankfurt

Lufthansa First Class Terminal Frankfurt

Private Porsche ride to the plane!

Drive Porsche, Fly Lufthansa

Swiss First Class Lounge Zurich

Swiss First Class Lounge Terrace View

H-14 Sebelum Berangkat
Mendekati 14 hari sebelum terbang, saya beneran deg-degan waktu itu haha. Lebay. Namun alhamdulillah nggak ada drama, tiket yang saya inginkan dengan rute Bangalore – Frankfurt – Zurich – Nice tersedia. Kala itu saya cuma punya sekitar 29.000 miles, sementara rute yang saya mau butuh sekitar 62.000 miles.

Pas banget waktu itu Lifemiles ada promo model lain yakni transfer bonus ke account lain yang membuat harga milesnya turun dari 1,5 cent USD per miles menjadi sekitar 1,3 cent USD. Jadilah saya bikin account baru atas nama saya lalu transfer miles dari account lama. Berhasil loh. Langsung deh issued tiketnya. Begitu dapet PNR, langsung manage booking di web Lufthansa dan Swiss untuk pilih-pilih kursi. Hari itu langsung seneng banget! Total biaya sekitar USD 435 plus tax USD 90.

Lufthansa B747-8i First Class Cabin

Muka happy bangun tidur di Lufthansa First Class

Melengkapi Rencana Perjalanan
Saya akan memiliki waktu sekitar 5 hari 4 malam di Eropa. Saya memutuskan untuk 2 malam di Nice supaya bisa ada 1 hari full di mana saya bisa jalan-jalan ke Monaco dan eksplor Nice. Dua malam sisanya saya putuskan untuk ke Andorra via Barcelona karena tiketnya paling murah dan jadwalnya pas dibanding San Marino, Malta, Portugal, atau Iceland.

Nice, France

Monaco

Andorra

Tiket pertama yang saya beli adalah tiket dari Nice ke Barcelona dengan easyJet, kemudian tiket dari Bangkok ke Bangalore dengan Air India, lalu tiket dari Barcelona ke Singapore dengan Finnair via Helsinki, dan terakhir adalah tiket dari Hong Kong ke Bangkok dengan Hong Kong Airlines. Semuanya tiket ekonomi soalnya belum sanggup beli business dan first class kalo harganya nggak miring banget hampir jatoh haha.

Pembelian keempat tiket tersebut dilakukan dalam 24 jam setelah issued tiket Lufthansa. Cepet banget karena udah sambil research juga sih pas nunggu, tapi ya tetep aja… bye money! Udah bertahun-tahun mau ganti laptop, kamera, atau hp, mikirnya lamaaa banget. Ini uang cepet banget ilang beli tiket pesawat.

Finnair A350-900 Economy Class

Untuk hotel saya akan 1 malam di Bangalore, lalu 2 malam di Nice, dan 2 malam di Barcelona. Di Bangalore saya menginap di Hotel Shivas Galaxy dekat bandara karena mau istirahat sebelum perjalanan panjang.

Hotel Shivas Galaxy, Bangalore, India

Di Nice saya menginap di hotel. Jarang banget nginep di hotel kalo liburan jauh karena mikirnya sayang berhubung saya sering di luar. Namun saya prediksi di Nice nggak banyak yang dilakukan dan karena winter harga hotelnya masih cukup terjangkau. Terlebih temen-temen saya baik banget ngasih kado ulang tahun gift voucher Traveloka jadi saya bayar hotelnya murah bangett!

Hotel du Midi, Nice, France

Di Barcelona saya kembali ke habitat yakni hostel. Saya pilih Meeting Point Hostel karena bentuknya yang oke, harga murah, dan lokasi dekat stasiun.

Barcelona

Saya meninggalkan Barcelona tanggal 7 Desember dan baru akan tiba di Bangkok tanggal 10 Desember. Selama itu juga saya nggak akan ketemu kasur. Tanggal 7 saya akan “bermalam” di Finnair dari Helsinki ke Singapore, tanggal 8 saya akan bermalam di Singapore Airlines dari Singapore ke Barcelona, dan tanggal 9 saya akan bermalam di Singapore Airlines dari Barcelona ke Singapore.

Berikut adalah jadwal penerbangan saya untuk birthday trip usia ke-26.

02 Dec 05.40 – 08.25 Bangkok to Bengaluru (Air India Economy Class)
03 Dec 03.35 – 09.00 Bengaluru to Frankfurt (Lufthansa First Class)
03 Dec 13.05 – 13.55 Frankfurt to Zurich (Lufthansa Business Class)
03 Dec 17.05 – 18.15 Zurich to Nice (Swiss Business Class)
05 Dec 14.00 – 15.30 Nice to Barcelona (easyJet Economy Class)
07 Dec 10.40 – 15.40 Barcelona to Helsinki (Finnair Economy Class)
07 Dec 23.55 – 17.15 (+1) Helsinki to Singapore (Finnair Economy Class)
09 Dec 00.05 – 07.10 Singapore to Barcelona (Singapore Airlines Business Class)
09 Dec 11.55 – 07.35 (+1) Barcelona to Singapore (Singapore Airlines Business Class)
10 Dec 09.55 – 13.55 Singapore to Hong Kong (Singapore Airlines Business Class)
10 Dec 17.00 – 19.15 Hong Kong to Bangkok (Hong Kong Airlines Economy Class)

Flight Route!

Kelihatannya akan capek di bagian kedua perjalanan ketika saya balik ke Eropa, namun berhubung karena akan menghabiskan banyak waktu di business class dengan flat bed-nya, saya siap menghadapinya!

Lufthansa First Class Bed

Lufthansa First Class Caviar Service

Itinerary liburan selama di Eropa serta review penerbangan dan lounge akan saya ceritakan di tulisan terpisah. Nantikan ya!

8 comments:

  1. Waw keren banget jadwal perjalanannya Kak Eky! Pas di tengah-tengah baca pusing tapi mencoba memahami proses cari-cari tiketnya haha :') ditunggu lanjutan cerita birthday tripnya Kak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Haha iya kalo udah keasikan cerita jadinya terlalu detail dan panjang gini. Tapi semoga bisa membantu buat orang yang sukanya liburan ribet :))

      Delete
  2. Kerennn bangettt masss.. sy sering mampir sejak mas ny post jalan2 sm papa mama nya ke europe pake bisnis class kalo gk sala. Duh, lgsg terinspirasi maksimal mau belajarin miles. Hahahha.. tq ya masss info2 nya..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hi Melvina,

      Salah baca blog kayaknya :)) Aku belum pernah ke Eropa sama keluarga naik business class. Mahal banget soalnya pasti :P Semoga bermanfaat ya blognya!

      Delete
  3. jadi pengen ke Eropa tapi tabungan belum cukup :)

    ReplyDelete
  4. Tahun depan setelah Corona langsung berangkat ke Eropa hehehe

    ReplyDelete