Duilee berat bener judulnya "panduan", udah kayak manual book aja. Tapi yaudah ya.
Kalo kalian mendapatkan visa Schengen, kalian bisa dateng ke negara-negara anggota Schengen (kecuali United Kingdom) dan Swiss yang totalnya kurang lebih berjumlah 26 negara. Nah, mayoritas dari negara-negara itu terletak berdekatan satu sama lain. Jadi rasanya kalo ke Eropa itu pengennya muterin ke semua negara tersebut. Tapi berhubung keterbatasan waktu dan — tentu saja — uang, maka saya pilih beberapa negara yang saya mau aja.
Untuk berpindah dari satu kota ke kota lainnya atau dari satu negara ke negara lainnya di Eropa, ada banyak pilihan transportasinya. Ada pesawat, kereta api, bis, ferry, atau numpang mobil orang. Nah karena udah ada beberapa orang yang nanya, sekarang saya mau jelasin yang perjalanan dengan kereta api. Spesifiknya adalah cara beli tiket kereta api antarkota atau antarnegara di Eropa secara online. Baik kan sayaa? *pamrih*
Pertanyaan yang paling sering saya dapet tentang pertiketan kereta di Eropa ini adalah: Lewat website mana saya bisa pesen tiketnya?
Kalo webnya udah kebuka, pilih kota keberangkatan yang kamu pengen.
Berikutnya bakal muncul halaman kota tersebut. Selanjutnya pilih kamu mau naik kereta ke mana.
Baru deh muncul penjelasan yang cukup lengkap tentang perjalanan kamu. Mulai dari harga tiket, beli di website mana, jenis-jenis kursi keretanya, kapan bisa pesen, dan informasi lainnya yang berkaitan. Ngebantu banget deh pokoknya!
Tapi untuk menjawab pertanyaan "Lewat website mana saya bisa pesen tiketnya?", rule of thumb-nya adalah di website masing-masing negara asal atau tujuan perjalanan kamu. Kalo mau jalan dari Jerman ke Perancis, berarti bisa pesen lewat web keretanya Perancis (SNCF) atau Jerman (Bahn.de). Beberapa website kereta negara-negara di Eropa adalah Italia (Trenitalia), Spanyol (Renfe), Belgia (Belgian Rail), dan sebagainya.
Udah tau teorinya, mari sekarang dipraktikan! Saya kasih contoh untuk pemesanan tiket antarkota dalam negeri (Italia) dan antarkota antarnegara (Belanda ke Jerman) dilengkapi dengan screenshotnya.
Berhubung saya mau pergi dari Pisa, jadi saya ketik "Pisa" di bagian from dan ternyata muncul beberapa pilihan stasiun dalam 1 kota.
Makjan, pilih yang mana?! Nah, ini kalian harus sedikit cari info mengenai stasiun yang kalian inginkan. Setelah googling, saya tau kalo saya harus berangkat dari Pisa Centrale dan turun di Roma Termini (Roma loh, bukan Rome—kalo Rome nanti nggak muncul Termini-nya). Kemudian pilih tanggal, mau cari kereta yang jam berapa, dan tiket untuk berapa orang. Setelah itu klik SEARCH.
Berikutnya akan muncul hasil pencariannya.
Dapat dilihat bahwa tiket termurah adalah 9 Euro. Dari seat61.com saya tau kalo beberapa rute kereta dalam negeri Italia itu punya sistem harga 9 Euro, 19 Euro, dan 29 Euro. Jadi harga awal itu 9 Euro, nanti kalo kuotanya udah terpenuhi maka akan habis dan muncul yang harganya 19 Euro. Baru 29 Euro yang terakhir muncul sebagai yang mahal. Tapi ini nggak di semua rute ya. Waktu itu dari pencarian saya sih nemu sistem ini di Florence–Rome dan Pisa–Rome. Dari seat61 saya tau kalo Trenitalia ini buka reservasi paling cepet 90 hari sebelum keberangkatan. Jadi kalo mau dapet tiket 9 Euro, saya saranin pesen tiketnya 90 hari sebelum berangkat.
Kalo udah pilih kereta yang diinginkan, klik aja pilihannya terus bakal muncul pilihan kelasnya: 2nd class atau 1st class.
Kalo mau murah, pilih 2nd class aja. Udah nyaman banget kok, lebih lega dari Shinkansen dan beberapa kereta Argo di Indonesia. Terus jangan lupa di kanan bawah centang "Choose the seat". Gratis kok! Lumayaan. Milih kursi ada di page selanjutnya.
Berikutnya isi data penumpang. Yang bener ya isinya. Namanya kayak di paspor, dan ngisi email yang bener karena nanti e-ticket-nya bakal dikirimin lewat email.
Untuk pembayaran, waktu itu saya pake kartu kredit. Saya lupa waktu itu dimintain apa nggak kartu kredit yang dipake buat bayar (maksudnya bisa beliin orang tapi yang punya kartu gak ikut pergi apa nggak), tapi kalo dicari di web-nya nggak ada peraturan tertulisnya sih.
Kalo udah selesai bayar, e-ticket-nya bakal masuk ke email. PDF-nya di print yaa. Tapi kata temen saya bisa sih simpen di HP, nanti petugasnya ngescan HP-nya gituu.
Gampang, kan? Nah sekarang saya mau jelasin yang antarnegara dari Amsterdam, Belanda ke Berlin, Jerman karena sedikit lebih rebek. Gimana sih katanya orang Jerman efisien?!
Buat beli tiket kereta dari Amsterdam ke Berlin, saya pilih website bahn.de yang merupakan websitenya kereta api Jerman. Seperti biasa, setelah masuk ke web-nya kalian bisa ganti tampilannya ke bahasa Inggris lewat pilihannya yang ada di kanan atas.
Sama kayak Trenitalia, untuk bagian from dan to-nya punya banyak pilihan setiap memasukkan nama kota. Nih, contohnya Amsterdam.
Tapi setelah cari tau, ternyata untuk rute saya itu dari Amsterdam Centraal menuju Berlin Hbf (Hauptbahnhof) yang mana keduanya merupakan stasiun utama di masing-masing kota. Kemudian masukin tanggal dan waktu keberangkatan serta jumlah tiket yang dibutuhkan.
Di halaman berikutnya bakal muncul hasil pencariannya.
Kolom "Chg" itu menyatakan jumlah transit ganti kereta yang dibutuhkan sebelum sampai ke tujuan. Kalo mau dapet keterangan yang lebih jelas untuk setiap pilihan, bisa klik "Show details for all" di bawah.
Setelah menimbang dan memutuskan, misalnya kalian pilih yang berangkat jam 18.35 dan sampe jam 04.22 dengan 1 kali ganti kereta. Klik "Check availability"
Kemudian masukin usia penumpang.
Saya juga nggak tau kenapa harus ngelakuin ini. Katanya sih umur 18-26 ada harga spesial, tapi begitu saya masukin umur yang agak tuaan bakal sama aja.
Berikutnya bakal muncul halaman buat milih jenis kereta. Untuk kereta dalam perjalanan saya, ternyata ada kereta City Night Line yang punya kereta tidur. Ada 2 jenis kereta tidur, yakni couchette dan sleeper. Couchette itu yang bentuknya kasur tumpuk, ada pilihan 4 bed dan 6 bed. Sementara kalo sleeper bentuk kasurnya nggak numpuk. Pilihannya ada yang single dan double. Untuk lebih jelasnya, bisa baca penjelasannya di seat61.com ini.
Waktu itu saya ada pilihan kursi biasa juga dengan harga yang paling murah (40 EUR). Tapi saya pengen banget coba kereta tidur, jadi saya pilih yang couchette 6 bed dengan harga 59 Euro (tapi sekarang udah jadi 60 Euro).
Berikutnya ada pilihan mau bikin account apa nggak. Kalo cuma sekali trip gini, pilih "book without registering" juga nggak masalah kok. Nanti bakal tetep bisa manage booking.
Selanjutnya ada pilihan mau tiket dalam bentuk apa. Pilih yang dikirim ke email aja. Selain itu ada pilihan mau pesen kursi apa nggak.
Untuk perjalanan kemarin, saya bakal naik kereta ICE dari Amsterdam ke Oberhausen dan City Night Line dari Oberhausen ke Berlin. Karena saya orangnya murahan, jadi saya nggak centang pilihan pilih kursi ini karena harganya yang 4.5 Euro. Saya mikirnya "yaudahlah orang keretanya malem juga, ngapain milih kursi. Duduk di mana aja boleh." Ternyata eh ternyata, untuk yang kereta ICE itu kalo kalian nggak pilih kursi berarti kalian bakal BERDIRI!!!!!
Kaget banget loh beneran waktu saya menemukan fakta ini. Namun ternyata, kalian boleh duduk kalo keretanya kosong. Lumayan sih, tapi ini lebih parah dari non-reserved ticket-nya Shinkansen. Kalo Shinkansen itu emang ada gerbong khususnya yang non-rev, jadi berebut kursinya sama orang-orang yang sama-sama "vulnerable" alias murni rebutan. Lah kalo ini, kalo gerbongnya penuh dan semuanya pada pesen kursi, ya udah apes deh berdiri sepanjang perjalanan tanpa ada belas kasihan. Jadi kalo emang naik ICE-nya dalam durasi yang lama atau males gambling bakal duduk apa berdiri, mending pesen kursi deh.
Kalo udah pilih kursi, berikutnya adalah pengisian data penumpang. Dalam tahap ini, kalian harus memilih dokumen apa yang bisa mengidentifikasi kalian. Dari pilihan yang ada, kalo kalian turis Indonesia yang liburan kayaknya cuma bisa pilih kartu kredit. Tapi kayaknya kartu kredit yang dipake buat identifikasi nggak mesti sama dengan yang dipake buat bayar, jadi kalian bisa beli pake credit card orang dan nanti buat identifikasi pake kartu debit aja pokoknya yang ada nama kalian dan nomer kartu.
Sama kayak Italia, pengisian nama penumpang harus dilakukan dengan bener dan e-ticket bakal dikirimin ke email yang dimasukin.
Berikutnya adalah pembayaran. Kalo nggak punya kartu kredit, bisa pilih PayPal.
Tahap terakhir sebelom pembayaran adalah overview pesanan kalian. Check dan re-check lagi semuanya, udah bener apa belom. Kalo udah, berarti bisa bayar.
Terakhir adalah cek email kalian (termasuk spam juga) karena bakal dikirimin e-ticket yang bisa diprint atau disimpen di HP buat pemeriksaan di kereta nanti. Jangan lupa dibawa juga ya bahan identifikasi kalian.
Note: penjelasan setiap kata di PDF itu bisa dibaca di sini karena bahasa Jerman semua :')
Selain tiket kereta api ketengan alias beli satu-satu, ada kalian juga bisa beli Eurail Pass. Eurail Pass ini ada banyak jenisnya, mulai dari Select Pass yang berlaku di 4 negara yang saling berdekatan (1 border), Regional Pass untuk 2 negara, One Country Pass, sampai Global Pass yang berlaku di 28 negara. Saya nggak milih ini karena harganya yang MUAKHAL (297 Euro untuk 5 hari kategori youth!) dan untuk beberapa kereta ada yang mesti bayar biaya reservasi. Saya cuma butuh 2 trip doang juga sih yang pake kereta, jadi nggak begitu butuh Eurail Pass. Kalo kalian menimbang-nimbang untuk beli Eurail Pass, diitung-itung dulu aja total harga tiket kalo beli satuan bakal lebih mahal apa nggak. Informasi tentang Eurail Pass bisa dibaca di sini. Dan kalo mau beli di Jakarta, Eurail Pass bisa didapatkan di Euro by Train.
Semoga post ini bisa membantu buat kalian-kalian yang mau liburan ke Eropa dan memilih perjalanan antarkota dengan kereta api. Kereta api di Eropa dari saya 2x naik sangat reliable kok, nyaman dan tepat waktu. Selamat berkereta api!
Kalo kalian mendapatkan visa Schengen, kalian bisa dateng ke negara-negara anggota Schengen (kecuali United Kingdom) dan Swiss yang totalnya kurang lebih berjumlah 26 negara. Nah, mayoritas dari negara-negara itu terletak berdekatan satu sama lain. Jadi rasanya kalo ke Eropa itu pengennya muterin ke semua negara tersebut. Tapi berhubung keterbatasan waktu dan — tentu saja — uang, maka saya pilih beberapa negara yang saya mau aja.
Untuk berpindah dari satu kota ke kota lainnya atau dari satu negara ke negara lainnya di Eropa, ada banyak pilihan transportasinya. Ada pesawat, kereta api, bis, ferry, atau numpang mobil orang. Nah karena udah ada beberapa orang yang nanya, sekarang saya mau jelasin yang perjalanan dengan kereta api. Spesifiknya adalah cara beli tiket kereta api antarkota atau antarnegara di Eropa secara online. Baik kan sayaa? *pamrih*
INFORMASI UMUM
Waktu itu saya juga bingung, tapi terus saya bertemu dengan website tentang perjalanan dengan kereta api termahsyur yang pernah saya baca: Seat61.com! Di dalem web ini ada segambreng info tentang kereta api di seluruh dunia, mulai dari ASEAN, Asia, Eropa, sampai Amerika. Hampir semua informasi yang kamu butuhin kayaknya bakal ditemuin di sini. Sini, saya ajarin cara makenya.Kalo webnya udah kebuka, pilih kota keberangkatan yang kamu pengen.
Tampilan web seat61.com
Berikutnya bakal muncul halaman kota tersebut. Selanjutnya pilih kamu mau naik kereta ke mana.
Tampilan web seat61.com
Baru deh muncul penjelasan yang cukup lengkap tentang perjalanan kamu. Mulai dari harga tiket, beli di website mana, jenis-jenis kursi keretanya, kapan bisa pesen, dan informasi lainnya yang berkaitan. Ngebantu banget deh pokoknya!
Tampilan web seat61.com
Tapi untuk menjawab pertanyaan "Lewat website mana saya bisa pesen tiketnya?", rule of thumb-nya adalah di website masing-masing negara asal atau tujuan perjalanan kamu. Kalo mau jalan dari Jerman ke Perancis, berarti bisa pesen lewat web keretanya Perancis (SNCF) atau Jerman (Bahn.de). Beberapa website kereta negara-negara di Eropa adalah Italia (Trenitalia), Spanyol (Renfe), Belgia (Belgian Rail), dan sebagainya.
Udah tau teorinya, mari sekarang dipraktikan! Saya kasih contoh untuk pemesanan tiket antarkota dalam negeri (Italia) dan antarkota antarnegara (Belanda ke Jerman) dilengkapi dengan screenshotnya.
TIKET KERETA ANTARKOTA DALAM NEGERI (ITALIA)
Waktu itu salah satu leg dalam perjalanan saya adalah dari Pisa menuju Rome. Biar gampang dan murah, saya mutusin buat naik kereta aja. Oleh karena itu saya buka web Trenitalia. Seperti pada umumnya, buat ganti tampilan webnya ke bahasa Inggris tinggal pilih di kanan atas.
Tampilan web Trenitalia
Berhubung saya mau pergi dari Pisa, jadi saya ketik "Pisa" di bagian from dan ternyata muncul beberapa pilihan stasiun dalam 1 kota.
Tampilan web Trenitalia: pilihan stasiun dalam 1 kota
Berikutnya akan muncul hasil pencariannya.
Tampilan web Trenitalia: hasil pencarian
Dapat dilihat bahwa tiket termurah adalah 9 Euro. Dari seat61.com saya tau kalo beberapa rute kereta dalam negeri Italia itu punya sistem harga 9 Euro, 19 Euro, dan 29 Euro. Jadi harga awal itu 9 Euro, nanti kalo kuotanya udah terpenuhi maka akan habis dan muncul yang harganya 19 Euro. Baru 29 Euro yang terakhir muncul sebagai yang mahal. Tapi ini nggak di semua rute ya. Waktu itu dari pencarian saya sih nemu sistem ini di Florence–Rome dan Pisa–Rome. Dari seat61 saya tau kalo Trenitalia ini buka reservasi paling cepet 90 hari sebelum keberangkatan. Jadi kalo mau dapet tiket 9 Euro, saya saranin pesen tiketnya 90 hari sebelum berangkat.
Kalo udah pilih kereta yang diinginkan, klik aja pilihannya terus bakal muncul pilihan kelasnya: 2nd class atau 1st class.
Tampilan web Trenitalia: memilih kelas kereta
Kalo mau murah, pilih 2nd class aja. Udah nyaman banget kok, lebih lega dari Shinkansen dan beberapa kereta Argo di Indonesia. Terus jangan lupa di kanan bawah centang "Choose the seat". Gratis kok! Lumayaan. Milih kursi ada di page selanjutnya.
Tampilan web Trenitalia: memilih kursi
Berikutnya isi data penumpang. Yang bener ya isinya. Namanya kayak di paspor, dan ngisi email yang bener karena nanti e-ticket-nya bakal dikirimin lewat email.
Tampilan web Trenitalia: memasukkan data pribadi
Untuk pembayaran, waktu itu saya pake kartu kredit. Saya lupa waktu itu dimintain apa nggak kartu kredit yang dipake buat bayar (maksudnya bisa beliin orang tapi yang punya kartu gak ikut pergi apa nggak), tapi kalo dicari di web-nya nggak ada peraturan tertulisnya sih.
Tampilan web Trenitalia: halaman pembayaran
Kalo udah selesai bayar, e-ticket-nya bakal masuk ke email. PDF-nya di print yaa. Tapi kata temen saya bisa sih simpen di HP, nanti petugasnya ngescan HP-nya gituu.
Tampilan web Trenitalia: PDF tiket kereta Italia
Gampang, kan? Nah sekarang saya mau jelasin yang antarnegara dari Amsterdam, Belanda ke Berlin, Jerman karena sedikit lebih rebek. Gimana sih katanya orang Jerman efisien?!
TIKET KERETA ANTARNEGARA (BELANDA – JERMAN)
Tampilan web bahn.de
Sama kayak Trenitalia, untuk bagian from dan to-nya punya banyak pilihan setiap memasukkan nama kota. Nih, contohnya Amsterdam.
Tampilan web bahn.de: pilihan stasiun di Amsterdam
Tapi setelah cari tau, ternyata untuk rute saya itu dari Amsterdam Centraal menuju Berlin Hbf (Hauptbahnhof) yang mana keduanya merupakan stasiun utama di masing-masing kota. Kemudian masukin tanggal dan waktu keberangkatan serta jumlah tiket yang dibutuhkan.
Di halaman berikutnya bakal muncul hasil pencariannya.
Tampilan web bahn.de: hasil pencarian
Kolom "Chg" itu menyatakan jumlah transit ganti kereta yang dibutuhkan sebelum sampai ke tujuan. Kalo mau dapet keterangan yang lebih jelas untuk setiap pilihan, bisa klik "Show details for all" di bawah.
Setelah menimbang dan memutuskan, misalnya kalian pilih yang berangkat jam 18.35 dan sampe jam 04.22 dengan 1 kali ganti kereta. Klik "Check availability"
Tampilan web bahn.de: hasil pencarian
Kemudian masukin usia penumpang.
Tampilan web bahn.de: masukkan usia
Saya juga nggak tau kenapa harus ngelakuin ini. Katanya sih umur 18-26 ada harga spesial, tapi begitu saya masukin umur yang agak tuaan bakal sama aja.
Berikutnya bakal muncul halaman buat milih jenis kereta. Untuk kereta dalam perjalanan saya, ternyata ada kereta City Night Line yang punya kereta tidur. Ada 2 jenis kereta tidur, yakni couchette dan sleeper. Couchette itu yang bentuknya kasur tumpuk, ada pilihan 4 bed dan 6 bed. Sementara kalo sleeper bentuk kasurnya nggak numpuk. Pilihannya ada yang single dan double. Untuk lebih jelasnya, bisa baca penjelasannya di seat61.com ini.
Tampilan web bahn.de: pilihan jenis gerbong kereta
Waktu itu saya ada pilihan kursi biasa juga dengan harga yang paling murah (40 EUR). Tapi saya pengen banget coba kereta tidur, jadi saya pilih yang couchette 6 bed dengan harga 59 Euro (tapi sekarang udah jadi 60 Euro).
Berikutnya ada pilihan mau bikin account apa nggak. Kalo cuma sekali trip gini, pilih "book without registering" juga nggak masalah kok. Nanti bakal tetep bisa manage booking.
Tampilan web bahn.de: pengisian data penumpang
Selanjutnya ada pilihan mau tiket dalam bentuk apa. Pilih yang dikirim ke email aja. Selain itu ada pilihan mau pesen kursi apa nggak.
Tampilan web bahn.de: pemilihan kursi
Untuk perjalanan kemarin, saya bakal naik kereta ICE dari Amsterdam ke Oberhausen dan City Night Line dari Oberhausen ke Berlin. Karena saya orangnya murahan, jadi saya nggak centang pilihan pilih kursi ini karena harganya yang 4.5 Euro. Saya mikirnya "yaudahlah orang keretanya malem juga, ngapain milih kursi. Duduk di mana aja boleh." Ternyata eh ternyata, untuk yang kereta ICE itu kalo kalian nggak pilih kursi berarti kalian bakal BERDIRI!!!!!
Kaget banget loh beneran waktu saya menemukan fakta ini. Namun ternyata, kalian boleh duduk kalo keretanya kosong. Lumayan sih, tapi ini lebih parah dari non-reserved ticket-nya Shinkansen. Kalo Shinkansen itu emang ada gerbong khususnya yang non-rev, jadi berebut kursinya sama orang-orang yang sama-sama "vulnerable" alias murni rebutan. Lah kalo ini, kalo gerbongnya penuh dan semuanya pada pesen kursi, ya udah apes deh berdiri sepanjang perjalanan tanpa ada belas kasihan. Jadi kalo emang naik ICE-nya dalam durasi yang lama atau males gambling bakal duduk apa berdiri, mending pesen kursi deh.
Kalo udah pilih kursi, berikutnya adalah pengisian data penumpang. Dalam tahap ini, kalian harus memilih dokumen apa yang bisa mengidentifikasi kalian. Dari pilihan yang ada, kalo kalian turis Indonesia yang liburan kayaknya cuma bisa pilih kartu kredit. Tapi kayaknya kartu kredit yang dipake buat identifikasi nggak mesti sama dengan yang dipake buat bayar, jadi kalian bisa beli pake credit card orang dan nanti buat identifikasi pake kartu debit aja pokoknya yang ada nama kalian dan nomer kartu.
Tampilan web bahn.de: pemilihan jenis identifikasi
Sama kayak Italia, pengisian nama penumpang harus dilakukan dengan bener dan e-ticket bakal dikirimin ke email yang dimasukin.
Tampilan web bahn.de: pengisian data penumpang
Berikutnya adalah pembayaran. Kalo nggak punya kartu kredit, bisa pilih PayPal.
Tampilan web bahn.de: pilihan metode pembayaran
Tahap terakhir sebelom pembayaran adalah overview pesanan kalian. Check dan re-check lagi semuanya, udah bener apa belom. Kalo udah, berarti bisa bayar.
Tampilan web bahn.de: konfirmasi akhir
Terakhir adalah cek email kalian (termasuk spam juga) karena bakal dikirimin e-ticket yang bisa diprint atau disimpen di HP buat pemeriksaan di kereta nanti. Jangan lupa dibawa juga ya bahan identifikasi kalian.
Tampilan web bahn.de: contoh e-ticket dalam bentuk PDF
Note: penjelasan setiap kata di PDF itu bisa dibaca di sini karena bahasa Jerman semua :')
EURAIL PASS
Eurail Pass (source)
Selain tiket kereta api ketengan alias beli satu-satu, ada kalian juga bisa beli Eurail Pass. Eurail Pass ini ada banyak jenisnya, mulai dari Select Pass yang berlaku di 4 negara yang saling berdekatan (1 border), Regional Pass untuk 2 negara, One Country Pass, sampai Global Pass yang berlaku di 28 negara. Saya nggak milih ini karena harganya yang MUAKHAL (297 Euro untuk 5 hari kategori youth!) dan untuk beberapa kereta ada yang mesti bayar biaya reservasi. Saya cuma butuh 2 trip doang juga sih yang pake kereta, jadi nggak begitu butuh Eurail Pass. Kalo kalian menimbang-nimbang untuk beli Eurail Pass, diitung-itung dulu aja total harga tiket kalo beli satuan bakal lebih mahal apa nggak. Informasi tentang Eurail Pass bisa dibaca di sini. Dan kalo mau beli di Jakarta, Eurail Pass bisa didapatkan di Euro by Train.
Semoga post ini bisa membantu buat kalian-kalian yang mau liburan ke Eropa dan memilih perjalanan antarkota dengan kereta api. Kereta api di Eropa dari saya 2x naik sangat reliable kok, nyaman dan tepat waktu. Selamat berkereta api!
Hehehe, UK tidak termasuk Schengen lho tetapi Uni Eropa. Sebaliknya Swiss tidak termasuk Uni Eropa tetapi Schengen :P .
ReplyDeleteTerima kasih ralatnya, Ko :D
DeleteIya itu UK sok-sok nggak mau gabung ke Schengen. Kan males kalo harus bikin visa lagi :(
thanks infonya bul
ReplyDeleteSip, semoga lancar liburannya :D
DeleteMas itu beneran identification card diatas kereta bisa pake kartu debit aja? Seketat apa sih peneriksaannya? Ga punya cc soalnya 😭
ReplyDeleteKayaknya sih bisa ya, soalnya mereka provide option itu dan kartu yang identifikasi nggak mesti sama dengan yang dipake buat bayar (mereka juga gabisa bedain kan debit dan kredit).
DeleteNah untuk seketat apa saya juga lupa, bahkan saya lupa waktu itu diminta kartunya juga atau paspor+tiket aja..
Hai Eki..
ReplyDeleteMau tanya boleh ya,
Kalau beli tiket ketengan gitu antar negara di europe kan dapetnya cuma kertas yang kita print sendiri, apakah itu tidak perlu divalidasi? kan di beberapa web bilang, kita kudu validasi tiket kereta tiap mau naik kereta di europe. Trus kalo beli eurail pass kan kudu reserve seat. Nah, kalo ketengan tuh, gak pake reserve seat lagi karena uda include waktu di web ya Ki?
Mohon pencerahannya ya Ki...
Many thanks,
Lina
Hi Lina,
DeleteKalo bentuk tiketnya beli dari internet, kemarin saya 2x naik sih nggak perlu validiasi. Tinggal print dan naik kereta karena mereka akan scan barcode-nya. Yang sepertinya butuh validasi itu kalo tiketnya kamu beli langsung di stasiun, misalnya kereta anytarkota yang beli on the spot atau tiket metro/subway.
Untuk reserve seat, dari 2x saya naik kemarin di DB Bahn bisa reserve seat tapi ada biaya tambahan 4 Euro. Saya nggak reserve sih kemarin, tapi tetep bisa duduk karena keretanya nggak terlalu penuh. Yang kedua naik Trenitalia, itu harga tiketnya udah include pilih seat.
Bang, saya mau beli tiket di website bahn ngga pernah bisa. Tulisannya sih credit card saya expired nya ngga valid. Padahal saya tanya pihak bank saya credit card saya normal dan bisa di pakai. Dan juga saya pakai buat beli tiket di website trenitalia juya bisa. Abang credit card buat transaksi di bahn pake apa ya?
ReplyDeleteSaya mau cari tiket kereta dari amsterdam-koln-dusseldorf
Mohon pencerahannya..
Halo Chalid,
DeleteSaya waktu itu pake kartu kredit Citibank dan nggak ada masalah.
Terima kasih infonya, penjelasannya detail jadi lebih mudah dipahami buat yang ingin travelling ke negara-negara di Eropa
ReplyDeleteTerima kasih juga sudah membaca, senang bisa membantu :)
DeleteTanya dong, kalo beli tiket langsung di stasiun lebih mahal/murah dari beli online? Ada ga yang dari amsterdam langsung italia gitu? thank you
ReplyDeleteKalo untuk kereta antarkota atau antarnegara biasanya lebih mahal, karena sistemnya akan akan release harga murah dulu, kalo habis akan naik harganya, dan naik terus. Jadi lebih baik lebi online kalau sudah fix jadwalnya.
DeleteHmm untuk kereta Amsterdam - Italia bisa baca-baca di seat61.com karena saya kurang tau. Di sana lengkap banget infonya.
Thanks info nya. Bermanfaat banget.
ReplyDeleteReally glad it helps!
DeleteThanks a lot informasinya
ReplyDeleteSenang bisa membantu, Regina!
DeleteHi Eki,
ReplyDeleteMohon pencerahan nya untuk rute paris ke zurich.
terimakasih
Zul
Halo Zul,
DeleteAFAIK nggak ada direct train Paris-Zurich, harus sambung di Geneva dulu. Tapi supaya lebih pasti bisa coba cari infonya di seat61.com karena lengkap banget.
Ah, yg beli di Jerman nggak rebek ah. Biasa aja. Coba beli di Belanda, kudu di print lho. E-ticket kok kudu di print. Aneh
ReplyDeleteHehe iya saya waktu itu baru pertama kali kan, jadi takut aja kalo ternyata harus di print. Tapi begitu di sana orang-orang juga cukup nunjukin HP yang ada e-ticket nya untuk di scan sama petugasnya.
Deletewihhh bisa pake kereta yaa untuk pergi ke negara tetangga :o , coba nek indo bisa gitu
ReplyDeletePagi pak...mohon infonyaa saya udh book di bahn.de sdh diemail juga confirm nyaa...tpi e ticket nyaa gaa dikirim yaa.. itu e-ticket dikirim nya biasanya brpa lama ya ?makasihhh yaaa
ReplyDeleteHalo,
DeleteAku langsung kok dapetnya. Bisa dicek spamnya juga kah? Hopefully udah masuk ya sekarang tiketnya...
Thanks for writing this! Really helpful : >
ReplyDeleteUdahhh kok...soalnyaa udah konfirmasi ....mudah2an di approve visa nyaa ..cuma nanti transit2 ribet gaaa mas ?
ReplyDeleteMau nanya dong kalo udh pesen tiket kereta dijkt lewat euro by train utk jerma dan italy .katanya udh divalidasi. Bener nga jd takut jg katanya di italy bisa kena denda kalo nga divalidasi.makasih sebelumnya
ReplyDeleteWah aku belum pernah pesen lewat euro by train..
Deletemohon pencerahannya kalau naik kereta di eropa itu spare waktunya sama dengan naik pesawat ga yah? maksudnya harus 2 jam sebelum keberangkatan harus di chek in, terima kasih sebelumnya
ReplyDeleteHi Kiki,
DeleteNggak kok. Saya biasanya 20-30 menit sebelum berangkat aja baru sampai di stasiun.
Klu ga ada kartu kredit gmn ? Gue orngnya ga mao ribet....
ReplyDeleteBisa ga pake kartu debit Mandiri ato BCA ?
Sepertinya bisa pakai Mandiri Debit Online yang fungsinya sama dengan kartu kredit. Kalau BCA Debit aku belum ada pengalaman nih.
DeleteMas, sy sm suami mau travelling 3 mgg ke eropa september mendatang. Turun & balik via Dusseldorf. Penginnya Jerman, Belanda, Belgia, Austria, Itali & Perancis. Ada saran kah untuk kota/negara tujuan selanjutnya dr Dusseldorf & balik lg ke Dusseldorf stlh 3 mgg? Makasih banyak🙏🙏🙏
ReplyDeleteBerhubung masuk dan keluarnya dari kota yang sama, baiknya pilih rute yang muter (searah jarum jam atau berlawanan).
DeleteDari Dusseldorf bias pilh 1/2 kota di Jerman, kalo first timer bisa Frankfurt/ Munich. Lanjut ke Prague sebelum ke Austria (Vienna/ Salzburg). Terus ke Itali utara (Milan/ Venice), ke Paris, Belgia (Brussels/ Gent/ Brugge/ Antwerp, pilih 1-2 kota), terakhir Amsterdam sebelum balik ke Dusseldorf.
Enjoy Europe!
Hi Mas Ref.. saya berencana jalan ke Eropa Agustus ini sekitar 2 minggu )max 20 hari), mulai Amsterdam, ke Masstrich (urus anak sekolah) nah,, apakah tepat kalau dr Masstricht ke Brussel - Paris - Jerman - Swiss - back Amsterdam.
ReplyDeletemohon masukannya mas, apakah udah tepat rutenya.. thanks
Hi Rahma,
DeleteBarusan aku cek lokasi Maastricht dan ternyata dia di selatan Belanda. Kalo maunya ke tempat yang kamu sebut, saran saya ubah dikit rutenya jadi: Amsterdam - Maastricht - Brussels - Paris - Swiss - Jerman - Amsterdam. Ini karena Paris dan Jerman lokasinya berjauhan, jadi baiknya mengunjungi Swiss diantara keduanya supaya nggak bolak-balik.
Enjoy Europe ya!
Hai mau tanya ni .. kalau kita pergi naik kereta antar negara apakah nanti kita ada turun di perbatasan ? Contoh nya seperti paris - brussels atau milan - geneva
ReplyDeleteUntuk chek in passpport dan bagasi lagi ?
seperti ketika kita naik kereta dari malaysia menuju singapore kan kita turun untuk chek in passsport dan segala macam ...
atau sekali turun aja stasiun utama nanti pas ketika sudah sampai ? Terima kasih..
Hi Javier,
DeletePengecekan di perbatasan ada tergantung kamu dari negara mana ke negara mana. Untuk negara yang kamu sebut (Perancis, Belgia, Italia, Swiss), nggak ada yang dicek kok berhubung masih di Schengen area. Jadi pas naik kereta nggak perlu turun di perbatasan.
Enjoy Europe!
Tolong tanya, klo mau ke amsterdam, paris, mt. Tittlis, munich, italy, gimana rutenya yang ga bolak balik yah ? Trims .
ReplyDeleteSampai Mt. Titlis masih ok, tapi setelah itu bakal bolak-balik berhubung dari Titlis Munich itu di utara sementara Italy di selatan.
DeleteAda alasan ke Munich kah? Saran aku kalo waktunya terbatas lebih baik pilih salah satu dan mengunjungi Italia. Bisa ke Milan dan Cinque Terre di Italia utara atau Rome dan Pisa di Italia selatan.
Halo, mau tanya, untuk beli tiket kereta dieropa apakah harus menggunakan kartu kredit?
ReplyDelete