Thursday, June 28, 2018

Pengalaman Klaim Kompensasi EU261 karena Pesawat Tertunda di Eropa

Di akhir perjalanan ke Tromso dan Lofoten, kami terbang dari Narvik ke Stockholm (via Oslo) dengan Scandinavian Airlines (SAS) sebelum pulang ke Indonesia via Doha dan Singapore. Karena beli tiketnya terpisah (SAS dan Qatar Airways), supaya aman kami kasih jarak sekitar 7 jam dimana pesawat landing di Stockholm jam 14.30 dan terbang ke Doha jam 21.30. Berhubung punya waktu transit yang cukup lama juga jadinya kami buat rencana keliling Stockholm. Stockholm mahal, btw. Walaupun cuma beberapa jam saja, kami menganggarkan hampir Rp1 juta per orang selama di sana.

SAS Scandinavian Airlines at Oslo Airport

Hari kepulangan tiba. Kami berangkat jam 7 pagi dari Airbnb yang terletak tidak jauh dari Narvik Airport. Semua berjalan lancar sampai kami masuk ke pesawat. Tidak lama setelah semua penumpang masuk pesawat, pilot mengumumkan kalau ada masalah di cockpit dan dia masih mencoba memperbaikinya. Beberapa menit kemudian, pilot kembali kasih update kalau pesawat akan di dorong mundur dari parkir. Setelah di dorong mundur, lagi-lagi diam dan tidak bergerak. Walaupun kami belum terbang padahal sudah sekitar 30 menit dari jadwal awal berangkat, saya masih tenang karena waktu transit di Oslo sekitar 2 jam. Jadilah saya baca-baca in-flight magazine. Ketika lagi baca, pilot kembali bersuara namun kali ini saya mendapatkan berita buruk. Kurang lebih update-nya adalah mesin pesawat tidak bisa dinyalakan sepenuhnya, sehingga mesin di bagian kanan di bawah sayap tidak bisa berfungsi. Dia sudah coba restart berkali-kali, termasuk dengan panduan dari teknisi di Oslo, tapi tetap tidak berfungsi. Akhirnya dia mengumumkan kalau penerbangan harus dibatalkan dan perlu menunggu teknisi dari Oslo untuk mengecek langsung pesawatnya. Jeger!

SAS 737 Economy Cabin Narvik (EVE) — Oslo (OSL)

Pesawat kembali didorong ke tempat parkir, kemudian semua penumpang turun dan masuk ke terminal. Masing-masing penumpang diberikan voucher makan senilai 150 NOK (~Rp 260.000). Saya langsung cari opsi pesawat ke Stockholm. Nggak lucu kalo delay-nya kelamaan terus kami ketinggalan pulang pesawat ke Indonesia. Cukup sekali aja saya beli tiket pesawat jarak jauh dihari H. Kemudian saya menemukan 3 kursi untuk tiba di Stockholm jam 6 sore dengan SAS juga. Saya langsung ke ticketing counter untuk minta di secure kursi tersebut untuk kami bertiga, sambil jelasin kalo saya punya tiket lanjutan ke Indonesia. Sayangnya mereka bilang berhubung ini satu pesawat batal terbang, jadi cuma pihak SAS di Oslo yang bisa mengatur penerbangan lanjutannya. Kecewa, tapi saya langsung kirim message ke SAS lewat Twitter. Waktu saya ke Longyearbyen, sempet ada issue dengan bagasi yang saya beli dan tim Twitter SAS tergolong responsif. Kali ini mereka tetep responsif, tapi nggak membantu dan bilang cuma agent di airport yang bisa rebook. Hadeeeh.

Dapet meal voucher Rp260.000 per orang dari SAS

Thursday, June 21, 2018

Akhir Pekan di Hong Kong Demi Singapore Airlines New Suites

Pada suatu Jumat pagi setelah selesai meeting saya cek email dan mendapatkan kabar bahwa waitlist saya cleared untuk terbang dari Hong Kong ke Singapore dengan Singapore Airlines A380 New Suites (ditambah Singapore – Jakarta dengan First Class)! Setelah nunggu hampir 3 bulan, akhirnya dapet kabar baik juga. Tanpa pikir panjang, saya langsung issued tiketnya, begitu juga dengan tiket Jakarta – Hong Kong dan hostel untuk 1 malam di sana. Sejauh yang saya ingat, ini perjalanan ke luar negeri yang paling mendadak – semua baru dipesan 1 minggu sebelum berangkat! :D

Hong Kong Cityline

Mungkin kalian berpikir saya kurang waras menghabiskan akhir pekan di Hong Kong. Nantikan cerita selanjutnya saat saya menghabiskan weekend di Paris. Yes, you read that correctly. Terbang dari Jakarta hari Sabtu dini hari menuju Paris dan mendarat lagi di Jakarta hari Senin.

Dining On Board Singapore Airlines A380 New Suites

ITINERARY
Day 0: Jakarta – Kuala Lumpur
Untung banget dapet tiket Malaysia Airlines yang lebih murah dari AirAsia dan Tigerair untuk berangkat ke Hong Kong. Walaupun duduk di kelas ekonomi, saya mendapatkan segala bentuk priority seperti yang pernah saya share di tulisan berikut.

Saya menghabiskan malam di Regional Lounge-nya Malaysia Airlines. Berhubung pesawatnya delay dan kehabisan nap room, jadi saya tidur di sofa yang agak mojok. Bantal ada banyak di sofa dan mereka menyediakan selimut di lounge.

Malaysia Airlines Business Class Lounge - KLIA

Tuesday, June 19, 2018

Menghabiskan Libur Cuti Bersama Lebaran 2018

Hari ini merupakan hari terakhir cuti bersama dalam rangka Hari Raya Idulfitri 1439 H. Walaupun pemerintah akhirnya memutuskan cuti bersama jatuh pada tanggal 11 – 20 Juni 2018 (setelah labil), kantor saya mengikuti jadwal cuti bersama yang awal, yakni 13 – 19 Juni 2018.

Bersama Keluarga
Ngapain aja selama cuti bersama tahun ini? Kalau tahun lalu saya berangkat ke Eropa di hari Lebaran sampai seminggu setelahnya tanpa mengurangi jatah cuti, tahun ini saya di rumah aja kumpul bareng keluarga (well, actually banyakan tidur-tiduran di kasurnya sih :p). Walaupun ada libur 7 hari, saya mengharuskan diri sendiri untuk Idulfitri di rumah sehingga waktu liburnya jadi cuma 5 hari. Udah gitu tiket pesawat ke Kuala Lumpur atau Singapore hampir 3 juta PP dengan pesawat low cost (AirAsia, Jetstar, dll). Akhirnya memutuskan untuk nggak pergi kemana-mana deh. Tahun ini udah keseringan pergi juga, jadi rusak deh resolusi tahun ini. Bilangnya mau kurangin liburan dan fokus nabung, tapi di semester pertama tahun ini aja tiap bulan pergi terus… :(

Pas saya bilang ke Ayah sama Mama kalo tahun ini nggak kemana-mana, reaksi mereka:
  • “Ah yang bener?”
  • “Kamu nggak tiba-tiba berangkat lagi kayak tahun lalu?”
  • “Habis makan ketupat mau ngambil koper di atas ya, Kak?” —> ini becandain apa yang saya lakukan tahun lalu

Thursday, June 14, 2018

Rekomendasi Tempat Servis Kamera dan Koper di Jakarta

Kamera dan koper, dua perlengkapan yang sering dibawa saat melakukan perjalanan. Seiring dengan berjalannya waktu dua barang ini bisa saja rusak. Berhubung saya cukup kesulitan saat mencari rekomendasi tempat untuk servis kamera dan koper ketika keduanya bermasalah, saya mau share di sini supaya kalau ada yang membutuhkan bisa menemukan infonya dengan mudah.

Disclaimer: foto ini gak ada hubungannya dengan tulisan, supaya thumbnail post-nya bagus aja :p Ini di Hallstat, btw.

Servis Kamera
Saat liburan ke Beijing, adik saya lapor kalo hasil foto dengan kamera saya ada bintik-bintik hitam di semua fotonya. Berikut contohnya.

Temple of Heaven dengan bercak hitam

Waktu itu saya langsung cranky dan marahin adik saya berhubung sebulan sebelumnya saat kamera tersebut saya bawa liburan ke Beijing masih berfungsi dengan normal. Saat liat fotonya saya langsung mikir kalo lensanya kotor, tapi adik saya bilang dia udah lap dengan lap kacamata (fiber) tapi masih ada bercak hitamnya. Kemudian saya googling dan katanya ada kemungkinan optik kameranya kotor dan perlu dibersihin.

Setelah baca di salah satu forum, saya bawa kameranya ke Toko Kurnia Camera Service yang terletak di Pasar Baru. Jauh banget dari rumah saya sebenernya ini Pasar Baru, tapi katanya hasilnya ok. Jadilah saya dan adik saya ke sana. Agak susah cari lokasinya karena hasil pencarian di Google Maps tidak mengarahkan ke tempat yang benar.