Singapore at Night
Awal bulan Agustus lalu salah satu teman kantor saya resign setelah 2,5 tahun bekerja. Orang mah kalo resign biasanya kasih makanan aja udah lebih dari cukup ya, lah ini dia ngajak staycation coba. Mewah banget sih emang hidupnya. Baru beli rumah, punya banyak mobil, tas bermerk semua, liburan ke US naik business class (pake promo yang saya kasih tau haha), pas resign ngajak staycation pula! Idola banget deh teteh satu ini.
Rencanya dia mau bayarin hotel untuk staycation di Jakarta. Namun entah kenapa jadi banyak gaya dan akhirnya ke Singapore. Karena
kami teman yang tau diri, tiketnya bayar sendiri kok :p Dia bayarin hotel yang cakep. Milih hotelnya pun ribet. Sebagai karyawan perusahaan yang
data-driven, kita sampe bikin Google Sheet dan mempertimbangkan semuanya di
sana.
Pilihan Hotel
Akhirnya dipilihlah hotel PARKROYAL on Pickering karena
menurut dia dan yang lain paling hotelnya instagrammable, walaupun kalau dilihat kamarnya tergolong lebih kecil. Ikut aja deh saya.
Berhubung beli tiketnya masing-masing, jadi menyesuaikan
dengan jadwal. Ada yang berangkat Jumat malem, ada yang berangkat Sabtu pagi,
dan Sabtu siang. Saya sendiri naik Lion Air yang tiba di Singapore jam 9 pagi. Kala
itu imigrasi di Terminal 3 lama banget prosesnya, padahal sepenglihatan
saya yang berbaris di counter hanya penumpang Lion Air dan Qatar Airways.
Sekitar 30 menit saya mengantri, hampir lebih lama dari imigrasi Istanbul yang 45 menit.
Setelah menunggu teman lain, sekitar jam 10.30 kami menuju
hotel naik Grab. Sama dengan sewaktu di Paris, kalo rame-rame lebih baik naik
Grab atau Uber dibanding MRT atau bis karena harganya beda tipis tapi jauh lebih praktis
karena langsung sampai di lobby hotel. Kalo naik MRT biayanya sekitar 2.5 SGD,
naik Grab berempat dan per orangnya sekitar 4 SGD. Perjalanan juga lebih cepat, yakni sekitar 25 menit menuju PARKROYAL on Pickering di kawasan Chinatown (Pickering Road) dibanding hampir 1 jam jika naik MRT.
PARKROYAL on Pickering Singapore Entrance
Sekitar jam 4 sore saya ke Apple Store untuk ambil iPhone
lalu ketemuan dengan teman kantor di hotel. Berhubung waktu itu hari Sabtu
sebelum National Day Parade, jadi ada pertunjukan kembang api di kawasan Marina
Bay. Yesss untuk pertama kalinya saya akan foto kembang api dengan kamera yang
sekarang. Terakhir liat kembang api yang bagus tuh pas tahun baru 2015 di Berlin
tapi semua fotonya pake handphone. National Day Parade sendiri merupakan acara
perayaan hari kemerdekaan Singapura yang jatuh tanggal 9 Agustus. Menjelang hari-H, tiap Sabtu ada latihan
pertunjukan kembang api di kawasan Marina Bay.
Karena sudah lapar, kami jalan kaki menuju kawasan Chinatown
untuk makan di Hawker Chan. Hawker Chan merupakan restoran yang mendapatkan rating one
Michelin star untuk menu chicken rice and noodle. Ini merupakan makanan
dengan rating Michelin yang paling murah di dunia loh. Oleh karena itu tidak
heran kalau tempatnya ramai sekali waktu itu sampai cukup susah dapetin tempat
untuk 7 orang.
Jujur menurut saya biasa aja makanannya, baik chicken rice
maupun chicken noodle. Saya kurang suka soya sauce sih, jadi mungkin itu yang
bikin nggak masuk di lidah.
Selesai makan, kami menuju The Promontory @ Marina Bay untuk
melihat pertunjukan kembang api. Sebelumnya saya udah cari tau lokasi mana yang
ok buat foto kembang api. Syaratnya harus keliatan landmark Singapore dalam 1
frame. Ada 1 tempat yang hasil fotonya bagus banget karena lengkap keliatan
semua landmark Singapore kayak Marina Bay Sands, Singapore Flyer, Gardens by
the Bay, tapi karena nggak tau lokasi tepatnya di mana dan kayak jauh banget
tempatnya, jadi kami pilih The Promontory di kawasan Marina Bay.
Kami tiba sekitar jam 7.15 karena pertunjukan mulai jam 8 malem, tapi kawasan pinggir udah rameee banget. Untungnya saya bisa nyelip dan pasang tripod. Makasih auntie dari Jepang yang sudah menyisihkan sedikit spot-nya untuk saya :D
Lokasi ideal (source)
Kami tiba sekitar jam 7.15 karena pertunjukan mulai jam 8 malem, tapi kawasan pinggir udah rameee banget. Untungnya saya bisa nyelip dan pasang tripod. Makasih auntie dari Jepang yang sudah menyisihkan sedikit spot-nya untuk saya :D
Pertunjukannya bagus sebenernya, tapi menurut saya masih
kurang meriah karena kurang warna-warni dan suka banyak jeda yang cukup lama. Mungkin
karena masih latihan ya, jadi nggak seheboh hari-H. Karena ini pertama kalinya
saya foto kembang api dengan perlengkapan yang layak, hasilnya belum sekeren
yang ada di bayangan. Tapi lumayan lah buat pemula :p
Karena capek berdiri, kami bergegas cari cafe untuk duduk dan
nyemil. Dipilihlah The Providore di kawasan Raffles Place. Karena sudah agak
malem, kafe nggak begitu ramai jadi bisa foto-foto tanpa mengganggu yang lain.
Hari 2
Karena emang niatnya staycation, jadi hari ini malas-malasan
di hotel sampai check-out jam 1 siang. Kami ngecek area hotel termasuk area kolam renangnya
yang punya design unik karena ada tempat ngobrol dengan design seperti sangkar
burung. Pas banget nuansanya jadi kayak sarang burung di tengah hutan berhubung
eksterior hotel ini banyak daunnya. FYI hotel ini mendapatkan banyak award yang
berhubungan dengan eco-hotel. Review-nya menyusul ya!
Superior Twin Room
PARKROYAL on Pickering Singapore Exterior
PARKROYAL on Pickering Singapore Greeneries
Setelah check-out, kami menuju Bugis untuk pindah hotel
berhubung semua kecuali saya baru akan pulang hari Senin pagi. Setelah
menitipkan semua koper, kami ke Tiong Bahru untuk makan siang. Rencana awalnya
mau makan di PS Café Petit Tiong Bahru, tapi waiting listnya lama dan
petugasnya juga kayak hopeless kalo harus nyari tempat buat 7 orang. Akhirnya
kami makan di Forty Hands.
Awalnya saya kira nggak bakal kenyang karena menunya untuk brunch
semua, tapi ternyata toast Mediterranean Lamb pesanan saya gede juga porsinya dan mengenyangkan.
Selesai makan kami menuju ArtScience Museum yang terletak di
kawasan Marina Bay. Saya baru tau gedung yang berbentuk lotus ini ternyata
ArtScience Museum. Sebenernya saya nggak ngerti ada apa di museum ini, tapi
karena yang lain pada mau ke sana jadi ikutan aja deh. Harga tiketnya 16 SGD
dan kami beli lewat internet sebelum berangkat ke Singapore. Setibanya di pintu
masuk museum kami tinggal menunjukkan PDF-nya dan bisa masuk.
Menarik sekali di dalamnya karena menggabungkan teknologi dan
seni. Awalnya sih saya bingung setelah merasakan 2 ruangan yang cuma ditembak
proyektor doang, tapi langsung norak pas masuk zona yang bisa gambar-gambar terus
di scan dan muncul gambarnya di layar. Hahaha norak banget waktu itu.
Kami menghabiskan waktu sekitar 1 jam di ArtScience Museum.
Selanjutnya kami kembali ke hotel untuk bebersih. Saya sendiri hanya ambil
koper karena harus pulang hari Minggu malam. Saya pulang dengan Malaysia
Airlines via Kuala Lumpur. Agak muter karena ke Kuala Lumpur dulu, tapi itu tiket yang paling murah. Selain murah, dengan tiket ini berarti saya bisa mencoba
2 lounge oneworld di Singapore yang review-nya bagus-bagus yakni The Qantas Singapore
Lounge dan British Airways Lounge. Bela-belain deh ke Terminal 1 padahal pesawat saya take-off dari Terminal 2.
Sempet khawatir nggak bisa masuk ke Qantas Lounge karena katanya sering banget keramean, tapi untuuung aja hari itu bisa masuk. Saya order a la carte yang kala itu menunya ikan dori.
The Qantas Singapore Lounge
The Qantas Singapore Lounge
Nggak lama di Qantas Lounge, kemudian saya pindah ke British Airways Lounge yang berada di dekat Qantas Lounge. Jauh lebih sepi, tapi makannya nggak ada yang a la carte.
British Airways Lounge Changi Airport
British Airways Lounge Changi Airport
Berhubung pesawat dari Kuala Lumpur ke Jakarta baru akan
terbang hari Senin pagi, saya bermalam di Kuala Lumpur. Untungnya saya terbang
dengan Malaysia Airlines jadi bisa tidur di nap room yang berada di dalam
Golden Lounge Satellite Terminal.
Hari 3
Bangun tidur, mandi, sarapan, lalu menuju gate untuk terbang
menuju Jakarta.
Waktu landing pesawat saya dari Kuala Lumpur bersamaan
dengan pesawat teman-teman saya dari Singapore. Jadi kami bisa sharing Blue
Bird menuju kantor.
Jadi di jogja ada singapur???? (((Netizen ngamuk selalu dikibulin))) ������
ReplyDeleteKebetulan ada 2 nih yang resign, yang satu liburannya ke Singapore yang satu ke Jogja. Ditunggu yah netizen cerita yang ke Jogja.
DeleteHuaaa, mantap banget Ky itu sampai dihitung price per sqm-nya segala! Lol.
ReplyDeleteKan data-driven jadi semua baiknya bisa dikuantifikasi :p
Deleteduh sosialita liburannya yang paling deket ke singapore ya kak. di sana kayaknya ga da pemandangan jelek deh ya
ReplyDeleteHaha ikutan aja akuu sama temen-temen :D
Deletemas ..
ReplyDeleteThe Qantas Singapore Lounge dan British Airways Lounge --> ini free atau berbayar? atau cara masuk nya gmn?
Ini gratis untuk penumpang business class dengan maskapai anggota oneworld dan elite member oneworld (Sapphire/ Emerald).
Deleteoh ketinggalan .. untuk nap room nya free juga kah? khusus penumpang malaysia airlines y?
ReplyDeletethanks
Nap room free untuk yang punya akses masuk ke lounge-nya.
DeleteHai kak. Numpang tanya, pesen grab di spore itu aplikasinya sama kayak yg di indo ga?
ReplyDelete