Hari Rabu kemarin saya baru saja tiba di Indonesia setelah
melakukan perjalanan selama 13 hari. Perjalanan tersebut bisa dikatakan perjalanan
yang paling mendekati sempurna versi saya. Apa kriteria perjalanan sempurna?
Sebagai orang yang suka liburan, sebuah perjalanan harus mengunjungi tempat
baru dan sebagai orang yang suka transportasi terutama pesawat, sebuah perjalanan
harus memenuhi setidaknya salah satu dari: naik maskapai baru, naik jenis
pesawat baru, naik premium class (business atau first class). Nah, perjalanan
kemarin memenuhi keduanya:
- Saya mengunjungi tiga negara baru: Amerika Serikat, Ekuador, dan Kolombia
- Saya naik business class, bahkan first class!
Quito, Ecuador
Di awal saya bilang kalo perjalanan ini “mendekati”
sempurna. Sedikit kekurangannya adalah perjalanan yang terlalu singkat (yes I
know, udah 13 hari padahal, tapi tetep aja kurang). Karena terlalu singkat ini
destinasi yang saya kunjungi di masing-masing negara belum maksimal, terutama
Kolombia. Saya pengen banget ke Cartagena, tapi nggak keburu jadi hanya mengunjungi
Bogota. Ecuador juga ternyata banyak banget tempat yang oke. Well, there will
always be next time. Aamiin!
Hadiah Tahun Baru dari Cathay Pacific
Pada pagi hari tanggal 1 Januari 2019, saya bangun tidur sekitar
jam 6 waktu Malaysia. Kala itu saya sedang menumpang menginap di apartment
teman yang sedang bekerja di sana. Seperti biasa setelah bangun tidur handphone-lah
yang saya cari. Ketika membuka website yang rutin saya buka setiap harinya,
jantung langsung deg-degan karena ada info tiket pesawat Cathay Pacific first
class dari Vietnam ke Vancouver pulang-pergi seharga USD 1,000!!! Beberapa
keinginan saya tercapai dari topik tersebut: mengunjungi Vancouver (untuk ke
Alberta) dan naik first class Cathay Pacific.
Vancouver emang rencananya menjadi destinasi liburan bareng
Nadia dan Manda setelah perjalanan ke Lofoten Island tahun lalu dan saya
juga pengen ngerasain naik business class Cathay Pacific ke sana. Udah anggarin
USD 1,000 untuk sekali jalan (pulangnya naik economy haha). Lah kalo bisa USD
1,000 naik first class dan pulang pergi pula, siapa nggak mau?! Saya langsung
kabarin Nadia dan Manda tentang hal ini, namun tidak mencapai kata sepakat
karena susah cari jadwalnya apalagi Manda rencananya akan mulai spesialis tahun
ini.
Jadilah saya baca lebih lanjut infonya dan menemukan fakta
bahwa ada rute yang lebih murah yakni dari Vietnam (Da Nang) ke New York dan
harganya USD 860!! Harga lebih murah untuk rute dengan first class terjauh Cathay
Pacific? Yes please! Langsung cari tanggal dan issued saat itu juga. Kartu
kredit hampir kena limit karena baru kelar business trip 2 minggu, hajar bleh!
Saya langsung keluar kamar dan mengabari Hasan (suami dari
Tazkia) yang sedang nonton di ruang tengah tentang harga murah ini dan dia juga
langsung panik ambil laptop untuk cari tiket. Hasan ngabarin Tazkia yang masih
tidur dan sambal ngelindur dijawab “beli… beli…”. Secara nggak sengaja, jadwal
berangkat kita samaan di bulan September tapi mereka pulang satu hari lebih dulu
dari saya.
Lucunya, dua hari sebelumnya ketika saya tiba di apartment
mereka Hasan berterima kasih kepada saya karena sudah memberikan info tiket
murah business class Qatar Airways ke Amerika Serikat sehingga pada awal tahun
2018 dia dan Tazkia bisa berangkat ke US dengan nyaman. Kemudian dia bilang “nanti
kalo ada tiket murah business class ke Amerika lagi kasih tau ya, nggak apa-apa
berangkat dari Vietnam juga”. As luck would have it, dia berangkat lagi ke
Amerika, naik business class lagi, dan dari Vietnam lagi!
Memilih Destinasi Liburan
Berdasarkan tiket yang dimiliki, saya punya 8 hari di New
York. Berhubung Amerika Serikat nggak pernah menjadi negara yang ingin saya
kunjungi, saya rada bingung mau ngapain aja di Amerika Serikat. Tazkia dan
Hasan akan menghabiskan 7 hari di New York, karena perjalanan sebelumnya mereka
udah sempet ke Washington D.C., Boston, dan sekitarnya. Saya kurang tertarik
juga dengan Los Angeles dan San Francisco. Mau ke Kanada tapi malas karena
harus urus visa lagi. Nominasi lainnya adalah Cuba karena tiket pesawat-nya
yang relatif murah (sekitar Rp5 juta), Sint Maarten demi merasakan pantai yang
menjadi surge pecinta pesawat, hingga negara-negara di Karibia yang akhirnya
saya batalkan karena kayaknya nggak seru kalo sendirian dan nggak ikutan cruise.
Cartagena di Colombia juga menggoda namun sayangnya harga tiketnya mahal, mana
naik low cost carrier pula!
Hingga pada suatu hari di bulan Agustus saya secara nggak
sengaja menemukan tiket pesawat ke Lima di business class dengan harga yang
make sense. Make sense ya, bukan murah. Karena kalo dipikir sekarang sebenernya
nggak murah juga :( Saya otak-atik rutenya supaya bisa mengunjungi negara baru
seperti Ecuador dan Colombia serta mendapatkan miles yang banyak. Hasilnya saya
akan 1 malam di Lima, 2 malam di Quito, dan 1 malam di Bogota.
Melengkapi Tiket Pesawat
Tiket pertama yang dibeli adalah tiket PP dari Da Nang ke
New York dengan Cathay Pacific First Class. Dibeli tanggal 1 Januari untuk terbang
tanggal 6 September. Lama ya penantiannya. Karena rentang waktu yang panjang ini
pula saya jadi berasa main puzzle untuk melengkapi perjalanannya. Berikut urutan
pembelian tiket pesawat saya.
Berikutnya pada bulan Februari saya menukarkan miles untuk
terbang dari Vietnam ke Indonesia. Pilihan jatuh ke campuran antara Thai
Airways dan Singapore Airlines business class dari Hanoi ke Bangkok ke
Singapore ke Bali. Kenapa rutenya muter-muter? Karena mau nyoba 787-10-nya
Singapore Airlines, A359-nya Thai Airways, serta banyak lounge di Bangkok-Suvarnabhumi
Airport.
Dari Da Nang menuju Hanoi, saya beli tiket Vietnam Airlines
dengan harga miring banget. Sebelumnya saya liatin jadwal yang cocok ada Vietjet
Air dengan harga Rp800ribu-Rp1juta tanpa bagasi, tapi berkat fitur Price Alert
Traveloka saya nemu harga Rp360 ribu dengan Vietnam Airlines sudah termasuk
bagasi! Dengan status SkyTeam Elite dari GarudaMiles Gold saya bisa dapet extra
baggage juga. Win!
Seperti yang saya bilang di atas, pada bulan Agustus saya
beli tiket Avianca business class dari New York menuju Amerika Selatan setelah
berpikir plus uring-uringan selama 2 minggu. Rutenya adalah New York – Lima (via
Bogota) – Quito – Bogota (via Lima) – New York.
Tiket berikutnya yang dibeli adalah dari Jakarta ke Da Nang
via Kuala Lumpur. Awalnya banget pengen naik KLM business class dari Jakarta ke
Kuala Lumpur, namun apa daya karena ketidakpastian di kerjaan dan pas sudah
terlihat kejelasan harganya malah mahal, akhirnya saya beli Malaysia Airlines dari
Jakarta ke Kuala Lumpur lanjut AirAsia dari Kuala Lumpur ke Da Nang.
Tiket terakhir yang saya beli adalah dari Bali ke Jakarta.
Di satu sisi saya pengen sekalian naik Garuda Indonesia biar nggak jomplang-jomplang
banget gitu, abis business & first class masa naik Lion Air :( Iseng cek
harga business class, mahal banget sampe lebih dari Rp 4 juta. Karena harga tiket
domestic cenderung sama beli kapanpun selama kursi tersedia, saya menunda
pembelian sampai dapat promo dari online travel agent yang oke. Akhirnya saya
pilih juga naik Garuda Indonesia dengan harga sekitar Rp 1,4 juta.
Beberapa hari
setelah issued saya inget Garuda Indonesia punya program upgrade dengan miles. Setelah
dicek, ternyata biayanya hanya 8.000 miles untuk sekali jalan dari Bali ke
Jakarta! Karena miles saya cukup, langsung di akhir pekan ke kantor Garuda
Indonesia di Senayan City untuk upgrade tiket. Ternyata ada diskon 20% upgrade
miles juga, jadi bisa nyimpen miles buat kapan-kapan deh. Nggak ada biaya tambahan
pula. Happy! Awalnya saya pilih flight GA421 dengan 777-300ER, namun flight-nya
di-cancel. Untung banget di hari itu ada flight dengan kursi business class baru model super diamond (reverse herringbone), jadi saya langsung minta pindah ke flight tersebut dan
diberikan. Yay! Akhirnya ngerasain juga super diamond ini setelah bulan
Februari lalu kena downgrade ke 737-800 ketika terbang dari Singapore ke Jakarta.
Beginilah rute lengkap liburan saya kemarin.
31,454 miles!
Seneng banget setelah selesai liburan kali ini. Bisa
mengunjungi negara baru dan naik business (plus first class) pula di kebanyakan
penerbangan. Biasanya kan cuma 1-2 kali aja dari belasan kali terbang. Semoga
liburan berikutnya bisa se-balanced ini aamiin!
Ayah dan Mama ikutan excited jadi ikut nganter ke bandara :D
WOW mantap banget F cuma USD 840 ke NYC Ky! Gila, gila, gila!! Btw kalau harga segini tergolong mistake fare nggak sih? Deg-degannya kalau mistake fare kan kalau gak di-honor sama airline-nya ya, hahaha.
ReplyDeleteIh iya sama kemarin aku naik Garuda business class dari HKG ke CGK. Pas beli tiketnya pesawatnya A332, tapi kemudian dua minggu sebelumnya di-downgrade ke B738. Mana dapat B738 yang bapuk lagi (dan kayaknya sudah kena densifikasi soalnya safety demonya manual, hahaha). Beda banget ya, lie-flat jadi angled seat, hahaha...
Iya tiket pesawat domestik sekarang harganya pada di subclass Y, ya udah belinya mending nunggu pas uda deket-deket hari H aja ya :P .
Btw kalau boleh tahu website-nya apa Ky yang kamu pantengin itu? Aku hampir setiap hari ngecek FlyerTalk dah, hahaha. Tapi ya karena forum jadi kadang agak telat juga infonya.
Super duper amazing value sih itu beyond "mantap" haha. Yep, definitely a "M-fare" dan beneran ngerasain "yaudah lah gak mungkin di-honor juga". Makanya kaget dan seneng banget pas tau akhirnya di-honor!
DeleteWah emang nih Garuda berarti bener-bener suka rese downgrade jenis pesawat tanpa memikirkan customernya yang bela-belain research demi mencoba sebuah jenis kursi :((
Aku ngecekin FlyerTalk itu, Ko. Emangg mesti rajin, makanya sekarang kalo bingung mau ngapain bukanya FT terus :p
Wahhh gokil!!!! seru banget perjalanannya mas.
ReplyDeletebtw beruntung banget dapat tiket murahh. Cathay Pacific emang dabest deh
Seru bangeeett! And yes, beruntung banget pula!
Delete