Saturday, December 8, 2018

Flight Review: Qatar Airways 777-300ER Qsuite Business Class from Doha to Sydney (+ Tips untuk Mencobanya!)

Saya menghadiahi diri sendiri naik Qsuite dalam rangka ulang tahun ke-25. Hampir 1 hari saya habiskan di Qsuite karena saya terbang tanggal 26 November jam 07.55 pagi waktu Doha dan mendarat keesokan harinya jam 06.25 pagi waktu Sydney. Total 14 jam di Qsuite! Sangat excited dengan penerbangan ini karena Qatar Airways dinobatkan sebagai maskapai dengan business class terbaik dan Qsuite dinobatkan sebagai kursi business class terbaik. Mereka pun berani kasih tagline "First in Business" ke Qsuite.


CHECK-IN
Sebagai penumpang yang terbang dengan rute Sofia – Doha – Sydney, seharusnya ketika di Doha saya bisa langsung masuk ke lounge. Tapi berhubung perlu nambah 1 bagasi yang perlu di check-in, saya ke luar imigrasi, mandi di arrival lounge, lalu ke check-in counter.

Di Hamad International Airport, penumpang business class ada jalur khusus untuk check-in, yakni line 2. Check-in berjalan lancar dan bagasi tambahan 1 langsung diberi tag untuk ke Sydney. Penumpang kelas bisnis mendapatkan jatah bagasi 40 kg. Setelah check-in, ada jalur security khusus, demikian juga imigrasi. Namun berbeda dengan ketika naik first class, nggak ada eskalator yang langsung nyambung ke lounge.

Dedicated business class check-in

LOUNGE
Saya mendapatkan akses ke Al Mourjan Business Class Lounge yang pagi itu ampun-ampunan ramenya. Walaupun udah kekenyangan di penerbangan sebelumnya, saya tetap menuju ruang makan yang terletak di lantai 2. Sama aja penuhnya, tapi untung ada 1 meja yang kosong. Saya cuma makan pancake pagi itu karena tau bakal makan lebih banyak di pesawat.

Al Mourjan Business Class Lounge Entrance

Qatar Airways QR906
Doha (DOH) to Sydney (SYD)
STD: 07.55 (GMT+3)
STA: 06.25+1 (GMT+11)
Boeing 777-300ER


BOARDING AND CABIN
Pesawat saya ke Sydney (dan lanjut ke Canberra) terbang dari gate D4 yang lokasinya bener-bener paling ujung. Ada kali saya jalan sekitar 20 menit dari lounge saking jauhnya.

A7-BEK, Boeing 777-300ER

Karena saya datengnya mepet, hampir semua penumpang sudah di ruang tunggu tapi memang belum ada pengumuman untuk masuk pesawat. Nggak lama kemudian, boarding diumumkan dan dimulai dari penumpang dengan kebutuhan spesial, lanjut dengan penumpang business class, Privilege Club dan oneworld elites, lalu terakhir penumpang kelas ekonomi.

Saya masuk dari pintu 1L dan disambut Myra, cabin manager yang bertugas kala itu. Karena banyak kali ya penumpangnya, jadi nggak dianterin ke kursi.

Kabin Qsuite menurut saya keren banget!! Penuh warna burgundy yang terlihat elegan. Total terdapat 42 Qsuite di 777-300ER yang terbagi ke dalam 2 bagian. Bagian depan ada 24 Qsuite dan bagian belakang terdapat 18 Qsuite.

Forward business class cabin

Konfigurasi kursi Qsuite ini ada beberapa macem, dengan layout 1-2-1. Untuk window seat, kursi berlabel A dan K menghadap belakang pesawat, sementara kursi berlabel B dan J menghadap depan. Kursi A dan K merupakan “true” window seat karena kursinya menempel ke badan pesawat, sementara kursi B dan J kursinya tidak langsung menempel ke badan pesawat.

Seat A dan K

Seat B dan J

Untuk kursi di tengah, kursi D dan G menghadap ke depan sementara E dan F menghadap ke belakang. Perbedaan lainnya adalah kursi E dan F saling menempel sehingga bisa dijadikan double bed, sementara kursi D dan G saling berjauhan.

Seat D dan G

Seat E dan F

Double bed (source)

Fitur istimewa Qsuite selain double bed adalah quad, dimana 4 kursi bisa dibuat berhadapan. Ini cocok kalau terbang dengan keluarga berjumlah 4 orang. Quad ini bisa dipilih di kursi 1 dan 2, 3 dan 4, 5 dan 6, 7 dan 8, serta 9 dan 10.

Quad (source)

Kalau kamu terbang sendiri, lewat manage booking online hanya bisa memilih kursi A atau K. Kalau mau mencoba keberuntungan dapet double bed, bisa contact @QRSupport lewat direct message Twitter dan minta dipilihkan kursi E atau F. Kalau beruntung kursi sebelahnya kosong, kamu bisa menikmati double bed!

SEAT
Dalam penerbangan ini saya memilih kursi 5A, “true” window seat yang duduknya menghadap belakang pesawat. Pengalaman pertama nih duduk menghadap belakang gini. Sempet khawatir takut berasa aneh-aneh, tapi nggak sama sekali kok. Paling pas pesawat-nya pushback dari gate aja berasa lucu karena kayak maju jalannya haha.

Seat 5A

Saya bakal jelasin secara mendetail ada apa aja di kursi saya. Pertama dan paling penting adalah kursinya ada pintu geser!! Jadi bisa ketutup penuh kursinya dan berasa seperti “suite”, mirip dengan new Suites-nya Singapore Airlines di A380 yang sempet saya ceritain di tulisan ini. Jadi berasa banget privacy-nya. Untuk take-off dan landing, kursi akan di-lock dalam posisi terbuka, sisanya selama penerbangan bisa ditutup terus.

Door closed

Untuk kursinya sendiri pas pertama liat dari foto kok kayak papan gosokan karena tinggi banget dan terlihat tipis padding-nya. Tapi pas udah didudukin sama aja nyamannya dengan business class 787 yang pernah saya naikin. Headrest-nya bisa disesuaikan naik atau turunnya dengan kenyamanan masing-masing.

Seat

Di sebelah kiri kursi ada personal storage yang isinya majalah, duty free, air mineral Evian, serta noise cancelling headphone. Handphone, dompet, bahkan laptop bisa dimasukin juga ke sini. Bagian personal storage ini bisa dinaikin untuk jadi arm rest ketika lagi duduk atau diturunin untuk memperluas bidang ketika mau tidur. Sementara itu di sebelah kanan ada arm rest yang bisa dinaikin atau diturunin juga.

Personal storage

Terdapat personal reading light yang intensitas terangnya bisa diatur serta coat hook.

Personal reading light

Dalam setiap kursi terdapat beberapa jenis colokan, yakni power socket, USB port, serta HDMI port. Di bagian atasnya terdapat banyak tombol untuk mengatur kursi. Dari kiri ke kanan, tombolnya digunakan untuk maju-mundur kursi keseluruhan, merebahkan kursi bagian atas, mengatur lumbar support, fitur massage (!!), mengubah kursi ke kasur, posisi lounging, posisi makan, posisi take-off dan landing, mengatur lampu di footwell, serta do not disturub.

Seat controller

Ports

Ketika do not disturb ini diaktifkan, nomor kursi di pintu akan berubah menjadi merah, penanda ke pramugari/a untuk tidak membuka pintu.

Do not disturb activated

Masing-masing kursi dilengkapi dengan 2 air nozzle sehingga jika gerah bisa mengatur aliran udara yang diinginkan.

Individual air nozzle

Tray table terlatak di bawah TV yang ukurannya besar (dan touchscreen). Masing-masing akan dijelaskan lebih lanjut di bagian food dan entertainment.

Dalam posisi kasur flat untuk tidur, footwell terasa lebih lega dibanding di 787 dan membuat tidur tetap nyaman.

Footwell

AMENITIES
Di kursi langsung tersedia 1 bantal tidur, 1 bantal relax (?), dan selimut yang terbungkus rapi.

Pillows and blanket

Selain itu terdapat juga amenity kit berisi perlengkapan untuk membuat penerbangan semakin nyaman seperti eye mask, kaos kaki, ear plug, lip balm, facial mist, dan sebagainya. Tas amenity-nya dari Brics dan kosmetik (lip balm, facial mist, dan moisturizer) dari Monte Vibiano. Tas-nya ini warna warni dan suka ganti tergantung season. Kali ini dikasih yang warna biru muda.

Amenity kits

Sebelum take-off, pramugari mendatangi saya untuk menawarkan piyama. Kalau dulu piyama yang dikasih nggak ada merk-nya, sekarang Qatar udah kerjasama dengan The White Company London untuk menyediakan piyama. Ada 2 pilihan ukuran, small dan medium. Saya pilih yang small dan surprisingly pas banget! Sebelumnya yang small masih kegedean di saya. Berhubung penerbangannya tergolong ultra long haul, di dalam piyama ada slippers juga.

Pyjamas and slippers

IN-FLIGHT ENTERTAINMENT
Nggak perlu takut bosen terbang 14 jam karena entertainment yang tersedia sangat baik. Ada TV berukuran besar yang touch screen.

Entertainment screen with touchscreen

Kalau mager pencet-pencet langsung di layar, bisa pakai controller. Berbeda dari controller di 787 yang lemot banget, controller ini sangat mudah dioperasikan untuk pilih konten.

IFE controller

Untuk konten, Qatar Airways menamakannya Oryx One. Kontennya sendiri ada banyak dan update. Film terakhir ada Mission Impossible: Fallout yang release 4 bulan sebelumnya. TV series juga banyak, begitu juga dengan musik. Nggak bakal kehabisan bahan tontonan deh pokoknya.

Noise cancelling headphone sudah tersedia di personal storage. Saya pertama kali tau ada jenis headphone noise cancelling ya dari Qatar Airways ini pas pertama terbang tahun 2017 kemarin. Awalnya ngira semua headphone sama aja, tapi ternyata ada headphone yang bisa bikin hampir nggak denger apa-apa lagi hahaha. Walaupun nggak bermerk kayak Singapore Airlines yang pakai headphone Bose, headphone Qatar ini udah oke menurut saya.

Noise cancelling

Sekarang beberapa pesawat dengan Qsuite mulai dilengkapi in-flight wifi yang diberi nama Super Wifi supported by Ooredoo. Bedanya dengan wifi biasa adalah sekarang harga berdasarkan waktu, bukan kuota. Untuk wifi sepanjang penerbangan, harganya hanya USD 10. Murah banget karena sebelumnya saya pernah beli wifi USD 3 - 5 hanya untuk 20 MB yang habis dalam 5 menit :( Selain yang berbayar, yang gratis juga lebih baik penawarannya yakni gratis pemakaian selama 1 jam, dibandingkan yang biasanya yakni 15 MB.

Super Wifi by Ooredoo Package

FOOD AND BEVERAGES
Makanan dan minumannya berlimpah sepanjang penerbangan! Sambil menunggu boarding selesai, saya memilih untuk minum signature beverage-nya Qatar Airways, yakni Lime and Mint.


Kemudian diberikan menu untuk makanan serta champagne and wine list. Karena saya naik Qsuite, tersedia juga snack yang spesial disajikan untuk penerbangan ini yang dinamakan Snack Platters.

Snack Platters menu

Berhubung pesawatnya berangkat pagi, jadi menu makanannya dimulai dengan sarapan dan sebelum landing ada makan malam. Saya sebutin satu-satu ya makanan yang saya pesen. Saya baru cek fotonya lagi dan ternyata saya 4x makan dengan total 9 course! Hahaha rakus banget.

Business class menu

Business class menu

Oh ya, di Qatar Airways ini sistem makannya adalah dine on demand. Sehingga customer boleh pesen makanan apa aja di menu, kapan saja. Makan snack pas baru take off? Boleh. Makan sarapan pas mau landing? Boleh. Mau tidur sepanjang penerbangan? Boleh, tapi sayang sih.. Terus semua makanan disajikan langsung di meja, jadi nggak pake tray. Bener-bener diletakin satu per satu mulai dari garam dan merica, pisau dan sendok, roti, gelas, dan tidak lupa serbet-nya ditaroin di paha supaya nggak kotor bajunya. Berhubung saya nggak pernah makan di restoran mahal, jadi nggak bisa bandingin. Tapi katanya yang suka ke restoran mahal, ya emang begini service-nya. Top! Saya makan 4x, jadi pramugari/a-nya 4x juga harus set the table.

Meal 1, course 1: Orange juice + Greek yoghurt with raspberry compote and toasted granola with nuts


Meal 1, course 2: Emmental cheese omelette with chicken medallion
Enak banget! Best egg dish I've ever eaten. Seasoning-nya pas, matengnya pas, condiments-nya enak.


Meal 2, course 1: Snack platters – Duck spring rolls + Mini chicken shwarma with garlic tahina
Keciil banget porsinya ternyata haha, tapi enak kok!


Meal 3, course 1: Mini sliders
Enak dan mengenyangkan!


Meal 3, course 2: Afternoon tea
Akhirnya nyobain afternoon tea juga! Ya gitu aja tapi sih hahaha.


Meal 4, course 1: Soup of the day (white onion)
Nggak gitu suka sayur, tapi selalu suka soup yang modelnya kayak begini. Kenapa ya?


Meal 4, course 2: Quenelle of chicken pate
Gangerti ini apaan, dingin gitu ayamnya dan gajelas rasanya. Makanan orang kaya aneh-aneh aja..


Meal 4, course 3: Chicken kabsa skewers
Enak tapi udah kekenyangan banget jadi nggak abis.


Meal 4, course 4: Molten chocolate cake
Pramugara yang melayani saya meyakinkan kalo ini enak, jadi nggak enak saya tolak walaupun udah bener-bener kenyang. Beneran enak ternyata!


Minum saya nggak cobain champagne dan wine di penerbangan ini karena merk-nya yang kurang terkenal dan katanya murah (Pommery). Hahaha banyak gaya banget padahal nggak ngerti apa enaknya champagne mahal dan murah… Champagne dan wine list di penerbangan saya adalah sebagai berikut. Ini sama kayak list dari penerbangan Sofia ke Doha.

Champagne list

Jadi saya minum air mineral, teh dengan susu, sama hot chocolate aja sepanjang penerbangan. Pramugarinya selalu kaget kalo saya minta teh yang manis dengan 3-4 sachet gula. Abis saya kan gak suka kalo tehnya nggak manis...

LAVATORY
Terdapat 4 toilet untuk penumpang business class, 2 di depan dan 2 di tengah. Toiletnya lebih luas dan ambiance-nya terasa lebih mewah dibanding toilet di kelas ekonomi (saya terbang dari Hong Kong ke Doha di pesawat dengan konfigurasi yang sama).

Di dalam lavatory

Toiletries-nya merk Rituals, sama kayak toiletries di lounge. Selain itu terdapat amenities lain juga kayak sikat gigi dan shaving kit.

Tooth brush and shaving kit

SERVICE
Sama seperti penerbangan business class dengan Qatar Airways sebelumnya, pelayanannya selalu penuh perhatian dan cekatan. Ketika menunggu semua penumpang masuk, cabin manager-nya mendatangi saya untuk secara personal mengucapkan selamat datang serta menjelaskan sedikit tentang penerbangannya. Mirip dengan greeting yang saya dapat kalau terbang di kelas ekonomi, namun lebih panjang.

Handuk juga disediakan ketika boarding, dengan pilihan panas atau dingin. Kemudian handuk dibagikan lagi ketika selesai sarapan, bangun tidur, dan sebelum landing.

Cabin manager dan pramugara yang melayani bagian saya juga sering ngecek apakah saya butuh sesuatu atau nggak. Ini karena mereka bisa melihat ke dalam suite ketika melintas. Kalau do not disturb-nya dinyalakan, pasti mereka nggak akan memulai pembicaraan. Cabin managernya antusias banget waktu saya meminta turndown service. Karena ini penerbangan ultra long haul, Qatar Airways menyediakan matras supaya tidurnya lebih nyaman. Jadi sambil saya ganti pakaian dari kemeja ke piyama, cabin managernya menyiapkan “kasur”.

Turndown service, mattress given

Kalo pramugaranya, karena dia lihat saya ribet banget dengan kamera foto dan video sana-sini, dia sampe bilang “sorry Sir, I feel like I am disturbing you”. Well aturan mah saya yang minta maaf karena udah norak dan jadi bikin susah dia dalam melayani saya haha. Di akhir penerbangan, dia menawarkan untuk foto saya di kabin.

Happy!

Sebelum landing, cabin manager datang membagikan cokelat Godiva ke penumpang.

Godiva chocolate

Sama seperti penerbangan first class ke Paris, penumpang business class mendapatkan fasilitas fast track yang bisa digunakan ketika mendarat untuk bisa menggunakan fasilitas imigrasi khusus yang antriannya tidak sepanjang imigrasi biasa. Entah gimana, tapi saya nggak nemu dimana imigrasi fast track di Sydney. Untungnya pagi itu nggak ramai jadi saya nggak antri sama sekali di imigrasi biasa. Lumayan buat kenang-kenangan fast track-nya :D

Fast track and immigration card

Namun demikian, ada satu hal minor yang saya rasain. Nggak masalah sama sekali sih pas nggak dapet, tapi kalo ternyata dapet pasti bakal jadi penerbangan paling memorable. Apa itu? Berhubung saya terbang di hari ulang tahun, saya sedikiiit berharap bakal dikasih kartu ucapan seenggaknya, atau kalau lebih dikasih kue. Saya suka baca orang kalo terbang pas ulang tahun suka diberikan treatment seperti ini oleh cabin crew. Karena saya di business class dan merupakan elite member dari Qatar Airways, jadilah saya berharap dikasih treatment juga. Tapi kemarin di 2 penerbangan saya nggak mendapatkan sama sekali. Again, it’s still a nice to have. I still had fun and the flight was memorable nonetheless.

Overall saya puasssss dan seneng banget bisa naik Qsuite, terlebih dengan durasi 14 jam. Biarin deh jadi muter karena harus ke Sydney dulu sebelum ke Jakarta, but it was all worth it! Baik hard product (kursi, kabin, amenity) maupun soft product (service dan makanan), semuanya top notch. Semoga bisa naik Qsuite lagi dalam waktu dekat. Aamiin!

TIPS MENCOBA QSUITE
Nah setelah baca cerita saya, semoga jadi ter-“racuni” ya pengen naik Qsuite juga haha. Ini saya mau jelasin 2 hal, yakni bagaimana memilih penerbangan dengan Qsuite karena tidak semua business class Qatar Airways tuh model Qsuite dan cara mencobanya.


RUTE DENGAN QSUITE
Qatar Airways memiliki banyak jenis pesawat, namun sekarang ini Qsuite hanya tersedia di beberapa jenis pesawat saja, yakni:
  • Boeing 777-300ER
  • Boeing 777-200LR
  • Airbus A350-900
  • Airbus A350-1000
Dari 3 jenis pesawat tersebut, hanya A350-1000 yang sudah pasti punya Qsuite sementara 3 jenis lainnya masih dalam tahap retrofit bergulir.

Karena susah kalo nyari Qsuite berdasarkan jenis pesawat, jadi saya mau kasih tau juga di rute mana aja Qsuite ini tersedia. Saya mengambil referensi dari halaman berikut.

ASIA-PACIFIC
  • Bangkok QR830/ QR831
  • Beijing QR892/ QR895/ QR896
  • Bengaluru QR572/ QR573
  • Canberra via Sydney QR906/ QR907
  • Colombo QR668/ QR669
  • Hong Kong QR815/ QR816/ QR817/ QR818
  • Male QR672/ QR673/ QR674/ QR675
  • Mumbai QR556/ QR557
  • Shanghai QR870/ QR871
  • Singapore QR944/ QR945/ QR946/ QR947
  • Tokyo-Narita QR806/ QR807
EUROPE
  • Amsterdam QR273/ QR274
  • Berlin QR77/ QR78/ QR81/ QR82
  • Frankfurt QR67/ QR68/ QR69/ QR70
  • London-Heathrow QR1/ QR2/ QR5/ QR6/ QR7/ QR8/ QR15/ QR16
  • Munich QR57/ QR58/ QR59/ QR60
  • Paris QR37/ QR38
  • Stockholm QR171/ QR172
  • Zurich QR95/ QR96
MIDDLE EAST
  • Beirut
  • Kuwait
  • Muscat
THE AMERICAS
  • Buenos Aires via Sao Paulo QR773/ QR774
  • Chicago QR725/ QR726
  • Houston QR713/ QR714
  • New York QR701/ QR702
  • Washington D.C. QR707/ QR708
p.s.: destinasi yang dikasih nomer penerbangan kemungkinan besar akan dapet Qsuite. Berdoa aja yang kenceng. Kenapa? Karena Qatar Airways ini terkenal suka nuker pesawat last minute.

PILIHAN CARA MENCOBA
Terdapat 5 cara untuk mencoba business class terbaik di dunia ini:

1. Beli tiket business class
Ini cara paling gampang tapi paling mahal hahaha. Kalau mau mencoba beli, tiket dari Singapore/ Bangkok/ Hong Kong ke Eropa atau Middle East mulai dari Rp45 juta PP. Harga promo sekitar Rp30 juta PP. Sementara kalo maunya berangkat dari Jakarta, harganya mulai Rp40 juta PP dan kalo promo pernah ada yang sekitar Rp20 juta PP. Namun perlu dicatat kalo pilih Jakarta, penerbangan dari Jakarta menuju Doha dan sebaliknya tidak menggunakan Qsuite.

2. Upgrade tiket business class dengan uang
Beli tiket kelas ekonomi, lalu nunggu email upgrade yang suka dikirim 14 hari sampai 5 hari sebelum keberangkatan. Nominalnya berbeda tergantung destinasi dan subkelas tiket yang dibeli, tapi rangenya mulai dari USD 300 sampai lebih dari USD 1,000.

3. Upgrade ke tiket business class dengan Qmiles
Jika punya Qmiles, ketika sudah membeli tiket ekonomi bisa menukarkannya untuk upgrade ke Qsuite. Jumlah Qmiles yang dibutuhkan bergantung destinasi dan subclass tiket ekonomi yang dibeli. Jumlah yang dibutuhkan mulai dari 4.000 Qmiles (upgrade Doha – Muscat, subclass Y) sampai 84,000 (upgrade Doha – Buenos Aires, subclass O).

Upgrade Doha ke Buenos Aires dengan Qmiles

4. Upgrade ke tiket business class dengan Qcredit
Salah satu benefit yang didapatkan member Privilege Club Gold dan Platinum adalah Qcredit seperti yang sudah saya jelaskan di sini. Gold member mendapatkan 40 Qcredit sementara Platinum member mendapatkan 60 Qcredit. Nominal Qcredit yang dibutuhkan untuk upgrade bergantung destinasi. Subclass tiket ekonomi sekarang sudah tidak berpengaruh. Jumlah yang dibutuhkan mulai dari 8 Qcredit (upgrade Doha – Muscat) sampai 42 Qcredit (upgrade Doha – Buenos Aires).

Upgrade Doha ke Buenos Aires dengan Qcredit

Saya pakai cara ini untuk menikmati Qsuite. Beruntung banget saya karena melakukan upgrade nggak lama sebelum Qatar Airways melakukan devaluasi besar-besaran. Waktu itu saya tuker 40 Qcredit untuk terbang di rute Sofia – Doha – Sydney. Sekarang untuk rute yang sama butuh 63 Qcredit, dengan breakdown 24 Qcredit untuk Sofia – Doha dan 39 Qcredit untuk Doha – Sydney.

Berhubung Qcredit ini susah banget dipake, saran saya untuk langsung maksimalin Qcredit di 1 leg yang panjang aja yakni Doha ke Sydney/ New York/ sebagainya karena butuh 39 Qcredit.


5. Redeem tiket business class dengan miles
Apa bedanya redeem dengan miles dan upgrade? Kalau upgrade kalian harus beli tiket dulu, sementara redeem bisa langsung tukerin poinnya. Namun kalau redeem biasanya ada biaya tambahan yang perlu dibayarkan. Ada beberapa pilihan miles yang bisa digunakan untuk menukarkan ke penerbangan Qsuite.

a. Qatar Airways Privilege Club (Qmiles)
Again, jumlah yang dibutuhkan beragam begitu juga dengan biaya tambahan yang harus dibayar. Tapi untuk memberikan gambaran:
  • Singapore ke Doha sekali jalan:  67.500 miles + USD 88
  • Doha ke Frankfurt/ Paris/ Madrid/ Zurich sekali jalan 58.000 miles + USD 76
b. American Airlines AAdvantage
  • Asia Tenggara/ Timur ke Doha sekali jalan:  40.000 miles + tax
  • Doha ke Eropa sekali jalan: 42.500 miles + tax
c. British Airways Executive Club (Avios)
  • Singapore ke Doha sekali jalan: 60.000 miles + USD 278
  • Doha ke Frankfurt sekali jalan: 37.500 miles + USD 127
  • Doha ke Paris sekali jalan: 60.000 miles + USD 127
Serta program oneworld lainnya seperti Cathay Pacific (Asia Miles), Qantas Points, dan sebagainya.

Wow panjang juga ya ternyata tulisan ini. Saya mencoba buat selengkap mungkin mulai dari review penerbangannya hingga cara mencobanya untuk kalian yang teracuni tertarik.

Ada yang pernah naik Qsuite atau mau mencobanya?



* * *

Btw berhubung privasinya kejaga banget selama di pesawat, jadi saya bisa norak-norak bergembira bikin video tentang penerbangan ini. Buat yang mau nonton, saya embed video-nya di bawah berikut. Masih newbie nih per-video-an, jadi kalo ada masukan, let me know. Happy watching!

9 comments:

  1. Mantap banget kayaknya QSuite ini ya Ky! Memang sesuatu banget di J bisa dapat privacy sampai segitunya!! :D Dan iya, enaknya di J itu setelah meal service-nya, berasa kenyang banget!

    Aku belum pernah naik pesawat dengan kursi yang menghadap ke belakang gitu. Berhubung berasa suka aneh kalau naik kereta duduk di kursi ini, jadi suka penasaran aja gimana rasanya ketika naiknya di pesawat, hahaha :P

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yess mantep banget sampe dapet award World's Best Business Class dari Skytrax.

      Haha aku juga mikirnya bakal berasa beda dengan menghadap depan, tapi ternyata sama sekali nggak berasa sepanajng perjalanan.

      Delete
  2. padahal gw cuma pembaca, tapi ikutan happy jg.

    ReplyDelete
  3. waktu 2013, business class qatar masih pakai noise canceling headphones-nya bose

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah baru tau aku, maklum baru naik Qatar tahun 2014 :p

      Cost cutting-nya udah dari lama berarti ya dengan drop Bose jadi headphones tanpa merk.

      Delete
  4. Ky.. kepikiran untuk ke Murmansk ga? haha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Belum kepikiran nih. Murmask yang terkenal buat tempat liat aurora juga kan yah? Kemarin akhirnya memutuskan untuk ke Norway karena viewnya lebih bagus katanya.

      Delete