Monday, May 16, 2022

Perjalanan ke Antartika: Tips Memilih Cruise

Walaupun biasanya mahal dan murah itu relatif, liburan ke Antartika itu sepertinya mutlak mahalnya haha. Oleh karena itu cara paling mudah dan murah untuk menginjakkan kaki di Antartika adalah bergabung dengan sebuah cruise/ expedition dan berangkat dengan naik kapal. Ada opsi mendarat dengan pesawat di Antartika tapi harganya bikin geleng kepala.
 
Berikut adalah hal-hal yang saya pertimbangkan dalam memilih cruise/ ekspedisi yang akan membawa saya ke Antartika.


Titik Keberangkatan
Pertama kali saya tau ada tempat yang namanya Ushuaia di Argentina adalah ketika menonton The Amazing Race season 11 dan tempat ini digadang-gadang sebagai kota yang terletak di paling selatan dunia. Beberapa waktu kemudian saya tau bahwa karena lokasinya, kota ini menjadi titik keberangkatan menuju Antarctica Peninsula yang paling populer dan memiliki pilihan paling paket perjalanan yang beragam.
 
Berhubung ketika pertama kali merencanakan perjalanan ke Amerika Selatan di tahun 2016 dulu saya membaca informasi bahwa mengurus visa Argentina itu sangat susah, saya memiliki tekad untuk datang ke Ushuaia ketika suatu saat nanti. Oleh karena itu ketika mulai berencana ingin ke Antartika, keberangkatan dari Ushuaia menjadi pertimbangan saya yang pertama.

Keberangkatan dari Ushuaia

Selain Ushuaia, beberapa operator memiliki opsi keberangkatan dari Buenos Aires, Argentina dan Montevideo, Uruguay. Saya tidak memilih opsi ini untuk menghemat waktu karena dari kedua tempat ini hanya perlu waktu 3,5 jam untuk terbang ke Ushuaia, berbeda dengan kapal yang membutuhkan waktu lebih panjang.
 
Pilihan lain adalah dari Punta Arenas di Chile, namun opsinya tidak begitu banyak karena posisinya yang lebih utara dibanding Ushuaia sehingga waktu yang akan dihabiskan di perjalanan akan menjadi lebih lama. Ketika pandemi dan pemerintah Chile lebih dulu melakukan relaksasi perbatasan dibandingkan Argentina, beberapa operator ada yang mengubah titik keberangkatan dari Ushuaia ke Punta Arenas. Namun sekarang kebanyakan dari mereka sudah kembali ke Ushuaia lagi.
 
Waktu Perjalanan
Perjalanan ke Antartika hanya tersedia ketika musim panas di dunia belahan selatan, yakni dari bulan November hingga bulan Maret. Hal ini dikarenakan Antarcticaa Peninsula lebih mudah dilalui oleh kapal karena es yang lebih sedikit dibandingkan ketika musim dingin. Ngomong-ngomong walaupun namanya musim panas, Antartika tetep dingin ya apalagi kalo berangin.
 
Setelah baca-baca blog dan forum, dua hal besar yang menjadi pertimbangan ketika memilih tanggal keberangkatan adalah landscape/ pemandangan dan wildlife seperti apa yang mau dilihat. Wildlife ini maksudnya melihat hewan-hewan dan aktifitasnya.


Untuk landscape, jika ingin mendapatkan salju yang lebih banyak maka waktu terbaik adalah ketika awal musim yakni di bulan November dan Desember. Untuk wildlife, setiap bulan memiliki pola yang berbeda untuk setiap jenis fauna. Misalnya beberapa spesies penguin yang pada bulan November memasuki masa menetas, dilanjutkan masa mencari makan di Januari.
 
Dari website berikut saya menemukan semacam ringkasan timeline dari masing-masing fauna dan rekomendasinya. Oleh karena itu saya memilih keberangkatan di bulan Februari. Catatan penting: namanya wildlife tidak ada yang pasti atau digaransikan, tapi setiap operator akan selalu berusaha memberikan pengalaman yang terbaik untuk tamunya. “If weather permits” merupakan prinsip penting ketika di Antarctica Peninsula.

Timeline aktifitas alam di Antartika. Credit: AntarcticaCruise

Continental Landing
Sebelum filternya lebih detil lagi, saya ingin menekankan bahwa ternyata ada 2 jenis perjalanan ke Antartika, yakni perjalanan dengan continental landing dan perjalanan tanpa continental landing. Continental landing jika diterjemahkan ke Bahasa Indonesia adalah pendaratan di benua Antartika. Yes, ternyata ada operator yang tidak menawarkan continental landing. Sehingga yang dilakukan hanya berlayar di Antarctica Peninsula. Wildlife yang dilihat juga hanya bisa dari kapal.
 
Harganya cukup murah untuk tipe perjalanan ini, kalau nggak salah pernah lihat yang mulai dari USD4,000 untuk 12 hari perjalanan. Tapi tipe ini kurang direkomendasikan karena udah jauh-jauh ke Antartika tapi tidak menginjakkan kaki di benuanya dan tidak melihat wildlife lebih dekat sangatlah disayangkan. Lebih baik menyiapkan uang yang lebih banyak supaya pengalamannya bisa jauh lebih menyenangkan.

Pertama kali menginjakkan kaki di benua Antartika!

Tujuan dan Durasi Cruise
Setelah melakukan proses seleksi yang cukup mudah, mulai titik ini hingga ke bawah akan mulai ribet dan bikin pusing. Perlu niat, tenaga, dan waktu yang cukup untuk akhirnya bisa mendapatkan yang sesuai selera.
 
Secara garis besar, durasi perjalanan ke Antartika terbagi menjadi 2, yakni 10-14 hari dan 20-30 hari. Perjalanan 10-14 hari hanya akan mengunjungi Antarctica Peninsula sementara perjalanan 20-30 hari akan mengunjungi Falkland Islands dan South Georgia juga. Kedua tempat ini memiliki landscape dan beberapa wildlife yang berbeda dengan Antartika sehingga perjalanan akan lebih lengkap jika mengunjungi kedua tempat ini sekalian.

Lokasi South Georgia dan Falkland/ Malvinas Islands

Perjalanan dengan durasi di antara keduanya yakni 15-19 hari biasanya akan hanya fokus di Antarctica Peninsula namun akan perjalanannya akan makin ke selatan seperti menyebrangi Antarctic Circle di 66 derajat lintang selatan serta memiliki lebih banyak pendaratan baik di continent maupun di pulau di Peninsula.
 
Untuk perjalanan saya, karena pertimbangan waktu dan biaya saya harus memilih untuk perjalanan yang lebih singkat. Sebenarnya operator yang saya pilih memiliki paket dengan durasi 23 hari dengan penambahan harga yang masih bisa ditoleransi, namun saya tidak bisa kerja remote dari Antartika selama 3 minggu berhubung internet yang lambat. Little did I know ternyata per Januari 2022 kantor saya memiliki konsep unlimited leave selama diizinkan oleh masing-masing direct lead… Tapi ya berasa gimana gitu kalo minta cuti lama-lama. 
 
Pertimbangan lain dan cukup pentingnya adalah ketika saya melakukan pemesanan di bulan Oktober, salah satu atau kedua tempat tersebut (Falkland Islands dan South Georgia) masih memiliki peraturan yang sangat ketat untuk bisa landing sehingga akan makin banyak hal yang tidak pasti di perjalanan nanti.
 
Ukuran Kapal
Pendaratan di Antartika memiliki peraturan yang ketat untuk menjaga kelestariannya. Salah satunya adalah hanya boleh ada 100 orang yang melakukan pendaratan dalam waktu yang bersamaan. Jika dalam satu kapal ada lebih dari 100 orang, yang biasanya dilakukan adalah akan dibagi menjadi beberapa grup dan waktu yang bisa dinikmati untuk berjalan di daratan akan menjadi lebih sedikit.
 
Hal ini menjadi salah satu filter paling mudah namun menyulitkan juga. Saya harus pilih kapal yang maksimal penumpangnya adalah 120. Katanya ada toleransi hingga 120 orang sih, kalo strict banget di 100 orang bakal susah banget terpenuhi karena saya cuma nemu 1 operator yang salah satu kapalnya memiliki kapasitas 96 orang. Cukup banyak yang memiliki kapasitas 100-120 orang, ada juga yang 150-200 orang, bahkan lebih dari 200 orang.

Beberapa kapal di Ushuaia Port

Sisi positif dari kapal yang lebih besar adalah fasilitas di dalam kapal yang lebih baik dan lengkap, jadi mungkin dibuat supaya nggak bosen-bosen banget ketika harus menunggu giliran landing.
 
Operator Cruise
Setelah mengerucutkan kapal dengan maksimal 120 penumpang, kalian akan masih akan tetap dihadapkan dengan pilihan karena operator biasanya memiliki tanggal keberangkatan dari Ushuaia yang mirip-mirip, apalagi untuk durasi yang hanya 10-14 hari.
 
Rekomendasi dari orang lain baik langsung ataupun yang tersedia di internet (website, blog, atau forum) lah yang bisa membantu untuk menentukan operator. Untuk forum, saya banyak baca-baca dari TripAdvisor bagian Antarctic Adventure serta Cruise Critic. Namun seperti secara umum review yang diberikan tentu ada positif dan negatifnya. Sejujurnya saya pasti masih akan tetap bingung mau pilih yang mana kalau mengandalkan review saja. Lalu apa yang membantu saya untuk memutuskan operator?
 
Tentu saja harga! Untuk perjalanan yang saya inginkan, hanya ada 1 operator yang harganya masih sesuai budget saya dan fasilitas yang buat saya sih di atas ekspektasi. Review kebanyakan positif namun ada beberapa yang negatif juga. Untungnya yang negatif masih bisa saya toleransi. Selain itu secara komunikasi juga tergolong lancar sehingga saya bisa mendapatkan detail perjalanan serta membandingkan beberapa paket yang mereka tawarkan dengan mudah dan cepat sebelum akhirnya mengambil keputusan.
 
Jenis Kamar
Akhirnya sampai juga di pertimbangan terakhir saya yang sebenernya masih tetep bikin pusing. Ini yang bisa bikin budget bengkak karena harga yang biasanya muncul di awal adalah harga “mulai dari” alias untuk kamar termurah di kapal tersebut. Namun apakah kamar tersebut cocok?
 
Karena saya pergi sendiri, jelas saya sudah pasti akan sharing kamar dengan orang lain. Hal ini dikarenakan jika saya ingin kamar untuk saya sendiri, ada single supplement atau biaya tambahan hingga 70% dari harga sharing. Pertanyaannya saya mau sharing dengan berapa orang? Untuk kapal yang saya mau sebenarnya ada pilihan dua atau tiga orang. Saya sempat nemu operator yang dalam 1 kamar bisa ditempati 4 orang. Harganya pun tentunya lebih murah dibanding yang lain.
 
Jika pilih kamar sharing, kasur yang disediakan pasti tipe twin kok jadi pisah dengan orang lain. Nah tapi misahnya ini bahkan ada yang jenis kasurnya bunk bed alias atas bawah. Jadi jangan lupa diperhatikan ya sebelum memilih.
 
Pertimbangan lain yang bisa bikin harganya bervariasi adalah jenis jendela di kamar. Ada yang tipe porthole, ada yang jendela normal. Tentu saja yang porthole lebih murah dibanding normal. Apakah harganya berbeda hanya karena bentuk jendela? Ternyata bukan itu saja alasannya. Selain jenis jendela, kamar tipe porthole biasanya terletak di lantai paling bawah kapal.

Porthole

Sebagai orang yang belum pernah naik cruise terlebih ke Antartika, tentu saja saya nggak tau apa bedanya selain bentuk dan posisi. Namun ketika berada di kapal saya sepertinya paham kenapa harganya lebih murah: kalau kalian kebagian merasakan “Drake Shake”, pemandangan dari kamar akan… sangat tidak membantu mabuk laut/ sea sickness. Bahkan ketika saya di kapal, jendela di hallway dan restoran yang terletak di lantai bawah sampai ditutup supaya gak tambah pusing.
 
Porthole yang ditutup

Di post sebelumnya saya tulis bahwa saya kepincut untuk merealisasikan perjalanan ke Antartika karena harga yang ditawarkan. Harga tersebut adalah untuk 3 orang dalam satu kamar, tapi ternyata udah penuh dan tersisa kamar untuk 2 orang saja. Saya akhirnya setuju dan pilih kamar untuk 2 orang yang posisinya satu lantai di atas “lobby” kapal.
 
Hal yang membuat saya tetap memilih kapal ini adalah kamar yang terlihat mewah berdasarkan fotonya, begitu juga kamar mandi. Pas di kapal, saya seneng banget terutama dengan kamar mandinya. Walaupun nggak besar, tapi water heater selalu nyala, cepat panas, dan water pressure-nya sangat baik. Jauh lebih baik dari beberapa hotel yang pernah saya coba!
 
Ada tipe kamar yang lebih mahal namun nggak ada pilihan sharing (twin atau triple), jadi kalo mau sendirian harga yang harus dibayarkan adalah harga 2 orang (biaya single supplement = 100%). Untuk tipe ini, masing-masing kamar memiliki balkon sehingga bisa menikmati suasana luar. Namun seperti yang orang-orang di forum bilang, balkon ini rada kurang penting karena suhu yang dingin membuat orang males lama-lama di luar. Kalaupun mau menikmati suasana luar, bisa ke deck biasa aja nggak perlu dari balkon. Mungkin ini bisa jadi pertimbangan buat kalian yang akan pergi berdua namun mau menghemat pengeluaran.
 
Harga
Setelah banyaknya pertimbangan di atas, saya menjatuhkan pilihan untuk berangkat di pertengahan Februari 2022 selama 12 hari dengan operator Poseidon Expeditions di kapal MV Sea Spirit di kamar Superior Suite.

Kamar saya selama 10 malam
 
Sebenernya tadinya saya nggak mau kasih informasi harga karena tidak mau mengingat lagi betapa mahalnya cruise ini. Namun dengan asas keterbukaan dan supaya informasinya bisa lebih lengkap, berikut saya kasih lihat harga untuk keberangkatan tahun 2023 yang masih sama dengan perjalanan saya kemarin.
 
 
Ketika saya booking, saya dapet diskon makanya akhirnya pesan. Sejujurnya saya nggak tau bisa lebih murah lagi atau nggak, karena ketika saya coba bandingkan dengan beberapa online agent harganya sama namun saya nggak tau sebenarnya bisa dinego lagi atau nggak.
 
Setelah membandingkan beberapa aspek, menurut saya harga segini tergolong cukup murah. Ada beberapa operator yang punya harga lebih murah tapi fasilitasnya pun lebih rendah. Ada juga operator yang harganya lebih mahal namun secara fasilitas dan design kapan lebih baru dan lebih bagus. Semua kembali budget dan selera masing-masing.
 
Beli last minute = lebih murah?
Pertama kali tau ada cruise ke Antartika, salah satu tips yang diberikan untuk menekan harga adalah dengan booking last minute ketika kalian sudah berada di Ushuaia. Katanya harga yang didapatkan bisa start from USD4,000-5,000 untuk perjalanan 10-12 hari. Kenapa bisa murah? Karena daripada kosong, operator akan menjual dengan harga miring. Tidak ada perbedaan fasilitas yang didapatkan di kapal jika pesan last minute.
 
Walaupun sangat menggoda, hal ini tentu saja tidak cocok bagi saya yang emang udah niatnya menuju Antartika dari Ushuaia. Kan gak lucu kalo nekat last minute tapi ternyata nggak ada pilihan yang tersedia.
 
Ketika ngobrol dengan penumpang lain, ternyata ada yang memesan sekitar 3 hari sebelum keberangkatan. Dia adalah orang dari Taiwan yang sedang kerja di Paraguay. Berangkat ke Ushuaia niatnya buat ke Antartika, tapi kalo gak nemu yang harganya cocok dia gak jadi berangkat dan eksplor tempat lain lalu mencoba lagi di waktu lain. 

Setelah mengunjungi beberapa travel agent di Ushuaia dia menemukan yang cocok yakni di perjalanan bareng saya. Ketika iseng nanya berapa harga yang didapakan, dia nggak mau jawab dengan straightforward, melainkan hanya bilang bahwa dia bayar “much more expensive than the pre-pandemic last minute of USD5,000-6,000”. Nah silakan ditebak masing-masing deh tuh berapa biayanya.
 
Banyak dan kompleks kan pertimbangannya? Seperti yang saya bilang di atas, butuh niat yang kuat karena effort dan waktu yang diperlukan tidak sedikit. Semoga dengan tulisan ini, terutama dalam Bahasa Indonesia, dapat membantu sesama orang Indonesia merencanakan perjalanan ke Antartika. Soalnya pas saya cari-cari info sepertinya belum ada tulisan perjalanan ke Antartika dari orang Indonesia.

5 comments:

  1. Wahhh... biarpun belom bisa kesana. Tapi baca blog ini bisa bikin ikut ngerasain juga. Makasih ya...

    ReplyDelete
  2. Wah keren banget, kak, tulisannya.. Semoga suatu saat bisa ke sini juga.. Ini bener2 bisa jd panduan yg sangat membantu..

    ReplyDelete
  3. Thanks atas infonya Bro, menarik sekali

    ReplyDelete