Baru inget udah buat post ini setelah landing di Paris bulan lalu tapi nggak sempet di publish karena batrenya habis dan nggak nemu colokan waktu itu. So, please enjoy my story about my first time in first class (ditambah bumbu-bumbu norak berhubung baru banget landing)!
Hello from Paris!
* * *
Hello from Paris!
Barusan saya tiba di Paris dalam rangka liburan ke Eropa
selama seminggu ke depan. Sesuai judulnya, kali ini saya gegayaan karena naik
First Class-nya Qatar Airways dari Doha ke Paris. Dulu mana pernah
ngebayangin bisa naik first class, naik ekonomi aja nunguin promo :)) Makanya tadi di pesawat kerjaannya
cengar-cengir aja sambil berguman sendirian, bahkan di dalem kamar mandinya
yang luas.
Qatar Airways A380 First Class - Seat 2A
Qatar Airways A380 First Class - Lavatory
Setelah miles terkumpul dari hasil terbang sejak Mei 2016
sampai September 2017 (yang semuanya tiket ekonomi), saya bisa redeem miles
tersebut untuk terbang sekali jalan dari Jakarta ke Eropa dengan naik first class-nya
Qatar Airways. “True” first class-nya Qatar Airways cuma ada di pesawat jenis A380
yang terbang ke rute London, Paris, Bangkok, Sydney, Melbourne, dan Guangzhou. Kenapa
saya bilang “true”? Karena penerbangan ke kawasan Gulf (Oman, Jordan, dll) dari Doha juga dikategorikan ke first class, padahal sebenernya business class.
Pilihan saya cuma Paris berhubung nggak mau bikin visa lagi dan kalau pilih dari/ ke Sydney/ Melbourne, nomboknya kebanyakan (berhubung tiketnya sekali jalan aja). Detail-nya saya share terpisah ya sekalian gabung dengan perks menjadi elite member suatu maskapai. Btw penerbangan Jakarta ke Doha berhubung nggak ada first class jadi saya duduk di business class.
Pilihan saya cuma Paris berhubung nggak mau bikin visa lagi dan kalau pilih dari/ ke Sydney/ Melbourne, nomboknya kebanyakan (berhubung tiketnya sekali jalan aja). Detail-nya saya share terpisah ya sekalian gabung dengan perks menjadi elite member suatu maskapai. Btw penerbangan Jakarta ke Doha berhubung nggak ada first class jadi saya duduk di business class.
Terbang dengan kelas tertinggi-nya Qatar Airways dari Doha
itu berasa spesial banget. Di bandara, ada pintu masuk ke area check-in khusus untuk
penumpang first dan business class. Untuk area check-in business class walaupun
khusus tapi tetep berdiri (#FirstWorldProblem), sementara first class check-in
nya duduk. Untuk bagasi, penumpang first class mendapatkan jatah 50kg (tambah 15kg untuk saya karena Gold member programnya Qatar).
Al Safwa First Class Check-in Area
Al Safwa sendiri… wah ngaco sih bagusnya menurut saya.
Lounge-nya cantik banget dan berasa kayak di museum. Sepi banget pula jadi nyaman
pas di sana. Ini first class lounge pertama yang saya datengin. Jadi belom bisa
buat perbandingan dengan first class lounge lain yang terkenal kayak The Pier di
Hong Kong dan Qantas Lounge di Sydney.
Puas menikmati lounge, kini waktunya terbang. Bandara Doha
punya gate khusus untuk pesawat jenis A380 (pesawat yang tingkat 2 dari depan
sampe belakang). Kenapa khusus? Karena dibedain waiting area-nya antara ekonomi
dan business/ first class! Hahaha. Berhubung business dan first kursinya di
lantai 2 pesawat, jadi waiting room-nya pun di bagian atas.
Berhubung ini pertama kali saya naik first class, tentu
langsung norak-norak bergembira dengan banyak foto-foto. Pramugarinya pun sampe
nanyain saya vlogger atau professional photographer atau bukan karena liat lensa
saya yang lebih gede dari biasanya.
Di kabin first class Qatar Airways ada 8 kursi dengan layout 1-2-1
per barisnya. Kabinnya cantik dengan sentuhan warna cream dan burgundy, ditambah
aksen kayu.
Dalam penerbangan tadi ada 5 orang di first class. Saya duduk
di kursi 2A dan untungnya kursi sebelah saya (2E) kosong. Jadi saya duduk dan
makan di kursi 2A, sementara pramugari buatin kasur di kursi 2E.
Dengan konsep dine-on-demand, penumpang bisa kapan aja minta
disiapin makanannya. Saya minta langsung dikasih makan setelah take-off. Ada
yang di tengah perjalanan, bahkan ada yang 1 jam sebelum landing baru dikasih
makan. Pramugarinya kayak panik gitu tapi berhubung udah descent tapi
penumpangnya masih makan :))
Untuk hiburan, tersedia TV yang gede banget. Terus dikasih
complimentary wifi.
Kalo bosen di kursi, bisa main ke on board bar yang terletak di belakang business class.
Landing di Paris tepat waktu dan begitu keluar pesawat dikasih fast track access imigrasi yang bikin cepet banget proses imigrasinya karena kosong melompong.
Qatar Airways A380 On Board Bar
Landing di Paris tepat waktu dan begitu keluar pesawat dikasih fast track access imigrasi yang bikin cepet banget proses imigrasinya karena kosong melompong.
Kalau berpendapat jujur, setelah beberapa kali naik business
class Qatar Airways, naik first class tadi rasanya nggak jauh beda. Mungkin karena
flight saya yang tergolong sebentar dan berangkat di pagi hari. Qatar Airways
yang lagi cost cutting jadi berdampak ke flight saya (QR39 Doha ke Paris). Semua issue yang
bakal saya sebut #FirstWorldProblems semua, tapi ya namanya juga pendapat..
Jadi cost cutting yang saya rasain (dan sering di protes orang kebanyakan juga)
adalah: nggak ada pyjama dan slipper, “kasur” nggak ada bedding dan cuma selimut
aja, nggak ada caviar karena breakfast menu, dan nggak ada chauffeur service dari/
ke airport bahkan di kandangnya (Doha).
Udah deh gitu cerita singkat saya naik first class-nya Qatar
Airways. Kalo disuruh bayar, rasanya sayang naik first class kalo business
class-nya aja udah bagus banget (menang award world’s best business class loh!).
Tapi saya juga masih sayang uang sih makanya kalo urusan tiket ogah beli bisnis
jadi selalu ekonomi :))
Qatar Airways A380 First Class Cabin
Sekarang lagi nunggu di bandara untuk penerbangan
selanjutnya yang naik ekonomi :(( Hahaha gaya banget pake ngeluh! Doakan
liburan saya lancar dan menyenangkan :D
p.s.: liburan saya ke Norway, tepatnya Tromso dan Lofoten Island, sangat menyenangkan! I'll share the details here ya. Stay tuned!
* * *
p.s.: liburan saya ke Norway, tepatnya Tromso dan Lofoten Island, sangat menyenangkan! I'll share the details here ya. Stay tuned!
Northern lights above Eliassen Rorbuer, Hamnoy, Lofoten, Norway
Ditunggu cerita selanjutnya
ReplyDeleteOn its way :D
Deletegak sabar nunggu cerita di norway :)
ReplyDeleteDitunggu yaa!
Deleteakhirnya update juga ky
ReplyDeletekemana aja sih ky, 2 bulan pantengin blog kamu tiap hari tapi gaada post baru. :D
Iya nih baru sempet sekarang ngeblog lagi. Semoga di waktu mendatang bisa lebih sering nulisnya :))
Deletebro kalo boleh tau ngumpulin miles nya lewat Qmiles atau di one world alliance lewat redeem point cc?
ReplyDeleteAku lewat QMiles untuk redemption ini
Deletekok gw tiap naik mh eko/bisnis make aliansi qatar gak pernah masuk pointnya ya :(
ReplyDeletePas booking atau di boarding pass udah ada no membership-nya Qatar kah? Kalo belum ada bisa manual claim kayaknya as long as eligible fare class-nya. Business class MH semua eligible fare class (including Z yang paling murah). Tapi ekonomi subclass paling murah-nya (O, Q, N) nggak bisa dapet miles ke program Qatar.
Deletebro aku liat kamu jarang naik QR. dapet qmiles nya dari sering terbang pake QR atau terbang pake aliansi? atau dari poin kartu kredit yg di convert ke aliansi?
ReplyDelete100% dari terbang milesnya untuk redemption ini.
DeleteAku paling sering terbang pakai Qatar sih. Tahun 2016 4 dari 38 flights, 2017 13 dari 35 flights. Tapi naik member lain oneworld cukup sering juga berhubung 2016 dan 2017 terbang ke Amerika Selatan yang netwrok-nya oneworld luas.
Wow ulasan yang menarik dan langka nih, hahaha! Thanks for sharing :)
ReplyDeleteBtw saya malah salah fokus sama foto makanannya... itu glass noodle maksudnya bihun atau sohun? #firstworldproblems
Waduh aku malah gatau bentuk sohun gimana. Kayak bihun sih menurut aku :))
DeleteThanks for reading! Semoga bisa berguna (dan juga meracuni :P) ya.
Huaaa, gila mantap banget Ky naik F!! Aku jadi penasaran juga!! Iya baca-baca 3ME sekarang lagi cost-cutting makanya service-nya rada menurun ya. Aku juga penasaran dengan incremental value dari J ke F, apakah memang worth the price (atau miles)-nya :P .
ReplyDeleteLho Ky jadi itu kamu di Doha harus check-in lagi untuk segment DOH-CDGnya? Nggak bisa check-in dari CGK? Dan itu artinya kamu tukar dua tiket, satu di J dan satu di F kan? Kalau priority access di imigrasi Paris sih aku juga dapat dari status Air France/KLMku, hahaha :P (Dengan status ini pun di imigrasi Soekarno-Hatta pun dapat priority access loh kalau terbang dengan Garuda (at least flight GA89 dari Amsterdam, nggak tahu kalau yang lain, hahaha)). Tapi QR kayaknya pakai Terminal 1nya CDG kalau nggak salah ya? Maskapai SkyTeam di Terminal 2.
Aku penasaran nih kayaknya aliansi lain lebih cepet ya rate pengumpulan miles-nya daripada SkyTeam? Mana per 1 April ini programnya dirombak habis-habisan yang mana earning rate-nya tambah jatuh abis. Tapi sebenarnya memang untuk SkyTeam aku sudah ga begitu peduli sama award miles-nya sih, lebih mentingin status aja!
Tambah gempor deh ngumpulin poinnya kalau mau naik F-nya Air France. Dan sebenarnya godaannya lebih tinggi untuk ditukar tiket business class aja soalnya sepertinya value-nya lebih tinggi di situ. Kalau ditukar economy rasanya agak rugi juga soalnya kalau nggak pas high season, economy mending dibayar pakai euro aja deh :P .
Hahaha aku juga masih suka senyum sendiri kalo inget udah naik F *masih norak* :)) Untuk cash sih personally masih no ya, aku juga belum mau beli J kecuali promo banget :P Tapi untuk miles, kalau review F-nya oke nggak masalah sih. QR belum se-okeyang lain kayak EY, EK, SQ, CX, tapi berhubung cuma punya miles di QR jadi yaudah dipake aja deh.
DeleteSebenernya udah checked through ke Paris kok dari Jakarta. Tapi berhubung aku transit 1 malam di Doha (thanks to their free night at 5-star hotel for premium class passengers), jadi bawa carry-on dan aku check-in lagi buat masuk ke bagasi. Yup, QR pakai Terminal 1 yang untuk ke area baggage claim berasa masuk mainan hamster :))
QR termasuk lama sih kalo bukan elite. Aku lebih cepet karena jadi elite member sih rasanya. Oneworld aku nggak ngerasa cepet, yang kayaknya cepet tuh Star Alliance lewat Aegean dan Turkish. Huuu iya turut berduka dengan pindahnya Flying Blue ke revenue based. Wah bahasan menarik nih antara status dengan miles, karena ini bisa impacting strategy yang diambil.
Yesss redeem miles ke economy sangat tidak disarankan. Aku dulu udah frustasi gak kekumpul milesnya padahal udah lama dan rasanya pengen tuker ekonomi aja. Tapi untung sabar, jadinya menerima kepuasannya :D F AF oke banget lohhh sering masuk ranking teratas best F in the world :o
Whoa panjang banget comment kita udah kayak post sendiri :P
wowwwwww keren ky!
ReplyDeleteThank youuu Grace :D
DeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteBuat aku kalo nabung uang sih lama karena mahalll, makanya nabung miles :D
DeleteAaak bikin mupeng banget ini bisa ngerasain first class.. :D Aku gak kebayang kalo bisa ngalamin juga noraknya bakal kayak apa.. hihi.. Tapi kayaknya memang lebih asik kalo perjalanannya yg panjang ya jadi lebih berasa enaknya..
ReplyDeleteYess jauh lebih baik penerbangan panjang karena makin lama juga bisa menikmatinya. Tapi ya harganya juga lebih mahal... :(
DeleteMas, tax nya berapa ya kalo boleh tahu? karena kalo dari Asiamiles tax QR lumayan mahal
ReplyDeletedan QR untuk flight siang memang tidak di berikan piyama, piyama hanya di berikan untuk flight malam (F dan J class)
Kemarin untuk itinerary ini aku bayar tax sekitar Rp300 ribu.
DeleteBisa minta loh tapi as long as flight berikutnya/ sebelumnya flight malem. Aku naik CGK-DOH 08.45 - 14.00 minta pyjama dikasih berhubung sebelumnya pesawatnya abis DOH-CGK 18.45 - 07.45 (+1).
Mau nanya, jika sy mau redeem SUB-BKK economy class yg paling worthy ditukar ke mana ya ? KFF 25k return. Tapi dengarnya pakai AirFrance lbh murah. Gimana caranya ya
ReplyDeleteWah sorry kalo nanya-nya gini aku belom bisa jawab. Ilmunya masih cetek banget.. Kalo kumpulin KLM-Air France miles, mesti sign up Flying Blue (frequent flyer program mereka) terus sering terbang dengan airlines tersebut atau airlines SkyTeam.
DeleteDitunggu review First Class A388nya SQ, Ky...
ReplyDeleteHahaha pasti di-review kok itu. Bahkan masih excited sampe sekarang kalo inget-inget punya "kamar" di pesawat *ketauan norkanya* :D
DeleteHalo, kebetulan baca review mas Refky yang 2014 dan 2018 nih. Saya mau tanya, untuk Qatar sendiri kan cabin baggage allowance maks 50x37x25, apakah mereka strict banget sama ukuran cabin baggage meski weightnya 7kg? Baggage saya 55x37x25.
ReplyDeleteSelama ini aku naik Qatar cabin nggak pernah diukur kok dimensinya. Bagasi kamu yang ukurannya lebih sedikit seharusnya masih aman untuk dibawa ke cabin. Enjoy Qatar Airways!
DeleteMas salam kenal
ReplyDeleteKlo ada promo tiket eropa qatar.bagi bagi infonya ya...
Makasih:)