Sunday, March 29, 2015

Surviving Delhi Metro

"Untung ya ada Metro di Delhi, bisa nyaman dan murah keliling kota" - said no one ever.
New Delhi Metro Station
New Delhi Metro Station

Menurut saya, maju atau tidaknya suatu kota dilihat dari ada atau tidaknya metro, subway, atau yang sejenisnya. Emang agak dangkal, tapi saya selalu merasa senang dan terbantu setiap datang ke kota yang punya subway atau metro.

Berdasarkan pengalaman saya sebelumnya, subway dan metro itu merupakan transportasi yang paling reliable dari segala aspek. Cepat, memiliki jadwal teratur, nyaman, menjangkau objek-objek wisata, dan yang paling penting: murah. Sebagai orang yang sering jalan-jalan sendiri, saya paling anti sama yang namanya taksi karena ongkosnya nggak bisa dibagi-bagi. Untuk bis, kalau nggak kepepet banget ya nggak naik. Intinya selama masih bisa naik subway atau metro, saya pasti milih itu.

Walaupun India sering dihubungkan dengan hal-hal yang kotor, tapi infrastruktur mereka dalam hal transportasi massal sudah lebih maju dibanding Indonesia. Sekarang ini, sudah banyak kota di India yang sudah terkoneksi dengan beberapa jalur metro, salah satunya Delhi. Delhi sendiri punya 5 jalur metro yang masing-masing jalurnya mencakup jarak antara 20 hingga 50 km.
Peta Delhi Metro Rail Network
Delhi Metro Rail Network Map (source)

Sunday, March 22, 2015

Merayakan Tahun Baru di Berlin

2015 New Year's Eve (Silvester) Fireworks in Berlin
2015 New Year's Eve (Silvester) Fireworks in Berlin

Hari gini baru ngepost tentang tahun baru?!

Sebagai anak yang dibesarkan di lingkungan keluarga besar yang Betawi banget, keluarga besar dari Mama punya kegiatan rutin yang dilakukan pada tanggal 31 Desember: nonton dangdutan di tempat perayaan tahun baru di Jakarta. Jadi mulai dari jam 3 sore kita udah siap-siap kumpul di rumah nenek sebelum memutuskan hari itu mau kemana. Pilihannya nggak jauh-jauh: Ancol atau Taman Mini. Kemudian kita berangkat, biasanya pake 2-3 mobil. Isinya ibu-ibu rumah tangga (yang mana adalah tante-tante saya)—yang pergi tanpa suaminya karena masih kerja—bersama anak-anaknya yang masih bocah. Biasanya kita tiba di tempat tujuan sekitar jam 5-6 sore, setelahnya kegiatan bebas terserah mau ngapain. Nenek saya sendiri biasanya udah gelar tiker buat selonjoran. Setelah mulai malam, ibu-ibu ngeluarin rantang makanan yang udah dibawa dari rumah dan duduk lah kita rame-rame buat makan. Sekitar jam 9 malam biasanya dangdutan baru mulai. Berhubung kebanyakan dari kami masih bocah, jadilah jam 10-11 udah pada cranky dan minta pulang. Akhirnya kita pulang dan merasakan pergantian tahun di dalam mobil dalam perjalanan ke rumah. Isn't that wonderful?
Tahun Baru 2007 (?) di Taman Mini (atau Ancol ya ini?)
Tahun Baru 2007 (?) di Taman Mini (atau Ancol ya ini?)

Tahun Baru 2007 (?) di Taman Mini (atau Ancol ya ini?)
Tahun Baru 2007 (?) di Taman Mini (atau Ancol ya ini?)
p.s.: adek saya kenapa kaya tikus mukanya :(

Kegiatan tersebut berlangsung sejak saya SD sampai SMP. Saat SMA saya udah nggak tertarik buat ikutan dan akhirnya tahun baruan di dalam mimpi alias tidur di rumah.

Wednesday, March 4, 2015

Mengurus Visa Mesir Butuh Kesabaran

Halo!
Kembali lagi bersama saya dalam post yang bertemakan mengurus visa. Entah kenapa saya selalu seneng kalo nulis post tentang pengalaman mengurus visa. Mungkin karena saya pernah merasakan gimana terbantunya kalo baca pengalaman orang-orang ngurus visa. Selain dokumen apa aja yang dibutuhkan, post yang biasanya saya temuin itu ngasih tau juga cerita mereka mulai dari menyiapkan berkas, lodge dokumen ke kedutaan, sampai akhirnya ngambil paspornya di kedutaan lagi–entah itu hasilnya approved atau rejected.

Kalau sebelumnya visa yang saya urus selalu lancar dan mudah, mengurus visa yang satu ini agak rumit. Pertama, info yang tersedia agak sedikit karena mungkin belum banyak orang yang kesana. Kedua, bisa juga sebenernya sudah banyak yang kesana, tapi nggak mengurus visa secara mandiri jadi tidak tahu tata caranya. Or they just simply do not own a blog, so nowhere to explain their experience.

Sesuai judul, sekarang saya akan menceritakan pengalaman saya mengurus visa ke kampung halamannya Fir'aun: MESIR! Tolong kalau salah saya diingatkan ya, siapa tau ternyata dia lahir di tempat lain.
Sphinx dan Pyramid di Giza, Cairo, Mesir
Sphinx dan Pyramid di Giza, Cairo, Mesir