Walaupun sudah bertekad untuk tidak jalan-jalan lagi di
tahun 2017 setelah menyelesaikan liburan dengan rute yang absurd (well, siapa
coba yang dari Jakarta ke Athens tapi transitnya di Sydney dan Doha?!), ternyata
saya hanyalah manusia biasa yang lemah akan godaan cuti bersama. Yes, liburan
kali ini bukan karena tiket murah, melainkan lebih karena cuti bersama dalam rangka
merayakan Idul Fitri. Tahun ini cuti bersama totalnya 5 hari kerja, sehingga
setelah ditambah libur Idul Fitri sendiri (2 hari) dan weekend, total waktu
libur yang ada adalah sepanjang 10 hari, dimulai dari tanggal 23 Juni (Jumat)
sampai 2 Juli (Minggu).
Setelah sudah dapat waktu liburan, berikutnya adalah
menentukan destinasi. Ini nggak terlalu susah karena saya masih pengen banget
ke Eropa Tengah setelah membatalkan liburan ke sini di tahun 2015 karena harus masuk kerja. Rute-nya pun
kurang lebih mirip dengan plan sebelumnya, yakni Praha – Vienna – Bratislava –
Budapest. Kenapa? Karena destinasi ini terkenal dengan keindahan kotanya dan
landmark-nya, pas banget dengan kesukaan saya. Visa Schengen juga udah nggak perlu urus
lagi karena masih berlaku sampe 2021. Ahiy!
Menyadari bahwa periode tersebut merupakan peak season, saya
nggak berharap banyak dengan tiket murah. Kalau nggak ada yang murah, ya udah
nggak jadi liburan. Namun untungnya setelah utak-atik mesin pencarian dengan
mode multi-city, saya menemukan tiket dengan rute Jakarta – Amsterdam dan
Budapest – Jakarta seharga Rp10.2 juta dengan Qatar Airways. Masih 2x lebih
mahal dari tiket promo Qatar Airways biasanya, tapi masih make sense, again,
mengingat saya pergi di periode libur Lebaran.
ITINERARY
Karena saya tidak mau kehilangan waktu merayakan Idul Fitri bersama keluarga, saya pilih keberangkatan tanggal 26 Juni dini hari walaupun harganya sedikit lebih mahal dibanding berangkat tanggal 23 Juni. Agak gambling sih berhubung keluarga saya waktu solat Ied-nya mengikuti ketetapan pemerintah. Jadi tanggal 24 Juni saya deg-degan nonton sidang Isbat untuk menentukan kapan jatuhnya Hari Raya Idul Fitri. Alhamdulillah ternyata Idul Fitri dirayakan tanggal 25 Juni. At that point kedua orang tua saya belum tau loh kalau 2 hari lagi anaknya bakal jalan-jalan ke Eropa :p
Karena saya tidak mau kehilangan waktu merayakan Idul Fitri bersama keluarga, saya pilih keberangkatan tanggal 26 Juni dini hari walaupun harganya sedikit lebih mahal dibanding berangkat tanggal 23 Juni. Agak gambling sih berhubung keluarga saya waktu solat Ied-nya mengikuti ketetapan pemerintah. Jadi tanggal 24 Juni saya deg-degan nonton sidang Isbat untuk menentukan kapan jatuhnya Hari Raya Idul Fitri. Alhamdulillah ternyata Idul Fitri dirayakan tanggal 25 Juni. At that point kedua orang tua saya belum tau loh kalau 2 hari lagi anaknya bakal jalan-jalan ke Eropa :p
Btw plan awal saya yakni Praha – Vienna – Bratislava –
Budapest jadi mengembang karena tergoda dengan kecantikan kota kecil dan desa di sana. Here goes the itinerary!
Day 1: Jakarta – Amsterdam – Eindhoven – Praha
Di saat sekeluarga lagi pada makan ketupat setelah pulang solat Ied,
saya malah ngambil koper. Ayah sama Mama heran banget litanya. Setelah saya
bilang kalo saya mau berangkat ke Eropa nanti malam, mereka malah “Yah kenapa
nggak bilang-bilang kan kita mau ikut”. Lah, ini udah pada ketularan penyakit
pengen jalan-jalan terus apa gimana?! Anyway, saya dianterin sekeluarga ke
bandara untuk memulai perjalanan ke Amsterdam.
Berhubung tiket murah ke Praha cuma ada dari Eindhoven,
begitu landing di Amsterdam Schiphol airport saya langsung naik kereta ke
Eindhoven. Jalan-jalan sebentar di city center, lalu lanjut ke Eindhoven
Airport untuk terbang ke Praha.
Landing di Praha udah jam 8 malam, tapi berhubung summer jadi matahari baru tenggelam.
Rotterdam City Center
Landing di Praha udah jam 8 malam, tapi berhubung summer jadi matahari baru tenggelam.
Day 2: Praha
Hari ini seharian penuh di Praha, mengunjungi Prague Castle,
Charles Bridge, Dancing House, Old Town, Letna Park, dan sekitarnya.
Day 3: Praha – Cesky Krumlov – Hallstatt
Pagi-pagi naik bis selama 3 jam dari Praha ke Cesky Krumlov,
kota kecil di selatan Ceko yang terkenal dengan view-nya. Saya menghabiskan
sekitar 4 jam keliling Cesky Krumlov.
Kemudian kembali duduk manis selama 3.5 jam di dalam shuttle bus menuju Hallstatt, desa yang sangat terkenal akan view-nya.
Cesky Krumlov View
Another Cesky Krumlov View
Kemudian kembali duduk manis selama 3.5 jam di dalam shuttle bus menuju Hallstatt, desa yang sangat terkenal akan view-nya.
Day 4: Hallstatt – Bled
Berhubung cuma punya waktu sebentar di Hallstatt, pagi hari
saya langsung naik kereta dari hostel di Bad Goisern. Bad Goisern ini sekitar 15
menit dari Hallstatt. Berhubung harga hotel di Hallstatt nggak ada yang
manusiawi (mulai dari Rp1.5 juta per malam), saya memutuskan untuk cari
hostel di luar Hallstatt. Hallstatt nggak begitu luas (well at least dari yang
saya explore). Saya menghabiskan sekitar 2 jam di Hallstatt, mostly karena
nunggu hujan reda juga.
Siangnya saya berangkat dari Hallstatt ke Bled, another city with breathtaking view. Perjalanan menggunakan kereta api selama 6 jam. Tiba di Bled disambut hujan deres tiada henti, sehingga cuma bisa jalan-jalan di pusat kota dan ke pinggiran Lake Bled aja.
Houses in Hallstatt
Siangnya saya berangkat dari Hallstatt ke Bled, another city with breathtaking view. Perjalanan menggunakan kereta api selama 6 jam. Tiba di Bled disambut hujan deres tiada henti, sehingga cuma bisa jalan-jalan di pusat kota dan ke pinggiran Lake Bled aja.
Day 5: Bled (+ Vintgar Gorge) – Bratislava
Hari ini cuacanya ceraah! Jadi abis bangun tidur langsung
bergegas buat mendaki Ojstrica dengan ketinggian 600 meter (capek banget
sumpah). Saking capeknya, saya menghabiskan 1.5 jam di atas untuk leyeh-leyeh
ngumpulin tenaga untuk ke puncak lainnya (Mala Osojnica, 680 meter). Sayangnya begitu mau ke Mala Osojnica petunjuk arahnya nggak gitu jelas dan saya takut jadi pulang deh.
View of Lake Bled from Ojstrica
Siangnya saya ke Vintgar Gorge yang merupakan bagian dari
Triglav National Park setelah dapet rekomendasi dari resepsionis hostel. Ternyata
nggak kalah keren!
Vintgar Gorge, Slovenia
Jam 3 sore saya bergegas ke stasiun kereta untuk melakukan
perjalanan panjang selama hampir 7 jam ke Bratislava dengan transit sebentar di
Vienna. Saya tiba di Bratislava jam 11 malem, langsung ke hostel deket stasiun
kereta dan tidur.
Day 6: Bratislava – Budapest, Hungaria
Saya hanya mengalokasikan waktu setengah hari di Bratislava
karena sejujurnya nggak tau ada apa.. Jadilah memaksimalkan waktu yang ada
dengan mengunjungi Bratislava Castle dan Old Town. Too bad juga cuaca mendung
dan hujan deras menjelang siang.
Siang harinya saya naik bis selama 3 jam dari Bratislava ke
kota terakhir di liburan kali ini, Budapest. Well, let me tell you that 24 hours in
Budapest is not enough, moreover if you want to photograph this city. Terlalu
banyak spot yang bagus :(( Tapi saya muat-muatin sebisanya. Berhubung saya baru sempet menyusun detail perjalanan di Budapest saat di dalam bis, jadi baru tau Budapest se-oke ini. Alhasil begitu sampe
hostel, saya langsung ke Buda Castle. Ternyata di sana ada yang lagi nikahan loh, sweet banget! Terus lanjut ke
Citadella untuk menikmati senja. Setelah puas nungguin blue hour, balik lagi ke Buda Castle buat dapet night view.
Sunset view from Citadella, Budapest
Day 7: Budapest – Jakarta
Pagi hari saya ke Fisherman’s Bastion, lanjut ke Parliament
House, terus ke Heroes Square, dan terakhir ke St. Stephen’s Basilica.
Fisherman's Bastion
Sekitar jam 3 saya ke airport untuk kembali ke Jakarta.
Sedih sih karena masih kurang puas di Budapest, tapi nggak bisa sedih lama-lama
karena ternyata dapet operational upgrade ke business class :))
Qatar Airways A320 Business Class Seat
Happy face! (berhubung duduk paling depan dan privacy-nya a bit lacking, jadi malu kalo angkat-angkat kamera buat selfie :p)
TOTAL PENGELUARAN
Belakangan saya nggak pernah kasih tau biaya liburan berhubung rute-nya yang nggak make sense sehingga harganya jadi mahal karena tiket pesawat yang dibeli juga banyak. Tapi untuk liburan ini saya mau kasih tau deh berhubung rutenya nggak aneh-aneh dan doable. Summary-nya adalah sebagai berikut:
Category | Total (IDR) | Share |
---|---|---|
Intercity Transportation | 13,218,400 | 73% |
Accommodation | 1,643,040 | 9% |
Local Transporation | 1,061,050 | 6% |
Entrance Fee | 308,950 | 2% |
Meal | 1,632,475 | 9% |
Others | 249,600 | 1% |
Grand Total | 18,113,515 |
As you can see, intercity transportation gede banget share-nya sampe 73%. Kalau zoom-in ke tiket pesawat doang yang Rp10 juta, share dari total pengeluaran udah lebih dari 50% sendiri. Hal ini dikarenakan living cost di negara-negara yang saya kunjungin lebih rendah dibanding Eropa Barat.
Bagi yang tertarik dengan rute perjalanan ini, saya sudah siapin PDF version berisi detail pengeluaran yang bisa di download di sini supaya lebih enak liatnya. Kalau mau rute yang similar dengan ini, durasi liburan saya adalah yang paling minimal. Jangan ada yang dikurangin lagi karena jadi nggak bisa nikmatin sama sekali. Kalo cuti saya unlimited, saya bakal nambah 1 hari di Prague, 2 hari di Budapest (murah banget!), 2 hari di Austria (buat Innsbruck/ Salzburg), dan 1 hari di Slovenia buat ke Lake Bohinj. Whoops, banyak amat nambahnya :p
Land route Central Europe Trip
Overall, saya seneng banget dengan liburan ini karena bisa membuka mata bahwa desa atau kota kecil itu cantik-cantik banget. Jadi pengen explore tempat-tempat cantik lainnya deeh. Udah gitu di liburan ini saya dapet banyak foto bagus #selfclaim :)) Double deh happy-nya :D
yaampun pengen banget ke praha:(
ReplyDeleteCusss udah :D
DeleteSy baru mau ksana akhir thn ini (salzburg 1N, vienna 2N, bratislava 1N, prague 3N), budapest lanjut feb nanti. Smg ckp wktnya krn dr baca blog ini, jd mikir jgn2 sy slh perkirakan wktnya krn sy blm buat itinerary sm sekali...
ReplyDeleteBudget makan nya kok murah sekali? Knp g dtls skalian tempat makan yg enak & ramah kantong? ��
Aku nggak ke Salzburg dan Vienna, tapi Bratislava 1N dan Prague 3N should be enough sih.
DeleteYes, budget makan murah berhubung aku bukan foodie jadi makannya se-nemunya aja dan nggak neko-neko :)) Ada di PDF btw kalau mau cek detailnya http://bit.ly/central-eu-itinerary
Mau tanya tips and trick bisa dapet opsional upgrade qatarnya ke bisnis gimana ka?
ReplyDeleteKalo kamu jadi elite membernya Qatar Airways (Platinum/ Gold/ Silver), kemungkinan upgrade-nya lebih besar dibanding yang bukan member.
DeleteWah, udah lama gak baca blog Ka Refky. Ternyata ada bacaan baru. Jadi tahu deh Eropa Tengah sama menariknya sama dengan negara negara di bagian Eropa lainnya. Bukan self-proclaim sih kak, foto-fotonya asli kok keren banget! Jadi penasaran ngambil fotonya pake jongkok-jongkok di tengah jalan ala photographer biasanya gak hehe
ReplyDeleteWelcome back, Riska! Hopefully you don't miss much karena lately lagi jarang juga nulisnya :p
DeleteWaah thanks kalau dirasa fotonya bagus-bagus. Foto di atas nggak ada yang jongkok di tengah jalan kok haha. Tapi pernah sih 1x di Budapest ke tengah jalan gantian dengan beberapa fotografer demi foto light trail :))
Pengen banget explore Eropa Tengah dan Timur. Kemarin Eropa Timur baru sempet main ke Lithuania doang karena kebetulan ngunjungin temen :( Eropa Tengah baru sempet ke Prague dan Vienna doang.
ReplyDeleteFotonya bagus-bagus banget Kak. Bikin pengen cepet nabung biar cus bisa jalan-jalan..
Thank you, Annisa. Semoga bisa mengunjungi Eropa Tengah dan Timur lagi ya. Cantik tempatnya mana murah pula dibanding Eropa Barat :D
Deletecatatan perjalanan yang sempurna karena dilengkapi total pengeluaran. Business class upgrade aduh beruntungnya...
ReplyDeleteYess beruntung banget waktu itu bisa upgrade ke business class :))
DeleteTerdampar d sini karena info tiket murah d forum FB. Ini rute impian. Terima kasih dah shared. Awalny give up mo k central europe tahun ini. Tapi liat rute cgk-fra-bud-sin jd galau. Dtunggu share cerita lainnya kak
ReplyDeleteWah jangan galau, itu jarang loh murah rute unik gitu :)) Semoga bisa mengunjungi Central Europe dalam waktu dekat ya!
DeleteHaha kelamaan galauny padahal udah dpt rute ok cgk-fra//zrh-sin, promony jd lewat. Next time, pasti bisa! Thx
DeleteHai Refky, salam kenal ya! Aku dapet rekomendasi blog kamu dari Nisa anak 8 2011 nih hehe dia temen aku xD
ReplyDeleteMenarik bgt ternyata blognyaaa! Btw mau tanya Ref, aku rencananya mau ke tempat2 yg sama kayak ini, tp msh bingung antara pergi pas winter atau summer (autumn atau spring is a big no karena bentrok jadwal kuliah 😢). Nah menurut kamu mending pergi pas winter atau summer? Dengan catatan denger2 kalau winter ga serame summer dan bisa lihat salju, tp dingin, sementara summer katanya rame dan panas yah? Menurut kamu yang udh berkali-kali jalan, Eropa itu lbh cantik pas winter atau summer sih? xD
Thanks jawabannya Ref!
Hi Elsa, salam kenal juga!
DeleteAku inget lebih dari 1 Nisa nih di 8 2011. Kamu kenal Nisa yang mana ya? Hehehe.
Kalo belum pernah merasakan winter, aku lebih saranin untuk winter sih. Karena pasti bakal berasa magical di tempat yang cantik gini penuh salju, berasa di wonderland :)) Kalo udah pernah main salju, jadi sama aja sih. Tinggal dicari yang waktunya pas. Aku pilih summer simply karena itu jadwal yang tersedia. Kalo dikasih kesempatan untuk mengujungi saat winter (dan dibayarin), aku mau deh balik lagi :p
Libur lebaran itu memang kesempatan emas buat para fakir cuti macam kita (?). Tahun ini aja, total libur lebarannya 2 minggu! Sayangnya harga ke mana-mana mahal banget, jadi dilema :((
ReplyDeleteGue nggak ngerayain lebaran, sih, tapi keluarga besar gue iya. Jadinya kalo lebaran tetep harus balik ke Jogja. Kayaknya lebaran berikutnya mau gue bagi 2 antara mudik dan liburan, hahaha.
Btw, summer tapi mendung dan hujan kayak cerita lu di atas, suhunya nyaman nggak?
Kita punya kesamaan selera dalam traveling, gue juga suka eksplor lanskap kota dan urban life. Bedanya, gue lebih memilih buat eksplor lebih sedikit kota tapi mengunjungi lebih banyak spot di kota itu. Biar feel-nya lebih dapet dan lebih menguasai kota itu (khususnya masalah transportasi dalam kota). Tapi ini selera aja, bukan perkara benar salah.
Hahaha setujuu apalagi tahun 2017 dimana setelah cuti bersama liburnya jadi panjaang banget, makanya bisa keluyuran ke Eropa :D
DeleteSummer di Eropa Tengah mirip kayak Bandung lah, panas tapi nggak begitu terik. Nggak sepanas Eropa Selatan juga sepertinya.
Hehe, yes nothing is wrong with one's preferences :D
hallo kii, tanya dong hehehe
ReplyDeleteini pake kereta yang dari hallstatt ke blednya beli online di situs OBB kah? kalo kereta yang dari bled ke bratislava beli di mana? engga ada di detail perjalanan soalnya.hehe
terus Hallstatt 2 jam udah cukup puas atau belum? gw liat soalnya ada wilayah yang deket hallstatt yang juga menarik, cuma tetep pengen liat hallstatt juga sebentar terus cabut.hehe
makasih pisan ki tulisannya sangat membantu buat pemula kaya urang.haha
Hi Yud,
DeleteYes beli online di OBB tiketnya, baik yang Hallstatt - Bled dan Bled - Bratislava.
Hmm Hallstatt kalo 2 jam bersih (di luar nungguin kapal buat nyebrang danau) dan mau liat-liat singkat cukup kok.
Enjoy Central Europe, Yud!
Hey Muhamad. Your trip was amazing. It is too bad you haven't stayed longer in Slovenia. We have much more than Bled. Anyway here is our page and if you will be in Europe, contact us and we can show some other nice part of Slovenia. Great blog!
ReplyDeleteIan
Thank you for sharing the nice post! These places are really nice.
ReplyDeleteinstagram travel
Hai Yud
ReplyDeleteBeli online di OBB tiketnya, yang Hallstatt - Bled dan Bled - Bratislava itu baiknya brp bulan sebelumnya ?
Oh iya shuttle bus yg dari Cesky Krumlov – Hallstatt naik shuttle bus beli tiketnya ots or online ?
Terimakasih
trima kasih trip review nya..
ReplyDeletejadi pengen ke praha