Melanjutkan tradisi yang saya coba bangun sejak tahun 2016,
tahun ini saya merayakan ulang tahun sambil jalan-jalan lagi. Berhubung ulang
tahunnya tergolong spesial yakni ke-26 di tanggal 26, saya berusaha membuatnya
memorable juga (cari-cari alasan).
Karenabacot panjang, tulisan kali ini lebih ke tahap perencanaan
dan preview dulu, nanti akan ada post terpisah mengenai perjalanannya serta
review pesawatnya.
Kenapa saya memilih program Lifemiles? Karena salah satu sweet
spot program ini adalah rate redemption penerbangan antara Eropa dan India di
first class “hanya” 60.000 miles. Selain itu yang penting adalah Lifemiles
sering menjual miles dengan harga relatif murah yakni sekitar 1,5 cent USD per
miles. Tuh saya kasih bocoran. Kalo mau coba Lufthansa First Class tanpa
terbang terlebih dahulu, bisa beli Lifemiles seharga USD 900 (Rp13 juta) plus
tax di bawah USD 100 (tergantung rute). Enaknya lagi kalau redeem dari
Lifemiles nggak perlu bayar fuel surcharge-nya Lufthansa yang cukup mahal. Di
rute yang kemarin saya ambil, tax-nya sekitar USD 90 dan surcharge sekitar USD
280. Kalau memilih untuk redeem dengan programnya Aegean juga butuhnya 60.000
miles, tapi total taxes dan surcharge-nya USD 370. Lumayan banget hemat USD 280
buat jajan di Eropa.
Karena
Berhubung belakangan ini saya sedang mengurus market
Thailand, jadwal libur saya juga mengikuti libur di sana. Sejak bulan Agustus
saya sudah mulai memikirkan birthday trip ini karena di awal Desember ada
tanggal merah 2 hari. Lumayan!
Rencana awal tentu saja adalah keinginan terbesar tentang pesawat yang belum terwujud, yakni mandi di pesawat. Namun setelah saya hitung-hitung termasuk biaya yang dibutuhkan untuk membeli miles, trip ini di luar budget haha ketawa sedih. Jadinya harus ditunda dulu. Pilihan berikutnya adalah mencoba Lufthansa First Class. Kenapa? Karena first class-nya terlihat sangat elegan ditambah bakal banyak pengalaman baru yang akan saya rasakan seperti mencoba First Class Terminal di Frankfurt, naik mobile Porsche dari lounge ke pesawat, mendapatkan amenity kits La Prairie yang mahal, serta memiliki bebek dari First Class Terminal!
Rencana awal tentu saja adalah keinginan terbesar tentang pesawat yang belum terwujud, yakni mandi di pesawat. Namun setelah saya hitung-hitung termasuk biaya yang dibutuhkan untuk membeli miles, trip ini di luar budget haha ketawa sedih. Jadinya harus ditunda dulu. Pilihan berikutnya adalah mencoba Lufthansa First Class. Kenapa? Karena first class-nya terlihat sangat elegan ditambah bakal banyak pengalaman baru yang akan saya rasakan seperti mencoba First Class Terminal di Frankfurt, naik mobile Porsche dari lounge ke pesawat, mendapatkan amenity kits La Prairie yang mahal, serta memiliki bebek dari First Class Terminal!
Merencanakan Terbang dengan Lufthansa First Class
Setelah mempelajari beberapa cara termudah dan termurah
untuk mencoba Lufthansa First Class, saya memutuskan untuk mengumpulkan miles
melalui program Lifemiles-nya Avianca. Ini juga yang akhirnya membuat saya
memutuskan untuk membeli tiket business class untuk eksplor beberapa negara diAmerika Selatan ketika liburan ke Amerika Serikat. Sekali mendayung dua-tiga
produk dicoba :p
Lufthansa First Class Signage
Awalnya saya menetapkan akan mengambil rute Frankfurt ke
Bangalore/ Bengaluru di India karena saya mau mencoba terbang dengan Boeing
747-8i! Setelah gagal terbang ketika liburan ke Chile, jadinya liburan kali ini
harus berhasil. Selain itu, rute setelah saya hitung jarak per harga milesnya,
rute ini paling “menguntungkan”! Weleh data driven banget orangnya :p
Selain itu saya memilih rute ini karena setengah perjalanannya adalah ketika masih ada matahari jadi hasil foto bisa lebih bagus. Flight-nya bakal sekitar 1 jam lebih pendek dibanding Bengaluru – Frankfurt, tapi yaudahlah 7,5 – 8 jam udah cukup buat menikmati.
Assessment rute yang paling "worth-it". The lower the miles per distance, the better.
Selain itu saya memilih rute ini karena setengah perjalanannya adalah ketika masih ada matahari jadi hasil foto bisa lebih bagus. Flight-nya bakal sekitar 1 jam lebih pendek dibanding Bengaluru – Frankfurt, tapi yaudahlah 7,5 – 8 jam udah cukup buat menikmati.
Berhubung Lufthansa baru membuka redemption first class
paling cepat 14 hari sebelum terbang, jadi saya coba cek pattern-nya dan untuk
rute ini ketersediaan lumayan oke, walaupun nggak tiap hari ada dan suka H-1
baru dibuka.
Mumpung udah di Eropa dan biar liburannya berfaedah, saya merencanakan pergi ke Itali dan Swiss juga kala itu untuk merasakan Swiss yang penuh salju dan merasakan Bernina Express karena sebelumnya di Swiss cuma lewat doang. Hitung berhitung, ternyata iterasi liburan kedua ini masuk budget. Hore!
Mumpung udah di Eropa dan biar liburannya berfaedah, saya merencanakan pergi ke Itali dan Swiss juga kala itu untuk merasakan Swiss yang penuh salju dan merasakan Bernina Express karena sebelumnya di Swiss cuma lewat doang. Hitung berhitung, ternyata iterasi liburan kedua ini masuk budget. Hore!
Karena tiket baru bisa dibeli paling cepat 14 hari sebelum
berangkat, hal berikutnya perlu dilakukan adalah bersabar dan berdoa supaya
nanti award-nya tersedia. Saya nggak mau melakukan pembelian apa-apa dulu
seperti tiket ke Eropa dan tiket pulang dari India karena kalo ternyata udah
beli tapi award nggak tersedia saya jadi sedih :( Visa nggak perlu dipikirin
karena masih berlaku sampai April 2021. Bener-bener racun dari segala racun
ini. Kalo gak punya visa mana mungkin kepikiran liburan kayak gini, tiket baru
dibeli 14 hari sebelum berangkat?!
Seiring berjalannya waktu, sejak awal Oktober saya cek pola
award rute Frankfurt ke Bangalore kok suka baru tersedia H-1 sampai H-3, bahkan
suka nggak ada sama sekali?! Oleh karena itu saya siapin back-up plan yakni
pilih rute sebaliknya yakni Bangalore ke Frankfurt. Alhamdulillah-nya rute ini
award availability-nya lebih baik. Walaupun kebanyakan flight-nya akan gelap
karena terbang jam 3 pagi, saya bisa menikmati first class sekitar 1 jam lebih
lama. Udah gitu pajaknya pun lebih murah jika berangkat dari India dibanding
berangkat dari Frankfurt. Rencana liburan pun harus berubah. Untung aja belom
beli tiket lainnya.
Menukarkan Alaska Mileage Plan Miles ke Singapore Airlines Business Class
Di tengah penantian award ticket tersedia, suatu hari temen
saya ngasih screenshot kalo Suites Singapore Airlines dengan rute Singapore –
London – Singapore – Hong Kong di semua leg bisa dipesan dengan 35.000 miles
lewat program Alaska Airlines Mileage Plan!!! Jantung saya berhenti sedetik
kayaknya waktu itu. Saya coba mencari sendiri mengikuti screenshot teman saya
dan berhasil menemukannya! Saya punya sekitar 56.000 miles yang didapatkan
setelah terbang dengan Cathay Pacific First Class, jadi saya bisa beli tiketnya
langsung saat itu. Namun saya memikirkan beberapa hal:
- Saya sudah mencoba Singapore Airlines New Suites ketika terbang dari Hong Kong ke Singapore di tahun 2018
- Saya nggak punya visa UK dan harganya mahal. Ogah saya bayar dan merasakan keribetan hanya untuk sehari di London. Btw tiketnya hanya memperbolehkan kalian di Eropa kurang dari 24 jam karena nggak seharusnya bisa terbang dengan rute demikian.
Pencarian berpindah ke Eropa. Rute dengan first class
seperti Paris, Zurich, dan Franfkurt nggak ada yang first dan business class di
semua flight-nya, pasti ada leg yang ekonomi. Males lah ya.. (tengil). Oleh
karena itu fokus saya berganti ke business class A350 berhubung baru pernah coba business class di 787-10. Jadilah saya cari semua flight ke Eropa dan menemukan availability
di Amsterdam dan Barcelona di tanggal yang saya inginkan. Akhirnya saya pilih
Barcelona karena secara jarak Singapore ke Barcelona adalah rute terpanjang
kedua antara Singapore dan Eropa setelah Manchester. Sedikit lebih panjang loh
dari London. Berarti bisa lebih lama di business class!
Saya pilih rute Singapore – Barcelona – Singapore – Bangkok.
Balik ke Bangkok karena harus di kantor setelah tanggal perjalanan saya. Saya
akan menghabiskan 4 jam di Barcelona sebelum kembali ke Singapore dengan
pesawat yang sama. Kayaknya nggak akan capek karena kan tidurnya akan layak di
business class haha. Biayanya 25.000 miles dan sekitar USD 70 saja
sodara-sodara!! Hampir 30 jam di business class dan cuma bayar 25.000 miles?
Yes, please! 25.000 miles di GarudaMiles cuma dapet business class Jakarta –
Bali sekali jalan :p
Setelah tiketnya dibayar dan issued saya sadar kan udah
pernah coba 787-10 (yang akan dipakai di Singapore – Bangkok). Kenapa nggak ke
Hong Kong supaya bisa coba business class yang baru di A380?! Untungnya Alaska
Airlines memperbolehkan ganti tiket 1 kali secara gratis asal dilakukan dalam
24 jam setelah issued. Milesnya tetep sama, malah saya dapet “kembalian” USD
1,7 karena tax-nya lebih murah. Akhirnya rute saya ganti menjadi Singapore – Barcelona – Singapore – Hong Kong. Happy! (spoiler: A380-nya diganti ke 777 beberapa minggu sebelum berangkat. Sedih!)
Kelar booking saya langsung manage booking di web Singapore Airlines dan pilih kursi. Ajaibnya, saya bisa pilih kursi bulkhead di business class A350 yakni seat 11 dan 19 yang terkenal lega dan jauh lebih enak padahal seharusnya kursi itu cuma bisa dipesan oleh anggota PPS atau ketika online check-in bagi rakyat jelata. Alhamdulillah!
Singapore Airlines B777-300ER Business Class Seat
Kelar booking saya langsung manage booking di web Singapore Airlines dan pilih kursi. Ajaibnya, saya bisa pilih kursi bulkhead di business class A350 yakni seat 11 dan 19 yang terkenal lega dan jauh lebih enak padahal seharusnya kursi itu cuma bisa dipesan oleh anggota PPS atau ketika online check-in bagi rakyat jelata. Alhamdulillah!
Business class bulkhead seat Singapore Airlines A350
Business class seat reguler Singapore Airlines A350
Tiket pesawat ini menjadi back-up birthday trip saya jika
Lufthansa First Class nggak available.
Kembali Menanti Lufthansa First Class
Ketika lagi merencanakan rute liburan selama di Eropa, saya
sadar kenapa berhenti di Frankfurt padahal saya mau coba First Class Terminal.
Kalo berhenti di Frankfurt, saya nggak boleh masuk karena fasilitas tersebut
hanya untuk penumpang transit atau memulai penerbangan first class dari
Frankfurt. Saya cari penerbangan lanjutan ke negara di Eropa yang belum saya
kunjungi: Lisbon, Porto, Nice (ke Monaco), Florence/ Rome/ Pisa (ke San
Marino), Malta, Barcelona (ke Andorra), bahkan Reykjavik. Pengen banget ke
Liston/ Porto sebenernya, tapi Lifemiles-nya berulah. Padahal kalau cari leg
Frankfurt ke Lisbon/ Porto ada seat business class tersedia, namun kalo pilih
tiket terusan dari Bangalore ke Frankfurt ke Lisbon/ Porto flight nggak
tersedia tiketnya. Akhirnya saya settle dengan Nice.
Dengan memilih Nice juga saya bisa pilih penerbangan yang
transit di Zurich juga. Berdasarkan peraturan Lufthansa dan Swiss, saya bisa
mencoba Swiss First Class Lounge di Zurich! Mantep deh dengan 1 tiket bisa coba
Lufthansa First Class, Lufthansa First Class Terminal di Frankfurt, serta Swiss
First Class Lounge di Zurich! Tinggal berdoa yang kenceng award-nya tersedia
untuk tanggal yang saya inginkan.
Lufthansa First Class Terminal Frankfurt
Lufthansa First Class Terminal Frankfurt
Private Porsche ride to the plane!
Drive Porsche, Fly Lufthansa
Swiss First Class Lounge Zurich
Swiss First Class Lounge Terrace View
H-14 Sebelum Berangkat
Mendekati 14 hari sebelum terbang, saya beneran deg-degan
waktu itu haha. Lebay. Namun alhamdulillah nggak ada drama, tiket yang saya
inginkan dengan rute Bangalore – Frankfurt – Zurich – Nice tersedia. Kala itu
saya cuma punya sekitar 29.000 miles, sementara rute yang saya mau butuh
sekitar 62.000 miles.
Pas banget waktu itu Lifemiles ada promo model lain yakni transfer bonus ke account lain yang membuat harga milesnya turun dari 1,5 cent USD per miles menjadi sekitar 1,3 cent USD. Jadilah saya bikin account baru atas nama saya lalu transfer miles dari account lama. Berhasil loh. Langsung deh issued tiketnya. Begitu dapet PNR, langsung manage booking di web Lufthansa dan Swiss untuk pilih-pilih kursi. Hari itu langsung seneng banget! Total biaya sekitar USD 435 plus tax USD 90.
Pas banget waktu itu Lifemiles ada promo model lain yakni transfer bonus ke account lain yang membuat harga milesnya turun dari 1,5 cent USD per miles menjadi sekitar 1,3 cent USD. Jadilah saya bikin account baru atas nama saya lalu transfer miles dari account lama. Berhasil loh. Langsung deh issued tiketnya. Begitu dapet PNR, langsung manage booking di web Lufthansa dan Swiss untuk pilih-pilih kursi. Hari itu langsung seneng banget! Total biaya sekitar USD 435 plus tax USD 90.
Melengkapi Rencana Perjalanan
Saya akan memiliki waktu sekitar 5 hari 4 malam di Eropa.
Saya memutuskan untuk 2 malam di Nice supaya bisa ada 1 hari full di mana saya
bisa jalan-jalan ke Monaco dan eksplor Nice. Dua malam sisanya saya putuskan
untuk ke Andorra via Barcelona karena tiketnya paling murah dan jadwalnya pas
dibanding San Marino, Malta, Portugal, atau Iceland.
Tiket pertama yang saya beli adalah tiket dari Nice ke
Barcelona dengan easyJet, kemudian tiket dari Bangkok ke Bangalore dengan Air
India, lalu tiket dari Barcelona ke Singapore dengan Finnair via Helsinki, dan
terakhir adalah tiket dari Hong Kong ke Bangkok dengan Hong Kong Airlines.
Semuanya tiket ekonomi soalnya belum sanggup beli business dan first class kalo
harganya nggak miring banget hampir jatoh haha.
Pembelian keempat tiket tersebut dilakukan dalam 24 jam setelah issued tiket Lufthansa. Cepet banget karena udah sambil research juga sih pas nunggu, tapi ya tetep aja… bye money! Udah bertahun-tahun mau ganti laptop, kamera, atau hp, mikirnya lamaaa banget. Ini uang cepet banget ilang beli tiket pesawat.
Pembelian keempat tiket tersebut dilakukan dalam 24 jam setelah issued tiket Lufthansa. Cepet banget karena udah sambil research juga sih pas nunggu, tapi ya tetep aja… bye money! Udah bertahun-tahun mau ganti laptop, kamera, atau hp, mikirnya lamaaa banget. Ini uang cepet banget ilang beli tiket pesawat.
Untuk hotel saya akan 1 malam di Bangalore, lalu 2 malam di
Nice, dan 2 malam di Barcelona. Di Bangalore saya menginap di Hotel Shivas
Galaxy dekat bandara karena mau istirahat sebelum perjalanan panjang.
Di Nice saya menginap di hotel. Jarang banget nginep di hotel kalo liburan jauh karena mikirnya sayang berhubung saya sering di luar. Namun saya prediksi di Nice nggak banyak yang dilakukan dan karena winter harga hotelnya masih cukup terjangkau. Terlebih temen-temen saya baik banget ngasih kado ulang tahun gift voucher Traveloka jadi saya bayar hotelnya murah bangett!
Di Barcelona saya kembali ke habitat yakni hostel. Saya pilih Meeting Point Hostel karena bentuknya yang oke, harga murah, dan lokasi dekat stasiun.
Hotel Shivas Galaxy, Bangalore, India
Di Nice saya menginap di hotel. Jarang banget nginep di hotel kalo liburan jauh karena mikirnya sayang berhubung saya sering di luar. Namun saya prediksi di Nice nggak banyak yang dilakukan dan karena winter harga hotelnya masih cukup terjangkau. Terlebih temen-temen saya baik banget ngasih kado ulang tahun gift voucher Traveloka jadi saya bayar hotelnya murah bangett!
Hotel du Midi, Nice, France
Di Barcelona saya kembali ke habitat yakni hostel. Saya pilih Meeting Point Hostel karena bentuknya yang oke, harga murah, dan lokasi dekat stasiun.
Saya meninggalkan Barcelona tanggal 7 Desember dan baru akan
tiba di Bangkok tanggal 10 Desember. Selama itu juga saya nggak akan ketemu kasur.
Tanggal 7 saya akan “bermalam” di Finnair dari Helsinki ke Singapore, tanggal 8
saya akan bermalam di Singapore Airlines dari Singapore ke Barcelona, dan
tanggal 9 saya akan bermalam di Singapore Airlines dari Barcelona ke Singapore.
Berikut adalah jadwal penerbangan saya untuk birthday trip
usia ke-26.
02 Dec 05.40 – 08.25 Bangkok to Bengaluru (Air India Economy
Class)
03 Dec 03.35 – 09.00 Bengaluru to Frankfurt (Lufthansa First
Class)
03 Dec 13.05 – 13.55 Frankfurt to Zurich (Lufthansa Business
Class)
03 Dec 17.05 – 18.15 Zurich to Nice (Swiss Business Class)
05 Dec 14.00 – 15.30 Nice to Barcelona (easyJet Economy
Class)
07 Dec 10.40 – 15.40 Barcelona to Helsinki (Finnair Economy
Class)
07 Dec 23.55 – 17.15 (+1) Helsinki to Singapore (Finnair
Economy Class)
09 Dec 00.05 – 07.10 Singapore to Barcelona (Singapore
Airlines Business Class)
09 Dec 11.55 – 07.35 (+1) Barcelona to Singapore (Singapore
Airlines Business Class)
10 Dec 09.55 – 13.55 Singapore to Hong Kong (Singapore
Airlines Business Class)
10 Dec 17.00 – 19.15 Hong Kong to Bangkok (Hong Kong
Airlines Economy Class)
Kelihatannya akan capek di bagian kedua perjalanan ketika
saya balik ke Eropa, namun berhubung karena akan menghabiskan banyak waktu di
business class dengan flat bed-nya, saya siap menghadapinya!
Itinerary liburan selama di Eropa serta review penerbangan
dan lounge akan saya ceritakan di tulisan terpisah. Nantikan ya!
Waw keren banget jadwal perjalanannya Kak Eky! Pas di tengah-tengah baca pusing tapi mencoba memahami proses cari-cari tiketnya haha :') ditunggu lanjutan cerita birthday tripnya Kak
ReplyDeleteHaha iya kalo udah keasikan cerita jadinya terlalu detail dan panjang gini. Tapi semoga bisa membantu buat orang yang sukanya liburan ribet :))
DeleteKerennn bangettt masss.. sy sering mampir sejak mas ny post jalan2 sm papa mama nya ke europe pake bisnis class kalo gk sala. Duh, lgsg terinspirasi maksimal mau belajarin miles. Hahahha.. tq ya masss info2 nya..
ReplyDeleteHi Melvina,
DeleteSalah baca blog kayaknya :)) Aku belum pernah ke Eropa sama keluarga naik business class. Mahal banget soalnya pasti :P Semoga bermanfaat ya blognya!
jadi pengen ke Eropa tapi tabungan belum cukup :)
ReplyDeleteTahun depan setelah Corona langsung berangkat ke Eropa hehehe
ReplyDeletePemandangannya keren gila! Sumpah!
ReplyDeleteI enjoyed reading thiss
ReplyDelete