Wednesday, September 12, 2018

Office Graduation Trip: Weekend in Singapore

Singapore at Night

Awal bulan Agustus lalu salah satu teman kantor saya resign setelah 2,5 tahun bekerja. Orang mah kalo resign biasanya kasih makanan aja udah lebih dari cukup ya, lah ini dia ngajak staycation coba. Mewah banget sih emang hidupnya. Baru beli rumah, punya banyak mobil, tas bermerk semua, liburan ke US naik business class (pake promo yang saya kasih tau haha), pas resign ngajak staycation pula! Idola banget deh teteh satu ini.

Teteh idola yang tengah

Rencanya dia mau bayarin hotel untuk staycation di Jakarta. Namun entah kenapa jadi banyak gaya dan akhirnya ke Singapore. Karena kami teman yang tau diri, tiketnya bayar sendiri kok :p Dia bayarin hotel yang cakep. Milih hotelnya pun ribet. Sebagai karyawan perusahaan yang data-driven, kita sampe bikin Google Sheet dan mempertimbangkan semuanya di sana.

Pilihan Hotel

Akhirnya dipilihlah hotel PARKROYAL on Pickering karena menurut dia dan yang lain paling hotelnya instagrammable, walaupun kalau dilihat kamarnya tergolong lebih kecil. Ikut aja deh saya.

Hari 1
Berhubung beli tiketnya masing-masing, jadi menyesuaikan dengan jadwal. Ada yang berangkat Jumat malem, ada yang berangkat Sabtu pagi, dan Sabtu siang. Saya sendiri naik Lion Air yang tiba di Singapore jam 9 pagi. Kala itu imigrasi di Terminal 3 lama banget prosesnya, padahal sepenglihatan saya yang berbaris di counter hanya penumpang Lion Air dan Qatar Airways. Sekitar 30 menit saya mengantri, hampir lebih lama dari imigrasi Istanbul yang 45 menit.

Pengennya naik ini

Tapi dapetnya ini

Setelah menunggu teman lain, sekitar jam 10.30 kami menuju hotel naik Grab. Sama dengan sewaktu di Paris, kalo rame-rame lebih baik naik Grab atau Uber dibanding MRT atau bis karena harganya beda tipis tapi jauh lebih praktis karena langsung sampai di lobby hotel. Kalo naik MRT biayanya sekitar 2.5 SGD, naik Grab berempat dan per orangnya sekitar 4 SGD. Perjalanan juga lebih cepat, yakni sekitar 25 menit menuju PARKROYAL on Pickering di kawasan Chinatown (Pickering Road) dibanding hampir 1 jam jika naik MRT.

PARKROYAL on Pickering Singapore Entrance

Karena belum bisa masuk kamar, jadinya kami titip semua barang dan pergi makan siang. Berhubung saya udah ada janji di Apple Store Orchard Road untuk mengganti baterai iPhone, jadi saya nggak ikutan. Sambil nunggu baterai iPhone-nya diganti, saya ketemuan dengan Ojan yang emang lagi kerja di Singapore. Saya diajak ke salah satu mall di kawasan Orchard dan makan ala Korea yang bebas pilih isinya apa, nanti digorengin. Enak!

Lupa nama makanannya apa, tapi ikannya enak!

Sekitar jam 4 sore saya ke Apple Store untuk ambil iPhone lalu ketemuan dengan teman kantor di hotel. Berhubung waktu itu hari Sabtu sebelum National Day Parade, jadi ada pertunjukan kembang api di kawasan Marina Bay. Yesss untuk pertama kalinya saya akan foto kembang api dengan kamera yang sekarang. Terakhir liat kembang api yang bagus tuh pas tahun baru 2015 di Berlin tapi semua fotonya pake handphone. National Day Parade sendiri merupakan acara perayaan hari kemerdekaan Singapura yang jatuh tanggal 9 Agustus. Menjelang hari-H, tiap Sabtu ada latihan pertunjukan kembang api di kawasan Marina Bay.

Karena sudah lapar, kami jalan kaki menuju kawasan Chinatown untuk makan di Hawker Chan. Hawker Chan merupakan restoran yang mendapatkan rating one Michelin star untuk menu chicken rice and noodle. Ini merupakan makanan dengan rating Michelin yang paling murah di dunia loh. Oleh karena itu tidak heran kalau tempatnya ramai sekali waktu itu sampai cukup susah dapetin tempat untuk 7 orang.

Hawker Chan Chinatown

Jujur menurut saya biasa aja makanannya, baik chicken rice maupun chicken noodle. Saya kurang suka soya sauce sih, jadi mungkin itu yang bikin nggak masuk di lidah.

Hong Kong Soya Sauce Chicken Rice

Hong Kong Soya Sauce Chicken Noodle

Selesai makan, kami menuju The Promontory @ Marina Bay untuk melihat pertunjukan kembang api. Sebelumnya saya udah cari tau lokasi mana yang ok buat foto kembang api. Syaratnya harus keliatan landmark Singapore dalam 1 frame. Ada 1 tempat yang hasil fotonya bagus banget karena lengkap keliatan semua landmark Singapore kayak Marina Bay Sands, Singapore Flyer, Gardens by the Bay, tapi karena nggak tau lokasi tepatnya di mana dan kayak jauh banget tempatnya, jadi kami pilih The Promontory di kawasan Marina Bay.

Lokasi ideal (source)

Kami tiba sekitar jam 7.15 karena pertunjukan mulai jam 8 malem, tapi kawasan pinggir udah rameee banget. Untungnya saya bisa nyelip dan pasang tripod. Makasih auntie dari Jepang yang sudah menyisihkan sedikit spot-nya untuk saya :D

Pertunjukannya bagus sebenernya, tapi menurut saya masih kurang meriah karena kurang warna-warni dan suka banyak jeda yang cukup lama. Mungkin karena masih latihan ya, jadi nggak seheboh hari-H. Karena ini pertama kalinya saya foto kembang api dengan perlengkapan yang layak, hasilnya belum sekeren yang ada di bayangan. Tapi lumayan lah buat pemula :p

Kembang api!

Karena capek berdiri, kami bergegas cari cafe untuk duduk dan nyemil. Dipilihlah The Providore di kawasan Raffles Place. Karena sudah agak malem, kafe nggak begitu ramai jadi bisa foto-foto tanpa mengganggu yang lain.

Desserts

Hari 2
Karena emang niatnya staycation, jadi hari ini malas-malasan di hotel sampai check-out jam 1 siang. Kami ngecek area hotel termasuk area kolam renangnya yang punya design unik karena ada tempat ngobrol dengan design seperti sangkar burung. Pas banget nuansanya jadi kayak sarang burung di tengah hutan berhubung eksterior hotel ini banyak daunnya. FYI hotel ini mendapatkan banyak award yang berhubungan dengan eco-hotel. Review-nya menyusul ya!

Superior Twin Room

PARKROYAL on Pickering Singapore Exterior

PARKROYAL on Pickering Singapore Greeneries

Setelah check-out, kami menuju Bugis untuk pindah hotel berhubung semua kecuali saya baru akan pulang hari Senin pagi. Setelah menitipkan semua koper, kami ke Tiong Bahru untuk makan siang. Rencana awalnya mau makan di PS Café Petit Tiong Bahru, tapi waiting listnya lama dan petugasnya juga kayak hopeless kalo harus nyari tempat buat 7 orang. Akhirnya kami makan di Forty Hands.

Forty Hands Tiong Bahru

Awalnya saya kira nggak bakal kenyang karena menunya untuk brunch semua, tapi ternyata toast Mediterranean Lamb pesanan saya gede juga porsinya dan mengenyangkan.

Mediterranean Lamb

Selesai makan kami menuju ArtScience Museum yang terletak di kawasan Marina Bay. Saya baru tau gedung yang berbentuk lotus ini ternyata ArtScience Museum. Sebenernya saya nggak ngerti ada apa di museum ini, tapi karena yang lain pada mau ke sana jadi ikutan aja deh. Harga tiketnya 16 SGD dan kami beli lewat internet sebelum berangkat ke Singapore. Setibanya di pintu masuk museum kami tinggal menunjukkan PDF-nya dan bisa masuk.

Menarik sekali di dalamnya karena menggabungkan teknologi dan seni. Awalnya sih saya bingung setelah merasakan 2 ruangan yang cuma ditembak proyektor doang, tapi langsung norak pas masuk zona yang bisa gambar-gambar terus di scan dan muncul gambarnya di layar. Hahaha norak banget waktu itu.

Proyektor ombak

Scan gambar tema kota (ada juga yang temanya laut)

Bola warna warni

Kami menghabiskan waktu sekitar 1 jam di ArtScience Museum. Selanjutnya kami kembali ke hotel untuk bebersih. Saya sendiri hanya ambil koper karena harus pulang hari Minggu malam. Saya pulang dengan Malaysia Airlines via Kuala Lumpur. Agak muter karena ke Kuala Lumpur dulu, tapi itu tiket yang paling murah. Selain murah, dengan tiket ini berarti saya bisa mencoba 2 lounge oneworld di Singapore yang review-nya bagus-bagus yakni The Qantas Singapore Lounge dan British Airways Lounge. Bela-belain deh ke Terminal 1 padahal pesawat saya take-off dari Terminal 2.

Sempet khawatir nggak bisa masuk ke Qantas Lounge karena katanya sering banget keramean, tapi untuuung aja hari itu bisa masuk. Saya order a la carte yang kala itu menunya ikan dori.

The Qantas Singapore Lounge

The Qantas Singapore Lounge

Nggak lama di Qantas Lounge, kemudian saya pindah ke British Airways Lounge yang berada di dekat Qantas Lounge. Jauh lebih sepi, tapi makannya nggak ada yang a la carte.

British Airways Lounge Changi Airport

British Airways Lounge Changi Airport

Berhubung pesawat dari Kuala Lumpur ke Jakarta baru akan terbang hari Senin pagi, saya bermalam di Kuala Lumpur. Untungnya saya terbang dengan Malaysia Airlines jadi bisa tidur di nap room yang berada di dalam Golden Lounge Satellite Terminal.

Nap room — bisa minta selimut juga

Hari 3
Bangun tidur, mandi, sarapan, lalu menuju gate untuk terbang menuju Jakarta.

Malaysia Airlines B738

Waktu landing pesawat saya dari Kuala Lumpur bersamaan dengan pesawat teman-teman saya dari Singapore. Jadi kami bisa sharing Blue Bird menuju kantor.

Terima kasih Taz atas traktiran staycation di Singapore-nya. Selain bisa seneng-seneng sebelum berpisah kantor, saya bisa foto kembang api, nginep di hotel bagus, ganti baterai iPhone, serta mencoba 2 lounge oneworld yang bagus di Changi Airport. Sukses selalu di kantor yang baru!

11 comments:

  1. Jadi di jogja ada singapur???? (((Netizen ngamuk selalu dikibulin))) ������

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kebetulan ada 2 nih yang resign, yang satu liburannya ke Singapore yang satu ke Jogja. Ditunggu yah netizen cerita yang ke Jogja.

      Delete
  2. Huaaa, mantap banget Ky itu sampai dihitung price per sqm-nya segala! Lol.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kan data-driven jadi semua baiknya bisa dikuantifikasi :p

      Delete
  3. duh sosialita liburannya yang paling deket ke singapore ya kak. di sana kayaknya ga da pemandangan jelek deh ya

    ReplyDelete
  4. mas ..

    The Qantas Singapore Lounge dan British Airways Lounge --> ini free atau berbayar? atau cara masuk nya gmn?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ini gratis untuk penumpang business class dengan maskapai anggota oneworld dan elite member oneworld (Sapphire/ Emerald).

      Delete
  5. oh ketinggalan .. untuk nap room nya free juga kah? khusus penumpang malaysia airlines y?

    thanks

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nap room free untuk yang punya akses masuk ke lounge-nya.

      Delete
  6. Hai kak. Numpang tanya, pesen grab di spore itu aplikasinya sama kayak yg di indo ga?

    ReplyDelete