Pada suatu Jumat pagi setelah selesai meeting saya cek
email dan mendapatkan kabar bahwa waitlist saya cleared untuk terbang dari Hong
Kong ke Singapore dengan Singapore Airlines A380 New Suites (ditambah Singapore – Jakarta dengan First Class)! Setelah nunggu
hampir 3 bulan, akhirnya dapet kabar baik juga. Tanpa pikir panjang, saya langsung
issued tiketnya, begitu juga dengan tiket Jakarta – Hong Kong dan hostel untuk
1 malam di sana. Sejauh yang saya ingat, ini perjalanan ke luar negeri yang paling
mendadak – semua baru dipesan 1 minggu sebelum berangkat! :D
Tiba di Hong Kong udah jam 1 siang, langsung ke arrival hall untuk ambil SIM card yang sudah saya pesan di Traveloka. Murah loh cuma Rp100.000 bisa digunakan selama 4 hari dan dapet unlimited 3G data serta 2GB di jaringan 4G. Cocok untuk yang mau liburan singkat di Hong Kong. Kenapa saya perlu SIM card? Karena ada aktivitas di itinerary yang butuh Uber berhubung mau kejar sunrise dimana MRT dan bus belum beroperasi.
Mungkin kalian berpikir saya kurang waras menghabiskan akhir pekan di Hong Kong. Nantikan cerita selanjutnya saat saya menghabiskan weekend di Paris.
Yes, you read that correctly. Terbang dari Jakarta hari Sabtu dini hari menuju
Paris dan mendarat lagi di Jakarta hari Senin.
Day 0: Jakarta – Kuala Lumpur
Untung banget dapet tiket Malaysia Airlines yang lebih murah
dari AirAsia dan Tigerair untuk berangkat ke Hong Kong. Walaupun duduk di kelas ekonomi,
saya mendapatkan segala bentuk priority seperti yang pernah saya share di tulisan berikut.
Saya menghabiskan malam di Regional Lounge-nya Malaysia Airlines. Berhubung pesawatnya delay dan kehabisan nap room, jadi saya tidur di sofa yang agak mojok. Bantal ada banyak di sofa dan mereka menyediakan selimut di lounge.
Saya menghabiskan malam di Regional Lounge-nya Malaysia Airlines. Berhubung pesawatnya delay dan kehabisan nap room, jadi saya tidur di sofa yang agak mojok. Bantal ada banyak di sofa dan mereka menyediakan selimut di lounge.
Berangkat ke Hong Kong dengan Malaysia Airlines A330, saya pilih duduk di mini cabin ekonomi yang cuma 2 baris di belakang business
class. Ini flight yang sama dengan perjalanan saya ke Hong Kong pertama kali ditahun 2013. Bedanya waktu itu rute ini menggunakan A380 dan saya duduk di
bagian atas pesawat.
Malaysia Airlines A330 Economy Class Mini Cabin
Tiba di Hong Kong udah jam 1 siang, langsung ke arrival hall untuk ambil SIM card yang sudah saya pesan di Traveloka. Murah loh cuma Rp100.000 bisa digunakan selama 4 hari dan dapet unlimited 3G data serta 2GB di jaringan 4G. Cocok untuk yang mau liburan singkat di Hong Kong. Kenapa saya perlu SIM card? Karena ada aktivitas di itinerary yang butuh Uber berhubung mau kejar sunrise dimana MRT dan bus belum beroperasi.
Plan awal saya untuk sekitar 24 jam di Hong Kong ini (landing jam 1 siang, pesawat pulang take off jam 3 siang) padet banget
karena mau ke tempat yang belum pernah dikunjungin sebelumnya dan lokasinya
cukup tersebar di Kowloon dan Hong Kong Island. Namun akhirnya saya batalin semua
karena mau santai aja di perjalanan sangat singkat ini. Nggak mau capek lah
intinya. Jadi semua rencana batal dan ujungnya dateng ke tempat yang udah
pernah dikunjungin sebelumnya.
Setelah check-in di hostel di kawasan Causeway Bay, saya naik
ding-ding alias tram tanpa arah yang jelas :)) Niatnya mau bikin timelapse karena duluu banget pernah liat timelapse yang dibikin orang dan pengen punya versi
sendiri.
Menjelang sunset saya beranjak ke Hong Kong Convention and
Exhibition Center untuk foto-foto. Sayangnya mendung jadi nggak dapet sunset
yang bagus.
Malemnya saya ke Tsim Sha Tsui naik Star Ferry untuk melihat
Symphony of Lights. Rame banget!
Sebelum ke hotel, saya jalan-jalan di sekitar Causeway Bay untuk
menikmati kelap-kelip malam di kota yang sibuk ini.
Day 2: Hong Kong – Singapore
Niatnya pagi ini mau kejar sunrise di salah satu tempat
paling populer bagi fotografer, yakni Lugard Road. Namun akhirnya batal karena
saat liat ramalan cuaca akan berawan. Kaki saya juga masih rada pegel setelah
setengah hari kemarin banyak jalan kaki. Akhirnya saya memutuskan untuk tidur
lagi dan baru keluar hostel sekitar jam 7.30 untuk menuju Lugard Road.
Lugard Road ini terletak di kawasan The Peak. Di sini ada
semacem lookout untuk menikmati pemandangan gedung-gedung pencakar langit di
Hong Kong yang terletak di sisi Hong Kong Island dan Kowloon. Bayarnya gratis
berhubung ini kayak jalan umum biasa. Berhubung jalannya terletak di dekat The
Peak Galleria Mall, jadi kamu harus ke sini dulu. Cara ke The Peak Galleria Mall
bisa naik The Peak Tram atau naik taksi. Begitu keluar mall-nya, nanti petunjuk
arah Lugard Road jelas kok. Jalan kaki sekitar 15-20 menit untuk tiba di
lookout point-nya. Lagi-lagi saya apes karena hari itu berawan sekali. Saya nunggu
sekitar 45 menit di sana dan tetap berawan. Akhirnya memutuskan untuk balik ke
hostel karena perlu bebersih diri sebelum naik Suites :D
Pesawat saya dijadwalkan take-off pukul 15.40 dan saya jalan
dari hostel ke bandara jam 12 siang dengan bis. Saya akan bikin post tersendiri
untuk first impression dan review detail penerbangannya. Satu hal yang sangat
jelas, yakni sejauh ini naik Suites merupakan pengalaman terbang saya yang paling
berkesan. Punya ruangan sendiri di pesawat yang ada kasur yang terpisah dengan
kursi? Wow! Saya kasih teaser gambar-nya dulu aja ya :D
Suite with separate bed!
Single aisle cabin in A380!
Singapore Airlines A380 New Suites - Main Lavatory
Book the Cook - Rack of Lamb
Setibanya di Singapore berhubung penerbangan saya ke Jakarta
masih keesokan pagi, saya tidur di SilverKris Lounge setelah menyegarkan diri
dan mandi di lounge paling eksklusif di Changi Airport: The Private Lounge.
The Private Room Dining (Satay) - ditemani tas serbaguna yang beli di Joger, Bali. Saat orang-orang pada geret Rimowa atau Tumi, saya nenteng tas seharga Rp90.000 :p
Day 3: Singapore – Jakarta
Hari terakhir di liburan yang sangat singkat ini, saya
terbang naik Singapore Airlines First Class ke Jakarta sebelum kembali ke
realita dan langsung ke kantor untuk bekerja dan menabung supaya bisa
naik Suites lagi di rute yang lebih jauh :p
Detail perjalanan ke Hong Kong sudah pernah saya share
sebelumnya dengan sangat jelas dan dengan durasi yang lebih ideal untuk orang
yang mau berlibur (4 hari 3 malam) di tulisan ini. Oleh karena itu saya menambahkan beberapa
info yang belum ada saja dari tulisan tersebut.
AKOMODASI
Berhubung awalnya mau kejar sunrise di The Peak dan harus
naik Uber untuk ke sana, saya langsung memfokuskan pencarian hostel di kawasan Hong
Kong Island. Begitu udah kasih filter kayak gini, langsung tinggal dikit banget
pilihan hostelnya berhubung hostel murah kebanyakan di daerah Kowloon tepatnya dari
Tsim Sha Tsui sampai ke Mong Kok (seperti lokasi penginapan saya di liburan
tahun 2013 dan tahun 2015) dan mungkin karena saya belinya last minute juga.
Akhirnya saya pilih Pandora After 80s Hostel karena masih masuk
budget, lokasinya OK di Causeway Bay (deket bus stop, MTR, dan tram stop), serta
review yang bagus juga. Overall saya recommend hostel ini kalau kalian perlu
penginapan di kawasan Causeway Bay.
Harganya Rp560.000 per malam untuk kamar di 4-bed dormitory.
Ada yang lebih murah (sekitar Rp520.000) untuk yang jumlah kasurnya lebih
banyak di dorm (6 atau 8).
TRANSPORTASI
Beda dengan liburan sebelumnya yang untuk kemana-mana sangat
bergantung pada MTR, liburan kemarin saya nggak naik MTR sama sekali! Hal yang
saya petik dari kunjungan terakhir ke Hong Kong adalah mereka punya bus yang
banyak banget rutenya jadi mau kemana aja pun kemungkinan besar bisa dicapai
dengan naik bus. Bus stop-nya pun terletak dimana-mana dan mudah dipahami. Sehingga
nggak perlu jalan jauh ke stasiun MTR, terus turun dan naik tangga, serta jalan
ke peron sebelum naik MTR.
Challenge terbesar sebelumnya adalah tidak bisa akses rute
dan jadwal bis di Google Maps dengan real time karena tidak punya SIM card. Namun
berhubung sekarang saya punya SIM card, jadi bisa dengan mudah cari bus stop
dan jadwal untuk menuju destinasi berikutnya. Selain itu tram juga bisa melengkapi
kemudahan perjalanan di kawasan Hong Kong Island. Harga bus dan tram lebih murah
juga dibanding MTR. Highly recommended!
INTERNET
Seperti yang saya sudah sebut di awal, saya beli SIM card selama di Hong Kong. Setelah menimbang, akhirnya saya beli dari Traveloka setelah tau harganya cuma Rp105.000. SIM card-nya aktif selama 4 hari dan dapet jatah unlimited data di jaringan 3G serta 2GB data di jaringan 4G.
Setibanya di Hong Kong, saya mengikuti petunjuk pengambilan SIM card yakni menuju arrival hall terminal 1 di lantai 5. Pilih Exit A, terus cari counter A13. Operator SIM card-nya dari China Mobile HK (CMHK). Speed-nya cepet kok, nggak lama kalo dipake browsing dan buka Google Maps. Value for money dan nggak ribet prosesnya.
SIM card pick-up point at Hong Kong International Airport
UANG
Saya sama sekali nggak ada persiapan uang cash di liburan ini. Nggak sempet ke money changer juga, jadi saya bawa uang seadanya dari sisa perjalanan sebelumnya. Cuma ada 20 USD dan 10 Euro kayaknya :D Untungnya nggak ada random check di imigrasi jadi saya lancar aja.
Saya ambil uang di ATM deket baggage claim di Hong Kong International Airport (HKIA) dengan rate yang cukup OK. Seperti biasa saya pakai kartu debit Bank Mandiri. Rate-nya 2.5% lebih tinggi dari rate di Google (kalo kamu googling “1 HKD to IDR”) dan ada tambahan biaya penarikan flat Rp20.000. Tidak ada biaya tambahan lain.
Saya ambil uang di ATM deket baggage claim di Hong Kong International Airport (HKIA) dengan rate yang cukup OK. Seperti biasa saya pakai kartu debit Bank Mandiri. Rate-nya 2.5% lebih tinggi dari rate di Google (kalo kamu googling “1 HKD to IDR”) dan ada tambahan biaya penarikan flat Rp20.000. Tidak ada biaya tambahan lain.
Begitulah sharing saya mengenai liburan singkat di Hong Kong
demi naik Singapore Airlines A380 New Suites. Walaupun singkat, liburan salah
satu destinasi favorit saya ini tetap berkesan. Semoga bisa kembali lagi ke
Hong Kong dalam waktu dekat untuk mengunjungi banyak tempat baru yang belum
saya datengin. Aamiin!
Much obliged such a great amount for sharing this marvelous information! I am anticipating see more postsby you!
ReplyDeleteANG PROBINSYANO JUNE 21 2018
Asyik jalan jalan terus...
ReplyDeleteSalut deh sama mas, sukses terus ya mas,
ReplyDeleteHmm, asyik juga ya Ky kalau lounge-nya 24 jam gitu, menyediakan selimut pula! Lumayan bisa ngirit biaya kalau transit overnight kan.
ReplyDeleteAh Ky ditunggu cerita Suite Class-nya. Memang nampak keren, dan aku penasaran juga! Tapi worth it nggak sih kalau "cuma" HKG-SIN gitu? Soalnya kan tergolong jarak dekat ya jadi aku khawatir pengalamannya jadi nggak maksimal gitu, hahaha :P
Kalo punya alokasi yang cukup buat flight lebih panjang emang lebih baik pilih itu sih. Kebetulan aku ngepas banget, jadi mesti puas dan memanfaat semaksimal mungkin HKG-SIN ini.
DeleteWaktu itu pilihan aku adalah 3.5 jam New Suites HKG-SIN, 5.5 jam Old Suites SIN-DEL, atau 14 jam Business Class SIN-JNB-CPT. Akhirnya pilih HKG-SIN. Walaupun paling singkat durasinya, tapi New Suites > Old Suites >>> Business Class haha.
Aaa weekend trip ke Paris & Hongkong! Btw kakk, to sum up everything, buat post ttg traveller's fun fact gitu dehh, misal tempat favorit, teruss tempat paling menyeramkan, makanan paling enak, tempat plg transportasi friendly, dann lainn lainn. List pertanyaannya bsa dicontek disini : http://www.thecareerbreaksite.com/blog/100-questions-to-ask-a-traveller . Hehe, looking forward to it!
ReplyDeleteSeratus pertanyaan... banyak juga ya... Hahaha! Ide menarik tapinya, thank you ya bisa jadi refresher post juga :D
DeleteWeekend-an di Hong Kong? oh wait, weekend-an di Paris? PARIS? Gileee, lu kerja di mana sik? Hahaha.
ReplyDeleteHong Kong ini juga salah satu bucket list yang belum kecapai (duh, banyak banget mimpi gue yang belum terwujud, sementara umur udah makin tua wkwkwkwk). Pengalaman lu mirip sama gue di Singapura. Di trip-trip berikutnya, gue cuma naik MRT atau jalan kaki ke mana-mana. Sampai akhirnya Januari 2017 lalu gue naik bus karena keinginan peserta open trip yang capek naik MRT. Naik bus enak bangeeettt. Nggak perlu jalan jauh ke stasiun, ke peron, atau naik turun tangga. Dan panduan Google Maps itu akurat banget dari nomor bus, halte naik dan turun, sampai berapa pemberhentian.
Hahaha weekend di berbagai negara ini sesekali doang kok, ini juga kalo kepepet. Kalo bisa mah lamaan biar nggak capek di jalan.
DeleteYess all hail bus! Selama infrastrukturnya bagus (real-time schedule, consistent flow of supply, etc), bus bakal jadi opsi utama untuk explore. Tapi memang syaratnya mesti punya HP yang terhubung ke internet supaya bisa akses lokasi halte dan jadwal yang update supaya nggak keseringan nyasar.
Semoga cepat terwujud ya liburan ke Hong Kong-nya!
Perjalanan singkat seperti ini rasanya cukup melelahkan juga...Tapi buat saya cukup nekat hahhaha
ReplyDeleteIya melelahkan tapi senang jadi ketutup deh :D
Delete