Wednesday, August 23, 2023

Mudahnya Mendapatkan Visa on Arrival Zimbabwe

Pemegang paspor Indonesia bisa mendapatkan visa on arrival untuk masuk ke Zimbabwe. Ketika buka website evisa Zimbabwe (https://www.evisa.gov.zw), pemegang paspor Indonesia tidak bisa apply online. Tidak perlu juga apply online karena proses visa on arrival sangat mudah. Berikut adalah pengalaman saya mendapatkan visa on arrival di bandara Victoria Falls International Airport.

Pemandangan Victoria Falls dari sisi Zimbabwe

Ketika di dalam pesawat, pramugari South African Airways membagikan selembar kertas berupa immigration card yang perlu diisi. Saya kira ini lembaran arrival biasa, namun ternyata ini adalah lembaran yang akan digunakan untuk mengajukan visa on arrival. Sepertinya tidak semua pesawat membagikan lembaran ini ketika terbang, karena saya melihat banyak penumpang dari penerbangan sebelumnya dengan Airlink yang ngerumun di tangga turun menuju loket imigrasi dan mengisi kertas tersebut.

Lembar imigrasi Zimbabwe

Berhubung saya dan penumpang lain sudah mengisi, jadi kami bisa jalan ke depan. Pengecekan pertama dilakukan untuk memastikan bahwa form sudah diisi lengkap dan ditanya jenis visa yang dibutuhkan. Setelah itu akan diarahkan ke loket dengan nomor tertentu. Jangan ngide untuk asal pilih loket yang sepi karena bakal disuruh balik ke loket yang seharusnya.

Saya diarahkan ke loket 5. Petugas di loket 5 akan meminta pembayaran sesuai jenis visa. Visa single entry biayanya adalah USD25, sementara double entry biayanya USD45. Berhubung saya akan day trip ke Zambia, saya meminta visa double entry. Untuk pembayaran berdasarkan yang saya baca di internet katanya bisa menggunakan kartu kredit. Namun ketika saya tanyakan, petugasnya bilang prosesnya lebih lama karena harus minta approval sana-sini. Akhirnya saya bayar dengan uang tunai. Pembayaran menggunakan US Dollar karena ini kurs yang digunakan di Zimbabwe juga. Nggak harus uang pas karena saya kemarin diberikan kembalian.

Bukti pembayaran visa

Setelah proses di loket 5 selesai, saya diarahkan ke loket 6 untuk proses penerbitan visa. Penerbitan visanya manual alias petugasnya akan menulis dengan tangan di stiker visa, lalu stiker tersebut ditempel di paspor. Prosesnya sangat cepat dan mudah, tanpa diminta dokumen apa pun. Agak lama aja karena semua prosesnya manual, jadi antriannya panjang. Sehingga saran saya supaya gak lama nunggunya begitu keluar pesawat langsung buru-buru ke imigrasi aja.

Begini ya enaknya jadi orang yang paspornya kuat. Kalo pun gak bebas visa, bisa urus on arrival yang mudah dan cepat prosesnya.

Stiker visa Zimbabwe

Btw pas lagi nunggu stiker visa, ada orang yang lagi mau bayar visa di sebelah. Dia bilang ke petugasnya cuma ada kartu kredit dan Euro. Sama kayak giliran saya, petugasnya bilang kalo pake kartu kredit prosesnya ribet harus ini itu. Bulenya bilang terus gimana, ini cuma ada Euro dan kalian gak terima Euro. Apa yang terjadi selanjutnya? Petugasnya ngeluarin mesin EDC, proses pembayaran, kasih struk dari EDC-nya. Udah gitu doang. Mana ribetnya?!

Semua cap ditumpuk di halaman visa

Mudahnya mengurus visa Zimbabwe ini membuat saya berpikir visa Zambia akan sama mudahnya, apalagi mereka punya visa jenis day tripper alias bisa dipakai untuk masuk dan keluar Zambia di hari yang sama dari border yang sama. Cocok buat turis yang ingin melihat Victoria Falls dari kedua sisi, yakni Zimbabwe dan Zambia. Namun ternyata semua itu salah karena saya malah mengalami proses mendapatkan visa yang paling drama sejauh ini di perbatasan Zambia.

Basah-basahan di Victoria Falls sebelom pusing di border Zambia

No comments:

Post a Comment