Saya baru tahu maskapai Qatar Airways tahun 2013 ketika
saya beli tiket dengan rute Kuala Lumpur - Istanbul - Jakarta dengan harga
kurang dari Rp5 juta.
Pembelian tiket multi-city (pergi dan pulang bukan dari kota yang sama) ini kemudian terus saya gunakan sehingga beberapa kali mendapatkan harga yang lebih murah dibanding tiket pulang-pergi. Harga promo yang hampir tiap tahun ada bahkan kadang 2 kali dalam 1 tahun ditambah cara di atas menyebabkan semua pembelian tiket Qatar Airways saya selalu multi-city, baik itu open-jaw maupun double open-jaw:
Berdasarkan hasil coba-coba saya waktu itu, hampir nggak ada batasan pembelian tiket multi-city. Satu batasan yang saya tau cuma jumlah maksimal benua dalam 1 tiket adalah 3 benua. Tiket paling ekstrim yang saya beli, Sydney – Athens // Madrid – Jakarta memenuhi syarat ini, yakni Australia, Eropa, Jakarta makanya harga yang saya dapatkan tergolong murah. Saya juga pernah coba Bali – Johannesburg // Johannesburg – Helsinki dan masih mendapatkan harga yang masuk akal.
DEVALUASI QATAR AIRWAYS PRIVILEGE CLUB
ATURAN BARU TIKET MULTI-CITY
Kalau dulu bisa beli tiket single open-jaw di kota asal dengan rute Kuala Lumpur – Istanbul – Jakarta, sekarang sudah tidak bisa lagi.
Qatar Airways at Hamad International Airport
Pembelian tiket multi-city (pergi dan pulang bukan dari kota yang sama) ini kemudian terus saya gunakan sehingga beberapa kali mendapatkan harga yang lebih murah dibanding tiket pulang-pergi. Harga promo yang hampir tiap tahun ada bahkan kadang 2 kali dalam 1 tahun ditambah cara di atas menyebabkan semua pembelian tiket Qatar Airways saya selalu multi-city, baik itu open-jaw maupun double open-jaw:
- Kuala Lumpur – Istanbul – Jakarta (open-jaw)
- Kuala Lumpur – Amsterdam // Barcelona – Singapore (double open-jaw)
- Sydney – Athens // Madrid – Jakarta (double open-jaw)
- Hanoi – Warsaw // Helsinki – Jakarta (double open-jaw)
Rute tiket Qatar Airways yang pernah saya beli
Berdasarkan hasil coba-coba saya waktu itu, hampir nggak ada batasan pembelian tiket multi-city. Satu batasan yang saya tau cuma jumlah maksimal benua dalam 1 tiket adalah 3 benua. Tiket paling ekstrim yang saya beli, Sydney – Athens // Madrid – Jakarta memenuhi syarat ini, yakni Australia, Eropa, Jakarta makanya harga yang saya dapatkan tergolong murah. Saya juga pernah coba Bali – Johannesburg // Johannesburg – Helsinki dan masih mendapatkan harga yang masuk akal.
Semua berjalan dengan bahagia sampai saya bisa ke Eropa 3x
dalam 1 tahun haha. Hingga akhirnya negara api Gulf menyerang. Karena Qatar kena blokade dari negara Gulf lainnya seperti Saudi Arabia, Mesir, United
Arab Emirates, dan Bahrain, Qatar Airways harus mengurangi banyak frekuensi terbang ke
negara-negara tersebut, bahkan harus cari jalur terbang baru karena pesawat
mereka tidak diperbolehkan terbang di kawasan udara negara tersebut.
Krisis yang dimulai pada bulan Juni 2017 masih belum
selesai hingga sekarang. Untungnya hingga awal tahun 2018 seperti tidak ada dampak bagi penumpang dari sisi harga karena tidak mengalami kenaikan, bahkan mereka sempat memberikan promo di bulan Januari dimana tiket multi-city ke Eropa dan Amerika Serikat bisa dibeli dengan
harga di bawah Rp5 juta.
Efek sangat besar mulai terasa ketika pada akhir Mei 2018 mereka melakukan “enhancements”
ke membership program Privilege Club yang sangat saya sukai sampai
bela-belain bikin 1 tulisan sendiri. Yes, they called a massive devaluation as enhancements. Nilai miles dipotong dengan drastis dalam
semalam, dimana jumlah miles yang dibutuhkan untuk menukarkan award ticket ada
yang naik hingga 90%. Tidak hanya award ticket, upgrade dengan Qmiles dan
Qpoints juga sama-sama mengalami devaluasi. Saya sangat beruntung karena sudah
menukarkan hampir semua Qmiles untuk terbang ke Paris dan Qpoints yang
baru saya dapatkan sudah dihabiskan untuk upgrade. Jika saya telat
menggunakan Qpoints, tiket yang saya miliki sudah tidak bisa di-upgrade lagi.
Hal yang paling berasa bagi saya yang mampunya beli tiket
ekonomi dengan trik multi-city adalah mereka sudah menerapkan aturan yang jauh
lebih ketat untuk multi-city. Kenapa harus multi-city? Selain karena bisa menurunkan harga tiket, kalo liburan ke Eropa menurut saya lebih enak masuk dan keluar dari kota yang berbeda supaya tidak perlu bolak-balik.
Sebenarnya tidak ada aturan tertulis tentang multi-city yang baru, tapi sejauh ini ada 2 pola
yang saya temukan:
1. Hanya diperbolehkan
untuk single open-jaw di destinasi
Kalau dulu bisa beli tiket double open-jaw dengan rute Kuala Lumpur –
Amsterdam // Barcelona – Singapore, sekarang dibatasi menjadi Jakarta –
Amsterdam // Barcelona – Jakarta.
Sudah tidak bisa beli tiket Kuala Lumpur – Amsterdam // Barcelona – Singapore
Kalau dulu bisa beli tiket single open-jaw di kota asal dengan rute Kuala Lumpur – Istanbul – Jakarta, sekarang sudah tidak bisa lagi.
Harga tidak keluar untuk rute Kuala Lumpur – Istanbul – Jakarta
2. Titik open-jaw di destinasi harus
dalam 1 region, namun kali ini definisi region tidak sama dengan benua
Buat saya yang sukanya punya trip 2-in-1, nggak bisa lagi ngecek harga rute aneh kayak Jakarta – Johannesburg // Rome – Jakarta.
Dengan hilangnya keleluasaan multi-city, sekarang bagaimana dengan harganya? Menurut saya jadi mahal. Sekarang tiket termurah yang diiklankan oleh Qatar Airways
adalah sekitar Rp8,6 juta yang biasanya untuk rute pulang pergi dari Jakarta
atau Bali ke Istanbul, Stockholm, atau Copenhagen. Kadang Paris dan Amsterdam
kebagian juga dengan harga segini. Buat saya harga segini masih melebihi alokasi budget
yang hanya bisa mentolerir tiket ekonomi PP ke Eropa maksimal Rp6,5 juta.
Selain alasan harga yang sudah ada aturan tambahan ini, alasan
devaluasi Qmiles dan Qpoints juga bikin saya males untuk beli tiket Qatar
Airways lagi. Saya sudah memutuskan untuk tidak memperpanjang status Privilege
Club Gold (oneworld Sapphire) tahun depan. Jadi per akhir Maret 2019 saya kembali menjadi free
agent dan nggak bisa gegayaan masuk lounge keren ketika terbang di kelas ekonomi. Kecuali tiba-tiba ada penawaran menarik untuk dapetin status dengan mudah dan murah.
Semoga Qatar Airways segera khilaf dan memperbolehkan multi-city yang lebih leluasa, atau lebih khilaf lagi dengan kasih golden
ticket business class :p Apakah kalian merasakan hal yang sama dengan mahalnya tiket
Qatar Airways sekarang ini?
Mungkin mereka merasakan tekanan finansial Ky sehingga harus berusaha cut sana-sini, salah satunya yang kena kebetulan frequent flyer program-nya. Tapi itu devaluasinya gila ya kalau naiknya bahkan sampai 90% gitu!
ReplyDeleteCorrect. Blokade ini bikin mereka harus stop terbang ke UAE dan KSA yang sebelumnya frekuensinya banyak. Cost-cutting-nya dimana-mana, mulai dari customer operation (sekarang semuanya harus online), lounge akses yang dibatesin, on board, dan yang paling parah loyalty programnya :(
Delete