Alasan utama saya memilih untuk terbang ke Mozambique adalah karena bisa mendapatkan visa on arrival jadi nggak perlu repot untuk mengurus ke kedutaan. Syarat untuk mendapatkan visa on arrival adalah dengan membuat preliminary visa yang diajukan secara online. Preliminary visa ini nanti perlu ditunjukan ketika tiba di Bandara Maputo. Namun ketika saya baca thread-thread terbaru di TripAdvisor forum, banyak yang cerita bahwa sebenernya udah nggak perlu lagi siapin preliminary visa. Biayanya pun lebih murah karena hanya sekitar USD11 (MZN 650/ Mozambican metical), dibanding visa single entry yang biayanya USD50.
Maputo, Mozambik
Selingan sedikit. Ternyata USD11/ MZN 650 itu hanya buat pemegang paspor dari 29 negara, dan untungnya Indonesia salah satunya. Alhamdulillah! Susah cari berita resminya, jadi saya cuma bisa kasih link berikut di Facebook [link] yang lagi-lagi saya dapatkan dari TripAdvisor.
Oke balik lagi. Berhubung itu yang share pengalaman pada bule dan saya sadar diri sebagai pemegang paspor Indonesia, saya memilih untuk berjaga-jaga dan tetap membuat preliminary visa. Soalnya ternyata nggak langsung bayar juga, jadi ya nothing to lose deh.
Mengajukan preliminary visa Mozambique
Pengajuannya online melalui halaman https://evisa.gov.mz. Tahap pertama adalah buat akun. Kemudian klik bagian “Create e-Visa”
Berikutnya adalah memilih jenis visa yang dibutuhkan. Ini rada membingungkan. Karena sebenernya saya kan cuma butuh single entry, tapi kalo pilih TOURISM cuma ada pilihan multiple entry yang membuat estimasi harganya tinggi banget yakni MZN 6252 atau sekitar USD100. Namun saya tetep lanjut karena emang nggak perlu bayar dulu dalam proses ini.
Dokumen yang perlu disiapkan adalah:
- Pasfoto terbaru
- Halaman identitas paspor
- Rekening koran
- Bukti pemesanan hotel
- Return ticket
Tahap selanjutnya adalah pengisian data seperti biasa, dimulai dari informasi kunjungan.
Halaman berikutnya adalah data diri.
Selanjutnya diminta upload pasfoto terbaru. Saya upload ukuran 5x5cm, background putih.
Kemudian halaman upload dokumen yang diminta. Untuk rekening koran saya upload rekening koran 1 bulan terakhir yang dikasih sama Bank Mandiri secara online, jadi nggak ada cap dari bank. Pemesanan hotel tulisannya diminta yang “paid” dan berhubung saya emang udah ada booking yang dibayar jadi saya lampirkan. Untuk tiket pesawat saya kasih campuran di mana tiket masuknya udah dibayar, sementara tiket keluarnya masih dummy booking.
Begitu selesai upload akan ada halaman review untuk memastikan semua data yang diberikan sudah benar.
Selesai deh prosesnya. Akan dapat email kalau pengajuan akan diproses dalam 5 hari kerja.
Pengalaman saya preliminary visa sudah diterima dalam 10 jam setelah saya mengajukan. Sebenernya ada halaman untuk track status aplikasi, tapi karena terlalu cepet prosesnya jadi gak kepake juga.
Hal yang bikin saya kaget adalah saya nggak tau bakal dikasih visa yang valid sampai kapan. Karena pas pengajuan prinsipnya nothing to lose yang nggak banyak persiapan, jadi saya apply tanggal 15 Juni untuk jadwal kedatangan tanggal 11-12 Agustus. Ternyata preliminary visa saya diberikan masa valid yang rada mepet yakni sampai 14 Agustus. Nggak tau itu emang selalu dikasih 60 hari atau menyesuaikan jadwal saya. Khawatir juga kalo apply terlalu awal terus dikasih visa yang valid sebelum jadwal kedatangan, atau kalau sebenernya jadwalnya belum pasti dan ada kemungkinan extend. Oleh karena itu buat kalian yang jadwalnya belum pasti, pengajuannya nggak perlu terlalu dini ya.
Preliminary visanya kemudian saya print jaga-jaga diminta ketika check-in. Bener aja, pas check-in Ethiopian Airlines di Windhoek saya diminta menunjukkan visa Mozambique. Saya kasih print out preliminary visa dan nggak ditanya macem-macem.
Pengalaman Mendapatkan Visa on Arrival di Mozambique
Setibanya di Bandara Maputo, saya berjalan menuju imigrasi dan sebelum turun dengan eskalator diminta menunjukkan paspor. Saya menunjukkan paspor saja (tanpa preliminary visa) karena berharap hanya butuh bayar MZN 650, bukan MZN 6.252. Kemudian saya diarahkan untuk mengantri di depan sebuah meja. Di depan saya ada 2 orang yang berasal dari pesawat yang sama.
Ketika giliran saya, saya memberikan paspor dan diminta menunjukkan pemesanan hotel dan tiket keluar Mozambique. Setelah petugas selesai mencatat identitas saya di kertasnya, saya diberikan selembar kertas semacam kuitansi dan diarahkan untuk bergeser ke bagian kanan untuk bayar. The moment of truth pun tiba: berapa biaya yang harus saya bayarkan? Alhamdulillah ternyata biayanya MZN 650 saja! Pembayaran bisa dilakukan menggunakan kartu kredit. Ngomong-ngomong kertas yang dikasih ini penting banget untuk disimpan baik-baik karena pas keluar Mozambique bakal diminta. Beberapa orang ribet banget pas di imigrasi karena nggak punya kertasnya. Katanya sih nggak dikasih pas masuk lewat jalur darat, tapi petugasnya nggak percaya. Jadi lama banget prosesnya dan saya pun gak tau akhirnya gimana.
Setelah selesai bayar saya sedikit bingung karena diarahkan ke bagian yang nggak jelas. Berhubung dari pengalaman mendapatkan visa on arrival Zimbabwe setelah bayar perlu mendapatkan stiker visa, saya antri di meja lain yang saya asumsikan merupakan antrian mendapatkan stiker visa. Setelah giliran saya, ternyata saya dipersilakan untuk langsung ke loket imigrasi normal untuk mendapatkan cap di paspor, tanpa perlu stiker visa.
Begitu lah pengalaman saya masuk negara Mozambique. Entahlah namanya visa on arrival atau bukan. Kalo dari link yang saya kasih di atas sih sebenernya bebas visa tapi ada biaya administrasi yang MZN 650 itu haha. Semoga membantu buat pemegang paspor Indonesia yang ingin berkunjung ke Mozambique.
Senang akhirnya menemukan informasi tentang visa negara2 Africa buat paspor Indonesia. Setelah membaca artikel ini, Mozambique jadi masuk dalam kandidat negara yang dikunjungi di next trip ke Africa. Terima kasih buat sharing 🙏🏻
ReplyDelete