Saturday, May 17, 2025

Liburan Rute Random: New Zealand, South Pacific, dan Belize

Bulan Mei tahun lalu saya liburan ke beberapa negara yang kombinasinya kurang lazim. Liburan saya dimulai di New Zealand lalu berakhir di Belize. Sebenernya destinasi terakhir sebelum pulang adalah Los Angeles, tapi ini lewat doang.

Queenstown

Sebenernya motivasi awalnya adalah untuk cobain business class-nya Qantas dan salah satu sweet spot-nya adalah dari Jakarta ke New Zealand.

Qantas A330 business class

Berhubung udah di down under, saya jadi kepikiran untuk cobain Fiji Airways A350 di rute trans-Pacific. Ketika mengumpulkan beberapa kemungkinan tanggal yang punya ketersediaan dua jenis produk ini, saya juga menemukan availability Qantas business class dari Los Angeles ke Jakarta via Sydney, padahal kalo dicari Los Angeles ke Sydney doang nggak muncul tiketnya. Love married segment logic! Karena pas banget tanggalnya, saya langsung issued ketiga tiket tersebut (Qantas Jakarta-Christchurch, Fiji Airways Auckland-Los Angeles, dan Qantas Los Angeles-Jakarta). Rencana awalnya adalah liburan di beberapa kota di New Zealand lalu kasih buffer waktu untuk bisa liburan di Central America juga.

Los Angeles

Flight map. 33,888 miles in total!

Menambah beberapa negara dan produk pesawat
Ketika lagi planning mau ke mana aja di New Zealand, saya menemukan harga yang cukup oke untuk naik business class-nya Air New Zealand. Produknya sering dikomplen karena nggak kompetitif dan dibilang kayak peti mati/ coffin, tapi karena saya belum pernah jadi saya pengen coba. Selain itu saya bisa mengunjungi negara baru juga, yakni Samoa. Karena penambahan ini, durasi liburan di New Zealand berkurang dan saya memutuskan untuk fokus di Queenstown aja.

Air New Zealand business class in herringbone layout

Berhubung harga hotel di Los Angeles mahal banget, setelah saya hitung secara total bakal lebih murah kalau saya terbang ke salah satu negara di Amerika Tengah dan menginap di sana. Pilihannya tentunya harus negara yang bebas visa untuk pemegang paspor Indonesia. Setelah coret-coret sana sini dan menimbang banyak hal, saya memutuskan untuk pergi ke Belize.

Hari 1-4: Queenstown, New Zealand
Karena nggak ada ketersediaan tiket penerbangan langsung ke Queenstown, saya beli tiketnya ke Christchurch lalu beli tiket terpisah ke Queenstown. Ternyata eh ternyata hari itu cuaca di Queenstown buruk banget sehingga banyak penerbangan di siang-sore hari yang diverted ke berbagai kota di New Zealand, salah satunya pesawat Qantas dari Sydney yang diverted ke Christchurch. Untungnya penerbangan Air New Zealand saya tetep terbang on time karena penerbangannya malam dan cuaca sudah membaik. Ketika terbang dari Christchurch saya melihat pesawat Qantas yang diverted dan baru dijadwalkan terbang ke Queenstown keesokan harinya.


Christchurch Airport

Air New Zealand A320

Selama di Queenstown saya ikut dua day trip. Day trip pertama adalah ke Milford Sound. Pemandangan bagus, sesuai ekspektasi pas lihat gambar-gambarnya.





Hari berikutnya saya memilih untuk jalan-jalan di kota Queenstown. Saya naik gondola Skyline lalu jalan-jalan di tengah kota yang nggak gede-gede amat jadi bisa jalan kaki aja.


Kiwi!


Patagonia Roastery: hot chocolate-nya lumayan enak!

Keesokan harinya saya day trip yang kedua mengunjungi Mount Cook. Sebenernya saya kurang minat kalo liburan capek-capek banget, salah satunya hiking gini. Namun pas lihat fotonya bagus dan trail-nya nggak sesusah di Torres del Paine, saya memberanikan diri. Beneran worth dan lebih bagus dari foto yang saya lihat!



Ketika day trip tour guide-nya bilang bahwa malam nanti bakal ada aurora australis yang katanya bakal kuat karena lagi ada geomagnetic storm. Saya langsung cari info tentang ini dan ternyata ada Facebook-nya sendiri yang bahas sightings aurora dari Queenstown. Cerita-cerita yang dibagikan di Facebook semuanya melihat aurora dari luar Queenstown. Karena nggak ada kendaraan, saya nggak berharap banyak karena cuma bakal bisa nungguin aurora di waterfront. Ketika selesai day trip, saya taro barang di hotel sebentar dan langsung jalan ke waterfront. Ternyata aurora lagi mulai muncul! Bener-bener bersyukur banget karena bisa liat aurora australis dan warnanya merah/ pink/ ungu pula!


Hari 5-7: Samoa, Auckland, Fiji
Saya terbang dari Queenstown ke Apia, Samoa via Auckland. Pemandangan ketika takeoff (dan landing) di Queenstown itu emang bener-bener breathtaking!



Transit sebentar di Auckland lalu lanjut terbang ke Apia naik Boeing 777-300ER-nya Air New Zealand.


Karena landing udah malam dan terbang balik ke Auckland keesokan sorenya, saya pilih hotel yang bagusan supaya bisa di hotel aja. Hotelnya resort gitu dan ada pantainya. Jadi bangun tidur jalan-jalan di pantai. Ini kalo nggak ditulis lokasinya di Samoa berasanya kayak di Anyer sih…



Balik ke Auckland naik Air New Zealand lagi tapi sekarang yang Boeing 787-9.


Satu malam di Auckland saya nginep di dekat Auckland Tower.


Keesokan harinya saya terbang ke Los Angeles via Nadi, Fiji. Sebenernya tiket awal saya transit sekitar 10 jam. Namun karena flight pagi dari Auckland ke Nadi dibatalkan, waktu transit saya jadi berkurang. Tapi untung tetep bisa melalui imigrasi. Lumayan buat setor badan dulu, nanti balik lagi buat liburan yang lebih lama :))


Malam harinya saya terbang dari Nadi ke Los Angeles dengan naik Fiji Airways A350.


Hari 8-10: Los Angeles dan Belize
Pesawat mendarat siang hari di Los Angeles. Berhubung pesawat saya berikutnya bisa early check-in, setelah masukin bagasi saya bisa jalan kaki ke In-N-Out buat planespotting. Akhirnya kesampean bisa nonton pesawat dari depan In-N-Out LAX!


Beautiful weather!




Malam harinya saya terbang ke Belize dengan transit dua kali di Calgary dan Toronto. Beneran udah capek banget ini perjalanan panjang dari Auckland ke Belize transit di 4 airport. Lama banget nggak ketemu kasur.


Laper banget tapi cuma ada timbits-nya Tim Hortons

Akhirnya ketemu kasur lagi!

Berhubung cuma punya semalem di Belize, saya memutuskan untuk menginap di Belize City aja. Sayangnya nggak ada hotel yang bagus kayak di Samoa gitu, jadi saya pilih hotel seadanya. Ketika googling kayaknya di Belize City ini nggak ada apa-apa. Namun saya nemu 1 spot foto yang kayaknya lumayan rame kalo lihat di google maps dan untungnya deket hotel saya juga. Jadilah saya jalan kaki ke sana dan… sepi banget. Lokasinya berasa taman bermain anak-anak yang nggak diurus jadi begitu doang.

Udah begini doang...

Hari 11-13: Los Angeles dan Pulang
Hari terakhir liburan saya terbang dulu dari Belize City ke Los Angeles. Karena pesawat landing jam 2 siang dan pesawat lanjutan ke Sydney tengah malam, plus di Amerika ini susah banget titip koper, saya pesen 1 kamar di hostel deket Hollywood Boulevard. 


Saya cuma ada 3-4 jam buat jalan-jalan di Los Angeles dan saya habiskan buat lihat-lihat Hollywood Walk of Fame terus beli banana cake-nya Magnolia Bakery. Terakhir beli inget banget enaknya jadi pas tau di Los Angeles ada Magnolia Bakery dan nggak jauh dari hostel, jadilah saya sempetin.




Tengah malam saya terbang balik ke Jakarta via Sydney dengan naik Airbus A380. Model business class-nya sama dengan yang di A330, tapi lebih bagus finishing-nya.



Transit tujuh jam di Sydney niatnya mau jalan-jalan ke kota. Tapi cuaca mendung akhirnya saya batalkan niat dan menghabiskan waktu di lounge aja.



Jam 7 malam pesawat mendarat di Jakarta dan berakhir lah liburan dengan rute random ini :))

No comments:

Post a Comment